TEORI HUMANISTIK
Di Susun Oleh :
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang atas
segala rahmatNYA sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai dan tidak lupa kami
ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman atas segala bantuan dan dukungnnya .
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin ,terlepas dari itu semua kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun segi penataan bahasa yang kurang baik. Oleh karena itu kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB I……………………………………………………………………….
A. PENDAHULUAN………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..
C. TUJUAN……………………………………………………………
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………..
A. KESIMPULAN……………………………………………………
PEMBAHASAN
Teori humanisme merupakan salah satu teori yang terdapat dalam teori-teori
pendidikan dalam disiplin ilmu pendidikan. Sebelum membahas lebih jauh mengenai teori
humanisme, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai teori pendidikan itu sendiri.
Teori pendidikan merupakan adalah suatu pandangan atau serangkaian pendapat
ihwal pendidikan yang diidealkan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep dan
dalil (hukum)1. Menurut salah satu tokoh pendidikan, mudyaharjo (2002 : 26) menjelaskan
bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihwal
pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem konsep. Pendidikan sebagai sistem
mengandung arti suatu kelompok tertentu yang setidaknya memiliki hubungan khusus secara
timbal balik dan memiliki informasi. Selain itu teori pendidikan juga dapat diartikan sebagai
pengetahuan tentang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan itu
dilaksanakan,sedangkan praktek adalah tentang pelaksanaan pendidikan secara konkretnya
(nyatanya)2. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa teori
pendidikan adalah serangkaian konstruk (konsep), definisi, asumsi dan proposisi tentang cara
merubah sikap dan tingkah laku seseorang dalam rangka mewujudkan manusia yang adil dan
beradab, selain itu didalam teori pendidikan memberi pedoman pada praktik pendidikan dan
memiliki fungsi untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi segala hal yang ada
didalam pendidikan.
Adapun teori humanisme itu sendiri merupakan konsep belajar yang lebih melihat
pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari
dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut3. Kemudian teori humanisme banyak mengadopsi prinsip-prinsip progresif dan
mendapat stimulan dari eksistensialisme, yang mencakup keberpusatan pada anak, peran guru
yang tidak otoritatif, pemfokusan pada subjek didik yang terlibat aktif, dan sisi-sisi
pendidikan yang kooperatif dan demokratis4. Pada intinya fokus teori humanisme adalah
4
perilaku seseorang. Selain itu teori belajar humanistik sifatnya sangat mementingkan isi yang
dipelajari dari pada proses pembelajaran itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan dan
bertujuan untuk memanusiakan manusia itu sendiri serta tentang proses belajar dalam
bentuknya yang paling ideal. Dalam artian memanusiakan manusia adalah perilaku tiap orang
ditentukan oleh orang itu sendiri dan memahami manusia terhadap lingkungan dan dirinya
sendiri.
Menurut para tokoh aliran ini penyusunan dan pemilihan materi pelajaran harus sesuai
dengan perasaan dan perhatian siswa. Tujuan utama pendidik adalah membantu siswa
mengembangkan dirinya yaitu membantu individu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai
manusia secara utuh dan membantu mengembangkan potensi dan keterampilan mereka. Para
ahli humanistikk melihat adanya dua bagian pada proses belajar yaitu proses pemerolehan
informasi baru dan internalisasi informasi ini pada individu.
Seperti yang telah dipaparka diatas bahwa teori humanisme dalam disiplin ilmu
pendidikan merupakan akar pengembangan dari ilmu psikologi. Oleh karena itu sejarah
singkat timbulnya teori humanisme akan dipaparkan dari awal kemunculanya dala ilmu
psikologi.
Pada akhir tahun 1940-an muncul suatu perspektif psikologi baru yang dipelopori
oleh beberapa orang yang mengembangkan ilmu psikologi, diantaranya yaitu ahli-ahli
psikologi klinik, pekerja-pekerja sosial dan konseler. Gerakan ini berkembang dan kemudian
dikenal sebagai psikologi humanistik. Psikologi ini berusaha untuk memahami prilaku
seseorang dari sudut si pelaku (behavior), bukan dari pengamat(observer).
Dalam dunia pendidikan, aliran humanistik muncul pada tahun 1960 sampai dengan
1970-an dan kemudian perubahan-perubahan dan inivasi yang terjadi selama dua dekade
yang terakhir pada abad 20 ini pun juga akan menuju pada arah ini.
C. Tokoh yang mendukung Teori Humanistik
1. Arthur Combs (1912-1999)
Combs dan kawan-kawan menyatakan bahwa apabila kita ingin memahami perlaku
orang lain maka kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu. Selanjutnya
Combs dan kawn-kawanya mengatakan juga bahwa perilaku buruk itu sesungguhnya
tak lain halnya dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak
akan memberikan kepuasan baginya. Apabila seorang guru mengeluh bahwa siswanya
tidak mempunyai motivasi unuk melakukan sesuatu, ini sesungguhnya berarti bahwa
siswa itu tidak mempunyai motivasi Prinsip-Prinsip Humanistik
untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh guru itu. Apabila guru itu
membeikan aktivitas yang lain , ada kemungkinan siswa akan memberikan reaksi
yang positif.
2. Abraham Maslow
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
(1) Suatu usaha yang positif untuk berkembang.
(2) Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat hirarkis. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini
mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia
mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin
berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
• Kognitif (kebermaknaan)
Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar
mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan
penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu .
Perhatian Psikologi Humanistik yang utama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan
kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik aliran humanistik,
penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian
siswa.
Teori kepribadian humanistik direpresentasikan oleh teori kepribadian salah satu
tokoh pelopor teori humanisme yaitu Maslow5. Ajaran-ajaran yang berkaitan dengan teori
kepribadian humanistik adalah:
Salah satu aspek yang fundamental dari psikologi humanistik adalah ajarannya bahwa
manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan
terorganisasi. Maslow merasa bahwa para ahli psikologi di masa lalu maupun sekarang
terlalu banyak membuang waktu untuk menganalisa kejadian-kejadian (tingkah laku) secara
terpisah dan mengabaikan aspek-aspek dasar dari pribadi yang menyeluruh. Dalam
perumpamaan umum, pernyataan Maslow ini bisa dinyatakan melalui ungkapan bahwa para
ahli psikologi itu hanya mempelajari pohon-pohon, bukan hutan. Dalam teori maslow dengan
prinsip holistiknya itu, motivasi mempengaruhi individu secara keseluruhan, dan bukan
secara sebagian.
Psikologi humanistik memiliki anggapan, bahwa manusia itu pada dasarnya adalah
baik, atau tepatnya netral. Menurut persepektif humanistik, kekuatan jahat atau merusak yang
ada pada manusia itu adalah hasil dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan
bawaan.
5
4. Potensi kreatif manusia
Potensi kreatif manusia merupakan potensi yang umum pada manusia, jika setiap
orang memiliki kesempatan atau menghuni lingkungan yang menunjang, setiap orang dengan
kreatifitasnya itu akan mampu mengungkapkan segenap potensi yang dimilikinya. Maslow
mengingatkan bahwa, untuk menjadi kreatif seorang itu tidak perlu memiliki bakat atau
kemampuan khusus. Kreativitas itu tidak lain adalah kekuatan yang mengarahkan manusia
kepada pengekspresian dirinya.
Dari pemaparan di atas dapat diambil benang merah bahwa orientasi teori humanistik
adalah pengaktualisasian diri sesuai dengan peunjuk-petunjuk yang baik serta mampu
mengembangkan potensi secara utuh, sehingga dapat bermakna dan berfungsi bagi kehidupan
dirinya dan lingkungannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan singkat mengenai teori humanisme dan implementasinya dalam
pembelajaran, akhirnya penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1) Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia dan fokus pembahasanya menitikberatkan kepada
perilaku seseorang.
2) Ukuran keberhasilan pembelajaran dalam teori ini adalah siswa bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran dan mau berpartisipasi didalamnya.
3) Tujuan pembelajaran teori humanisme adalah memanusiakan manusia artinya perilaku
tiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri dan memahami manusia terhadap
lingkungan dan dirinya sendiri.
4) Sejarah munculnya teori humanisme dalam pendidikan berawala dari pengembangan
teori humanistik pada ilmu psikologi yang muncul pada akhir tahun 1940.
5) Tokoh-tokoh yang berperan besar dalamm kemunculan teori humanisme adalah
Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Ransom Rogers, Kolb, Honey dan Mumford,
Hubermas, Bloom dan Krathwohl, Ausubel.
6) Orientasi teori humanisme pengaktualisasian diri sesuai dengan peunjuk-petunjuk
yang baik serta mampu mengembangkan potensi secara utuh, sehingga dapat
bermakna dan berfungsi bagi kehidupan dirinya dan lingkungannya.
7) Kelebihan teori humanisme yaitu cocok digunakan untuk pembelajaran yang bersifat
pembentukan karakter dan lain sebagainya. Sedangkan kekuranganya yaitu siswa
tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar dan lain
sebagainya.
8) Implementasi teori humanisme dalam pembelajaran dapat dilihat dari model
pembelajara yang digunakan dalam beberapa lembaga pendidikan. Contoh kongkrot
model pembelajaran yang menjadi indikasi implementasi teori humanisme dalam
pembelajaran yaitu : Confluent Education, Open Education dan Cooperative Learning.
B. Saran
Bagi saya, teori ini sebaiknya digunakan pada jenjang pendidikan setelah SMP.
Karena teori ini menitikberatkan kepada keaktifan peserta didik dalam kelas dan bersifat
student oriented. Kemudian peran guru dalam teori ini hanya berperan sebagai fasilitator dan
pendamping peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Website :
http://hasanudin18.wordpress.com
http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net/artikel_detail-19887.html
http://afifahchen.wordpress.com
http://mashurimas.blogspot.com