Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 2

Sekenario Kasus
Tn. N usia 25 thn mengalami kecelakaan tunggal
saat sedang menuju ke rumah dengan mengendarai
motor, kecelakaan terjadi di karenakan jalan yang
licin saat cuaca sedang hujan. Tn. N terlempar dari
motor sejauh 2 meter dari temoat motornya
terjatuh. Lalu Tn. N dibawa oleh warga ke rumah
sakit dengan menggunakan mobil pengendara yang
lewat . Pada saat tiba di rumah sakit klien merintih
kesakitan pada bagian bahu dan leher. Setelah di
lakukan pemeriksaan ternyata klien mengalami
cidera pada bahu dan mengalami patah tulang pada
lehernya, serta terdapat luka pada bagian kaki klien.
Tn. N : (memiliki motor) dan mengalami kecelakaan.
Warga : Saat terjadi kecelakaan, sebagian warga berbondong –
bondong menepikan Tn. N ke tepi jalan raya. Satu
warga menepikan mobil yang lewat. ( kemudian di
bawa ke rumah sakit) saat tiba di rumah sakit. (sudah
di ruangan UGD)
Perawat : Klien adalah korban kecelakaan tunggal dok.
Dokter : Baik persiapkan alat-alat yang di butuhkan untuk
melakukan pemeriksaan.
Perawat : Baik dok
(Dokter sedang di lakukan pemeriksaan)
Dokter : Klien mengalami patah tulang pada lehernya, tolong
pasangkan neck collar. Serta bersihkan luka-luka
yang ada di kaki klien.
Prosedur Collar Neck
Tujuan :
1. Membantu mengembalikan posisi medula
spinalis seseorang
2. Mengurangi nyeri
3. Menopang leher klien selama proses
penyembuhan dari cedera yang
mengakibatkan bergesernya disk spinal dari
vetebra klien
Langkah – langkah
1. Ukuran yang benar adalah hal kritikal bagi kesembuhan klien. Collar yang terlalu
pendek mungkin tidak akan menopang dengan cukup baik, semantara terlalu
panjang membuat collar menjadi hiperekstensi. Kuncinya adalah pada jarak
berdasarkan imajinasi tarikan garis melintasi atas bahu, di mana collar akan
terpasang dan bagian bawah dagu klien
2. Kunci pada collarnya adalah jarak antara sisi pengikat belakang dan bagian
terbawah plastik keras yang melingkar.
3. Ketika klien di tempatkan pada posisi netral, gunakan jari-jari anda untuk
mengukur jarak dari bahu ke dagu.
4. Anda dapat menggunakan jari-jari untuk menentukan ukuran stifneck extrication
yang lebih mendekati dengan dimensi kunci klien.
5. Collar disiapkn dengan memindahkan pengencang hitam (sizing post) pada ujung
cincin teratas di sisi dalam collar lalu tarik pengencang hitam ke dalam lubang
terkecil. Tekan dengan lembut.
6. Sebelum pemasangan stifneck collar, tahan collar.
7. Fleksikan collar sampai ibu jari anda menyentuh jari-jari yang lain. Ini akan
membentuk collar dalam bentuk silinder untuk pengaplikasian segera.
8. Dengan kepala klien tertopang pada aligament netral, posisikan bagian penahan
dagu dengan mendorong collar ke atas menyusuri dinding dada. Pastikan dagu
tertopang dengan benar dan bahwa daru terekstensikan cukup setidaknya
menutupi pengencang sentral .
9. Cek ulang posisi kepala klien dan collar pada aligment yang tepat.
Pastikan bahwa dagu klien setidaknya tertutupi oleh pengencang sentral
pada penahan dagu. Jika tidak, kencangkan colar untuk menopang sesuai
kebutuhan. Pilih ukuran yang lebih kecil jika anda fikir pengencangan
kembali collar akan menyebabkan klien menjadi lebih terekstensi.
10. jika klien dalam posisi supin, mulai dengan melingkarkan bagian
belakang collar di belakang leher klien. Pastikan untuk melipat loop
velcro pada bagian atas balutan busa untuk mencegah lipatan kulit yang
dapat membatasi kemampuannya. Sekali loop velcro terlihat, pusatkan
perhatian anda untuk memposisikan penahan dagu dan pasang velcro,
dalam dua tahapan.
11. suatu alternatif untuk memulai memberikan posisi penahan dagu dan
kemudian lingkarkan bagian belakang collar di belakang leher klien.
12. Sekali diposisikan, tahan collar dengan menggunakan pengait. Anda
dapat menghindari menekan leher dengan menggunakan pengait
sebagai titik pusat ketika pertama kali menarik secara lateral untuk
mengencangkan dan memasang loop velcro didepan sehingga terfiksasi,
dan juga paralel dengan ujung velcro. Pastikan untuk mempertahankan
posisi aligment selama melalui prosedur ini.

Anda mungkin juga menyukai