Anda di halaman 1dari 12

SOAL 1

1. Ketua STEI, dalam rapat minggu lalu, mengatakan bahwa rata-rata IP seluruh
mahasiwa STEI di atas 3. Untuk menguji pernyataan Ketua STEI tersebut, di
ambilah sampel sebanyak 100 mahasiswa STEI, setelah di hitung, ternyata rata-
rata IP mereka 3,2 dengan simpangan baku 0,8. Dengan taraf nyata 5% ujilah
pernyataan Ketua STEI tersebut

Populasi : mahasiswa STEI


Sampel : 100 mahasiswa STEI
Maka yang diketahui adalah :

µ0 = 3
n = 100 → Sampel Besar
x̅ = 3,2
S = 0,8
taraf nyata ( α ) = 5 %
Dari data di atas maka rumus yang digunakan adalah Uji rata-rata → Sampel Besar
Langkah – Langkah Pengujian Hipotesis :
1. Menentukan Ho dan Ha ( Menentukan bentuk uji )
Pernyataan : rata-rata IP seluruh mahasiwa STEI di atas 3 ( Uji rata-rata, bentuk
yang “ a “ karena ada kata “di atas” , dan sampel nya adalah sampel besar
karena jumlah sampel lebih dari 30)
Maka rumus yang di pakai adalah bentuk 1a yang sampel besar ( rumus
halaman 29 pada Bahan Ajar Statistik Inferensial)
1a. Ho : µ = µ0

Ha : µ > µ0 ( letak pernyataan)


2. Menetapkan taraf nyata ( α )
Disoal sudah ditetapkan menggunakan α = 5 %
3. Memilih uji statistic
Jika n > 30 gunakan Uji Z
Jika n < 30 gunakan Uji t
Karena jumlah n = 100 → lebih dari 30 maka menggunakan uji Z

4. Menentukan DAERAH KRITIS (daerah penolakan Ho / daerah Ho di tolak)


Karena rumus yang digunakan adalah 1a maka menggunakan Daerah kritis yang
1a juga, yaitu :
Z hit > Z α
Z hit > Z 5% → untuk mengetahui nilai Z 5% anda dapat melihat materi estimasi
( halaman 20 )
Z hit > 1,645
Daerah yang TIDAK DI ARSIR,
selalu dinamakan daerah Ho
DITERIMA

Daerah yang di ARSIR, selalu


dinamakan daerah Ho DITOLAK

1,645

Z hit = 2,5

Kurva di atas di arsir di sebelah kanan, karena tandanya “ > / lebih besar “ pada
Z hitungnya.
Daerah yang di arsir bisa di sebelah kanan saja ( > ), atau sebelah kiri saja ( < ),
atau bisa dua sisi ( kanan dan kiri ) (≠) , tergantung dari tanda yang ada di daerah
kritis.

5. Menghitung nilai statistic Uji


Karena jenis uji nya adalah uji rata-rata ( sampel besar ) maka nilai statistic uji
yang digunakan adalah : ( lihat rumus halaman 29, pilih yang N tidak diketahui)
x̅− μ0 3,2− 3 3,2− 3 0,2 0,2
Z hit = s = 0,8 = 0,8 = 0,8 = = 2,5
0,08
√n √100 √100 10

6. Membandingkan nilai statistic Uji dengan Daerah Kritis


Setelah di hitung pada point no 5 diketahui bahwa nilai Z hitung adalah 2,5,
maka Langkah berikutnya adalah membandingkan no 5 dan no 4. Nilai Z hitung
= 2,5 jatuh pada daerah Ho di tolak atau di terima.
Setelah di bandingkan, maka Z hit = 2,5 jatuh pada daerah Ho Ditolak

7. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil no 6, maka diketahui bahwa Z hitung jatuh pada Ho di tolak,
maka Jika Ho ditolak maka sama dengan Ha Diterima, itu artinya pernyataan
pada Ha kita TERIMA
Apabila melihat Kembali Langkah no 1, maka pernyataan yang ada di Ha kita
TERIMA.

KESIMPULANNYA : Kita MENERIMA pernyataan Ketua STEI yang mengatakan


rata-rata IP seluruh mahasiwa STEI di atas 3.

Untuk soal berikutnya, silahkan anda ikuti Langkah-langkah di atas. Apabila ada
yang perlu di tanyakan silahkan tanyakan melalui perkuliahan VEX.

Menghitung Z α

Z 0,5 % = 2, 575 Z 3% = 1,88


Z1 % = 2,33 Z 3,5 % = 1,81
Z 1,5 % = 2,17 Z4 % = 1,75
Z2 % = 2,05 Z 4,5 % = 1,70
Z 2,5 % = 1,96 Z 5% = 1,645
SOAL 2
2. Menurut pejabat di Kementrian Pendidikan, jumlah anak-anak Indonesia yang
memiliki hobi membaca buku masih kurang dari 40 %. Untuk menguji anggapan
tersebut, di pilihlah 25 anak SD, ternyata yang memiliki hobi membaca buku
ada 35 %. Gunakan tingkat keyakinan 99% untuk menguji anggapan tersebut

Populasi : anak anak indonesia


Sampel : 25 anak indonesia
Maka yang diketahui adalah :

π 0 = proporsi di populasi = 40 % = 0,4


n = 25 → Sampel Kecil
p = proporsi sampel = 35 % = 0,35
taraf nyata ( α ) = 100 % - 99 % = 1 %
Dari data di atas maka rumus yang digunakan adalah Uji Proporsi → Sampel kecil
Langkah – Langkah Pengujian Hipotesis :
1. Menentukan Ho dan Ha ( Menentukan bentuk uji )
Pernyataan : jumlah anak-anak Indonesia yang memiliki hobi membaca buku
masih kurang dari 40 %. ( Uji proporsi, bentuk yang “ b “ karena ada kata
“kurang dari” , dan sampel nya adalah sampel kecil karena jumlah sampel
kurang dari 30)
Maka rumus yang di pakai adalah bentuk 2b yang sampel kecil ( rumus halaman
31 pada Bahan Ajar Statistik Inferensial)
2b. Ho : π = π 0

Ha : π < π 0 ( pernyataan)
2. Menetapkan taraf nyata ( α )
Disoal sudah ditetapkan menggunakan α = 1 %
3. Memilih uji statistic
Jika n > 30 gunakan Uji Z
Jika n < 30 gunakan Uji t
Karena jumlah n = 25 → kurang dari 30 maka menggunakan uji t

4. Menentukan DAERAH KRITIS (daerah penolakan Ho / daerah Ho di tolak)


Karena rumus yang digunakan adalah 2b maka menggunakan Daerah kritis yang
2b juga, yaitu :
t hit < - t ( α ; n – 1 )
t hit < - t ( 1% ; 25 – 1 ) → untuk mengetahui nilai t tabel anda dapat melihat
table t
t hit < - t ( 1% ; 24 )
Daerah yang TIDAK DI ARSIR,
t hit < - 2,492 selalu dinamakan daerah Ho
DITERIMA

Daerah yang di ARSIR, selalu


dinamakan daerah Ho DITOLAK

-2,492

t hit = - 0,51

5. Menghitung nilai statistic Uji


Karena jenis uji nya adalah uji proporsi ( sampel kecil ) maka nilai statistic uji
yang digunakan adalah : ( lihat rumus halaman 31, pilih yang N tidak diketahui)

P − π0
t hit =
√π0 ( 1− π0 )
n
0,35 − 0,4
t hit = =
0,4( 1− 0,4 )

25
− 0,05
t hit = = - 0,51
0,098

6. Membandingkan nilai statistic Uji dengan Daerah Kritis


Setelah di bandingkan, maka t hit = - 0,51 jatuh pada daerah Ho Diterima

7. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil no 6, maka diketahui bahwa t hitung jatuh pada Ho di terima,
maka Jika Ho diterima maka sama dengan Ha Ditolak, itu artinya pernyataan
pada Ha kita TOLAK
Apabila melihat Kembali Langkah no 1, maka pernyataan yang ada di Ha kita
TOLAK.

KESIMPULANNYA : Kita MENOLAK pernyataan pejabat di Kementrian


Pendidikan yang menyatakan jumlah anak-anak Indonesia yang memiliki hobi
membaca buku masih kurang dari 40 %.
SOAL 3
3. Seorang manager di perusahaan pengembang perumahan, beranggapan bahwa
rata-rata biaya perizinan yang di keluarkan di wilayah Jakarta berbeda dengan
di wilayah Surabaya. Untuk menguji anggapan tersebut diambilah masing-
masing 20 proyek di Jakarta dan Surabaya sebagai sampel. Ternyata rata-rata
biaya mengurus perizinan di Jakarta Rp 30.000.000 dengan simpangan baku Rp
1.700.000, dan biaya rata-rata di Surabaya Rp. 28.000.000, dengan simpangan
baku Rp 1.200.000. ujilah anggapan manajer tersebut dengan tingkat keyakinan
96 %
Maka yang diketahui adalah :
Jakarta ( 1 ) Surabaya ( 2 )
n = 20 n = 20 ➔ Sampel besar
( 20+20 = 40 )
x = Rp. 30.000.000 x = Rp. 28.000.000
s = Rp. 1.700.000 s = Rp. 1.200.000
α = 100 % - 96 % = 4 %

Dari data di atas maka rumus yang digunakan adalah Uji Beda dua rata rata →
Sampel besar
Langkah – Langkah Pengujian Hipotesis :
1. Menentukan Ho dan Ha ( Menentukan bentuk uji )
Pernyataan : rata-rata biaya perizinan yang di keluarkan di wilayah Jakarta
berbeda dengan di wilayah Surabaya.. ( Uji beda dua rata rata, bentuk yang “
c “ karena ada kata “berbeda” , dan sampel nya adalah sampel besar karena
jumlah sampel lebih dari 30 )
Maka rumus yang di pakai adalah bentuk 3c yang sampel besar ( rumus
halaman 30 pada Bahan Ajar Statistik Inferensial)
3c. Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
2. Menetapkan taraf nyata ( α )
Disoal sudah ditetapkan menggunakan α = 4 %

3. Memilih uji statistic


Jika n > 30 gunakan Uji Z
Jika n < 30 gunakan Uji t
Karena jumlah n = 40 → lebih dari 30 maka menggunakan uji z

4. Menentukan DAERAH KRITIS (daerah penolakan Ho / daerah Ho di tolak)


Karena rumus yang digunakan adalah 2b maka menggunakan Daerah kritis yang
2b juga, yaitu :
Z hit > Z α/2 Dan Z hit < - Z α/2
Z hit > Z 4%/2 Dan Z hit < - Z 4%/2
Z hit > Z 2 % Dan Z hit < - Z 2 %
Z hit > Z 2,05 Dan Z hit < - 2,05

Ho DITERIMA

Ho DITOLAK
Ho DITOLAK

-2,05 2,05

Z hit = 4,298
5. Menghitung nilai statistic Uji
Karena jenis uji nya adalah uji beda 2 rata-rata ( sampel besar ) maka nilai
statistic uji yang digunakan adalah : ( lihat rumus halaman 30 )
x̅1 − x̅2
Z hit =
s 2 s 2
√ 1 + 2
n1 n2

30,000.000 − 28.000.000
Z hit =
2 2
√ 1.700.000 + 1.200.000
20 20

2.000.000
Z hit = = 4,298
465.295,605

6. Membandingkan nilai statistic Uji dengan Daerah Kritis


Setelah di bandingkan, maka Z hit = 4,298 jatuh pada daerah Ho Ditolak

7. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil no 6, maka diketahui bahwa Z hitung jatuh pada Ho di tolak,
maka Jika Ho ditolak = Ha Diterima, itu artinya pernyataan pada Ha kita
TERIMA
Apabila melihat Kembali Langkah no 1, maka pernyataan yang ada di Ha kita
TERIMA.

KESIMPULANNYA : Kita MENERIMA pernyataan rata-rata biaya perizinan yang


di keluarkan di wilayah Jakarta berbeda dengan di wilayah Surabaya
SOAL 6
6. Seorang pakar ekonomi menyatakan bahwa jumlah bank yang tidak sehat di
Indonesa ada 30%. Ujilah anggapan tersebut apabila diambil sampel sebanyak
23 bank, dan ternyata dari jumlah tersebut 8 bank diataranya tidak sehat.
Gunakan alfa 5 % untuk menguji anggapan itu

Populasi : Bank di Indonesia


Sampel : 23 bank indonesia
Maka yang diketahui adalah :

π 0 = proporsi di populasi = 30 % = 0,3


n = 23 → Sampel kecil
p = proporsi sampel = 8/23 = 0,35
taraf nyata ( α ) = 5 %
Dari data di atas maka rumus yang digunakan adalah Uji Proporsi → Sampel kecil
Langkah – Langkah Pengujian Hipotesis :
1. Menentukan Ho dan Ha ( Menentukan bentuk uji )
Pernyataan : bahwa jumlah bank yang tidak sehat di Indonesa ada 30%. ( Uji
proporsi, bentuk yang “ c “ karena ada kata “ada 30 % yang artinya = 30 %” ,
dan sampel nya adalah sampel kecil karena jumlah sampel kurang dari 30)
Maka rumus yang di pakai adalah bentuk 2c yang sampel kecil ( rumus halaman
31 pada Bahan Ajar Statistik Inferensial)
2c. Ho : π = π 0 (pernyataan )
Ha : π ≠ π 0

* Perhatikan : ada sedikit perbedaan di pembahasan soal no 6 ini. Di


soal yang sebelumnya, biasanya “pernyataan letaknya di Ha, tetapi
untuk contoh soal ini, letak pernyaatan ada di Ho. Hal tersebut akan
berpengaruh saat pengabilan keputusan. Tetapi secara perhitungan
sama saja dengan soal soal yang sebelumnya.
2. Menetapkan taraf nyata ( α )
Disoal sudah ditetapkan menggunakan α = 5 %

7. Memilih uji statistic


Jika n > 30 gunakan Uji Z
Jika n < 30 gunakan Uji t
Karena jumlah n = 23 → kurang dari 30 maka menggunakan uji t

8. Menentukan DAERAH KRITIS (daerah penolakan Ho / daerah Ho di tolak)


Karena rumus yang digunakan adalah 2c maka menggunakan Daerah kritis yang
2c juga, yaitu :
t hit > t ( α/2 ; n – 1 ) Dan t hit < - t (α/2 ; n – 1 )
t hit > t ( 5% / 2 ; 23 – 1 ) Dan t hit < - t (5% / 2 ; 23 – 1 )
t hit > t ( 2,5 % ; 22 ) Dan t hit < - t (2,5 % ; 22 ) → untuk mengetahui nilai
t table anda dapat
melihat table t
t hit > 2,074 Dan t hit < - 2,074

Ho DITERIMA

Ho DITOLAK Ho DITOLAK

-2,074 2,074

t hit = 0,52
9. Menghitung nilai statistic Uji
Karena jenis uji nya adalah uji proporsi ( sampel kecil ) maka nilai statistic uji
yang digunakan adalah : ( lihat rumus halaman 31, pilih yang N tidak diketahui)

P − π0
t hit =
√π0 ( 1− π0 )
n
0,35 − 0,3
t hit = =
0,3( 1− 0,3 )

23
0,05
t hit = = 0,52
0,096

6. Membandingkan nilai statistic Uji dengan Daerah Kritis


Setelah di bandingkan, maka t hit = 0,52 jatuh pada daerah Ho Diterima

7. Menarik Kesimpulan
Berdasarkan hasil no 6, maka diketahui bahwa t hitung jatuh pada Ho di terima,
( apabila PERNYATAAN ada pada Ho, maka tidak perlu mencari persamaan Ho
diterima = Ha ditolak. Hal tersebut tidak perlu. Cukup sampai dengan Ho saja)
Ho diterima maka Pernyataan juga kita terima

KESIMPULANNYA : Kita MENERIMA pernyataan bahwa jumlah bank yang


tidak sehat di Indonesa ada 30%

Anda mungkin juga menyukai