DI INDONESIA
Presented by :
Jessica Uningo Hapsari
NIM : 172221090
Peristiwa 1 :
GERAKAN DEMONSTRASI MAHASISWA 1998
Atau disebut juga
REFORMASI INDONESIA 1998
Latar Belakang :
Kemerosotan bidang ekonomi dan fiskal pada tahun 1997, menyebabkan
harga barang dan kebutuhan pokok menjadi naik. Hal tersebut melatar
belakangi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa, yang mulanya dilakukan
di Jakarta oleh beberapa kampus saja, namun karena “DITUNGGANGI”
kepentingan politik pada saat itu, sehingga demonstrasi mahasiswa meluas
di hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Sidang Umum (SU) MPR yang berlangsung dari tanggal 1–21 Oktober
1999. Pada sindang umum ini telah berhasil menetapkan 9 ketetapan
MPR dan mengamandemen UUD 1945 untuk pertama kalinya. Ada
beberapa ketetapan dalam SU MPR 1999 yaitu sebagai berikut:
Menteri Luar Negeri Ali Alatas mengumumkan hasil keputusan sidang yang
memakan waktu lebih dari lima jam itu, bahwa Indonesia akan lepas tangan
dari Timtim jika mereka menolak opsi penyelesaian konflik Timor Timur
yaitu tawaran otonomi khusus yang diperluas. Presiden Habibie membahas
lebih dalam tentang nasib Timtim dengan Perdana Menteri Australia, John
Howard, pada 27 April 1999. Habibie mengungkapkan akan melaksanakan
penentuan pendapat untuk mengetahui kemauan sebenarnya rakyat
Timtim, tetap berintegrasi atau memisahkan diri dari Indonesia.
Selanjutnya pada 17 Mei 1999, Presiden Habibie mengeluarkan Keputusan
Presiden (Keppres) No. 43/1999 tentang Tim Pengamanan Persetujuan RI-
Portugal di Timtim. Keppres itu dimantapkan dengan Instruksi Presiden
(Inpres) No. 5/1999 tentang Langkah Pemantapan Persetujuan RI-Portugal.
Peristiwa Politik yang secara Nyata di pengaruhi oleh Australia dan PBB
sehingga mempengaruhi keputusan Politik pada masa Presiden Habibie
yang harus dibayar mahal dengan lepasnya Timor – Timur dari NKRI
Peristiwa 3 :
PRESIDENTIAL THRESHOLD
Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wapres
Gambar ; Cover Berita tentang pro dan kontra politik identitas di Indonesia
Analisa Peristiwa 4 ; Politik Identitas
MULTIKULTURALISME
Multikulturalisme adalah paradigma yang menganggap adanya kesetaraan
antar ekspresi budaya yang plural, selain itu multikulturalisme adalah sebuah
filosofi terkadang ditafsirkan sebagai ideologi yang menghendaki adanya
persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial
politik yang sama dalam masyarakat modern.Menurut Parsudi Suparlan
(2002) akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu kebudayaan
yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan
manusia.Menurut Prof Dr. Bakdi Soemanto, multikulturalisme adalah
pandangan saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan dan
bukan sekadar toleransi.
Multikulturalisme mengajarkan kepada kita bagaimana perbedaan yang
ada tidak menjadi suatu hal yang dapat menyebabkan perpecahan atau
konflik.
Para calon atau partai politik yang melakukan praktik politik uang secara
tidak langsung tetapi nyata telah mejadikan rakyat hanya semata-mata
sebagai pihak yang suaranya dapat dibeli, kondisi ini tentu saja
MERENDAHKAN MARTABAT RAKYAT yang mana disini rakyat menjadi tidak
lebih hanya sebagai obyek politik.