Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DAN PERILAKU KONSUMSI SISWA

Yahya Reka Wirawan


Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh status sosial ekonomi orang
tua terhadap prestasi belajar ekonomi dan perilaku konsumsi siswa. Sampel dalam penelitian
ini adalah siswa jurusan IPS di SMA Negeri Kota Jombang Tahun Ajaran 2013/2014
sebanyak 155 orang dengan teknik propotional random sampling. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu data angket dan dokumentasi. Sedangkan metode
analisis menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap
prestasi belajar ekonomi. Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap
perilaku konsumsi siswa. Begitu juga dengan prestasi belajar ekonomi berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa.

Kata kunci: Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Pretasi Belajar Ekonomi, Perilaku
Konsumsi.

PENDAHULUAN seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan,


Suatu kehidupan manusia tidak terlepas keinginan, hasrat yang belum terpenuhi, dan
dari suatu aspek ekonomi, dimana merupakan pengalaman belajar, serta kesadaran yang
roda utama dalam menjalankan proses dimiliknya.
kehidupan di dunia ini. Pada dunia Hal inilah yang dimaksud dalam
pendididikan di SMA (Sekolah Menengah penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi.
Atas) yang merupakan salah satu tempat Jika siswa memiliki pengalaman belajar
pendidikan untuk dapat mengembangkan ekonomi yang optimal, maka siswa mampu
kemampuan yang dimiliki individu baik berperilaku konsumsi yang bijak dan rasional.
dalam segi kognitif, afektif, maupun psiko- Sesuai dengan Supriya (2009) bahwa mata
motorik melalui proses pembelajaran yang pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta
dilakukan di sekolah khususnya mata didik memiliki beberapa kemampuan yang
pelajaran ekonomi. diantaranya memamahami sejumlah konsep
Prestasi belajar menurut Suryabrata ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan
(2006) mendefinisikan bahwa nilai yang masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-
merupakan bentuk perumusan akhir yang hari terutama yang terjadi di lingkungan
diberikan oleh guru yang terkait dengan individu, rumah tangga, masyarakat, dan
kemajuan prestasi belajar siswa selama negara, menampilkan sikap ingin tahu pada
periode waktu tertentu. Menurut Catharina sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan
(2006) prestasi belajar merupakan perubahan untuk mendalami imu ekonomi, membentuk
perilaku yang diperoleh pembelajaran sikap bijak rasional dan bertanggung jawab
setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut dengan memiliki pengetahuan dan
Schiffmandan Kanuk (2008) bahwa perilaku ketrampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan
20
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua | 21

akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, mal raksasa, di mana di dalamnya ditawarkan
rumah tangga, masyarakat, dan negara, berbagai barang konsumsi dan hampir semua-
membuat keputusan yang bertanggung jawab nya terserap oleh pasar. Hal ini dibarengi
mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam dengan kecenderungan bahwa konsumen
masyarakat majemuk baik skala nasional Indonesia lebih mengutamakan membeli
maupun internasional. barang untuk style (penampilan) dibanding-
Dalam proses kegiatan belajar kan dengan utility (kegunaan). Itu terjadi
mengajar, siswa dan guru diharapkan mampu terutama pada barang konsumsi yang
memberikan bekal kepada siswa untuk tergolong fast moving consumer goods.
memiliki kemampuan di bidang ekonomi, Konsumen pada tipe produk cepat laku
sehingga siswa mampu berperilaku ekonomi seperti ini dengan mudah berganti ponsel
secara rasional. Pada penerapan kurikulum dalam waktu singkat atau mengejar gadget
2013, berbagai lulusan sekolah, peserta didik terbaru sambil melihat daftar produk lain
dituntut memiliki kecakapan hidup untuk secara online maupun offline. Survey tersebut
membentuk sikap dan perilaku yang rasional me-nunjukkan bahwa rata-rata ABG
terutama dalam pengambilan keputusan berperilaku konsumsi. Maka, upaya yang bisa
untuk berperilaku konsumsi. dilakukan dalam rangka mengarahkan
Fenomena umum yang terjadi pada perilaku konsumsi siswa adalah melalui
peserta didik, dimana masa remaja yang pembelajaran atau penyampaian materi mata
masih mencari jati diri dan belum mempunyai pelajaran ekonomi terutama materi yang
dasar atau prinsip dalam berperilaku mendasari perilaku konsumsi siswa (Spire
konsumsi.Belum adanya dasar atau prinsip Research & Consulting, 2013).
yang kuat dalam berkonsumsi, mengarahkan Temuan hasil survey tersebut sejalan
siswa untuk berperilaku konsumtif. Perilaku dengan apa yang dikemukakan oleh Wells dan
konsumsi dalam pandangan masyarakat Presky (2008), dimana perilaku konsumsi
secara umum adalah suatu kajian tentang siswa berlatar pada motivasi dan proses
bagaimana seseorang membeli atau mela- kognitif. Motivasi yang mendasari perilaku
kukan konsumsi atas suatu produk. konsumsi siswa adalah motif aktualisasi diri
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), dan kebutuhan fisiologis. Pada usia remaja
perilaku konsumsi dapat diartikan sebagai motif aktualisasi diri memegang peranan
perilaku pembelian akhir, baik individu yang penting, motif ini terkadang membuat
maupun rumah tangga, yang membeli siswa mengabaikan aspek rasionalitas. Siswa
produk untuk konsumsi personal. Menurut cenderung terdorong untuk membeli barang-
Chaney (2003) mendefinisikan konsumsi barang yang trend untuk fungsi aktualisasi
adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang diri, dan tidak mementingkan bagaimana fungsi
lakukan sehingga dapat dipakai untuk dan manfaat barang yang akan dikonsumsi.
mencirikan dan mengenal mereka, selain Perilaku konsumsi di SMA Negeri di
sebagai tambahan apa yang mungkin mereka kota Jombang dapat diketahui bahwa peserta
lakukan untuk hidup. Kemudian menurut didik memiliki kecenderungan untuk suka
Samuelson (2000) menjelaskan bahwa mengkonsumsi barang-barang yang sangat
konsumsi adalah kegiatan menghabiskan bagus daripada nilai kegunaannya, dimana
nilai guna barang dan jasa. dilihat dari segi uang saku peserta didik rata-
Hasil survei pada Februari hingga awal rata cukup umtuk memenuhi kebutuhan-
Maret 2013 menempatkan Indonesia ke posisi kebutuhan style atau penampilan yang sangat
teratas negara yang penduduknya paling berkelas. Semisal saja yang trend saat ini,
optimistis dalam memanfaatkan uang.Dalam yakni sebuah gadget yang diantaranya hand-
hal belanja, Indonesia diibaratkan sebagai phone berbasis android, tablet, smartphone
22 | EQUILIBRIUM, VOLUME 3, NOMOR 1, JANUARI 2015

yang canggih, notebook atau netbook (laptop) ekonomi keluarga atau orang tua berpengaruh
apabila dilihat dari segi utility bagi pelajar signifikan terhadap perilaku konsumsi,
kurang cocok untuk dipakai dalam aktivitas dimana juga berpengaruh positif terhadap
belajar peserta didik. prestasi. Status sosial ekonomi mempe-
Sebagian perilaku peserta didik remaja ngaruhi prestasi belajar, dimana hal ini sejalan
banyak menghabiskan waktu hanya untuk pada penelitian menurut Engweiler (2005)
hiburan semata dibandingkan dengan urusan bahwa pengaruh yang paling kuat pada
akademik. Ketika seorang peserta didik prestasi belajar siswa adalah status sosial
tidak dapat memanfaatkan waktu yang baik, ekonomi. Sedangkan, menurut Mehmood
sering mengulur waktu dengan melakukan (2011) bahwa status sosial ekonomi pada
kegiatan yang tidak bermanfaat, sehingga sebuah keluarga berdampak pada prestasi
waktu terbuang sia-sia. Akibatnya tugas- belajar siswa melalui berbagai macam cara,
tugas dalam belajar terbengkalai dan tidak dimana pendidikan dari orang tua yang cocok
maksimal dalam menyelesaikannya, ditanamkan pada anak-anak melalui berbagai
sehingga dapat berpotensi terhambatnya fasilitas dan teknologi yang mendukung.
untuk meraih kesuksesan ata prestasi belajar Menurut Soekanto (2003) status sosial
yang optimal ekonomi adalah posisi seseorang dalam
Hal ini dipengaruhi oleh status sosial masyarakat berkaitan dengan orang lain
ekonomi orang tua siswa, dimana orang tua dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya,
yang dalam kategori mampu atau kaya akan dan hak-hak serta kewajibannya dalam
memberikan uang saku yang banyak dan hubunganya dengan sumber daya.Menurut
berlebihan, sehingga siswa akan merasa Coleman & Cressey dalam Sumardi (2004)
terpenuhi untuk membeli segala sesuatu yang tingkatan status sosial ekonomi terdiri dari:
diinginkan. Rasa puas dan senang tentunya a) Status sosial ekonomi atas; dan b) Status
dimiliki oleh siswa itu sendiri yang terkadang sosial ekonomi bawah. Status sosial ekonomi
bagi siswa yang status sosial ekonomi orang atas adalah status sosial atau kedudukan
tuanya rendah merasa iri. seseorang di masyarakat yang diperoleh ber-
Berdasarkan data dari SMA Negeri dasarkan penggolongan menurut kekayaan,
sekota Jombang, 659 peserta didik yang status di mana harta yang dimiliki di atas rata-rata
sosial ekonomi orang tuanya berkategori masyarakat pada umumnya dan dapat
tinggi sebanyak 530 siswa (80,42%), dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan
kategori sedang sebanyak 102 siswa baik. Status sosial ekonomi bawah adalah
(15,47%), dan dalam kategori rendah kedudukan seseorang di masyarakat yang
sebanyak 27 siswa (4,1%). Status sosial diperoleh berdasarkan penggolongan
ekonomi mempunyai peranan terhadap menurut kekayaan, dimana harta kekayaan
perkembangan seseorang termasuk pada yang dimiliki termasuk kurang jika
aspek ekonominya khususnya perilaku dibandingkan dengan rata-rata masyarakat
konsumsi dengan kata lain status sosial pada umumnya serta tidak mampu dalam
ekonomi orang tua akan menentukan tingkat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari Indikator variabel yang digunakan untuk
tidak terkecuali siswa, yang mana dilihat dari mengukur status sosial ekonomi orang tua
gaya hidup siswa dalam mengonsumsi suatu dari definisi yang diberikan Schiffman (2008)
barang terlihat jelas terdapat perbedaan yang dan Solomon (2006) terdiri dari: a) latar
cukup dominan yang menunjukan status belakang pendidikan orang tua, yang
sosial ekonominya. merupakan pendidikan akademik terakhir
Hal ini sejalan pada penelitian menurut dari ayah, b) pekerjaan orang tua, yang
Chang, et.al. (2008) bahwa status sosial merupakan mata pencaharian ayah dalam
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua | 23
24 | EQUILIBRIUM, VOLUME 3, NOMOR 1, JANUARI 2015

perbedaan matriks kovarians sampel dan (H3) menyatakan bahwa prestasi belajar
matriks kovarians populasi yang diestimasi ekonomi berpengaruh terhadap perilaku
diterima. konsumsi siswa. Koefisien jalur yang
Berdasarkan hasil goodness of fit index bertanda positif sebesar 0,211 dengan nilai
dapat diketahui bahwa seluruh parameter Chi C.R. sebesar 2,169 lebih besar dari 1,96,
square, probabilitas error, GFI, AGFI, TLI, artinya prestasi belajar ekonomi berpengaruh
CFI dan RMSEA sudah memenuhi syarat terhadap perilaku konsumsi siswa.
batas ambang yang direkomendasikan oleh Pengujian hipotesis tidak langsung
AMOS. status sosial ekonomi orang tua terhadap
perilaku konsumsi siswa melalui prestasi
Tabel 1. Uji Hipotesis
belajar ekonomidilakukan dengan ujiSobel
No Variabel Koefisien C.R. Keterangan
1. Status 0,489 2,766 Signifikan (Preacher, 2004) dengan rumus sebagai
Sosial berikut.
Ekonomi
Orang Tua koefisien XY 1 x koefisien Y 1Y 2
(X) tXY =
? Prestasi ( XY 12.SY21Y 2 ) + (Y 1Y 2 .S2XY 1) + (SY2 1Y 1 S2XY 1)
Belajar
Ekonomi
(Y1) koefisien XY 1 x koefisien Y 1Y 2
2 Status 0,355 2,414 Signifikan =
Sosial ( XY 12.SY21Y 2 ) + (Y 1Y 2 .S2XY 1) + (SY2 1Y 1 S2XY 1)
Ekonomi
Orang Tua 0,1032
(X) = 1,460 = 0,071
? Perilaku
Konsumsi
Siswa (Y2) Sumber: data diolah (2014)
3 Prestasi 0,211 2,169 Signifikan
Belajar
Ekonomi
Hasil t hitung koefisien tidak langsung
(Y1) sebesar 0,071 < nilai Z test (1,96)
? Perilaku
Konsumsi
menunjukkan bahwa koefisien tidak langsung
Siswa (Y2) jalur status sosial ekonomi orang tua (X)
Sumber: Data Diolah (2014) terhadap perilaku konsumsi siswa (Y2)
melalui prestasi belajar ekonomi (Y1) sebesar
Berdasarkan tabel di atas diperoleh 0,071 tidak signifikan.
hasil sebagai berikut: 1) Hipotesis satu (H1)
menyatakan bahwa status sosial ekonomi
orang tua berpengaruh terhadap prestasi
belajar ekonomi. Koefisien jalur yang
bertanda positif sebesar 0,489 dengan nilai
C.R. sebesar 2,766 lebih besar dari 1,96,
artinya status sosial ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap prestasi belajar
ekonomi. 2) Hipotesis dua (H2) menyatakan
bahwa status sosial ekonomi orang tua Gambar 2. Model Pengaruh Tidak Langsung
berpengaruh terhadap perilaku konsumsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap
siswa. Koefisien jalur yang bertanda positif Perilaku Konsumsi Siswa melalui Prestasi
sebesar 0,355 dengan nilai C.R. sebesar 2,414 Belajar Ekonomi
lebih besar dari 1,96, artinya status sosial
ekonomi orang tua berpengaruh terhadap Berdasarkan hasil analisis persamaan
perilakukonsumsi siswa. 3) Hipotesis tiga model struktural pertama, menunjukkan
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua | 25
26 | EQUILIBRIUM, VOLUME 3, NOMOR 1, JANUARI 2015

macam cara, dimana pendidikan dari orang belajar ekonomi didukung oleh temuan pada
tua yang cocok ditanamkan pada anak-anak variable status sosial ekonomi orang tua yang
melalui berbagai fasilitas dan teknologi yang terdapat pada tiga indicator yaitu pendidikan
mendukung. Dengan demikian dapat orang tua, pekerjaan orang tua, dan
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi penghasilan orang tua. Hasil temuan di SMA
orang tua terbukti dapat memberikan Negeri Kota Jombang menunjukkan bahwa
sumbangan positif terhadap tercapainya tingkat pendidikan terbanyak tamat
prestasi belajar ekonomi siswa yang tinggi SMA/SMK/MA/sederajat, sedangkan
dan terbukti dapat menjadi prediktor yang paling sedikit jumlahnya tamat SD dan atau
mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada tidak sekola. Pekerjaan ayah terbanyak
siswa SMA Negeri Kota Jombang jumlahnya sebagai pengusaha, PNS,
Berdasarkan hasil analisis persamaan guru/dosen. Penghasilan terbanyak sekitar
model struktural kedua, menunjukkan bahwa Rp. 2.500.000,00 s.d. Rp. 3.500.000,00,
terdapat pengaruh status ekonomi terhadap sedangkan paling sedikit jumlahnya kurang
konsumsi siswa. Hasil penelitian ini mendu- dari Rp. 1.500.000,00. Dalam hal ini,
kung hasil penelitian Engel et al. (1994 : 3) pendidikan orang tua yang baik, pendapatan
bahwa tindakan yang langsung terlibat dalam ekonomi orang tua yang mencukupi dapat
mendapatkan, mengkonsumsi, dan mengha- meningkatkan prestasi belajar ekonomi
biskan produk dan jasa, termasuk proses yang siswa. Dan sebaliknya siswa dengan orang tua
mendahului dan menyusul dari tindakan ini. status sosial ekonomi rendah relatif memiliki
Status sosial ekonomi orang tua prestasi belajar ekonomi yang rendah pula.
berpengaruh pada perilaku konsumsi siswa. prestasi belajar yang baik tidak dapat
Bukti empiris mengindikasikan bahwa diperoleh dengan hanya mengandalkan
semakin tinggi status sosial ekonomi orang keterangan-keterangan yang diberikan oleh
tua, maka semakin tinggi pula tingkat guru di depan kelas, tetapi membutuhkan juga
rasionalitas siswa dalam berkonsumsi. Dalam alat-alat yang memadai seperti buku tulis,
penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar pensil, peta, pena dan terlebih dahulu lagi
siswa memiliki perilaku konsumsi yang buku bacaan. Sebagian besar alat-alat
kurang rasional. Dan status sosial ekonomi pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh
orang tua siswa sebagian besar adalah murid-murid yang bersangkutan. Bagi orang
tergolong sedang. Temuan dalam penelitian tua yang keadaan ekonominya kurang
ini sejalan dengan apa yang telah dikemuka- memadai sudah barang tentu tidak dapat
kan oleh Engel. Perilaku konsumsi siswa memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya
berlatar pada motivasi dan proses kognitif. secara memuaskan. Apabila keadaan ini
Motivasi yang mendasari perilaku konsumsi terjadi pada orang tua siswa, maka siswa yang
siswa adalah motif aktualisasi diri dan bersangkutan akan menanggung resiko-
kebutuhan fisiologis. Diusia remaja motif resiko yang tidak diharapkan. Keluarga
aktualisasi diri memegang peranan yang sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat
penting, motif ini terkadang membuat siswa mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara
mengabaikan aspek rasionalitas. Siswa orang tua mendidik, relasi antara anggota
cenderung terdorong untuk membeli barang- keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang
barang yang sedang trend untuk fungsi tua, keadaan ekonomi keluarga, latar
aktualisasi diri, dan tidak mementingkan belakang kebudayaan dan suasana rumah.
bagaimana fungsi dan manfaat barang yang Orang tua dengan pendapatan cukup atau
akan dikonsumsi. tinggi pada umumnya akan lebih mudah
Status sosial ekonomi orang tua memenuhi segala kebutuhan sekolah dan
berpengaruh signifikan terhadap prestasi keperluan lain. Berbeda dengan keluarga
Yahya Reka Wirawan, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua | 27

yang mempunyai penghasilan relatif rendah, adanya perubahan sikap dan tingkah laku.
pada umumnya mengalami kesulitan dalam Fakta dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pembiayaan sekolah, begitu juga dengan siswa dengan prestasi belajar ekonomi yang
keperluan lainnya. tinggi atau memiliki kemampuan kognitif
Berdasarkan hasil analisis persamaan yang baik secara psikomotor juga memiliki
model struktural ketiga, menunjukkan bahwa kemampuan yang baik pula. Sebab siswa
terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap yang memiliki nilai ekonomi yang baik ia
konsumsi siswa. Semakin tinggi nilai ekono- dapat menerapkan dengan baik pengetahuan-
mi siswa maka semakin rasional pula pola nya atau dalam hal ini dalam berperilaku
perilaku konsumsi siswa. Pelajaran ekonomi konsumsi lebih bersifat rasional. Fenomena
merupakan salah satu mata pelajaran yang diatas merupakan beberapa penyebab
ruang lingkupnya mencakup perilaku mengapa seseorang yang prestasi belajarnya
konsumsi. Hasil penelitian ini mendukung bagus tetapi tidak bisa dijadikan jaminan
hasil penelitian sebelumnya, yaitu penelitian bahwa seorang siswa dengan hasil belajar
yang dilakukan oleh Chang, et. al (2008) yang baik mampu mengaplikasikan dalam
bahwa status sosial ekonomi keluarga atau situasi yang relevan dengan kehidupannya.
orang tua berpengaruh signifikan terhadap
perilaku konsumsi, dan juga berpengaruh KESIMPULAN
positif terhadap prestasi belajar siswa, apa Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
yang telah dipelajari oleh siswa secara 1) Terdapat pengaruh signifikan status
langsung dapat diterapkan dalam kehidupan- ekonomi terhadap prestasi belajar. Tingkat
nya. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pendidikan orang tua yang baik, pendapatan
prestasi belajar yang yang dicapai oleh siswa ekonomi orang tua yang mencukupi dapat
tidak hanya nilai pelajaran ekonomi, meningkatkan prestasi belajar ekonomi
melainkan juga berupa adanya perubahan siswa. Dan sebaliknya siswa dengan orang tua
sikap dan tingkah laku. status sosial ekonomi rendah relatif memiliki
Selain itu penelitian yang dilakukan prestasi belajar ekonomi yang rendah pula.
oleh Haryono (2008) menjelaskan bahwa 2) Terdapat pengaruh signifikan status
kecakapan siswa SMA dalam menggunakan ekonomi terhadap konsumsi siswa. Semakin
ilmu ekonomi dalam kehidupan sehari-hari tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka
atau dalam berperilaku konsumsi, masih semakin tinggi pula tingkat rasionalitas siswa
sangat jauh dari harapan, sehingga dalam berkonsumsi. Siswa cenderung
diharapkan mata pelajaran ekonomi dapat terdorong untuk membeli barang-barang
lebih banyak memberikan tambahan penge- yang sedang trend untuk fungsi aktualisasi
tahuan yang mengarah pada pembentukan diri, dan tidak mementingkan bagaimana
sikap untuk menjadikan siswa sebagai pelaku fungsi dan manfaat barang yang akan
ekonomi yang efektif dan efisien berdasarkan dikonsumsi. 3) Terdapat pengaruh signifikan
pengalaman belajar yang diterimanya. prestasi belajar terhadap konsumsi siswa.
Dengan demikian apa yang telah dipelajari Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa tidak
oleh siswa SMA Negeri di Kota Jombang hanya nilai pelajaran ekonomi, melainkan
secara langsung dapat diterapkan dalam juga berupa adanya perubahan sikap dan
kehidupannya. Dengan demikian apa yang tingkah laku. Fakta dari penelitian ini
telah dipelajari oleh siswa secara langsung menunjukkan bahwa siswa dengan prestasi
dapat diterapkan dalam kehidupannya. Hal ini belajar ekonomi yang tinggi atau memiliki
juga dapat diartikan bahwa prestasi belajar kemampuan kognitif yang baik secara
yang yang dicapai oleh siswa tidak hanya nilai psikomotor juga memiliki kemampuan yang
pelajaran ekonomi, melainkan juga berupa baik pula.
28 | EQUILIBRIUM, VOLUME 3, NOMOR 1, JANUARI 2015

DAFTAR PUSTAKA Mehmood, Tariq, 2011. Effects of


Socioeconomic Status on Students
Chaney, David, 2003. Lifestyles: Sebuah Achievement. International Journal
Pengantar Komprehensif. of Sosial Sciences and Education,
Yogyakarta. Jalasutra. Volume: 1 Issue: 2 April 2011.
Chang, Wei-Lung, 2008. Influence of Family Preacher, K. J and Hayes, A. F., 2004.SPSS
Communication Structure and and SAS Procedures for Estimating
Vanity Trait on Consumption Indirect Effect in Simple Mediation
Behaviour: A Case Study of Models. Behavior Research
Adolescent Students in Taiwan. Methods, Instruments, &
Journal of American Academy of Computers, 36 (4) : 717-731.
Business, Cambridge. Hollywood, Pshyconomic Society, Inc.
Mar 2008, 43, 170.
Rifa'I Rc, Achmad dan Catharina Tri Anni.
Engel, James F., et al,. 1994. Perilaku 2009. Psikologi Pendidikan.
Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Semarang : UNNES Press
Pustaka Utama
Schiffman, L.G & Kanuk, L.L., 2008.
Engweiler, L.A., 2005. The influence of Perilaku Konsumen. Edisi ke-7.
socioeconomic status on academic Jakarta: PT. Indeks.
achievement. Paper presented at first
annual symposium graduate Sitorus, M, 2000. Sosiologi.Bandung: Cahaya
research and scholarly projects, Budi. Soekanto, Soerjono, 2003.
April 22, Wichita State University, Sosiologi Suatu Pengantar.
USA. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Haryono, A., 2008. Pengaruh Proses Supriya, 2009.Pendidikan IPS. Bandung : PT.
Pembelajaran, Penilaian Hasil Remaja Rosdakarya.
Belajar dan Status Sosial Ekonomi Suryabrata, 2006.Psikologi Pendidikan.
terhadap Tingkat Economic Literacy Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Siswa SMA di Kota Malang.
Wells, W. D., Prensky, D. 2008. Consumer
Disertasi. Malang. PPs UM.
Behaviour, New York, Ny : John
Kotler, P & Amstrong, G., 2012.Principle of Wiley & Sons, Inc
Marketing.14th edition. New Jersey:
Prentice-Hall. Inc.

Anda mungkin juga menyukai