Disusun oleh:
Nama : Fajar Nur Romadhon
Kelas : XI TKJ 1
NIS : 18.1674
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Praktik Kerja Ini telah disetujui oleh pembimbing industri dan
pembimbing sekolah. Serta mengetahui pimpinan DU/DI dan Kepala Sekolah SMK
Asta Mitra Purwodadi Kabupaten Grobogan
Mengetahui,
Kaprodi Kepala SMK Asta Mitra
Purwodadi
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja ini telah diuji dan disahakan oleh tim penguji SMK
Asta Mitra Purwodadi pada:
Hari Tanggal :
Pukul :
Penguji I Penguji II
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Laporan Praktik Kerja industri (prakerin) ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai
bahan masukan untuk kami.Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dra. Widyarini Susi Murwanti sebagai Kepala SMK Asta Mitra Purwodadi yang
telah memberi kesempatan pada kami untuk melaksanakan Praktik Kerja
Industri (industri).
2. Satgas prakerin, K3 dan semua pihak yang telah mempersiapkan administrasi,
tempat Prakerin, serta memberikan pembekalan kepada peserta prakerin.
3. Kepala/Pimpinan Bapak Saefudien ( Instansi/DUDI ) yang telah memberikan
ijin pada kami untuk melaksanakan prakerin.
4. Bapak Imam suprapto sebagai Guru pembimbing peserta prakerin dan
pembimbing penulisan laporan kegiatan di SMK Asta Mitra Purwodadi
5. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dapat
terselesaikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam
penulisan laporan ini.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala
dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
vi
DAFTAR ISI
vii
4.4 Rugi-rugi Penyambungan ............................................................................. 25
4.5 Kualitas Penyambungan ............................................................................... 26
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 27
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 27
5.2 Saran DU/DI ................................................................................................. 27
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
PERSERO Purwodadi diharapkan mampu melakukan praktek kerja agar
menguasai lapangan guna menerapkan ilmu yang telah diterima di
perkuliahan, siswa juga di harapkan harus peka dan tanggap terhadap
perubahan-perubahan, pembaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan zaman. Disinilah tugas siswa untuk senantiasa
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan kualitas pendidikannya
sehingga dapat menjadi siswa yang mampu mengantar maju dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan yang diharapkan dari Praktik Kerja Lapangan yaitu :
2
4) Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk
melaksanakan proses pembelajaran di sekolah, klub atau
lembagga.
b. Bagi Sekolah
1) Hasil dan kerja praktek diharapkan bermanfaat dan dapat
membantu kesulitan yang selama ini terjadi di lingkungan kerja
sekolah yang bersangkutan.
2) Sebagai media untuk mencari sumber daya manusia yang sesuai
dengan kebutuhan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat kerja praktek, dan sistematika penulisan.
Bab ini berisi tentang Pengertian Fiber Optik, Sejarah fiber optik,
prinsip kerja fiber optik, Kelebihan fiber optik, Jenis-jenis fiber optik
Jenis-jenis konektor fiber optik, Metode penyambungan fiber optik
3
4. BAB IV PEMBAHASAN
5. BAB V PENUTUP
4
BAB II
5
2) Untuk itu, pada tahun 2013 Telkom telah melakukan beberapa perubahan
menyangkut pembidangan pembagian tugas dan wewenang masing-masing
anggota Direksi, sebagai berikut:
a) Telkom merubah pembidangan divisi dari semula di bawah Direktur
Enterprise & Wholesale (“EWS”) menjadi Direktur Enterprise &
Business Service yang fokus pada pengembangan segmen bisnis
enterprise dan small medium enterprise.
b) Telkom merubah pembidangan divisi yang semula di bawah Direktur
Compliance & Risk Management (“CRM”) menjadi Direktur
Wholesale & International Service yang fokus pada pengembangan
segmen bisnis wholesale. Kami juga mengalihkan tugas dan wewenang.
3) Pengelolaan compliance, legal dan risk management ke Head of
Compliance, Risk Management & General Affairs.
4) Telkom merubah pembidangan divisi yang semula Direktur IT, Solution
& Strategic Portfolio (“ITSSP”) menjadi Direktur Innovation & Strategic
Portfolio yang fokus pada upaya inovasi dan pengembangan portofolio
bisnis.
5) Telkom merubah pembidangan divisi yang semula Direktur NWS
menjadi Direktur Network, IT & Solution yang fokus pada pengelolaan dan
pendayagunakan infrastructure, IT dan service operation & management,
untuk mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan
(established).
6) Telkom merubah pembidangan divisi yang semula Human Capital &
General Affair menjadi Direktur Human Capital Management yang fokus
pada pengelolaanhuman capital. Kami juga mengalihkan tugas dan
wewenang pengelolaan supply ke Head of Compliance, Risk Management
& General Affairs.
7) Selain itu untuk mewadahi mekanisme pengelolaan parenting terhadap
seluruh portfolio kami secara Group, maka telah dibentuk Board of
Executive yang beranggotakan seluruh Direksi Telkom dan beberapa Chief
of Business. Chief of Business merupakan sebutan untuk posisi “senior
business expert” yang ditempatkan sejajar dengan Direksi Telkom untuk
6
melaksanakan peran sebagai penasehat dalam merumuskan keputusan-
keputusan corporate level strategy, mengupayakan harmonisasi hubungan
antara entitas anak dengan Telkom sebagai parent.
7
Direktorat WINS Fokus pada pengelolaan fungsi penanganan bisnis
segmen wholesale dan international, serta
pengendalian operasional DivisiWholesale Services.
Direktorat HCM Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta
penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat
melalui unit Human Capital Center, serta
pengendalian operasi unit Telkom Corporate
University Center, Assessment Center Indonesia
serta Community Development Center.
8
b) Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan yang
seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Usaha Penunjang
a) Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang
melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.
b) Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi
sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset
tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan
dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.
9
2.5 Lokasi Kerja Praktek
10
HARI JAM MASUK JAM PULANG ISTIRAHAT
Sabtu Libur - -
Minggu Libur - -
11
3. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi
melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
4. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
2.9 Kesimpulan
Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun
langsung ke lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab
atas apa yang telah dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman
yang saya peroleh selama pelaksanaan prakerin di PT.TELKOM PERSERO
Purwodadi ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan,yaitu:
Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang dapat
mengirim dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan bandwith yang
besar. Karena menggunakan cahaya jadi bisa dibilang kecepatnya tak terhingga
asal kualitas penyambungannya baik dan sempurna.
12
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Fiber Optik
Di zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan
lagi untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu
adanya pengiriman data dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang
semakin cepat. Tidak hanya dituntut untuk cepat, namun walaupun sebuah data
yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar harus di terima dengan akurat
tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman berlangsung.
Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel
berbahan tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada
saat ini yang sudah muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang
menggunakan sinyal cahaya untuk dikirimkan melalui serat optik atau sering
di sebut fiber optik berbahan dasat kaca halus. Tentunya kita semua tahu bahwa
cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling cepat di dunia ini, bahkan
suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi kecepatan suara sekalipun
masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.
13
3.3 Prinsip Kerja Fiber Optik
Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk
cahaya di dalam perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel
fiber optik yang terbuat dari kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul
dab di biaskan hingga sampai ke perangkat receiver sehingga kemudian
informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan. Pada dasarnya serat kaca yang
ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat kecil dan halus
bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini memiliki diameter
kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang digunakan untuk
mengirim informasi biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau Laser.
Perkembangan pengiriman data menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu
menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km.
Dengan memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi
kabel fiber optik mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari
pada penggunaan kabel tembaga pada umumnya.
Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam
pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada
umumnya mampu memantulkan cahaya, namun masih tetap tedapat
menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber optik
tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni kaca yang
digunakan akan semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca.
14
3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih
tinggi
4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan
juga ringan
5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan
gelombang radio
6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan
kemungkinan percikan api
7. Tidak bisa berkarat
.
15
dibandingkan dioda laser, Daya juga di konstribusikan ke inti dan
diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber optik multi mode
adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima mil, ukuran
inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil.
2. Berdasarkan Indeks Bias Inti
a) Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias
yang homogen
b) Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks
bias yang mendekati dinding selongsong semakin kecil, sehingga
pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar jalur atau bandwitdh
semakin besar.
16
3.6 Jenis-jenis Konektor Fiber Optik
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga
dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia
dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan
implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:
17
3. ST (Straight Tip): Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir
mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel
multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik
dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam
komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya
saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang
sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan
berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang
lagi penggunaannya.
Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna
tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna
Arti Keterangan
Konektor
Biru Physical Contact Yang paling umum digunakan untuk
(PC), 0o serat optik singgle-mode
Hijau Angle Polished Sudah tidak digunakan lagi untuk serat
(APC), 8o optik multi-mode
Hitam Physical Contact Sudah tidak digunakan lagi untuk serat
(PC), 0o optik ini karena multi-mode
Abu - abu Physical Contact Serat optik multi-mode
(PC), 0o
Putih Physical Contact
(PC), 0o
Merah Penggunaan khusus
18
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat
optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Warna
Artinya
jacket
Kuning Serat optik single-mode
Orange Serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-abu Kode warna serat multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan
19
Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu
melakukan penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi),
hasil dari penyambungan ini mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar
redaman sambungan fusion splicer berdasarkan PPJT-JAFO adalah
sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion
splicer berkembang pada satu perangkat yang compac dan full automatic,
artinya mulai dari holder,fiber stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion
splicer dalam satu set.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
21
Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat
kecil karena bisa membuat core putus.
Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak
dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat
tersebut.
Jangan membuang core sembarangan sebab bila
menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah
dan mengganggu kesehatan.
Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
4.1.2 Redaman Tinggi
Redaman tinggi sering terjadi pada setiap pelanggan, faktor
penyebab redaman tinggi adalah dari Spliter Output sudah terlalu tinggi
hingga sampai pada pelanggan sudah tidak akan bisa UP di Modemnya,
dan terkadang terdapat salah satu kabel kaca yang pecah atau retak,
salah satu solusi adalah melakukan Splicing ulang pada setiap ujung
dari konektor yang di pelanggan maupun di ODP. Dibawah ini saya
akan menenrangkan tentang cara splicing yang baik dan benar:
a) ALAT DAN BAHAN:
1) Spliccer
2) Pemotong tube
3) Cutter
4) Tang logam
5) Tang pengupas serat
6) Tang pemotong serat
7) Kain bersih
8) Alkohol
9) Tissue
10) Selotip
11) Pelindung serat
22
6) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil
karena bisa membuat core putus.
7) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat
masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
8) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus
kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu
kesehatan.
9) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
4.1.3 Proses Penyambungan Fiber optik
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing
serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor
dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain
atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan
jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat
mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan
konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka
kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan
melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya akan menenrangkan
tentang cara splicing yang baik dan benar :
23
4) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada
di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau
retak.
5) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita
sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.
6) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat
kecil karena bisa membuat core putus.
7) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak
dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
8) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus
kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu
kesehatan.
9) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara.
Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan
penyambungan atau splicing serat optik :
1) Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam
keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
2) Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel
yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan
menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan
tang logam.
3) Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam
sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka
pelindung :
Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25
cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan
mengenai tube.
Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut
patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.
Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan
kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat
hanya tube yang dilapisi jelly.
1) Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan
thinner-B sampai bersih.
2) Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda
dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan
menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah
24
jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o
agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat
hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-
ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
3) Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah
dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
4) Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak
kotor dan tidak mengenai tanah.
25
2) Kualitas penyambungan antara lain:
Permukaan serat tidak rata.
Sumbu serat tidak sejajar.
Penyimpangan sudut.
Serat masih basah.
Ujung serat menyentuh sesuatu.
4.5 Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus
diperhatikan:
Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi.
Alat sambung yang baik.
Lingkungan harus bersih.
Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa
memperoleh redaman yang sekecil mungkin.
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik kerja industri sangat penting bagi siswa SMK.Siswa dapat terjun
langsung ke lapangan atau dunia kerja ,sera di tuntut untuk bertanggungjawab
atas apa yang telah dilakukan selama PRAKERIN.Berdasarkan pengalaman
yang saya peroleh selama pelaksanaan prakerin di PT.TELKOM PERSERO
Purwodadi ada beberapa hal yang dapat saya simpulkan,yaitu:
1. Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang
dapat mengirim dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan
bandwith yang besar. Karena menggunakan cahaya jadi bisa dibilang
kecepatnya tak terhingga asal kualitas penyambungannya baik dan
sempurna.
2. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya
konektor SC dengan warna konektor biru atau hijau dan jaket kabel
kuning.
3. Kabel yang sering dipakai adalah Patchcord
4. Splicer adalah alat untuk menyambung kabel Dropcore atau Fiber optik
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29