Anda di halaman 1dari 1

!

"

H O M E PA G E # BISNIS #
CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) &
RUMUS HPP

Bisnis

Cara Menghitung Harga


Pokok Penjualan (HPP)
& Rumus HPP
PUBLISHED BY

Lely Azizah

2 BULAN AGO

Untuk para pemilik usaha, mengetahui tentang


cara menentukan harga jual pokok tentu
menjadi salah satu hal yang harus dipahami.
Ada beberapa faktor yang bisa digunakan
untuk menentukan harga jual produk, seperti
halnya biaya variabel dan biaya tetap.

Pada dasarnya, harga jual merupakan suatu


harga yang dibebankan kepada para pembeli
ataupun konsumen dan nilainya didapatkan
dengan cara menjumlahkan biaya produksi,
biaya non produksi, dan juga keuntungan yang
ingin didapatkan oleh pemilik bisnis.

Oleh karena itu, sebagai seorang pebisnis,


jangan sampai kita mengalami kerugian
karena salah menetapkan harga jual produk.
Nah, supaya tidak salah lagi, dalam artikel kali
ini kami akan memberikan cara menghitung
harga jual yang paling mudah dipahami dan
pastinya menguntungkan.

Table of Contents

Apa yang dimaksud dengan HPP?


Cara Menghitung HPP / Harga Pokok
Penjualan
1. Pembelian Bersih
2. Persediaan Awal
3. Persediaan Akhir

Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP) Pada


Perusahaan Manufaktur
1. Menghitung Bahan Baku yang Dipakai
2. Menghitung Biaya Produksi
3. Menghitung Harga Pokok Produksi
1. Menghitung Bahan Baku yang
digunakan
2. Menghitung Total Biaya Produksi
3. Menghitung Harga Pokok Produksi
4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Cara Menghitung Harga Jual Produk


Barang atau Jasa
1. Cost Plus Pricing
2. Mark Up Pricing
3. Break Even Pricing
Buku Tentang Bisnis
Artikel Terkait Bisnis

Apa yang dimaksud dengan


HPP?
HPP atau Harga Pokok Penjualan merupakan
sejumlah pengeluaran dan juga beban yang
dikeluarkan secara langsung ataupun tidak
langsung dengan tujuan untuk menghasilkan
produk ataupun jasa. Contoh yang termasuk
ke dalam Harga Produk Penjualan yaitu biaya
tenaga kerja, overhead, dan juga bahan.

Perusahaan harus bisa menentukan Harga


Pokok Penjualan untuk semua produk atau
barang yang dijual guna memperhitungkan
keuntungan. HPP sendiri diatur sedemikian
rupa supaya sesuai dengan target pasar yang
dituju oleh produsen atau penjual dan bisa
diterima oleh masyarakat secara umum.

[algolia_carousel]

Walaupun dapat dikatakan bahwa ini


merupakan hal yang cukup sederhana yang
bila salah dalam penentuannya, perusahaan
dapat mengalami kerugian. Setiap biaya yang
dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan
atau HPP merupakan biaya yang
berhubungan secara langsung dengan produk
tertentu yang ditawarkan oleh perusahaan.

Contohnya saja seperti biaya produksi,


assembly, impor, dan lainnya yang berkaitan
dengan produk tersebut. Biaya yang tidak
langsung berkaitan dengan produk tidak dapat
dimasukkan ke dalam harga pokok penjualan.
Oleh sebab itu, Harga Pokok Penjualan dibuat
supaya perusahaan memahami secara detail
mengenai biaya dari produk tersebut.

Cara Menghitung HPP /


Harga Pokok Penjualan
Cara menghitung HPP yaitu dengan cara
menambahkan Pembelian Bersih ke
Persediaan Awal di periode tertentu, lalu
menguranginya dengan Persediaan Akhir di
periode tersebut.

Solusi Pajak & Akuntansi Anda


Grace Consult | Indonesia
Jasa Akuntansi dan Pajak untuk Perusahaan,
membantu pembukuan, pelaporan pajak

grace-consult.com

BUKA

Berikut ini adalah cara menghitung Harga


Pokok Penjualan atau HPP, antara lain:

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal –


Persediaan Akhir

1. Pembelian Bersih
Pembelian bersih merupakan keseluruhan
pembelian barang dagangan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk pembelian barang
secara tunai ataupun kredit, ditambah lagi
dengan biaya langsung seperti halnya ongkos
angkut. Pembelian tersebut kemudian
dikurangi dengan potongan pembelian dan
juga retur pembelian. Sehingga akan diperoleh
nilai pembelian yang bersih atau sebenarnya
dalam satu periode itu sendiri.

2. Persediaan Awal
Persediaan awal barang dagang adalah
persediaan barang yang tersedia di awal
periode akuntansi perusahaan. Misalnya saja
saat awal bulan ataupun awal tahun. Saldo
persediaan awal barang tersebut dapat dicek
di laporan neraca saldo periode berjalan
ataupun di neraca saldo yang ada di awal
perusahaan pada tahun sebelumnya.

3. Persediaan Akhir
Persediaan akhir barang dagang merupakan
persediaan barang yang masih tersedia di
akhir periode akuntansi perusahaan. Misalnya
saja di akhir bulan maupun di akhir tahun buku
berjalan. Nilai saldo tersebut umumnya
diperoleh dari perhitungan stok opname atau
stok fisik. Ini berlaku untuk berbagai
perusahaan yang belum memakai aplikasi
stok ataupun akuntansi.

Berikut ini adalah contoh dari Cara


Menghitung Harga Pokok Penjualan atau HPP
pada perusahaan dagang dari sebuah toko
ritel yang menjual camilan ataupun makanan
ringan. Dimana toko tersebut sedang
menyelesaikan laporan keuangan di akhir
tahun dan menghitung jumlah persediaan di
awal tahun. Berikut adalah datanya:

Diketahui :

Persediaan Awal Barang Tahun 2021 = Rp.


300.000.000,-
Pembelian baru selama Tahun 2021 = Rp.
500.000.000,-
Persediaan Akhir Barang Tahun 2021 = Rp.
200.000.000,-

Penyelesaian :

HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal


Barang – Persediaan Akhir Barang
HPP = Rp. 500.000.000 + Rp. 300.000.000 –
Rp. 200.000.000
HPP = Rp. 600.000.000,-

Diskon s.d 90% Brand Terbaik

Penuhi segala kebutuhanmu di Serbu O4cial


Store, Diskon s.d 90%

Jadi, toko ritel camilan di atas menjual produk


dagangannya sebesar Rp. 600.000.000,-
selama tahun 2021 dan hanya menyisakan
barang dengan nilai sebesar Rp.
100.000.000,- pada tanggal 31 Desember
2021.

Informasi tersebut tak hanya bisa membantu


toko ritel dalam merencanakan pembelian
untuk tahun depan. Tapi juga bisa membantu
perusahaan dalam melakukan evaluasi terkait
biayanya. Harga Pokok Penjualan atau HPP
juga bisa memberikan informasi terkait margin
penjualan untuk setiap produk jika dibuat
penggolongan untuk setiap kategori produk.
Dengan begitu, manajemen bisa mengetahui
produk mana saja yang paling
menguntungkan dan juga menghasilkan uang
paling banyak.

Akan tetapi jika kita menggunakan aplikasi


Penjualan dan Inventori, maka perhitungan
Persediaan akan dilakukan secara otomatis
saat kita melakukan input Pembelian Barang
dan Penjualan barang. Dengan begitu, stok
akhir bisa selalu terupdate secara real-time
dan pastinya Harga Pokok Pembelian akan
dihitung secara otomatis oleh sistem tersebut
setiap saat tanpa perlu menunggu lagi akhir
periode ataupun akhir tahun. Tak hanya itu
saja, Harga Pokok Penjualan juga bisa
diketahui secara lebih detail per kategori
barang, per barang, dan juga total
perusahaan.

[algolia_carousel page=2]

Rumus Harga Pokok


Penjualan (HPP) Pada
Perusahaan Manufaktur
Perhitungan Harga Pokok Penjualan atau HPP
pada suatu perusahaan manufaktur jauh lebih
sulit daripada pada perusahaan dagang. Hal
tersebut terjadi karena pada perusahaan
dagang kita hanya akan membeli kemudian
menjual barang yang sama. Sehingga biaya
yang akan timbul dari barang yang kita beli
tidak banyak. Biasanya hanya akan ada
ongkos angkut saja. Namun jika pada
perusahaan manufaktur, karena akan terjadi
perubahan barang dari bahan baku kemudian
diproses menjadi barang jadi, maka akan
menimbulkan biaya tambahan lain seperti
biaya produksi dan lainnya.

Oleh karena itu, untuk menghitung HPP


perusahaan manufaktur, maka kamu harus
menggunakan rumus di bawah ini:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga Pokok


Produksi + Persediaan Awal Barang Jadi –
Persediaan Akhir Barang Jadi

Harga Pokok Produksi adalah harga yang


diperoleh dari Bahan Baku yang dipakai
ditambah dengan biaya produksi yang timbul
guna mengubah Bahan Baku menjadi barang
yang sudah jadi.

Berikut ini adalah tahapan menghitung Harga


Pokok Produksi, antara lain:

1. Menghitung Bahan Baku yang


Dipakai
Berikut ini adalah rumus yang digunakan
untuk menghitung bahan baku yang dipakai
perusahaan:

Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan


Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku –
Persediaan Akhir Bahan Baku

2. Menghitung Biaya Produksi


Di bawah ini adalah rumus yang bisa kamu
gunakan untuk menghitung total biaya
produksi:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang


Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung +
Biaya Overhead Produksi

3. Menghitung Harga Pokok


Produksi
Berikut ini adalah rumus yang bisa kamu pakai
untuk menghitung harga pokok produksi di
suatu perusahaan.

Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi


+ Persediaan Awal Barang dalam Proses
Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam
Proses Produksi

Contoh untuk Menghitung Harga Pokok


Penjualan atau HPP pada Perusahaan
Manufaktur pada contoh yang sudah kita
bahas di atas. Kita akan menggunakan toko
ritel yang menjual makanan ringan atau
camilan, dimana mereka hanya akan membeli
barang tersebut lalu dijual kembali.

Lalu, pemilik toko ingin melakukan produksi


sendiri untuk beberapa jenis produk makanan
ringan yang memiliki tingkat penjualan yang
baik. Salah satunya yaitu camilan produk
keripik singkong. Hal tersebut dilakukan
supaya mereka dapat memperoleh
keuntungan yang lebih banyak dan menjual
hasil produksinya ke toko lain diluar toko milik
mereka sendiri.

Di dalam contoh kali ini, perusahaan


mempunyai persediaan bahan baku di awal
tahun senilai Rp. 300 juta, kemudian bahan
setengah jadi atau barang yang berada di
dalam proses produksi senilai Rp. 200 juta,
serta persediaan Finished Goods atau barang
yang sudah jadi dan siap untuk dijual senilai
Rp. 500 juta di awal tahun 2021.

Di tahun yang sama perusahaan tersebut


mulai membeli bahan baku senilai Rp. 800 juta
dengan adanya biaya atau ongkos kirim
senilai Rp. 80 juta. Lalu ada juga biaya tenaga
kerja dan juga perawatan mesin selama tahun
2021 yaitu senilai 150 juta. Pada akhir tahun
2021, sisa penggunaan bahan baku yaitu
senilai Rp. 200 juta, dimana sisa persediaan
dalam prosesnya senilai Rp.100 juta dan sisa
barang dari produk yang dapat dijual yaitu
senilai Rp. 300 juta. Berapakah HPP
perusahaan tersebut?

Diketahui :

Persediaan Awal Bahan Baku = 300.000.000


Persediaan Awal Barang dalam Proses
Produksi = 200.000.000
Persediaan Awal Barang Jadi = 500.000.000
Pembelian Bahan Baku = 800.000.000
Biaya Pengiriman = 80.000.0000
Biaya Tenaga Kerja dan Perawatan Mesin =
150.000.000
Persediaan Akhir Bahan Baku = 200.000.000
Persediaan Akhir Barang dalam Proses
Produksi = 100.000.000
Persediaan Akhir Barang Jadi = 300.000.000

Penyelesaian

Perhitungan Harga Pokok Penjualan dalam


kasus di atas harus dihitung melalui empat
tahapan seperti yang disebut sebelumnya,
berikut adalah tata cara selengkapnya:

1. Menghitung Bahan Baku yang


digunakan
Bahan Baku Yang Digunakan = Persediaan
Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku –
Persediaan Akhir Bahan Baku

Bahan Baku Yang Digunakan = 300.000.000 +


(800.000.000 + 80.000.000) – 200.000.000
Bahan Baku Yang Digunakan = 980.000.000

2. Menghitung Total Biaya


Produksi
Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang
digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung +
Biaya Overhead Produksi

Total biaya produksi = 980.000.000 +


150.000.000
Total biaya produksi = 1.130.000.000

3. Menghitung Harga Pokok


Produksi

Harga Pokok Produksi
Promo Gramedia Gedebuk 1=- 30
Total 2022. Diskon
Juni biaya produksi
Hingga
+ Persediaan Awal 50%!
Barang dalam Proses X

Belanja Sekarang!
Produksi – Persediaan Akhir Barang dalam

Anda mungkin juga menyukai