Anda di halaman 1dari 11

Penyebab Ketunadaksaan

• Fase sebelum lahir (Fase Prenatal)


• Fase saat kelahiran (Fase Natal/Perinatal)
• Fase setelah kelahiran (Fase Postnatal)
Fase sebelum lahir (Fase
Prenatal)
Pada fase ini, kerusakan terjadi pada saat bayi
masih dalam kandungan, kerusakan disebabkan
oleh:
• Infeksi atau penyakit yang menyerang ketika ibu
mengandung
• Kelainan kandungan
• Bayi dalam kandungan terkena radiasi
• Ibu yang sedang mengandung mengalami
trauma (kecelakaan) yang dapat mengakibatkan
terganggunya pembentukan sistem syaraf pusat
Fase saat kelahiran (Fase Natal/Perinatal)

Hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan otak


bayi pada saat dilahirkan antara lain:
• Proses kelahiran yang terlalu lama
• Pemakaian alat bantu
• Pendarahan pada otak saat kelahiran
• Kelahiran premature
• Pemakaian anestasi yang melebihi ketentuan
• Gangguan placenta yang mengakibatkan
kekurangan oksigen yang dapat mengakibatkan
terjadinya anoxia
Fase setelah kelahiran (Fase
Postnatal)
Fase setelah kelahiran adalah masa mulai bayi
dilahirkan sampai masa perkembangan otak
dianggap selesai, yaitu pada usia 5 tahun. Hal-hal
yang dapat menyebabkan kecacatan setelah bayi
lahir adalah: kecelakaan/trauma kepala, amputasi,
Infeksi penyakit yang menyerang otak (radang
selaput otak/meningitis, radang otak/ensefalitis),
anoxia/hipoxia.
Anoxsia
Anoksia adalah kondisi ekstrem yang terjadi ketika tubuh
sudah benar-benar kehilangan simpanan oksigen. Anoksia
biasanya tidak terjadi tiba-tiba, melainkan berkembang dari
kondisi hipoksia yang tidak tertangani. Hipoksia itu sendiri
adalah kondisi jaringan tubuh yang kekurangan asupan
oksigen.
Penyebab Anoxsia
Anoksia dapat disebabkan oleh faktor internal tubuh,
misalnya berkaitan dengan kesehatan jantung dan pembuluh
darah, atau dari faktor eksternal seperti rendahnya kadar
oksigen di udara atau menghirup racun.
Tanda dan gejala ketika tubuh mengalami
anoxsia
a. Perubahan suasana hati dan kepribadian yang sangat
cepat
b. Sulit mengambil keputusan dan gangguan membaca
situasi, menilai sesuatu. atau menarik kesimpulan
c. Hilang ingatan
d. Disorientasi (kebingungan, linglung)
e. Tidak dapat mengingat kata dan kesulitan berbicara
f. Merasa pusing disertai tubuh terasa lemas
g. Mengalami sakit kepala yang tidak biasa
h. Sulit berkonsentrasi
Jenis-jenis Anoxsia
a. Anemic anoxia
b. Toxic anoxia
c. Stagnant anoxia
d. Anoxic anoxia

Langkah Mengatasi Anoxsia


a. Terapi wicara dengan menggerakan mulut untuk mempermudah
berkomunikasi dan menelan makanan.
b. Terapi fisik yang berfokus pada terapi berjalan dan kemampuan
mengendalikan tubuh.
c. Terapi okupasi untuk menyesuaikan dengan kondisi kehidupan
sehari-hari.
d. Terapi konseling untuk membantu menyesuaikan diri dengan
perubahan.
e. Terapi rekreasional, meliputi mendengarkan musik, membuat
seni, bermain permainan serta olahraga untuk memulihkan
kebugaran.
Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu
ke – 37atau lebih awaldari hari perkiraan lahir. Kondisi ini terjadi
ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim
(serviks), sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.

Penyebab kelahiran prematur


– Faktor kesehatan ibu, diantaranya :
• Penyakit yang berifat kronis
• Penyakit infeksi, seperti infeksi saluran kencing
• Kelainan bentuk rahim
– Faktor kehamilan, diantaranya :
• Kelainan atau menurunya fungsi ari – ari
• Kelainan posisi ari – ari
• Ari – ari lepas sebelum waktunya
• Terlalu banyak cairan ketuban atau ketuban pecah diawal
– Faktor melibatkan janin, diantaranya :
• Kehamilan kembar
• Kelainan darah pada janin
Gangguan kesehatan yang terjadi pada anak
prematur
• Janin lahir sebelum usia kehamilan 23 minggu, kemungkinan
tidak dapat bertahan hidup diluar rahim sang ibu.
• Bayi lahir sebelum usia kehamilan 25 minggu, berisiko tinggi
menderita gangguan yang bersifat panjang, yaitu gangguan saraf
atau kesulitan belajar.
• Bayi lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu, berisiko tinggi
menderita komplikasi yang tidak permanen, seperti gangguan
pernapasan.
• Bayi lahir antara usia kehamilan 28 - 32 minggu, kondisi
kesehatannya akan membaik secara bertahap,. Setelah 32
minggu, risiko bayi mengalami gangguan semakin rendah.
• Komplikasi jangka pendek, bayi prematur berisiko mengalami
gangguan fungsi organ tubuh, seperti jantung, otak, saluran
pernapasan, saluran pencernaan, serta gangguan kekebalan
tubuh dan sulit mengatur suhu tubuh.
• Komplikasi jangka panjang, bayi prematur berisiko mengalami
seperti lumpuh otak (celebralpalsy), gangguan pendengaran dan
penglihatan(Retinophaty of Prematurity),penurunan kecerdasan,
gangguan psikologis, hingga bayi meninggal mendadak.

Anda mungkin juga menyukai