Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
A. Konsep Kebutuhan Nutrisi
1. Definisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan untuk menghasilkan energi sehingga dapat digunakan dalam
aktivitas sehari-hari (Alimul, 2015).
Nutrisi berasal dari kata nutrient yang artinya bahan gizi yang merupakan
proses tersedianya energy dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk
pembentukan dan pemeliharaan sel tubuh (Rahayu dan Harnanto, 2016).
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai
sumber tenaga, serta menjaga tubuh dari serangan penyakit. Fungsi utama nutrisi
adalah untuk memberi energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka
dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh
(Mubarak, 2008).
Pada nutrisi terdapat zat gizi/nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh, dimana zat gizi tersebut terbagi atas makronutrien yaitu
karbohidrat, lemak serta protein dan mikronutrient yang terdiri atas vitamin dan
mineral (Rosdahl dan Kowalski, 2014). Nutrien adalah zat organik dan anorganik
dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat berfungsi untuk pertumbuhan
dan perkembangan, aktivitas, mencegah defisiensi, memeliharan kesehatan dan
mencegah penyakit, memelihara fungsi tubuh, kesehatan jaringan, dan suhu tubuh,
meningkatkan kesembuhan, dan membentuk kekebalan (Rahayu dan Harnanto,
2016).
2. Fisiologi system
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori (Hidayat. U,
2015).
Pada prosesnya nutrisi akan melalui sistem pencernaan terdiri dari :
a. Mulut dilapisi membran mukosa. Lidah terdiri dari otot bertulang dan dilapisi
membran mukosa. Papila merupakan permukaan lidah yang mengandung
ujung perasa. Kelenjar saliva berada di sublingual, sub mandibula, dan parotis.
Kelenjar saliva mengeluarkan saliva yang mengandung cairan dan enzim.
Mengunyah mengurangi ukuran makanan, dan mencampur makanan dengan
saliva.
b. Faring terdiri dari otot yang dilapisi membrane mukosa, makanan dan udara
berjalan melewati struktur ini sebelum mencapai saluran keluar yang tepat
(epiglotis untuk makanan dan trakhea untuk udara). Epiglotis menutup jalan
napas selama menelan.
c. Esofagus terdiri dari dinding otot yang dilapisi membran mukosa, dan
mendorong makanan dari mulut ke lambung. Lambung dilapisi membrane
mukosa dan mempunyai lapisan otot dan lapisan luar fibroserous.
d. Usus halus mempunyai lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan luar
peritoneal. Usus halus terdiri dari duodenum, yeyenum, dan ileum.
e. Kolon mempunyai lapisan mukosa, 2 lapisan otot, dan lebih dari beberapa
bagian, lapisan luar peritoneal viseral. Kolon terdiri dari cecum/apendiks,
kolon (asenden, transversum, desenden, dan sigmoid), dan rektum.
f. Organ asesoris berada di luar saluran gastrointestinal, tetapi skresinya dibawa
melalui duktus. Empedu yang dihasilkan hepar dibawa melalui duktus hepatik
dan duktus kistik ke kandung empedu. Duktus empedu membawa empedu ke
duodenum. Enzim pakreas dibawa ke duodenum melalui duktus pankreatik.
b. Pemeriksaan fisik
2. Hematokrit normal
Pria : 40-48 vol %
Wanita : 37-43 vol%
3. Albumin normal
Pria dan wanita: 4-5,2 g/dl
c. Clinical sign
Klien dengan masalah nutrisi memperhatikan tanda-tanda abnormal
pada fisik dan fisiologinya (system saraf, gastrointestinal, kardio vascular,
d. Diet
Pola diet/makan, pengetahuan tentang nutrisi, kebiasaan makan,
makanan kesukaan, pemasukan cairan, problem diit, tingkat aktivitas,
pengkonsumsian obat.
e. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
- Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml)
- Transferin (N:170-25 mg/100 ml)
- Hb (N: 12 mg%)
2) Pemeriksaan darah lengkap dengan pemeriksaan feses.
3) USG
4) SGOT & SGPT
5) Rontgen
6) Sikologi : Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma
tersebut.
- Kolaborasi pemberian
suplemen elektronik
sesuai instruksi dokter. - Untuk mempercepat
kesembuhan
- Kolaborasi dengan ahli pasien.
gizi jumlah kalori dan
jumlah zat gizi yang
dibutuhkan. - Untuk meningkatkan
asupa kebutuhan
nutrisi klien secara
tepat.
4. Kesiapan - Setelah dilakukan NIC
peningkatan tindakan keperawatan
nutrisi selama ….x24 jam, - Priksa status gizi pasien - Untuk mengetahui
diharapkan : - Jadwalkan penkes sesuai diet apa yang tepat
- Pasien memiliki kesepakatan diberikan kepada
keinginan untuyk - Jelaskan kepada pasien pasien.
meningkatkan makanan yang harus - Agar pasien dapat
kebutuhan nutrisi. dihinadari, jumlah kalori merasa nyaman
- Kriteria hasil: dan makanan yang selama pelaksanaan
- mengekspresikan dibutuhkan. diet.
keinginan untuk - Ajarkan cara untuk - Untuk meningkatkan
meningkatkan nutrisi. melaksanakan diet yang keberhasilan diet yang
- Makan teratur dan sesuai program. akan dilakukan.
adekuat. - Agar klien dapat
- Mengekpreikan pilihan melaksanakan diet
tentang makanan yang sehat dan tepat yang
sehat. baik untuk kesehatan
tubuhnya.
Daftar Pustaka
Hidayat,A. Aziz Alimul. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Uliyah (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal.(2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar MAnusia: Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: EGC.
NANDA. (2018). NANDA-I Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
(T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (11th ed.). Jakarta: EGC.
Rahayu, Sunarsih dan Addi Mardi Hartanto. (2026). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan:
Kebutuhan Dasar Manusia. Kementrian Kesehatan RI.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.).
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia