Anda di halaman 1dari 23

PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN I

By: Nurhamida Fithri, SST., M.Kes


1. PERKEMBANGAN
PRAKELAHIRAN

Rangkaian Teratologi dan Risiko


Perkembangan dalam Perkembangan
Prakelahiran Prakelahiran
RANGKAIAN PERKEMBANGAN
PRAKELAHIRAN

Perkembangan prakelahiran biasanya dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan


kelahiran, berlangsung selama 266 hingga 280 hari. Rangkaian ini dapat dibagi ke dalam
tiga periode yaitu germinal, embrionik, dan letal.
1. Periode Germinal
Periode perkembangan prakelahiran
yang berlangsung selama dua minggu
pertama setelah pembuahan. Periode
ini meliputi pembentukan telur yang
sudah dibuahi (zigot), pembelahan
sel, dan pelekatan zigot ke dinding
rahim. Pembelahan sel pada zigot
berlangsung cepat (mitosis). Hanya
dalam waktu satu minggu setelah
pembuahan, sel-sel blastokis telah
siap melakukan spesialisasi. Periode
germinal berakhir ketika blastokis
melekat pada dinding rahim.
2. Periode Embironik
Periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari dua hingga delapan minggu setelah
pembuahan. Selama periode embironik kecepatan diferensiasi sel meningkat, sistem pendukung
bagi sel terbentuk, dan organ-organ mulai tampak. Periode ini dimulai ketika blastokis
melekatkan diri pada dinding rahim. Ketika ketiga lapisan sel embrio terbentuk, sistem
pendukung kehidupan yang meliputi amnion, tali pusar dan plasenta (ari-ari) bagi embrio
berkembang secara cepat. Di minggu ketiga setelah pembuahan, terjadi pembentukan saluran
neural yang kemudian menjadi urat saraf tulang belakang. Di hari ke-21 mata mulai terbentuk,
dan di hari ke-24 sel-sel dari jantung mulai melakukan diferensiasi. Pada minggu kelima hingga
kedelapan, lengan dan kaki mengalami diferensiasi lebih lanjut; di saat ini wajah mulai
terbentuk namun masih belum terlihat dengan jelas. Alat pencernaan makanan berkembang dan
struktur wajah mejadi teratur. Di minggu kedelapan, organisme yang berkembang ini memiliki
berat sekitar 1/30 ons dan hanya memiliki panjang 1 inci lebih.
3. Periode Fetal
Periode perkembangan prakelahiran yang
dimulai pada dua bulan setelah pembuahan dan
umumnya berlangsung selama tujuh bulan.
Selama periode ini, pertumbuhan dan
perkembangan melanjutkan rangkaian
dramatisnya. Periode fetal dimulai pada trimester
pertama dan berlangsung terus hingga trimester
kedua dan ketiga.

4. Otak
Ketika bayi lahir, terdapat kira-kira 100 juta
neuron, atau sel saraf, yang menangani
pemroresan informasi pada tingkat selular di
otak. Selama perkembangan prakelahiran,
neuron menempatkan diri di lokasi yang tepat
dan saling berhubungan.
TERATOLOGI DAN RISIKO DALAM
PERKEMBANGAN PERKELAHIRAN
1. Teratogen
Unsur yang berpotensi mengakibatkan kelainan kelahiran atau secara negatif menyebabkan
perubahan kognitif dan perilaku. Dosis, kerentanan genetik, dan lama paparan teratogen dapat
mempengaruhi tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi pada embrio atau janin.
• Dosis, efek dosis terlihat cukup jelas – semakin besar dosis suatu unsur (obat).
• Kerentanan genetik, jenis dan tingkat abnormalitas yang disebabkan oleh suatu teratogen berkaitan
dengan genotip ibu dan genotip embrio/janin.
• Waktu Paparan, ada waktu-waktu tertentu dalam perkembangan yang membuat teratogen manjadi
lebih berbahaya.
2. Obat-obatan resep & Tanpa Resep
Obat-obatan dengan resep maupun tanpa
resep dapat memiliki dampak terhadap
embrio atau janin yang tidak pernah
dibayangkan oleh mereka sebelumnya.
Obat-obatan dengan resep yang dapat
berfungsi sebagai teratogen mencakup
antibiotik, beberapa jenis antidepresan.
Obat-obatan nonresep yang berpotensi
membahayakan mencakup pil diet dan
apirin dalam dosis tinggi.
3. Obat – obatan Psikoaktif
Obat-obatan yang bekerja pada sistem saraf untuk mengubah kondisi kesadaran, memodifikasi
persepsi, dan mengubah suasana hati. Contohnya adalah kafein, alkohol, nikotin, ataupun obat-
obatan illegal seperti kokain, marijuana dan heroin.
 Kafein, perempuan hamil yang mengonsumsi 200 mg atau lebih kafein per hari memiliki risiko
untuk mengalami keguguran.
 Alkohol, Fetal Alcohol spectrum disorder (FASD) adalah sekelompok abnormalitas yang dialami
oleh keturunan dari ibu-ibu yang banyak mengonsumsi alkohol di masa kehamilan.
 Nikotin, kelahiran prematur dan rendahnya berat badan ketika lahir, kematian janin dan bayi baru
lahir, masalah-masalah pernapasan, sindrom kematian bayi mendadak, serta permasalahan
kardiovaskuler adalah permasalah ketika para ibu hamil merokok.
 Kokain, temuan yang paling konsisten memperlihatkan bahwa paparan kokain selama
perkembangan prakelahiran berkaitan dengan berkurangnya berat badan, panjang badan dan lingkar
kepala. Bayi juga cenderung mengalami hambatan neurologis, medis, dan kognitif.
4. Ketidakcocokan jenis darah 5. Bahaya lingkungan
Ketidakcocokan antara jenis darah Ibu dan Beberapa bahaya yang mungkin dialami
jenis darah ayah menimbulkan risiko dalam bayi adalah radiasi, sampah beracun, dan
perkembangan prakelahiran. Apabila polutan kimiawi lainnya. Radiasi sinar X
seorang perempuan hamil memiliki Rh- dapat mempengaruhi embrio atau janin
negatif dan partnernya memiliki Rh-positif, yang sedang berkembang, terutama di
janin mereka mungkin memiliki Rh-positif. minggu-minggu pertama setelag
Apabila darah janin memiliki Rh-positif pembuahan, ketika ibu belum menyadari
dan darah ibu memiliki Rh-negatif, sistem kehamilannya. Polutan lingkungan dan
kekebalan ibu dapat menghasilkan antibodi limbah beracun juga merupakan sumber
yang akan menyerang janin. Hal ini dapat bahaya bagi janin. Polutan yang berbahaya
mengakibatkan munculnya sejumlah tersebut di antaranya adalah karbon
masalah, meliputi keguguran atau kematian monoksida, merkuri, timbal, pupuk kimia,
saat lahir, anemia, penyakit kuning, cacat dan pestisida tertentu.
jantung, kerusakan otak, atau kematian
tidak lama setelah bayi lahir.
6. Penyakit pada Ibu
Penyakit dan infeksi pada ibu dapat mengakibatkan cacat pada keturunan karena penyakit
atau infeksi itu menembus batas ari-ari, atau juga dapat mengakibatkan cacat lahir.
 sifilis (suatu penyakit yang ditularkan secara seksual). Sifilis dapat membahayakan organ
yang telah terbentuk (luka di mata (kebutaan), luka di kulit).
 Herpes Genital bayi yang baru lahir dapat terkena virus ini apabila dilahirkan melalui
saluran kelahiran ibu yang sudah terserang herpes genital. Sekitar sepertiga bayi yang
dilahirkan melalui saluran kelahiran yang telah terinfeksi akan meninggal; seperempat di
antaranya akan mengalami kerusakan otak.
 AIDS suatu penyakit yang ditularkan secara seksual yang disebabkan oleh HIV yang
menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terserang HIV
dapat (1) dapat terinfeksi dan simtomatik (2) terinfeksi namun asimtomatik (3) tidak terinfeksi
sama sekali.
 Diabetes, sebuah ulasan riset menyimpulkan bahwa bayi baru lahir yang menderita cacat
fisik semakin cenderung untuk dilahirkan oleh ibu yang menderita diabetes.
7. Faktor- faktor lainnya yang terkait Orang Tua
 Diet dan Gizi di masa Kehamilan, anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
akan memiliki kemungkinan cacat lebih besar dibandingkan anak-anak yang dilahirkan oleh ibu
yang cukup gizinya. Kelebihan berat badan sebelum dan semasa kehamilan juga dapat
meningkatkan risiko terhadap embrio atau janin. Obesitas selama kehamilan memiliki kaitan
dengan peningkatan risiko ketidaksuburan maternal, gangguan hipersensitif, diabetes dan
kelahiran cesar.
 Usia ibu, usia ibu berkaitan dengan risiko bahwa bayi yang dilahirkan akan mengalami
sindrom down. Perempuan yang berusia antara 16-34 tahun jarang melahirkan sindrom down.
Namun ibu yang melahirkan di usia 40 tahun ke atas memiliki kemungkinan sedikit di atas 1
berbanding 100 untuk melahirkan bayi dengan sindeom down, dan ibu berusia 50 tahun ke atas
memiliki kemungkinan hamper 1 berbanding 10
 kondisi dan ketegangan emosional, ketika seorang perempuan hamil merasa takut, cemas dan
emosi-emosi lain yang mendalam, terjadi perubahan fisiologis yang dapat memengaruhi kondisi
janin (masalah emosional atau kognitif dan perlambatan kemampuan bahasa).
 Faktor-faktor paternal
2. KELAHIRAN

Proses Kelahiran

Bayi prematur dan bayi


Pemeriksaan terhadap dengan berat badan lahir
bayi yang baru lahir yang rendah
PROSES KELAHIRAN
Tahap – tahap kelahiran
• tahap pertama, kontraksi rahim pada awalnya berlangsung dalam selang 15 hingga 20
menit dan berlangsung selama satu menit. Seiring berlangsungnya tahap pertama, kontraksi
menjadi semakin sering, terjadi setiap dua hinggal lima menit. Intensitasnya juga meningkat.
Pada akhir tahap pertama kelahiran ini, kontraksi telah memperlebar leher rahim hingga
membuka sekitar 10 cm (4 inci), sehingga bayi dapat bergerak dari rahim ke saluran
kelahiran. Tahap pertama dapat berlangsung selama 6-12 jam.
• tahap kedua, kelahiran dimulai ketika kepala bayi mulai bergerak melalui leher rahim dan
saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi telah benar-benar keluar dari tubuh ibu.
Tahap ini biasanya berlangsung selama 45 menit- 1 jam.
• afterbirth adalah tahap ketiga. Pada waktu ini plasenta, tali pusat, dan selaput lainnya
akan dilepas dan dibuang. Tahap akhir ini adalah tahap yang paling singkat yang
berlangsung hanya beberapa menit.
Setting kelahiran dan bantuan
 Bidan, bidan sudah biasa dikenal di hampir seluruh dunia. Di amerika serikat, sebagian besar
bodam adalah perawat kebidanan yang memperoleh khusus untuk membentuk kelahiran bayi.
 doula, seorang pengasuh yang terus menerus memberikan dukungan fisik emosional, dan
pendidikan bagi ibu sebelum, selama dan setelah melahirkan anak. Dalam sebuah studi, para
ibu yang menerima dukungan dari seorang doula melaporkan sedikit rasa sakit dibandingkan
apabila tidak didampingi oleh seorang doula.

Lingkungan Kelahiran dan Bantuan


 penggunaan obat-obatan, terdapat tiga jenis obat yang digunakan dalam kelahiran yaitu
analgesia, anesthesia, dan oxytocin/Pitocin
-Analgesia digunakan untuk meredakan rasa sakit.
- anesthesia digunakan dalam tahap pertama kelahiran dan selama melahirkan bayi.
-Oxytocin adalah hormone sintesis yang digunakan untuk merangsang kontraksi.
 melahirkan secara alamiah dan melahirkan dengan persiapan
- Melahirkan secara alamiah, suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang
dialami ibu dengan cara mengurangi rasa takut, yang ditempuh melalui pemberian pendidikan
mengenai melahirkan serta mengajarkan metode bernapas dan teknik relaksasi ketika
melahirkan.
- melahirkan secara Caesar, dalam kelahiran Caesar, bayi diangkat dari rahim ibu melalui
pembedahan yang dilakukan di bagian perut ibunya. Hingga sekarang, para ahli masih
memperdebatkan keuntungan maupun risiko yang didapat dari prosedur bedah Caesar ini.
PEMERIKSAAN TERHADAP
BAYI YANG BARU LAHIR
Skala Apgar adalah suatu metode yang banyak digunakan untuk mengukur kesehatan bayi
yang baru lahir dalam 1 dan 5 menit setelah kelahiran. Skala Apgar mengevaluasi tingkat
denyut jantung, upaya pernafasan, tekanan otot, warna tubuh, dan kepekaan refleks bayi.
Skala Apgar khususnya efektif untuk mengukur kemampuan bayi yang baru lahir untuk
berespons terhadap stres akibat proses kelahiran fan menghadapi lingkungan baru.
Brazelton Neonatal Behavioral Assessment Scale (NBAS) diberikan dalam 24-16 jam
setelah kelahiran. Digunakan sebagai indeks sensitif untuk mengukur kompetensi neurologis
dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran dan digunakan di berbagai
studi mengenai perkembangan bayi.
Neonatal Intensive Care Unit Network Neurobehavioral Scale (NNNS), memberikan
analisis yang lebih komrehensif mengenai perilaku, respons neurologis dan stres, serta
kapasitas regulatori dari bayi yang baru lahir.
BAYI PREMATUR DAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR
YANG RENDAH

Bayi Prematur dan Bayi Berukuran Kecil menurut Waktu


Terdapat tiga kondisi yang dapat mengancam bayi – bayi yang baru lahir yaitu :
-Bayi dengan berat badan lahir yang rendah (low birth weight infant) : memiliki berat badan
kurang dari 5 ½ pon saat lahir.
- Bayi lahir prematur (preterm infant) : lahir tingga minggu atau lebih sebelum waktu
seharusnya (bayi yang lahir 35 minggu atau kurang setelah pembuahan).
- Bayi berukuran kecil menurut waktu (small for date infant) : berat lahirnya di bawah
normal ketika dibandingkan usia dalam kandungan. Berat badannya kurang dari 90 persen
dibandingkan berat badan bayi lain dengan usia dalam kandungan yang sama.
Konsekuensi dari Kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah
Dalam kelahiran prematur terdapat istilah prematur ekstrem (extremely prematur) & sangat
prematur (very premature). Prematur ekstrem adalah dimana bayi lahir kurang dari 28
minggu prematur dan Sangat prematur adalah dimana bayi lahir kurang dari 33 minggu usia
dalam kandungan (gedtasional). Hasil studi terbaru di Norwegia (2008) mengindikasikan
bahwa semakin prematur kelahiran seorang bayi maka akan semakin cenderung putus
sekolah. Anak – anak yang lahir dengan berat badan rendah dibanding anak-anak yang lahir
dengan berat badan normal, akan lebih cenderung mengalami ketidakmampuan belajar,
gangguan hiperaktivitas defisit atensi/masalah pernafasan (asma).
Perawatan Bayi dengan Berat badan rendah dan Prematur
Perawatan kangguru adalah perawatan untuk bayi prematur yang mempraktikkan sentuhan
kulit ke kulit. Perawatan kangguru mengurangi respons kesakitan dari bayi-bayi prematur.
PERIODE PASCAKELAHIRAN

Penyesuaian fisik Penyesuaian Emosional


dan Psikologis

Ikatan
PENYESUAIAN FISIK
Tubuh perempuan melakukan banyak penyesuaian fisik di beberapa hari dan minggu
perrama setelah melahirkan anak. Kelelahan yang dialami oleh ibu baru dapat mengurangi
kesejahterannya dan keyakinan mengenai kemampuannya untuk menangani bayi baru dan
kehidupan keluarga baru. Salah satu masalah yang muncul adalah berupa kehilangan waktu
tidur yang dialami oleh pemberi perawatan di periode pascakelahiran.
Setelah melahirkan, tubuh ibu mengalani perubahan tiba-tiba dan dramatis terkait produksi
hormon. Ketika plasenta keluar bersama kelahiran, kadar estrogen dan progesteron menurun
secara tajam dan tetap rendah sampai indung telur mulai menghasilkan hormon lagi.
Involusi adalah proses kembalinya rahim ke ukuran seperti sebelum kehamilan yang
berlangsung lima hingga enam minggu setelah kelahiran.
PENYESUAIAN EMOSIONAL
DAN PSIKOLOGIS
Flaktuasi emosi merupakan kondisi yang biasa dialami oleh para ibu selama periode
pascakelahiran. Ada sejumlah wanita yang cenderung mengalami penurunan fluktuasi ekosi
dalam beberapa minggu setelah kelahiran, namun sejumlah wanita lain mengalami gejolak
emosi dalam waktu lama. Ada juga sejumlah perempuan yang mengalami depresi
pascamelahirkan (postpartum depression) meliputi sebuah episode depresi mayor yang
biasanya berlangsung selama 4 minggu setelah melahirkan. Perempuan akan memiliki
perasaan sedih, cemas, putus asa sehingga setidaknya selama minimum dua minggu mereka
mengalami kesulitan menangani tugas sehari-hari. Obat antidepresan dan psikoterapi
mampu mengatasi depresi pasca kelahiran.
IKATAN
Ikatan (bonding) adalah pembentukan hubungan, khususnya ikatan fisik antara orang tua dan
bayi baru lahir dalam periode setelah kelahiran. Apakah praktik ikatan mendatangkan
kerugian? Beberapa dokter berpendapat bahwa dalam periode singkat setelah kelahiran,
orang tua dan bayi perlu membentuk semacam kelekatan emosional sebagai landasan untuk
mencapai perkembangan optimal di tahun-tahun yang akan datang.
Terdapat banyak penelitian yang menantang benar-tidaknya hipotesis ikatan. Sesungguhnya,
bentuk ekstrim dari hipotesis ikatan bahwa bayi menjalin kontak yang erat dengan ibu dalam
beberapa hari pertama kehidupannya agar dapar berkembang secara optimal – tidaklah benar.
Meskipun demikian, kelemahan hipotesis ikatan sebaiknya tidak digunakan sebagai alasan
untuk menahan interaksi ibu yang termotivasi dengan bayinya yang baru lahir.

Anda mungkin juga menyukai