Disusun oleh:
Rendi
2021
A. Definisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan peengelolaan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.
Nutrisi adalah substansi organic dan nonorganic yang ditemukan dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier
Mubarak, 2008).
Nutrisi adalah substansi organic yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.
Defisit nutrrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.
Leukopenia adalah kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi berat hingga efek
samping pengobatan. Jika tidak ditangani dengan tepat, leukopenia berpotensi
menimbulkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Darah terdiri dari trombosit, plasma darah, sel darah merah, dan sel darah
putih. Tiap komponen darah tersebut memiliki fungsi tersendiri, salah satunya sel
darah putih yang merupakan bagian penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Normalnya, terdapat sekitar 3.500–10.500 sel darah putih per satu mikroliter darah.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan ketika
individu yang tidak NPO mengalami penurunan berat badan karena tidak adekuatnya
asupan atau metabolisme zat nutrisi untuk kebutuhan tubuh. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yaitu keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidak
cukupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.(Febriani 2017
B. PATOFISIOLOGI
Kondisi fisiologi yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktivitas,
keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan serta prosedur dan
pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada aktivitas, maka nutrisi diperlukan untuk
meningkatkan. Dan beberapa kondisi fisiologi dapat menyebabkan menurunnya zat
makanan tertentu.
C. PATHWAY
POLA MAKAN TIDAK TERATUR,OBAT-OBATAN,
NIKOTIN DAN ALKOHOL,STRES
BERKURANG NYA PEMASUKAN MAKANAN
KEKOSONGAN LAMBUNG
ASAM LAMBUNG
REFLEK MUNTAH
KEKURANGAN NUTRISI
A. Pengkajian umum
1) Biodata Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama
pasien, tempat tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan
pasien, pendidikan pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan. Selain
itu juga dilakukan pengkajian tentang orang terdekat pasien.
2) Keluhan utama Selama pengumpulan riwayat kesehatan, perawat menanyakan
kepada pasien tentang tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Setiap keluhan harus
ditanyakan dengan detail kepada pasien disamping itu diperlukan juga pengkajian
mengenai keluhan yang disarasakan meliputi lama timbulnya.
3) Riwayat Penyakit Sekarang Pada riwayat penyakit sekarang, perawat mengkaji
apakah gejala terjadi pada waktu yang tertentu saja, seperti sebelum atau sesudah
makan, ataupun setelah mencerna makanan pedas dan pengiritasi dan setelah
mencerna obat tertentu atau setelah mengkonsumsi alhohol.
4) Riwayat Penyakit Dahulu Untuk mengkaji riwayat penyakit dahulu atau riwayat
penyakit sebelumnya, perawat harus mengkaji apakah gejala yang berhubungan
dengan ansietas, stress, alergi, makan atau minum terlalu banyak, atau makan terlalu
cepat. Selain itu perawat juga harus mengkaji adakah riwayat penyakit yang dialami
pasien sebelum dirawat sekarang.
B. Pengkajian fokus
2) Pemeriksaan fisik : data fokus
- Penampilan umum dan vitalitas : Apatis, lesu, tampak lelah
- Berat badan : Berat badan kurang atau berlebih
- Rambut : Rambut kering, kusam, pecah-pecah, tipis, rapuh
- Kulit : Kering, kusam, pecah-pecah, pucat atau berpigmen, ada petekia atau memar,
lemak subkutan sedikit
- Kuku : Rapuh, pucat, bentuk seperti sendok
- Mata : Kering, konjungtiva pucat atau merah, kornea lembut
- Lidah : Berwarna merah atau magenta, tampilan halus, bengkak, ukuran lidah
bertambah atau berkurang
- Bibir : Bengkak, pecah-pecah pada sudut bibir
- Gusi : Bengkak, meradang, mudah berdarah, berbentuk seperti spon
- Otot : Tonus buruk, lembek dan tidak berkembang
- Sistem kardiovaskular : Frekuensi nadi meningkat, TD meningkat, trama jantung
abnormal (ireguler)
- Sistem pencernaan : Anoreksia, indigesti, diare, konstipasi
- Sistem persarafan : Refleks menurun, emosi tidak stabil, kurang perhatian, bingung
G. Diagnosis Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah suatu pernyataan yang singkat dan jelas berdasarkan pada hasil
pengumpulan data dan evaluassi data yang dilakukan dengan sistematis, praktis, etis dan
professional oleh tenaga keperawatan yang mampu untuk itu. Diagnosa keperawatan
menggambarkan respons klien terhadap masalah kessehatan atau peyakit. Untuk diagosa
keperawatan yang akan muncul pada masalah gangguan kebutuhan nutrisi biasanya sebagai
berikut :
Terapeutik
o Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
o Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis, piramida makanan)
o Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
o Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
o Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
o Berikan suplemen makanan, jika perlu
o Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastric jika assupan oral dapat
ditoleransi.
Edukasi
o Anjurkan posisi duduk, jika mampu
o Anjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri,
antiemetic) jika perlu.
o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu.
I. Implementasi
Memberi makan melalui oral adalah pembeerian makan/minum lewat mulut untuk
pasien yang mampu makan/minum melalui oral. Tujuannya agar terpenuhinya status
nutrisis klien.
Peralatan :
o Piring yang berisi makanan o Bengkok
pasien o Serbet/ alas makan
o Sendok, garpu o Baki / Nampan
o Gelass berisi air minum o Kertas tissue
hangat lengkap dengan o Sedotan
tatakan dan tutupnya o Obat-obata bila ada