Anda di halaman 1dari 9

1

Nama : JESSICA UNINGO HAPSARI


NIM : 172221090
Fakultas : FISIP
Kelas : PDB A2
Tema :
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP
PERILAKU KONSUMSI MAHAMAHASISWA FAKULTAS FISIP KELAS PDB A2 UNIVERSITAS
AIRLANGGA SURABAYA

1.1. Latar Belakang


Pada rentang usia mahasiswa sedang mengalami perubahan dari masa
remaja ke masa dewasa. Masa remaja merupakan waktu yang banyak menarik
perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang menentukan dalam
kehidupan individu dalam masyarakat dewasa. Dalam menentukan pilihan-
pilihan, pada usia ini manusia belum mempunyai dasar atau prinsip yang kuat dan
masih sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, terutama dalam
berkonsumsi.
Di sisi lain, usaha manusia untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya
yang salah satunya kita kenal dengan tindakan konsumsi telah mengalami
perkembangan. Kebutuhan tersier yang bersifat sebagai hiburan, sekarang ini
seperti menggantikan kebutuhan primer. Perilaku konsumsi remaja sekarang
cenderung tidak lagi berdasar kebutuhan akan tetapi berdasarkan keinginan
semata, tidak peduli berapa biaya yang harus dikeluarkan asalkan dapat terpenuhi
seperti yang mereka harapkan
Semakin kaya seseorang, maka akan bertambah banyak pula kebutuhan
yang harus dipenuhi. Manusia yang sudah dapat memenuhi kebutuhan pokoknya
cenderung berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya sebagai sarana
untuk pengaktualisasian diri.
Perkembangan dan kemajuan jaman telah membawa dampak terhadap
perkembangan sarana dan prasarana untuk berbelanja, hal ini dapat diwujudkan
semakin maraknya mall, kafe, ataupun tempat perbelanjaan lainnya yang sekarang
ini semakin menjamur keberadaannya. Masyarakat semakin dimanjakan dalam hal
pemenuhan kebutuhan hidupnya, sehingga mengarah kepada tindakan konsumsi
yang berlebihan atau yang disebut dengan gaya hidup konsumtif

1
2

Gaya hidup dan kepemilikan barang-barang mewah merupakan bentuk


aktualisasi diri yang dianggap bisa meningkatkan status sosialnya didalam
masyarakat. Sayangnya banyak remaja yang diberikan uang saku yang berlebihan
oleh orang tuanya justru membelanjakan uang mereka untuk membeli barang-
barang yang tidak diperlukan (Winaryo, 2017:4).
Perilaku konsumsi yang tidak rasional ini tidak hanya dialami oleh
manusia dewasa saja, namun juga melanda murid murid yang sedang bersekolah
terutama dalam melakukan tindakan konsumsi. Seringkali mahasiswa melakukan
kesalahan dalam penggunaan uang sakunya. Penggunaan uang saku mereka
sebagian besar hanya untuk pembelian barang-barang yang bersifat kesenangan
saja tetapi tidak bermanfaat bagi kebutuhan mahasiswa, misalnya menghabiskan
sebagian besar uang saku untuk pembelian pulsa handphone, main game,
jalanjalan, atau nonton bioskop dari pada untuk kebutuhan pokok lainnya yang
lebih penting, misalnya untuk kebutuhan pelajaran.
Sebagaimana diketahui bahwa, perilaku konsumtif lebih mengarah pada
sikap masyarakat menjadi masyarakat pembuang produk (Throw-away Society),
keinginan gonta-ganti produk adalah satu dorongan dalam diri manusia untuk
menunjukan bahwa dirinya berbeda dan lebih menunjukan bahwa dirinya berbeda
dan lebih dibanding dengan orang lain. Dengan pandangan ini bahwa perilaku
konsumtif adalah konsumsi barang berlebihan dan pembelian produk yang
bermacam-macam untuk mencapai kepuasan dalam diri individu sehingga merasa
individu yang bersifat konsumtif lebih baik dan berbeda dengan individu lain
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi ialah status sosial ekonomi
orang tua. Mahasiswa dengan kondisi orang tua yang memiliki penghasilan tinggi
cenderung memiliki gaya hidup yang tinggi pula dan mahasiswa dari orang tua
yang memiliki penghasilan rendah cenderung memiliki gaya hidup sederhana
(Winaryo, 2017). Santrock (20140) berpendapat bahwa keluarga dengan status
sosial ekonomi yang baik akan mendukung perkembangan remaja. Keluarga yang
ekonominya mencukupi, menyebabkan lingkungan material yang dihadapi anak
dalam keluarganya akan lebih luas.
Perilaku konsumsi yang dilakukan remaja sebenarnya tidak terlepas dari
lingkungan sosial saat remaja berinteraksi dengan kelompoknya, baik itu di

