Oleh :
Diana Supriati, SE,
M.S.Ak.
Metode penetapan Harga jual (Pricing)
LABA DIHARAPKAN :
Laba diharapkan adalah kelebihan penghasilan diatas Biaya penuh .
Jumlah ini akan dipengaruhi oleh tiga unsur utama yaitu:
a. Biaya Modal (Cost of Capital)
b. Menutup Resiko Bisnis
c. Besarnya Dana yang dipegunakan (Capital Employed)
Contoh:
Kapasitas normal 1.000.000 unit per bulan dengan taksiran biaya (anggaran) “Full Costing” sbb:
Biaya Produksi Rp. 3.000.000.000.
Biaya Pemasaran 300.000.000.
Biaya Umum & Adm . 200.000.000.
Total Biaya penuh 3.500.000.000
Dana yang dipergunakan dalam kegiatan ini Rp. 4.000.000.000 (dengan Cost of Capital = 25 %)
Perhitungan mark-up:
Biaya Adm & Umum Rp. 200.000.000.
Biaya Pemasaran 300.000.000.
Laba diharapkan 1.000.000.000 (25 % X RP. 4.000.000.000)
Total 1.500.000.000
Mark –up = 1.500.000.000 / 3.000.000.000 X 100 % = 50 %
Contoh:
Kapasitas normal 1.000.000 unit per bulan dengan taksiran biaya (anggaran) “Variable Costing” sbb:
. Biaya variabel Biaya Tetap Total Biaya .
Biaya Produksi Rp. 2.000.000.000. Rp.1.000.000.000. Rp. 3.000.000.000
Biaya Pemasaran 50.000.000. 250.000.000 300.000.000
Biaya Umum & Adm . 50.000.000 150.000.000 200.000.000
Total Biaya penuh 2.100.000.000 1.400.000.000 3.500.000.000
Dana yang dipergunakan dalam kegiatan ini Rp. 4.000.000.000 (dengan Cost of Capital = 25 %)
Perhitungan mark-up:
Biaya Tetap Rp. 1.400.000.000.
Laba diharapkan 1.000.000.000 (25 % X RP. 4.000.000.000)
Total 2.400.000.000
Mark –up = 2.400.000.000 / 2.100.000.000 X 100 % = 114.29 %
Sebuah bengkel memiliki dua departemen yaitu bengekal dan spare part. Perusahaan mempekerjakan 4 ahli
listrik dan 6 orang mekanik. Kapasitas normal dicanangkan adalah 21.000 jam kerja setahun. Return on
Ivestment ditetapkan 25 % setahun.
Investasi di Divisi bengkel Rp. 60.000.000 dan di Divisi Sparepart = RP. 38.000.000
DIVISI BENGKEL
Taksiran Biaya Tenaga kerja untuk Tahun 2004 sbb:
Upah tenaga kerja 21.000 jam @ Rp. 1.500 Rp. 31.500.000
Kesejahteraan pegawai 10 org X 12 bln X Rp.25.000 3.000.000
Tunjangan kesehatan 10 org X 12 bln X Rp.50.000 . 6.000.000
Total biaya langsung Rp. 40.500.000
Tarip Biaya Tng kerja / jam = 40.500.000 / 21.000 = Rp. 1.929,- per jam
Taksiran Biaya tidak langsung
Gaji pengawas Rp. 11.600.000
Depresiasi 2.200.000
Biaya utilitas 1.850.000
Biaya rupa-rupa. . 850.000
Total Biaya tidak langsung 16.500.000
DIVISI SPAREPARTS
Taksiran jumlah pembelian 23.800.000
Taksiran biaya penunjang 10.000.000
Harga jual normal (Cost plusPricing) – Perusahaan Jasa.
Aplikasi
Harga jual normal (Cost plusPricing) – Perusahaan Jasa.
Aplikasi
Pelanggan AA telah medapatkan jasa servis dengan konsumsi 4
jam kerja mekanik dan sparepart Rp. 14.000
Pricing:
Bengkel:
Tenaga kerja: 4 X Rp. 1.929 Rp. = 7.716,--
Mark up 78 % X 7.716 = 6.108,48
Tagihan bengkel =13.734,48
Sparepart:
Haga sparepart 14.000
Mark up 71% X 14.000 = 9.940
Tagihan spareparts =23.940,--
Total tagihan Rp. =37.674,48
Cost-type pricing
PT Surveyor Inti Prima memenangkan tender penelitian Obat, dengan MOU bahwa
margin laba adalah 12,5 % dari Biaya projek riel.
Setelah projek selesai diketahui bahwa:
Biaya langsung projek Rp. 450.000.000
Biaya tidak langsung . 125.000.000
Total Biaya projek (aktual) Rp. 575.000.000
Margin laba 12,5 % . 71.875.000
Harga jual Proyek Rp. 646.875.000
Special order pricing
Harga jual = Biaya Variabel + Biaya tetap yang terkait + tambahan laba
Contoh:
Anggaran Biaya pada kapasitas normal sebesar 1.000.000 unit per bulan adalah sbb
. Biaya variabel Biaya Tetap Total Biaya .
Biaya Produksi Rp. 2.000.000.000. Rp.1.000.000.000. Rp. 3.000.000.000
Biaya Pemasaran 50.000.000. 250.000.000 300.000.000
Biaya Umum & Adm . 50.000.000 150.000.000 200.000.000
Total Biaya penuh 2.100.000.000 1.400.000.000 3.500.000.000
Harga jual produk Reguler menurut Cost plus pricing adalah Rp. 4.500 per unit
Special order pricing
Asumsi : saat ini perusahaan bekerja pada kapasitas 80% (800.000 unit)
Saat ini perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 100.000 unit dengan spek tertentu. Untuk
membuat produk ini perusahaan harus menambah bahan sbesar Rp. 200,- per unit serta perlu membuat
cetakan khusus dengan biaya Rp. 20.000.000.
Dari Pesanan khusus ini Perusahaan mengharapkan tambahan laba sebesar Rp.50.000.000.
Ditanyakan:
a. Berapa harga jual untuk pesanan khusus ini ?
Untuk menentukan harga jual listrik oleh PLN biasanya digunakan pendekatan Biaya penuh
dengan basis Full Costing. Setiap kenaikkan harga jual listrik yang terjadi harus selalu dapat
dipertangung jawabkan secara umum sehingga harga jual tersebut benar-benar wajar. Didalam
harga jual akan termasuk juga jumlah Laba yang disepakati oleh Perusahaan dengan Pemerintah.
Contoh:
Untuk memproduksi tenaga listrik sebesar 100.000.000 kwh per thaun diperlukan Investasi Rp.3,2
milyar untuk pembelian mesin dan sarana/prasarana lainnya. Biaya produksi (langsung) untuk
kapasitas tersebut adalah:
Bahan baku Rp. 4.000.000.000
Tenaga kerja langsung 3.000.000.000
Biaya overhead (Fixed dan Variable) 8.000.000.000
Total taksiran biaya produksi langsung Rp. 15.000.000.000
Biaya non produksi:
Pemasaran dan Adm Umum Rp. 2.200.000.000
Pemerintah menetapkan keuntungan wajar adalah 25 % dari total investasi
Harga Jual Sarana Umum (listrik)
Perhitungan mark-up
Biaya pemasaran dan Adm Umum 2.200.000.000
Laba ditetapkan 25% X 3,2 M . 800.000.000
Total 3.000.000.000
Taksiran biaya produksi = 15.000.000.000
Mark-up = 20 %
Jumlah modal (dana) yang dipergunakan didalam kegiatan usaha berjumlah Rp. 2 milyar
dengan target laba 25 %. Manajemen menggunakan pendekatan Variable costing didalam
menetukan harg jual produknya.
Diminta:
a. Tentukan harga jual per unit produk
b. Buktikan bahwa dengan harga jual (a) perusahaan dapat mencapai laba yang diharapkan
c. Pada kapasitas berapa perusahaan mencapai Impas
d. Jika perusahaan mendapat pesanan khusus sebanyak 20 ton diluar jumlah 1.000.000 kg
dan pemesan mengajukan harga Rp. 950/ kg. Apakah pesanan dapat dilayani??
LATIHAN 2
Sebuah Work Shop menyediakan tiga macam standar service. Perusahaan berjalan dengan
dana investasi Rp.250.000.000.
Standar pekerjaan adalah sbb:
Perusahaan mempekerjakan 15 orang mekanik dan 5 orang ahli listrik yang masing2
bekerja 300 hari per tahun 7 jam sehari. Tarip upah adalah Rp. 4.000 per jam. Ditambah
tunjangan sebesar Rp. 200.000 per orang per bulan.
Biaya tidak langsung work shop ini diperkirakan sbb: ………….
Diminta:
Tentukan berapa harga jual setiap unit service tersebut.
SAMPAI JUMPA LAGI
PADA PERTEMUAN KE ENAM ………
Jawaban Latihan 1
Mark-up:
Biaya Tetap 340,000,000
Laba diharapkan 25 % X 2 milyar 500,000,000
840,000,000
Biaya Variabel 700,000,000
Mark- up 120%
Harga jual
Biaya variabel 700,000,000
Mark up 120 % X 700.000.000 840,000,000
1,540,000,000
Kapasitas 1.000.000 kg
Harga jual per kg 1,540
Pembuktian: Total Rp % Per unit
Penjualan 1.000.000 kg @ 1,540 1,540,000,000 100.0% 1540
Biaya Variabel 700,000,000 45.5% 700
Laba kontribusi 840,000,000 54.5% 840
Biaya tetap 340,000,000
Laba kontribusi 500,000,000
Pesanan Khusus: