Anda di halaman 1dari 14

EEAJ 6 (3) (2017)

Economic Education Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

KONFORMITAS HEDONIS DAN LITERASI EKONOMI TERHADAP


PERILAKU KONSUMTIF MELALUI GAYA HIDUP KONSUMTIF

Eva Oktafikasari, Amir Mahmud

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh konformitas hedonis dan literasi ekonomi terhadap
Diterima: Oktober 2017 perilaku konsumtif melalui gaya hidup konsumtif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Disetujui:Oktober 2017 Populasi penelitian adalah mahasiswa bidikmisi 2014 di Universitas Negeri Semarang. Sampel
Dipublikasikan: penelitian sejumlah 297 mahasiswa ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling.
Oktober 2017
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan analisis
________________ deskriptif, dan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) konformitas
Keywords: hedonis berpengaruh terhadap perilaku konsumtif; (2) literasi ekonomi berpengaruh terhadap
Bidikmisi students; perilaku konsumtif; (3) gaya hidup berpngeruh terhadap perilaku konsumtif; (4) konformitas
Consumtive behavior; hedonis berpengaruh terhadap gaya hidup konsumtif; (5) literasi ekonomi tidak berpengaruh
Consumtive lifestyle;
terhadap gaya hidup konsumtif; (6) gaya hidup konsumtif memediasi konformitas hedonis
Economic literacy; Hedonist
terhadap perilaku konsumtif; (7) gaya hidup konsumtif tidak memediasi literasi ekonomi terhadap
Conformity.
perilaku konsumtif. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat peran gaya hidup konsumtif
dalam memediasi konformitas hedonis, dan tidak memediasi literasi ekonomi terhadap perilaku
____________________
konsumtif. Saran yang diberikan agar mahasiswa bidimisi tidak mudah terbawa oleh pengaruh
dari lingkungan disekitarnya.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study is to examinate the effect of hedonist conformity and economic literacy on
consumtive behavior through consumtive lifestyle. This research is a quantitative research. The
research population is bidikmisi student force 2014 at Universitas Negeri Semarang. Sample of
this research are 297 students and determined using proportional random sampling. Methods of
data collection is using questionnaires, analyzed by descriptive analysis and path analysis. Based
on descriptive analysis consumtive behavior, hedonist conformity, economic literacy, and
consumtive lifestyle respectively are in the low, low, high, and moderate category. The results
showed that (1) hedonist conformity had an effect on consumtive behavior; (2) economic literacy
affects consumtive behavior; (3) consumtive lifestyle affects consumtive behavior; (4) hedonist
conformity affects consumtive lifesyle; (5) economic literacy has no effect on consumtive lifestyle; (6)
consumtive lifestyle mediate hedonist conformity to consumtive behavior; (7) consumtive lifestyle
do not mediate economic literacy on consumtive behavior. The conclusion of this research is a role
of consumtive lifestyle in mediating hedonist conformity, and has no role in mediating economic
literacy on consumtive behavior. The suggestions from this research is that bidikmisi students is not
easily affected by their environment.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e-ISSN 2502-356X
E-mail: eva oktafikasari@gmail,com

684
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

PENDAHULUAN
Perilaku konsumtif adalah perilaku
Manusia adalah makhluk ekonomi individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
(Septiana, 2015) yang dituntut untuk memenuhi sosiologis di dalam kehidupannya yang dituntut
kebutuhan demi kelangsungan hidup, salah untuk mengkonsumsi secara berlebihan atau
satunya adalah dengan mengkonsumsi barang pemborosan dan tidak terencana terhadap
dan jasa. BPS mencatat sejak tahun 2010 hingga barang dan jasa yang kurang atau bahkan tidak
2014 total konsumsi masyarakat Indoneisa perlu (Aprilia & Hartono, 2014). Kemudian
meningkat hingga 56,13% (BPS, 2015). Sumartono (2012) menyatakan bahwa perilaku
Tingginya angka konsumsi yang tidak terkontrol konsumtif adalah suatu tindakan memakai
menyebabkan adanya perilaku konsumtif. produk yang tidak tuntas, membeli barang
Kondisi ini menjadi lebih buruk ketika perilaku karena hadiah, membeli produk karena banyak
konsumtif tidak hanya terjadi pada orang orang yang memakai produk tersebut.
dewasa, tetapi juga terjadi pada remaja (Imawati, Guna memahami perilaku konsumtif,
Susilaningsing, & Ivada, 2013). Remaja setidaknya ada dua teori yang mendasari, yaitu
memiliki kemampuan berkonsumsi yang teori belajar behavioristik yang
irasional dan cenderung berperilaku konsumtif mengimplikasikan bahwa perilaku membeli
(Kanserina, 2015). Fakta ini juga sesuai dengan (respon) konsumen salah satunya terbentuk
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa berdasarkan stimulus-stimulus yang berasal di
usia yang sangat konsumtif adalah kelompok lingkungan sekitarnya (Waseza & Yulianto,
remaja (Fitriyani, Widodo, & Fauziah, 2013). 2016). Sementara itu, Baudrillard menyatakan
Mahasiswa merupakan kelompok konsumen dalam teori hipperelaitas tentang kondisi
remaja (Lisma & Haryono, 2016. Gumulya & masyarakat saat ini yang mengkonsumsi tidak
Widiastuti, 2013). Statusnya sebagai mahasiswa hanya atas dasar kebutuhan tetapi juga
tidak dapat terlepas dari budaya konsumtif yang mengkonsumsi tanda, dimana tanda telah
sekarang telah banyak menyebar dikalangan merujuk paa diri mereka sendiri (Ritzer, 2012).
mahasiswa, tak terkecuali mahasiswa bidikmisi Faktor yang diduga berpengaruh
sehingga mengherankan apabila barang yang terhadap perilaku konsumtif pada mahasiswa
dikonsumsi mulai dari pakaian hingga teknologi bidikmisi di Universitas Negeri Semarang
diperoleh dari kegiatan konsumtif (Ilham & diantaranya adalah konformitas hedonis, literasi
Mudzakir, 2015). ekonomi, dan gaya hidup konsumtif. Faktor-
Mahasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu faktor tersebut merupakan faktor yang
Sosial, Unesa sering memanfaatkan dana mempengaruhi perilaku konsumtif yang
bidikmisi untuk memenuhi kebutuhan di luar dikemukakan oleh Kotler & Amstrong (2001)
pokok secara berlebihan (Dian, Anggriani, & yaitu faktor budaya (kebudayaan,
Legowo, 2014). Selanjutnya, 57% mahasiswa subkebudayaan, dan kelas sosial), sosial
bidikmisi di FIP, Universitas Tanjungpura (kelompok acuan, keluarga, peran dan status),
menggunakan dana bidikmisi untuk keperluan pribadi (umur, dan tahap siklus hidup,
diluar syarat penggunaannya (Arifin, dkk, 2013). pekerjaaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
Di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri kepribadian dan konsep diri), prikologis
Semarang rata-rata tingkat konsumtif (motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan,
mahasiswa bidikmisi pada kategori tinggi dan sikap).
(Fajriah & Setiyani, 2017). Kemudian 76% Konformitas hedonis dapat diartikan
mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan dengan kecenderungan penyesuaian sikap dan
jumlah mahasiwa bidikmisi terbanyak di perilaku individu dengan kelompok referensinya
Indonesia, tingkat konsumsi berada pada untuk menjadikan kesenangan atau kenikmatan
rentang Rp. 638.000 - Rp. 1.847.000/ bulan, sebagai tujuan hidup. Penelitian terdahulu yang
padahal dana beasiswa yang diterima hanya menggunakan variabel konformitas sebagai
berkisar Rp.600.000 (Dianti & Soesilowati,
variabel yang mempengaruhi perilaku konsumtif
2016).
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Damayanti

685
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

(2014) yang menyimpulkan bahwa konformitas rendahnya pemahaman akan literasi ekonomi.
berpengaruh signifikan positif dengan Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan
sumbangan sebesar 41,8%. Faktor lainnya oleh Kotler, 1997 (Nadzir, 2015) mengenai gaya
adalah literasi ekonomi, literasi ekonomi dapat hidup dengan kecenderungan konsumtif. Kotler,
diartikan sebagai ilmu atau pengetahuan yang 1997 (Nadzir, 2015) menyatakan bahwa faktor-
dijadikan sebagai alat guna membuat seseorang faktor yang mempengaruhi gaya hidup
menjadi cerdas dan cakap dalam hal membuat seseorang yaitu faktor internal meliputi sikap,
keputusan ekonomi yang tepat. Penelitian yang pengalaman dan pengamatan, kepribadian,
dilakukan oleh Kanserina (2015) menyimpulkan konsep diri, motif dan persepsi. Pengalaman dan
pegamatan, dapat mempengaruhi pengamatan
bahwa literasi ekonomi berpengaruh secara
sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat
signifikan dan negatif sebesar -2,470.
diperoleh dari semua tindakan di masa lalu dan
Faktor selanjutnya ialah gaya hidup
dapat dipelajari, melalui belajar orang akan
konsumtif, gaya hidup konsumtif merupakan
memperoleh pengalaman. Hasil dari
pola tingkah laku sehari-hari seseorang yang
pengalaman sosial dapat membentuk pandangan
meliputi minat, opini, dan aktivitasnya di dalam
terhadap suatu objek (Nadzir, 2015).
masyarakat dengan kecenderungan terhadap Pengetahuan tentang ekonomi memiliki peranan
sesuatu yang mewah dan suka menghambur- penting dalam membentuk perilaku konsumsi
hamburkan uang dimana hal ini ditandai dengan seseorang. Individu dengan tingkat literasi
ketertarikannya pada simbol-simbol yang dapat ekonomi yang baik mampu selektif dalam
membedakan status sosialnya. Penelitian yang menentukan produk mana yang akan
dilakukan oleh Juliati, dkk (2016) dikonsumsi, mengutamakan kebutuhan terlebih
menyimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh dahulu serta menyesuaikannya dengan
secara signifikan positif dengan sumbangan kemampuan (Wulandari, dkk, 2016). Literasi
sebesar 59,26% terhadap perilaku pembelian ekonomi merupakan alat yang berguna untuk
impulsif. Selanjutnya Nurvitria (2015) merubah perilaku dari tidak cerdas menjadi
menyimpulkan bahwa gaya hidup hedonis cerdas (Sina, 2012). Pentingnya literasi ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 59,6% meminimalisir perilaku dan gaya hidup yang
terhadap permbelian impulsif. konsumtif dalam berkonsumsi (Astuti, 2016).
Remaja yang memiliki gaya hidup Menurut teori behavioristik, belajar
experiencers tinggi dengan kecenderungan adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat
konsumtif memiliki konformitas yang tinggi dari adanya interaksi antara stimulus dan respon
dengan teman sebayanya, remaja melakukan (Suparwan, 2014). Behaviorisme mempelajari
kegiatan-kegiatan konsumtif dan cenderung perilaku-perilaku yang nampak mata (Sarwono,
berperilaku sama dengan teman sebayanya 1998: 81). Menurut teori ini yang terpenting
(Mardiani, 2007). Salah satu faktor yang adalah masukan atau input yang berupa
mempengaruhi gaya hidup hedonis menurut stimulus dan keluaran atau output yang berupa
Dharmmesta dan Handoko, 2000 (Itryah, 2015) respons. Faktor lain yang dianggap penting oleh
yaitu kelompok sosial dan kelompok referensi. aliran behavioristik adalah faktor pengutan
Lebih lanjut Kotler, 1997 (Nadzir, 2015) (reinforcement) penguatan adalah apa saja yang
menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat memperkuat timbulnya respon, bila
mempengaruhi gaya hidup seseorang yaitu penguatannya ditambah maka respon akan
faktor yang berasal dari dalam diri individu semakin kuat, dan apabila penguatan dikurangi
(internal) dan faktor yang berasal dari luar respon pun akan tetap dikuatkan (Suparwan,
(eksternal). Rianton (2013) menyimpulkan 2014). Perubahan perilaku mahasiswa menjadi
bahwa terdapat hubungan signifikan positif konsumtif karena faktor yang mempengaruhinya
antara konformitas teman sebaya dengan gaya yaitu berupa pengaruh dari kelompok referensi
hidup konsumtif. dan rendahnya literasi. Kemudian gaya hidup
Secara logis, gaya hidup yang konsumtif menjadi faktor penguat (reinforcement) yang
merupakan perubahan perilaku individu akibat

686
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

mampu memperkuat perilaku konsumtif (respon) Negeri Sermarang yang terbagi dalam delapan
di kalangan mahasiswa. fakultas berjumlah 1925. Besanya sampel
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ditentukan menggunakan tabel yang berasal dari
menguji hubungan antara konformitas hedonis, rumus yang dikembangkan oleh Isaac and
literasi ekonomi dan gaya hidup konsumtif Michael dengan tingkat kesalahan sebesar 5%
terhadap perilaku konsumtif, kemudian menguji (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian berjumlah
hubungan antara konformitas hedonis dan 297 mahasiswa yang dipilih menggunakan
literasi ekonomi terhadap gaya hidup konsumtif, proportional random sampling (Winarsunu, 2009).
serta menguji variabel gaya hidup konsumtif Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini
sebagai variabel perantara atau intervening
terdiri dari variabel konformitas hedonis, dan
dalam memediasi pengaruh dari variabel
literasi ekonomi terhadap perilaku konsumtif
konformitas hedonis dan variabel literasi
melalui gaya hidup konsumtif. Metode
ekonomi terhadap perilaku konsumtif di
pengumpulan data dalam penelitian ini
kalangan mahasiswa bidikmisi angkatan tahun
digunakan angket/kuesioner. Uji validitas dan
2014 di Universitas Negeri Semarang.
reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan butir
Konf. soal yang valid dan reliabel untuk digunakan
Hedonis dalam penelitian. Penelitian ini menggunakana
G.H.Kons.
analisis deskriptif untuk mendeskripsikan
Perilaku
Konsumtif variabel, dan analisis parametrik untuk menguji
Lit. hipotesis digunakan analisis jalur (path analysis).
Ekonomi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Model Penelitian

H1: Konformitas hedonis berpengaruh secara Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif
signifikan dan positif terhadap perilaku Rata-
Variabel Kategori
konsumtif rata
H2: Literasi Ekonomi berpengaruh secara Perilaku Konsumtif 37,9327 Rendah
signifikan dan negatif terhadap perilaku Konformitas Hedonis 16,8990 Rendah
konsumtif Literasi Ekonomi 61,9697 Tinggi
H3: Gaya hidup konsumtif berpengaruh secara Gaya Hidup konsumtif 23,5522 Sedang
signifikan dan positif terhadap perilaku
konsumtif Uji prasyarat terdiri atas dua pengujian yaitu uji
H4: Konformitas hedonis berpengaruh secara normalitas dan uji linearitas. Uji Normalitas
signifikan dan positif terhadap gaya hidup berfungsi untuk menguji apakah suatu data
konsumtif berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui
H5: Literasi ekonomi berpengaruh secara melalui uji normalitas dengan uji statistik non
signifikan dan negatif terhadap gaya hidup parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S).
konsumtif
H6: Gaya hidup konsumtif memediasi Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan Perilaku
pengaruh konformitas hedonis terhadap Konsumtif sebagai Variabel Dependen
perilaku konsumtif Unstandardized
Residual
H7: Gaya hidup konsumtif memediasi
N 297
pengaruh literasi ekonomi terhadap Normal Parametersa,b Mean ,0000000
perilaku konsumtif Most Extreme Std.
Differences Deviation 5,18763757
Absolute ,073
METODE Positive 0,73
Negative -,042
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kolmogrotov-Smirnov Z 1,262
Populasi penelitian meliputi seluruh mahasiswa Asymp. Sig. (2-tailed) ,083
bidikmisi angkatan tahun 2014 di Universitas a. Test distribution is Normal.

687
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

b. Calculated from data. ketidaksamaan variance dari residual satu


pengamatan ke pengamatan yang lain.
Berdasarkan tabel 2, diperoleh nilai K-S Penelitian ini menggunakan Uji White untuk
sebesar 1,262 dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) menguji heteroskedastisitas, guna melihat model
0,083>0,05. Hal ini berarti data residual terjadi heteroskedastisitas atau
berdistribusi normal. homoskesdatisitas adalah dengan
membandingkan nilai C2 hitung dengan C2 tabel.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas dengan Gaya
Hidup Konsumtif sebagai Variabel Dependen
Tabel 5. Hasil Analisis R Square
R Adjusted Std. Error of
Unstandardized R Square R Square the Estimate
Residual
,238a 0,57 0,34 43,72352
N 297
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Sumber: data primer diolah (2017)
Most Extreme Std.
Differences Deviation 3,69897297 Berdasarkan tabel 5, besarnya nilai R
Absolute ,054 square yaitu sebesar 0,057, maka besarnya C2 =
Positive 0,54 297 X 0,0572 = 16,929 < C2 tabel = 129,56.
Negative -,030 Nilai C2 yang jauh lebih kecil dari nilai C2 tabel
Kolmogrotov-Smirnov Z ,931
hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi
Asymp. Sig. (2-tailed) ,352 tidak terjadi heteroskesdasitas.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Table 6. Ringkasan Uji Regresi dan Hipotesis
Koef. Sig. Sig.
Berdasarkan tabel 3, diperoleh nilai K-S Hipotesis Beta hitung Hasil
syarat <
sebesar 0,931 dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) H1 ,475 0,000 0,05 Diterima
0,352>0,05. Hal ini berarti data residual H2 -,082 0,002 0,05 Diterima
berdistribusi normal. H3 ,426 0,000 0,05 Diterima
Uji linearitas digunakan untuk melihat H4 ,835 0,000 0,05 Diterima
apakah spesifikasi sebuah model sudah benar H5 -,053 0,051 0,05 Ditolak
atau tidak (Ghozali, 2011), dalam penelitian ini
uji linearitas dilakukan dnegan uji Durbin Analisis jalur (path analysis) merupakan
Watson. Pengujiannya dengan melakukan perluasan dari analisis berganda yang digunakan
regresi pada dua persamaan yaitu linear (utama) untuk mengukur hubungan kausalitas antar
dan kuadrat sehingga diperoleh nilai D-W, variabel yang telah ditetapkan sebelumnya
kemudian membandingkannya dengan D-W berdasarkan teori (Ghozali, 2011). Analisis jalur
tabel. Harapannya nilai D-W hitung secara dapat digunakan digunakan untuk mengetahui
statistik lebih besar dari D-W tabel agar tidak besarnya pengaruh tidak langsung konformitas
terjadi autokorelasi dan model persamaan hedonis terhadap perilaku konsumtif yaitu
regresi utama dapat diterima dan dinyatakan sebesar 0,835 x 0,426 = 0,35571, dan pengaruh
benar atau tidak terjadi autokorelasi positif. tidak langsung literasi ekonomi terhadap
perilaku konsumtif yaitu sebesar -0,053 x 0,426
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Durbin Watson = -0,022578. Pengujian hipotesis mediasi dapat
Variabel Model
D-W dl Keputusan dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan
Dependen
oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2011) yang
Perilaku Utama 2,028 1,738 Linear
Konsumtif Kuadrat 2,024 1,738 Linear dikenal dengan uji sobel. Uji sobel ini dilakukan
Gaya Utama 1,783 1,748 Linear dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak
Hidup langsung variabel independen (X) kepada
Konsumtif Kuadrat 1,867 1,748 Linear variabel dependen (Y1) melalui intervening (M).
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah model regresi terjadi

688
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

Uji Sobel pada variabel Konformitas Hedois Sumber: data primer diolah (2017)
terhadap perilaku konsumtif melalui gaya hidup Pengaruh Konformitas Hedonis terhadap
konsumtif Perilaku Konsumtif
Hasil uji parsial (uji t) pengaruh
SabH6 = konformitas hedonis terhadap perilaku
吠 Ͷ
konsumtif menunjukkan signifikansi 0,000 <
SabH6 = 0,05, dan nilai koefisien 0,475. Berdasar hasil
㰍吠 吠 tersebut,㘷 㘷H1 yang menyatakan bahwa
“konformitas hedonis berpengaruh positif dan
SabH6 = 吠 㘷 吠
SabH6 = 0,092527335 signifikan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa bidikmisi angkatan 2014 di
吠 Universitas Negeri Semarang” diterima. Artinya
㰍 吠 㘷㘷吠 bahwa ketika ada kenaikan sebesar 1 pada
㘷 吠 konformitas hedonis maka akan meningkatkan
perilaku kosnumtif sebesar 0,475. Kemudian
㰍 吠 㘷㘷吠
t hitung = 7,911986225 > t tabel = 1,9681 (Diterima) untuk nilai koefisien determinan secara parsial
adalah sebesar 22,753%, hal ini dapat diartikan
Uji Sobel pada variabel Literasi Ekonomi bahwa secara parsial konformitas hedonis
terhadap perilaku konsumtif melalui gaya hidup berpengaruh sebesar 22,753% terhadap perilaku
konsumtif
konsumtif.
SabH7 = Konformitas hedonis mahasiswa
bidikmisi diukur menggunakan 2 (dua) indikator
e 㘷㘷
SabH7 = yaitu pengaruh sosial normatif dan pengaruh
sosial informasional. Berdasarkan analisis
吠吠 㘷 㘷 㰍
deskriptif indikator pengaruh sosial
SabH7 = 㰍吠吠 㘷 informasional berada pada kategori sedang,
SabH7 = 0,013982719 menandakan bahwa mahasiswa lebih
memposisikan informasi dan kelompok sebagai
e 㘷㘷
sumber pemikiran utama (Amin & Pratiwi,
㘷㰍 㰍 2017). Hal ini sejalan dengan Darmayanti (2014)
e 㘷
yang menyatakan bahwa lingkungan dalam
㘷㰍 㰍 kelompok merupakan acuan yang sangat
t hitung = -1,607198142 < t tabel = 1,9681 (Ditolak)
berpengaruh pada perilaku dan gaya hidup, jika
Koefisien determinasi parsial atau r2 berkembang dalam suatu kelompok yang
digunakan untuk melihat besarnya nilai konformitas khusunya kelompok yang suka
koefisien determinasi parsial digunakan untuk berbelanja sesorang akan mengikuti perilaku
mengetahui besarnya pengaruh variabel tersebut.
independen terhadap variabel dependen secara
parsial atau individu. Berikut merupakan Adanya hubungan yang signifikan dan
ringkasan hasil determiasi parsial (r2): positif terhadap perilaku konsumtif hedonis
terhadap perilaku konsumtif dibuktikan dari
Table 7. Ringkasan Hasil r2 hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Fitriyani, dkk (2013) dimana konformitas ini
Variabel memiliki hubungan secara positif dan signifikan
Model r2
Dependen
terhadap perilaku konsumtif dengan sumbangan
Perilaku Konformitas Hedonis 22,753% sebesar 10,9%. Begitu juga dengan penelitian
Konsumtif Literasi Ekonomi 2,856% yang dilakukan oleh Haryani & Herwanto
Gaya Hidup Konsumtif 19,097% (2013), hasil dari penelitian ini menyimpulkan
Gaya Hidup Konformitas Hedonis 70,392% bahwa konformitas memliki hubungan yang
Konsumtif Literasi Ekonomi 0,941% signifikan dan positif terhadap perilaku

689
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

konsumtif produk kosmetik dengan sumbangan ekonomi. Pengetahuan tentang ekonomi


29,9%. memiliki peranan penting dalam membentuk
Munculnya hubungan antara konformitas perilaku konsumsi seseorang.
dengan perilaku konsumtif disebabkan karena Individu dengan tingkat literasi ekonomi
pada hakikatnya konformitas merupakan salah yang lebih baik diharapkan mampu lebih selektif
satu faktor eksternal yang berperan dalam dalam menentukan pilihan produk mana yang
menentukan munculnya perilaku konsumtif akan dikonsumsi dan mengutamakan
pada mahasiswa (Fitriyani, dkk, 2013). kebutuhannya terlebih dahulu serta
Keinginan mahasiswa untuk disukai dan menyesuaikannya dengan kemampuan masing-
diterima oleh kelompoknya menyebabkan masing individu (Wulandari, dkk, 2016).
mahasiswa tersebut terdorong untuk Pentingnya literasi ekonomi akan
mengkonsumsi apa yang dikonsumsi oleh meminimalisir perilaku konsumtif mahasiswa
kelompoknya (Fitriyani, dkk, 2013. Haryani & dalam berkonsumsi (Astuti, 2016). Budiwati,
Herwanto, 2013). Berdasarkan hasil penelitian 2014 (Astuti, 2016) menyatakan bahwa
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rendahnya literasi ekonomi akan berdampak
konformitas hedonis berpengaruh secara pada sikap konsumtif pada konsumen.
signifikan dan positif terhadap perilaku Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat
konsumtif mahasiswa bidikmisi angkatan tahun Pratiwi (2017) yang menyatakan bahwa literasi
2014 di Unviersitas Negeri Semarang. ekonomi penting bagi mahasiswa karena akan
meminimalisir perilaku konsumtif dalam
Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap Perilaku melakukan kegiatan konsumsinya.
Konsumtif Hasil penelitian ini sejalan dengan
Hasil uji parsial (uji t) pengaruh literasi penelitian yang dilakukan oleh Kanserina (2015)
ekonomi terhadap perilaku konsumtif dalam penelitiannya literasi ekonomi memiliki
menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,02, dan pengaruh secara signifikan dan negatif terhadap
nilai koefisien -0,082. Berdasar hasil tersebut, H2 perilaku konsumtif mahasiswa jurusan
yang menyatakan bahwa “literasi ekonomi pendidikan ekonomi Undiksha 2015. Begitu
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
perilaku konsumtif mahasiswa bidikmisi Septiana (2015) dalam penelitiannya literasi
angkatan 2014 di Universitas Negeri Semarang” ekonomi berpengaruh langsung terhadap
diterima. Artinya bahwa ketika ada kenaikan perilaku konsumsi dengan hubungan secara
sebesar 1 pada literasi ekonomi justru akan signifikan dan negatif. Hasil dari penelitian ini
menurunkan tingkat perilaku konsumtif sebesar menyimpulkan bahwa literasi ekonomi
0,082. Kemudian untuk nilai koefisien berpengaruh secara signifikan negatif terhadap
determinan secara parsial adalah sebesar 2,856%, perilaku konsumtif mahasiswa bidikmisi
hal ini dapat diartikan bahwa secara parsial Universitas Negeri Semarang angkatan tahun
literasi ekonmi berpengaruh sebesar 2,856% 2014.
terhadap perilaku konsumtif.
Analisis deskriptif menunjukkan bahwa Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif terhadap
rata-rata tingkat literasi ekonomi mahasiswa Perilaku Konsumtif
bidikmisi Universitas Negeri Semarang Hasil uji parsial (uji t) pengaruh gaya
angkatan 2014 tergolong tinggi. Hal ini berarti hidup konsumtif terhadap perilaku konsumtif
bahwa pengetahuan dan pemahaman menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05, dan
mahasiswa bidikmisi tentang ilmu ekonomi nilai koefisien 0,426. Berdasar hasil tersebut, H3
sudah baik. Literasi ekonomi mahasiswa diukur yang menyatakan bahwa “gaya hidup konsumtif
menggunakan 5 (lima) indikator yaitu berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pemahaman tentang kebutuhan, pemahaman perilaku konsumtif mahasiswa bidikmisi
tentang kelangkaan, pemahaman tentang angkatan 2014 di Universitas Negeri Semarang”
prinsip ekonomi, pemahaman tentang motif diterima. Artinya bahwa ketika ada kenaikan
ekonomi, dan pemahaman tentang kegiatan sebesar 1 pada gaya hidup konsumtif maka akan

690
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

meningkatkan perilaku kosnumtif sebesar 0,426. Nurvitria (2015) menyimpulkan bahwa gaya
Kemudian untuk nilai koefisien determinan hidup hedonis memiliki hubungan yang
secara parsial adalah sebesar 19,097%, hal ini signifikan dan positif terhadap perilaku
dapat diartikan bahwa secara parsial pembelian impulsif pada mahasiswa jurusan
konformitas hedonis berpengaruh sebesar psikologi pendidikan dan bimbingan 2013 FIP
19,097% terhadap perilaku konsumtif. UNY. Gaya hidup hedonis akan menjadi suatu
Variabel gaya hidup konsumtif ini diukur gaya hidup yang negatif apabila berkembang
menggunakan tiga indikator yaitu aktivitas, mencapai pada tahap yang berat, kemudian
minat, dan opini. Melalui analisis deskriptif digambarkan sebagai seseorang yang gemar
pada tiap indikator dapat terlihat bahwa dua hura-hura dan kehidupannya hanya diartikan
indikator dalam kategori sedang dan satu sebagai kesenangan belaka, seperti jalan-jalan ke
indikator dalam kategori rendah. Indikator tempat hiburan dan pusat perbelanjaan yang
minat merupakan indikator yang berada dalam bertujuan untuk mencari kesenangan belaka
kategori rendah. Pertanyaan terkait aktivitas yang berimbas pada munculnya perilaku
meminta kepada mahasiswa selaku konsumen konsumtif (Nurvitria (2015). Berdasarkan hasil
untuk mengindikasikan apa yang mereka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
lakukan, apa yang mereka beli, dan bagaimana gaya hidup konsumtif berpengaruh secara
mereka menghabiskan waktu, sedangkan opini signifikan positif terhadap perilaku konsumtif
dalam hal ini merupakan pandangan dan mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri
perasaan konsumen mengenai topik-topik Semarang angkatan tahun 2014
peristiwa di dunia, lokal, moral, ekonomi, dan
sosial. (Mowen & Minor, 2002). Pengaruh Konformitas Hedonis terhadap Gaya
Hal tersebut dapat diartikan bahwa Hidup Konsumtif
mahasiswa bidikmisi memiliki cukup Hasil uji parsial (uji t) pengaruh
ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan yang konformitas hedonis terhadap perilaku
tergolong konsumtif seperti memanfaatkan konsumtif signifikansi 0,000 < 0,05, dan nilai
waktu luang mereka untuk jalan-jalan, dan koefisien 0,835. Berdasar hasil tersebut, H4 yang
berbelanja, sehingga seringkali mahasiswa ini menyatakan bahwa “konformitas hedonis
cenderung melakukan kegiatan konsumsi tanpa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
rencana sebelumnya dan mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif mahasiswa bidikmisi
tindakan yang konsumtif. Selain itu, mahasiswa angkatan 2014 di Universitas Negeri Semarang”
bidikmisi selaku konsumen cenderung diterima. Artinya bahwa ketika ada kenaikan
beranggapan bahwa produk yang mahal dan sebesar 1 pada konformitas hedonis maka akan
terkenal adalah produk yang memiliki kualitas meningkatkan gaya hidup konsumtif sebesar
terbaik, dan membuat pemakainya merasa lebih 0,835. Kemudian untuk nilai koefisien
percaya diri jika menggunakan produk-produk determinan secara parsial adalah sebesar
yang tidak murahan dari merek-merek terkenal. 70,3921%, hal ini dapat diartikan bahwa secara
Hal ini tentu saja akan mendorong mahasiswa parsial konformitas hedonis berpengaruh
bidikmisi selaku konsumen untuk berperilaku sebesar 70,3921% terhadap gaya hidup
konsumtif, karena manfaat dan kegunaan bukan konsumtif.
lagi menjadi alasan konsumen untuk Salah satu faktor yang mempengaruhi
menggunakan atau mengkonsumsi produk gaya hidup hedonis menurut Dharmmesta dan
tersebut.
Handoko, 2000 (Itryah, 2015) yaitu kelompok
Penelitian yang dilakukan oleh Juliastuti,
sosial dan kelompok referensi. Lebih lanjut
dkk (2016) menyimpulkan bahwa gaya hidup
Kotler, 1997 (Nadzir, 2015) menyatakan bahwa
hedonis memiliki hubungan yang signifikan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
positif terhadap perilaku impulse buying pada
seseorang ada dua faktor yaitu faktor yang
pengunjung di pusat perbelanjaan Surabaya.
berasal dari dalam diri individu (internal) dan
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Juliastuti, Hasanah, dan Faizah (2016), faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor
eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga,

691
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

kelas sosial, dan kebudayaan. Faktor eksternal tinggi atau semakin rendahnya tingkat literasi
yang berasal dari kelompok referensi dan ekonomi mahasiswa bidikmisi Universitas
kelompok sosial inilah yang merupakan bentuk Negeri Semarang angkatan tahun 2014 tidak
dari konformitas. Hal ini sejalan dengan akan memberi pengaruh apapun terhadap gaya
penelitian yang dilakukan oleh Lukitasari dan hidup konsumtif mahasiswa bidikmisi, dengan
Muis (2016) yang menyimpulkan bahwa faktor kata lain literasi ekonomi ini tidak memiliki
dominan yang mempengaruhi perilaku gaya makna apapun terhadap tinggi rendahnya
hidup hedonisme adalah faktor kelas sosial yang tingkat gaya hidup konsumtif pada mahasiswa
meliputi ajakan teman, gaya hidup teman-teman bidikmisi Universitas Negeri Semarang
yang cenderung mewah dan faktor lingkungan angkatan tahun 2014.
perkotaan yang mendukung aktivitas hedonisme Nilai koefisien determinasi secara parsial
dengan kecenderungan konsumtif. Remaja yang atau individu antara literasi ekonomi terhadap
memiliki gaya hidup experiencers tinggi dengan gaya hidup konsumtif adalah sebesar 0,941%.
kecenderungannya yang konsumtif memiliki Nilai determinasi parsial yang kurang dari 1%
konformitas yang tinggi dengan teman menunjukkan bahwa sebenarnya literasi
sebayanya, sehingga remaja akan lebih suka ekonomi secara individu atau parsial tidak
melakukan kegiatan-kegiatan konsumtif dan memberikan pengaruh terhadap tinggi
cenderung berperilaku sama dengan teman rendahnya tingkat gaya hidup konsumtif. Hal ini
sebaya lainnya (Mardiani, 2007). menjadi relevan dengan hasil dari analisis
signifikansinya yang mengindikasikan bahwa
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
variabel literasi ekonomi tidak memberikan
oleh Rianton (2013), konformitas kelompok
pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif
teman sebaya memiliki hubungan yang
mahasiswa bidikmisi angkatan tahun 2014 di
signifikan dan positif terhadap gaya hidup
Universitas Negeri Semarang.
hedonis dengan sumbangan efektif sebesar 23%.
Tidak adanya hubungan atau keterkaitan
Melalui penelitiannya, Rianton (2013)
menyimpulkan bahwa pada dasarnya setiap antara literasi ekonomi terhadap gaya hidup
individu memiliki gaya hidup yang hedonis, konsumtif seseorang sejalan dengan penelitian
yang membedakan antara satu individu dengan yang telah dilakukan oleh Jumantini (2016),
individu lainnya ialah tingkatannya, hedonis dalam penelitiannya literasi ekonomi tidak
pada tingkat sedang dan hedonis pada tingkat berpengaruh terhadap gaya hidup siswa SMK
berat inilah yang sudah menganggap bahwa bidang studi keahlian bisnis dan manajemen di
kesenangan merupakan tujuan dari hidupnya. Kota Bandung. Hal ini dimaknai oleh Jumantini
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan (2016), bahwa tingkat pemahaman siswa yang
bahwa konformitas hedonis berpengaruh secara tinggi tentang ilmu ekonomi tidak berpengaruh
signifikan positif terhadap gaya hidup konsumtif terhadap gaya hidup yang dijalani oleh siswa,
mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri lebih jauh lagi dalam penelitiannya Jumantini
Semarang angkatan tahun 2014. (2016) menyimpulkan bahwa literasi ekonomi
yang tidak memberikan pengaruh terhadap gaya
Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap Gaya hidup siswa disebabkan karena siswa belum
Hidup Konsumtif menerapkan pemahaman konsep-konsep dasar
Hasil uji parsial (uji t) pengaruh ekonomi dalam kehidupan sehari-hari sehingga
konformitas hedonis terhadap perilaku siswa belum mampu berpikir kritis, dan rasional
konsumtif signifikansi 0,051 > 0,05, dan nilai dalam menghadapi berbagai permasalahan
koefisien -0,053. Berdasar hasil tersebut, H5 ekonomi termasuk dalam kegiatan
yang menyatakan bahwa “literasi ekonomi konsumsinnya, sehingga perilaku pembelian
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap secara impulsive masih ditemukan di kalangan
gaya hidup konsumtif mahasiswa bidikmisi siswa SMK jurusan bisnis dan manajemen di
angkatan 2014 di Universitas Negeri Semarang” Kota Bandung.
ditolak. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin

692
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

Secara logis, gaya hidup yang konsumtif hedonis terhadap perilaku konsumtif sebesar
merupakan salah satu perubahan perilaku 35,571%. Besarnya pengaruh tidak langsung ini
individu akibat rendahnya pemahaman akan turun dari pengaruh langsungnya yang sebesar
literasi ekonomi. Hal ini sejalan dengan apa 47,4% menjadi 35,571% namun tetap signifikan.
yang diungkapkan oleh Kotler, 1997 (Nadzir, Turunnya pengaruh ini menunjukkan bentuk
2015) mengenai gaya hidup dengan mediasi sebagian atau partial mediation dari
kecenderungan konsumtif. Kotler, 1997 (Nadzir, peran gaya hidup konsumtif sebagai variabel
2015) menyatakan bahwa faktor-faktor yang intervening. Mediasi sebagian menunjukkan
mempengaruhi gaya hidup seseorang ada dua bahwa disamping memiliki pengaruh tidak
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri langsung melalui mediator, variabel independen
individu (internal) dan faktor yang berasal dari juga memiliki pengaruh secara langsung yang
luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, signifikan pada variabel dependen.
pengalaman dan pengamatan, kepribadian, Haryani (2015) menyimpulkan dalam
konsep diri, motif dan persepsi. Salah satu faktor penelitiannya bahwa konformitas terhadap
interal yaitu pengalaman dan pegamatan, tekanan dapat pula menjadi negatif maupun
dimana pengalaman dapat mempengaruhi positif, hal ini dikarenakan remaja yang terlibat
pengamatan sosial dalam tingkah laku, dengan tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman dapat diperoleh dari semua konformitas negatif contohya adalah dengan
tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari, menggunakan bahasa yang asal-asalan,
melalui belajar orang akan memperoleh mencoba minum-minuman keras,
pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, mencuri,
dapat membentuk pandangan terhadap suatu mencoret-coret, mempermainkan orang tua dan
objek (Nadzir, 2015). guru. Besarnya konformitas dan pengaruh yang
Hipotesis mengenai pengaruh literasi diberikan oleh lingkungan sekitarnya kepada
ekonomi terhadap gaya hidup konsumtif seseorang, terutama teman sebaya akan
berbeda dengan fakta yang diperoleh mempengaruhi pola perilaku seseorang tersebut
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tak terkecuali dalam hal berkonsumsi.
lapangan. Penelitian ini menghasilkan sebuah Konformitas hedonis teman sebaya dan
fakta bahwa literasi ekonomi ternyata tidak lingkungan seseorang akan menjadikan individu
memiliki pengaruh terhadap gaya hidup tersebut memiliki kecenderungan untuk
konsumtif mahasiswa bidikmisi, atau dapat mengikuti apa yang dilakukan oleh
diartikan bahwa tinggi rendahnya tingkat literasi lingkungannya, kemudian membentuk pola
ekonomi mahasiswa bidikmisi tidak
perilaku dan gaya hidup yang lebih konsumtif.
memberikan pengaruh apapun terhadap gaya
Sehingga tidak mengherankan jika konformitas
hidup konsumtif mahasiswa bidikmisi
hedonis yang ada pada lingkungan remaja akan
Universitas Negeri Semarang angkatan tahun
menyebabkan dampak negatif berupa perilaku
2014.
yang lebih konsumtif. Hal ini dikarenakan pada
masa remaja konformitas terjadi dengan
Konformitas Hedonis terhadap Perilaku
frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Konsumtif melalui Gaya Hidup Konsumtif
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan masa pertumbuhan lainnya (Surya, 1999: 65
Sobel Test diperoleh hasil nilai thitung = dalam Mardiani, 2007).
7,911986225 > ttabel = 1,9681. Berdasarkan hasil Mahasiswa merupakan salah satu
kelompok konsumen remaja (Lisma & Haryono,
tersebut menunjukkan bahwa gaya hidup
konsumtif secara signifikan memediasi pengaruh 2016, Gumulya, dkk, 2013). Mahasiswa yang
konformitas hedonis terhadap perilaku merupakan bagian dari konsumen remaja
cenderung bersikap hati-hati dalam menjaga
konsumtif mahasiswa bidikmisi. Hasil penelitian
penampilannya, guna menunjang penampilan
juga menunjukkan pengaruh secara tidak
tersebut salah satunya adalah dengan
langsung gaya hidup memediasi konformitas

693
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

berperilaku konsumtif (Agus dan Wahyudin, bidikmisi Universitas Negeri Semarang


2017). Sejalan dengan Arysa, 2013 (Hidayat dan angkatan tahun 2014 lebih bayak dipengaruhi
Kurniawan, 2016) yang menyatakan bahwa oleh lingkungan dan orang-orang yang
mahasiswa mempunyai kepekaan terhadap apa disekitarnya terlepas dari pola perilaku ataupun
yang sedang trend, mahasiswa cenderung gaya hidup mereka yang konsumtif maupun
mengikuti mode yang sedang beredar, tidak. Artinya meskipun pada dasarnya
sedangkan mode itu sendiri terus menuntut rasa mahasiswa bidikmisi ini memiliki gaya hidup
tidak puas pada konsumen yang memakainnya, yang cukup konsumtif tetapi mahasiswa tersebut
sehingga mendorong konsumen untuk terus memiliki lingkungan dan teman yang tidak
mengkonsumsinya agar dikatakan mengikuti hedonis maka akan mampu menekan perilaku
perkembangan zaman, kenyataan ini pada konsumtif mahasiswa tersebut.
akhirnya membuat mahasiswa mempunyai pola
hidup konsumtif. Hal ini seperti yang Literasi Ekonomi terhadap Perilaku Konsumtif
diungkapkan oleh Chaney (Hendariningrum melalui Gaya Hidup Konsumtif
dan Susilo, 2008) penampakan luar atau Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Sobel
penampilan luar menjadi salah satu situs yang Test diperoleh nilai thitung =
penting bagi gaya hidup. Hal-hal permukaan -1,607 < ttabel = 1,9681. Berdasarkan hasil
menjadi lebih penting dari substansi, gaya dan perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa
desain menjadi lebih penting dari fungsinya. gaya hidup konsumtif tidak memediasi literasi
Beberapa uraian di atas menjadi sebuah ekonomi terhadap perilaku konsumtif
alasan mengapa pengaruh langsung antara mahasiswa bidikmisi. Hasil penelitian
konformitas hedonis lebih tinggi dibangingkan menunjukkan adanya pengaruh langsung antara
literasi ekonomi terhadap perilaku konsumtif
dengan pengaruh tidak langsung antara
dengan sumbanan sebesar -8,2%, dan besarnya
konformitas hedonis terhadap gaya hidup
pengaruh tidak langsung literasi ekonomi
konsumtif. Jika menelisik lebih dalam pada hasil
terhadap perilaku konsumtif melalui gaya hidup
analisis deskriptif, rata-rata variabel konformitas
konsumtif sebesar -2,26%. Hasil penelitian ini
pada kategori rendah, rata-rata variabel gaya
membuktikan bahwa secara tidak langsung
hidup konsumtif berada pada kategori sedang,
tingkat literasi ekonomi mahasiswa bidikmisi
dan rata-rata variabel perilaku konsumtif berada Universitas Negeri Semarang angkatan tahun
pada kategori rendah. Selanjutnya berdasarkan 2014 tidak dapat mempengaruhi tinggi
besarnya konstibusi pengaruh antar variabel rendahnya perilaku konsumtif mahasiswa
independen terhadap variabel dependen, dapat bidikmisi melalui gaya hidup konsumtif.
disimpulkan bahwa konformitas hedonis Konsep ekonomi literasi saat ini dianggap
memiliki pengaruh lebih besar yaitu sebesar sangat penting untuk meningkatkan kompetensi
0,475 terhadap perilaku konsumtif dibandingkan setiap individu guna membuat keputusan pribadi
dengan variabel gaya hidup konsumtif yang dan sosial tentang banyak isu-isu ekonomi yang
hanya memiliki pengaruh sebesar 0,426 akan dihadapi selama hidup (Walstad, 1998
terhadap perilaku konsumtif. Ada perbedaan dalam Septiana, 2015). Hal ini dikarenakan
pengaruh antar variabel konformitas hedonis manusia perlu belajar bagaimana menentukan
dan variabel gaya hidup konsumtif terhadap pilihan, hal inilah yang akan dipelajari dalam
perilaku konsumtif sebesar 0,049. ilmu ekonomi (economic), dengan demikian
Hasil penelitian ini yang mengasilkan ilmu ekonomi membantu manusia agar
fakta bahwa gaya hidup konsumtif hanya pemenuhan kebutuhan dapat dilakukan dengan
mampu menjadi partial mediation dan tidak baik (Kanserina, 2015).
mampu memediasi variabel konformitas hedonis Literasi ekonomi sangat dibutuhkan oleh
terhadap perilaku konsumtif secara sempurna konsumen terutama remaja, hal ini dikarenakan
meskipun masih signifikan, hal ini disebabkan remaja memiliki kemampuan berkonsumsi yang
karena tingakat perilaku konsumtif mahasiswa tinggi karena mereka cenderung menjadi trend

694
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

center dalam kegiatan berkonsumsi (Astuti, 2016). Beberapa uraian di atas merupakan bukti
Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya bahwa sebenarnya baik literasi ekonomi
tingkat literasi ekonomi seseorang akan maupun gaya hidup konsumtif merupakan
mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang. faktor-faktor penentu tingkat perilaku konsumtif
Secara logika, individu dengan tingkat literasi seseorang, hal ini dibuktikan melalui penelitian
ekonomi yang lebih baik akan memiliki pola yang peneliti lakukan saat ini bahwa secara
konsumsi yang lebih baik dan terhindar dari langsung literasi ekonomi dan gaya hidup
pola konsumsi yang konsumtif. Kanserina (2015) konsumtif mempengaruhi perilaku konsumtif
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa secara signifikan. Harapan peneliti dimana
literasi ekonomi berpengaruh signifikan negatif besarnya pengaruh literasi ekonomi terhadap
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa. Artinya perilaku konsumtif akan meningkat jika
apabila terdapat kenaikan pada literasi ekonomi dimedasi oleh variabel gaya hidup konsumtif
maka akan menurunkan tingkat perilaku ternyata tidak diterima, hal ini menjadi wajar
konsumtif mahasiswa, sebalikya apabila terjadi mengingat pada hipotesis kelima (H5) yang
penurunan tingkat literasi ekonomi mahasiswa menyatakan hubungan antara literasi ekonomi
maka akan menaikkan tingkat perilaku terhadap gaya hidup konsumtif juga ditolak. Ini
konsumtifnya. berarti bahwa hasil dari penelitian ini
Berbeda dengan Pratiwi (2017) yang menyimpulkan bahwa literasi ekonomi
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa mahasiswa bidikmisi tidak berpengaruh
literasi ekonomi berpengaruh positif terhadap terhadap gaya hidup konsumtif, atau dengan
perilaku konsumtif. Artinya bahwa semakin kata lain tinggi rendahnya tingkat literasi
tinggi tingkat literasi ekonomi justru akan ekonomi mahasiswa bidikmisi tidak akan
meningkatkan perilaku konsumtif seseorang dan memberikan dampak apapun terhadap gaya
sebalinya. Hasil penelitian ini sangat bertolak hidup konsumtif, sehingga gaya hidup
belakang dengan penelitian yang telah diuraikan konsumtif tidak dapat memediasi pengaruh
sebelumnya, hal ini dapat disebabkan karena literasi ekonomi terhadap perilaku konsumtif
beberapa faktor. Salah satunya adanya pola mahasiswa bidikmisi.
perilaku dan gaya hidup yang telah menjadi ciri
khas orang tersebut. Proses belajar menjelaskan SIMPULAN
perubahan dalam perilaku seseorang yang Simpulan dari penelitian ini yaitu: 1)
timbul dari pengalaman dan kebanyakan Konformitas hedonis berpengaruh positif dan
perilaku manusia adalah hasil proses belajar. signifikan terhadap perilaku konsumtif; 2)
Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan Literasi ekonomi berpengaruh negatif dan
melalui dorongan, rangsangan, isyarat, signifikan terhadap perilaku konsumtif; 3) Gaya
tanggapan, dan penguatan (Simamora, 2004). hidup konsumtif berpengaruh positif dan
Rifa’i dan Anni (2012) mengungkapkan bahwa signifikan terhadap perilaku konsumtif; 4)
Teori belajar behavioristik merupakan proses Konformitas hedonis berpengaruh positif dan
perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang signifikan terhadap gaya hidup konsumtif; 5)
dimaksud dapat berwujud perilaku yang tampak Literasi ekonomi tidak berpengaruh terhadap
(overt behavior) atau perilaku yang tidak tampak gaya hidup konsumtif; 6) Gaya hidup konsumtif
(innert behavior). Proses perubahan perilaku memediasi pengaruh konformitas hedonis
menjadi lebih konsumtif sebagai sebuah respon terhadap perilaku konsumtif; 7) Gaya hidup
tersebut disebabkan karena adanya stimulus konsumtif tidak memediasi pengaruh literasi
berupa proses belajar dari lingkungannya yang ekonomi terhadap perilaku konsumtif. Saran
membentuk gaya hidup konsumtif seseorang. yang dapat diberikan kepada mahasiswa
Gaya hidup menjadi salah satu faktor penentu bidikmisi adalah agar lebih percaya diri dengan
perilaku konsumsi seseorang. penampilan dirinya sendiri sehingga tidak
mudah terpengaruh dan tidak mudah percaya

695
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

dengan lingkungan pergaulannya, kemudian Fajriah, N. K., & Setiyani, R. (2017). Pengaruh Gaya
mahasiswa bidikmisi diharapkan untuk lebih Hidup, Kepribadian, Situasi Ekonomi dan
mengamalkan ilmu ekonominya dalam kegiatan Mental Accounting Mahasiswa Penerima
Beasiswa Bidikmisi di Program Pendidikan
sehari-hari. Kemudian saran bagi peneliti
Akuntansi Universitas Negeri Semarang.
selanjutnya untuk mencari variabel intervening
Economic Education Analysis Journal, 3(1),
lain, peneliti menyarankan variabel self control, 1–11. Retrieved from
dan untuk jenis penelitian disarankan untuk http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eea
menggunakan mix method. j
Fitriyani, N., Widodo, P. B., & Fauziah, N. (2013).
DAFTAR PUSTAKA Hubungan antara konformitas dengan
Aprilia, D., & Hartono. (2014). Analisis Sosiologis perilaku konsumtif pada mahasiswa di genuk
Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Studi pad a indah semarang. Jurnal Psikologi Undip, 12(1),
Mahasiswa FISIP Universitas Lampung). 55–68.
Jurnal Sosiologi, 15(1), 72–86. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
Amin, D.P.A, & Pratiwi, T.I. (2017). Penerapan Multivariate dengan Program IBM SPSS
Teknik Latihan Asesif dengan Bermain Peran 19. Semarang: Undip Press.
untuk Mengurangi Perilaku Konformitas pada Gumulya, J., & Widiastuti, M. (2013). Pengaruh
Siswa Kelas VII G di SMP Negeri 1 Konsep Diri terhadap Perilaku Konsumtif
Panarukan Situbondo. Jurnal BK Unesa, 7(3), Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal
23-31. Psikologi, 11(1), 50–65.
Arifin, Bustamil, Sulistyarini, & Husni Syahrudin. Haryani, I, & Jhon Herwanto. (2015). Hubungan
(2013). Pengunaan Beasiswa Bidikmisi pada Konformitas dan Kontrol Diri dengan
Mahasiswa FKIP Untan. Jurnal Pendidikan Perilaku Konsumtif terhadap Produk
dan Pembelajaran, 2(12). Kosmetik pada Mahasiswa. Jurnal
Astuti, Rika Pristian Fitri. (2016). Pengaruh Status Psikologi, 11(1), Juni 2016.
Sosial Ekonomi Orang Tua, Literasi Ekonomi Hendariningrum, Retno dan M. Edy Susilo. (2008).
dan Life Style terhadap Perilaku Konsumsi Fashion dan Gaya Hidup: Identitas dan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2),
IKIP PGRI Bojonegoro. Jurnal Edutama, 3(2), Mei-Agustus 2008.
Juli 2016. Hidayat, A, & Chandra Kurniawan. (2016). Pengaruh
Badan Pusat Statistik. (2015). Struktur Konsep Diri dan Kepercayaan Diri terhadap
Pembangunan Pengeluran Konsumtif Akhir Perilaku Konsumtif Pembelian Gedget pada
Rumah Tangga Tahun 2010 - 2014. Mahasiswa Fakultas Hukum Non Reguler
BPS: Produk Domestik Bruto Universitas Islam Riau. An-Nafs, 10(1),
Indonesia Menurut Pengeluaran Tahun Tahun 2016, ISSN 1907-3305.
2010-2014. Ilham, M. B., & Mudzakir, M. (2015). Panggung
Dian, R., Anggriani, P., & Legowo, D. M. (2014). Konsumtif Mahasiswa Bidik Misi Fakultas
Praktek Konsumtif Mahasiswa Bidik Misi Ekonomi UNESA. Jurnal Paradigma, 3(2), 1–
( Studi Mahasiswa Bidik Misi 2010 , Fakultas 8.
Ilmu Sosial , Universitas Negeri Surabaya ). Imawati, I., Susilaningsing, & Ivada, E. (2013).
Jurnal Paradigma, 2(2). Pengaruh Financial Literacy terhadap
Damayanti, A.M.(2014). Hubungan antara Perilaku Konsumtif Remaja Pada Program
Konformitas dengan Perilaku Konsumtif pada IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran
Mahasiswa Indekost Mewah di Kecamatan 2012/2013. Jurnal Pendidikan Ekonomi UNS,
Kartasura. Doctoral Disertation. Surakarta: 2(1), 48–58.
Fakultas Psikologi UMS. Itryah. (2015). Hubungan antara Kelompok Teman
Dianti, Alfina Mijil, & Soesilowati. E. (2016). Sebaya dengan Gaya Hidup Hedonis pada
Pengaruh Uang Saku dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Hukum Sore Angkatan
terhadap Tingkat Konsumsi Mahasiswa Tahun 2009 dan 2010 Universitas Sriwijaya
Universitas Negeri Semarang (Studi Kasus Palembang. Jurnal Ilmiah PSYCHE, 9(1), Juli
pada Mahasiswa Indekos). Jurnal Skripsi 2015, 01-07.
Ekonomi Pembangunan. Juliana, Maria Ulfah, dan Husni Syahrudin. (2013).
Pengaruh Literasi Ekonomi terhadap Perilkau

696
Eva Oktafikasari / Economic Education Analysis Journal 6 (3) 2017

KonsumsiMahasiswa Pendidikan Ekonomi terhadap Perilaku Pembelian Impulsif untuk


FKIP UNTAN. Jurnal Pendidikan dan Produk Fashion di Online Shop pada
Pembelajaran, 3(3). Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi
Juliastuti, Annisa Dwi, Nur Hasanah, dan Faizah. Undikhsa. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(1).
(2016). Kepemilikan Kartu Pembayaran Rianton. (2013). Hubungan antara Konformitas
Elektronik tidak Memoderasi Gaya Hidup Kelompok Teman Sebaya dengan Gaya
Hedonis terhadap Perilaku Impulse Buying. Hidup Hedonis pada Mahasiswa Kab.
Mediapsi, 2(2). 1-7. Dhamasraya di Yogyakarta. EMPATHY
Jumantini, E. (2016). Pengaruh Modernitas Individu, Jurnal Fakultas Psikologi, 2(1).
Lingkungan Sosial, dan Literasi Konomi Rifa’i, Achmad, Cathrina Tri Anni. (2012). Psikologi
terhadap Gaya Hidup dan Implikasinya pada Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Perilaku Konsumsi Siswa (Studi pada Siswa Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi dari Sosiologi
SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Klasik sampai Perkembangan Terakhir
Manajemen di Kota Bandung). Disertasi. Postmodern.Terjemahan Saut Pasaribu, Rh.
Bandung: Program Studi Pendidikan Ilmu Widada & Eka Adi Nugraha. Yogyakarta:
Pengetahuan Sosial Sekolah Pascasarjana, Pustaka Pelajar.
Universitas Pendidikan Indonesia. Septiana, A. (2015). The Influence of Economic
Kanserina, D. (2015). Perilaku Konsumtif Mahasiswa Literacyon Consumption Behaviour Mediated
Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha 2015. by Local Cultural Values and Promotion.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 5(1). Dinamika Pendidikan, 10(2), 157–165.
Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. (2001). Prinsip- https://doi.org/10.15294/dp.v10i2.5101
prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan Jilid Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku
1. Terjemahan Damos Sihombing. Jakarta: Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Erlangga. Utama.
Lisma, Niati, & Agung Haryono. (2016). Analisis Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Ditinjau dari Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Motif Bertransaksi (Studi Kasus pada R&D. Bandung: Alfabeta.
Mahasiswa S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Sumartono. (2002).Terperangkap dalam Iklan:
Ekonomi Universitas Negeri Malang Meneropong Imbas Perasn Iklan Televisi.
Angkatan Tahun 2012. JPE, 9(1), 41-50. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Mardiani. (2007). Hubungan antara Konformitas Waseza, R., & Yulianto, A. (2016). Pengaruh Peran
terhadap Teman Sebaya dengan Orang Tua, Gaya Hidup, Konsep Diri, dan
Kecenderungan Gaya Hidup Experiencers Financial Literacy terhadap Perilaku
pada Siswa Kelas XI SMA Labschool Jakarta. Konsumtif Siswa Kelas X IIS dan XI IIS Di
Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran SMA Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran
UNDIP. 2015/ 2016. Economic Education Analysis
Mowen, John C., dan Michael Minor. (2002). Journal, 5(1), 1–12. Retrieved from
Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi Kelima. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eea
Terjemahan Lina Salim. Jakarta: Penerbit j
Erlangga. Wulandari, Fitri, Hari Wahyono, dan Agung Hayono.
Nadzir, Misbahun. (2015). Psychological Meaning of (2016). Pengaruh Perhatian Orang Tua,
Money dengan Gaya Hidup Hedonis Remaja Respon pada Iklan, Intensitas Pergaulan
di Kota Malang. Makalah disajikan dalam Teman Sebaya, dan Pemahaman Siswa
Seminar Psikologi dan Kemanusiaan, terhadap Mata Pelajaran Ekonomi terhadap
Psychology Forum, UMM, Malang. PerilakuKonsumsi Siwa Kelas VII SMP N 2
Nurvitria, Agnes Lestari. (2015). Pengeruh Gaya Nglegok Kabupaten Blitar Tahun Ajaran
Hidup Hedonis terhadap Perilaku 2015/2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 9(2),
Pembelian Impulsif pada Mahasiswa 116-123.
Jurusan PPB 2013 FIP UNY. Jurnal
Bimbingan dan Konseling, Edisi 11 Tahun
ke-4 Tahun 2015. Yogyakarta:
Unviersitas Negeri Yogyakarta.
Pratiwi. I.(2017). Pengaruh Literasi Ekonomi,
Kelompok Teman Sebaya, dan Kontrol Diri

697

Anda mungkin juga menyukai