2
3

sekolah, ekstrakurikuler, maupun kelompok bermain atau kelompok teman sebaya


(Winaryo, 2017:4). Teman sebaya sangat berpengaruh terhadap karakteristik
konsumsi remaja baik ke arah positif atau sebaliknya. (Winaryo, 2017).
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja memilik pengaruh
besar terhadap perkembangan kepribadiannya. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan remaja supaya bisa diterima dalam pergaulan dengan teman sebayanya
adalah dengan mengikuti perilaku konsumsi teman sebayanya tersebut. Jika salah
satu teman membeli barang maka remaja lain cenderung tergerak dan tertarik
untuk membeli meskipun barang tersebut sebenarnya tidak diperlukan atau justru
memberi pengaruh yang negative (Winaryo, 2017).
Hasil pengamatan awal yang dilakukan penulis di Fakultas FISIP UNAIR
kelas PDB A2 juga ditemukan beberapa permasalahan, seperti ; banyak dijumpai
mahasiswa memiliki barang-barang berharga seperti kamera, tas sampai pada
smartphone mahal. Barang-barang tersebut umumnya dimiliki mahasiswa dengan
orang tua yang berpenghasilan tinggi. Akan tetapi ditemukan fenomena bahwa
barang barang berharga tersebut juga dimiliki mahasiswa, yang berteman dengan
anak orang kaya akan tetapi dengan orang tua berpenghasilan rendah. Berdasarkan
fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi yang dilakukan
mahasiswa ini termasuk perilaku konsumsi yang berlebihan dan juga konsumsi
yang dilakukan sebab terpengaruh oleh kelompok teman sebaya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan seorang mahasiswi
di Fakultas FISIP UNAIR kelas PDB A2 pada tanggal 5 Februari 2023 mahasiswa
yang berinisial A menyatakan bahwa mahasiswa di FISIP Unair membentuk
kelompok-kelompok tersendiri dengan anggota kelompok yaitu para mahasiswa
yang memiliki karakteristik yang sama, seperti persamaan tantang gaya hidup.
Sebagai contoh kelompok mahasiswa dengan kendaraan mewah, kelompok siswi
modis dan berbagai kelompok mahasiswa yang memiliki kesamaan hobi diluar
dari minat dan bakat di sekolah. Kelompok mahasiswa yang membawa kendaraan
mewah ini rata-rata diberikan uang saku oleh orang tuanya sebesar Rp 200 ribu
atau bahkan lebih dalam sehari. Mereka mengaku menghabiskan uang saku
mereka untuk membeli bahan bakar (bensin), untuk jajan di kantin dan sisanya
untuk kebutuhan lain di luar kebutuhan sekolah. Kelompok Mahasiswi yang

3
4

gemar berpenampilan modis biasanya diberikan uang saku rata rata 200 ribu.
Beberapa anggota kelompok ini mengaku rela menyisihkan sebagian besar uang
saku mereka untuk koleksi perangkat kecantikan atau kosmetik untuk mendukung
penampilan mereka.
Berdasarkan penemuan tersebut peneliti ingin menganalisis tentang
“pengaruh status sosial ekonomi dan kelompok teman sebaya terhadap perilaku
konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2”.

1.2. Rumusan Masalah


Dari uraian diatas peneliti merumuskan masalah, sebagai berikut ;
1. Apakah status sosial ekonomi berpengaruh terhadap perilaku konsumsi
mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2?
2. Apakah kelompok teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku konsumsi
mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2?
3. Apakah status sosial ekonomi dan kelompok teman sebaya berpengaruh
terhadap perilaku konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2?

1.3. Batasan Masalah


Penelitian ini dibatasi hanya pada mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB
A2

1.4. Urgensi Penelitian atau Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Ugensi Penelitian atau tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis ;
1. Untuk menganalisis pengaruh status sosial ekonomi berpengaruh terhadap
perilaku konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2
2. Untuk menganalisis pengaruh kelompok teman sebaya terhadap perilaku
konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2
3. Untuk menganalisis pengaruh status sosial ekonomi dan kelompok teman
sebaya terhadap perilaku konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2

4
5

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini, antara lain ;
1.4.1 Bagi peneliti, dapat berguna untuk diri peneliti sendiri, menambah
wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman dalam
penyempurnaan untuk membuat karya ilmiah atau penelitian lainnya, serta
memberikan bekal di masa depan.
1.4.2 Bagi masyarakat, bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat akan
pentingnya mengontrol perilaku konsumsi mahasiswa
1.4.3 Bagi perguruan tinggi, dapat memberikan manfaat di bidang akademik dan
pembelajaran.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Penelitian ini juga menggunakan penelitian terdahulu sebagai bahan
rujukkan dana pertimbangan serta kajian dalam menulis penelitian ini, adapun
penlitian terdahulu yang dijadikan perbandingan antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil


1 Endah Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan
Murniatining Literasi bahwa literasi ekonomi
sih (2017) Ekonomi mahasiswa, hasil belajar ekonomi,
Mahasiswa, dan teman sebaya secara parsial
Hasil Belajar berpengaruh signifikan positif
Ekonomi, dan terhadap perilaku konsumsi.
Teman Sebaya Literasi ekonomi mahasiswa, hasil
terhadap belajar ekonomi, dan teman
Perilaku sebaya secara simultan
Konsumsi berpengaruh signifikan positif
Mahasiswa SMP terhadap perilaku konsumsi
Negeri Di mahasiswa
Surabaya Barat
2 Kiki Winaryo Pengaruh Status Hasil penelitian menunjukkan: (1)
(2017) Sosial Ekonomi Terdapat pengaruh positif dan
dan Kelompok signifikan status sosial ekonomi
Teman Sebaya terhadap perilaku konsumsi
terhadap mahasiswa kelas XI IPS di SMA
Perilaku N 1 Rembang Purbalingga. (2)

5
6

Konsumsi Terdapat pengaruh positif dan


Mahasiswa signifikan kelompok teman
Kelas XI IPS di sebaya terhadap perilaku
SMA N 1 konsumsi mahasiswa kelas XI IPS
Rembang di SMA N 1 Rembang
Purbalingga Purbalingga. (3) Terdapat
pengaruh status sosial ekonomi
dan kelompok teman sebaya
secara simultan terhadap perilaku
konsumsi mahasiswa kelas XI IPS
di SMA N 1 Rembang
Purbalingga

3 Emilda Pengaruh 1) Variabel literasi ekonomi


Isnawati dan Literasi secara langsung berpengaruh
Riza Yonisa Ekonomi dan negatif dan signifikan terhadap
Kurniawan Kelompok perilaku konsumtif. Apabila
(2021) Teman Sebaya tingkat literasi ekonomi semakin
Terhadap tinggi, maka perilaku
Perilaku konsumtifnya akan semakin
Konsumtif rendah dan berlaku juga
Mahamahasiswa sebaliknya; (2) Variabel
Melalui Gaya kelompok teman sebaya memiliki
Hidup Sebagai efek yang signifikan terhadap
Variabel perilaku konsumtif. Apabila
Mediasi pengaruh kelompok teman sebaya
meningkat maka meningkat pula
perilaku konsumtifnya. (3)
Variabel gaya hidup memiliki
efek yang sifnifikan terhadap
perilaku konsumtif, dimana
tingkat gaya hidup tinggi, maka
perilaku konsumtifnya akan
rendah, dan berlaku juga
sebaliknya. (4) Variabel literasi
ekonomi memiliki efek yang
signifikan terhadap gaya hidup
yaitu semakin meningkat literasi
ekonomi maka semakin
meningkat pula gaya hidupnya.
(5) Variabel kelompok teman
sebaya tidak berpengaruh atau
tidak memiliki efek terhadap gaya
hidup. (6) Variabel literasi
ekonomi berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif melalui gaya
hidup. Hasil tersebut
mengindikasikan bahwa literasi

6
7

ekonomi berpengaruh secara


signifikan terhadap perilaku
konsumtif yang di mediasi oleh
gaya hidup, semakin baik tingkat
literasi ekonomi maka pengaruh
tidak langsung terhadap perilaku
konsumtif semakin rendah melalui
gaya hidup, dan berlaku juga
sebaliknya. (7)Variabel kelompok
teman sebaya tidak memiliki efek
(tidak berpengaruh) terhadap
perilaku konsumtif melalui gaya
hidup. Gaya hidup bukanlah
variabel yang cocok dalam
memediasi hubungan antara
kelompok teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif.

4 Linafsihi Pengaruh Status Hasil penelitian ini menunjukkan


Kholifatun Sosial Ekonomi bahwa variabel status sosial
Akhidah Orang Tua dan ekonomi orang tua berpengaruh
(2021) Kelompok secara signifikan terhadap
Teman Sebaya perilaku konsumtif
terhadap mahamahasiswa ditunjukkan
Perilaku dengan nilai signifikansi sebesar
Konsumtif 0,028 < 0,05, variabel kelompok
Mahamahasiswa teman sebaya berpengaruh secara
signifikan terhadap perilaku
konsumtif mahamahasiswa
ditunjukkan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,
variabel status sosial ekonomi
orang tua dan kelompok teman
sebaya berpengaruh secara
simultan terhadap perilaku
konsumtif mahamahasiswa
ditunjukkan dengan hasil Fhitung
> Ftabel sebesar 57,457>3,122
dan nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Hasil koefisien
determinasi menunjukkan hasil
variabel independen yaitu status
sosial ekonomi orang tua dan
kelompok teman sebaya, mampu
menjelaskan variabel dependen
yaitu perilaku konsumtif
mahamahasiswa sebesar 61,5%

7
8

sedangkan 38,5% dipengaruhi


oleh faktor lain yang tidak masuk
dalam model
Sumber : Endah Murniatiningsih (2017), Kiki Winaryo (2017), Emilda
Isnawati dan Riza Yonisa Kurniawan (2021), Linafsihi
Kholifatun Akhidah (2021)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori,
membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi
statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
Penelitian ini untuk menguji pengaruh Variabel X (status sosial ekonomi
dan kelompok teman sebaya) terhadap Y (perilaku konsumsi). Sedangkan untuk
menganalisis pengaruh masing-masing variabel menggunakan teknik analisis
regresi linear berganda. Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena peneliti ingin
mengetahui seberapa besar status sosial ekonomi dan kelompok teman sebaya
terhadap perilaku konsumsi mahasiswa FISIP UNAIR kelas PDB A2
.
3.2 Penentuan Lokasi Penelitian
Pada penentuan lokasi penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive
yaitu lokasi penelitian sengaja dipilih dari awal berdasarkan bertimbangan dan
fenomena yang ditemui bahwa lokasi tersebut sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan. Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Fakultas FISIP UNAIR
kelas PDB A2

8
9

DAFTAR PUSTAKA

Santrock. J.W. 2014. Life Span Development. Perkembangan Masa Hidup.


Jakarta : Gramedia

Winaryo, 2017. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Dan Kelompok Teman Sebaya
Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Kelas XI IPS di SMA N 1
Rembang Purbalingga. Skripsi : Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai