Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN


GANESHA
Putu Panesa Olaria1, M.Rudi Irwansyah2
1,2
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: panesa@undiksha.ac.id1 , rudi.irwansyah@undiksha.ac.id2

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi
dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa serta
bagaiamana pola perilaku konsumsi dari mahasiswa Fakultas Ekonomi. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah analisis faktor dengan metode pengambilan data berupa kuesioner, sebelum itu
dilakukan terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitas. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 317
responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel proporsi
atau sampel imbangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis analisis faktor
konfirmantori. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) pola perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas
Ekonomi memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang perilaku konsumsi yang ada, dilihat dari
semua faktor yang menunjukkan bahwa pola konsumsi yang dilakukan berkaitan dengan faktor-faktor
perilaku konsumsi yang ada. (2) motivasi, sikap hidup, pendapatan, keluarga, kebudayaan, kelas
sosial, lingkungan dan harga barang mampu menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha (3) motivasi dan sikap
hidup mampu menjadi faktor-faktor yang dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumsi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dengan nilai factor loading 0,901 dan
0,891 dengan nilai signifikansi >0,30.

Kaca kunci: Faktor-faktor Perilaku Konsumsi, Pola Perilaku Konsumsi

Abstract

This study aims to re-examine the factors that influence consumption behavior and the most dominant
factors influencing the consumption behavior of college students. how is the pattern of consumption
behavior of students of the Faculty of Economics. The type of research conducted was factor analysis
with data collection methods in the form of questionnaires, before that. conducted first in the validity
and reliability test. The number of samples used is 317 respondents. The sampling technique used is
a proportional sampling technique or a balanced sample. The data analysis technique used is
confirmatory factor analysis. The results of this study show: (1) the consumption behavior pattern of
students at the Faculty of Economics has a relationship with the factors that are seen by existing
consumption behavior and all factors indicating that the consumption behavior pattern is related to the
existing consumption behavior factors (2) motivation attitudes, income, family, culture, social class,
environment and the price of goods can be factors that influence the consumption behavior of
students at the Faculty of Economics, University of Education, Ganesha Education (3) motivation and
attitude to life can be the dominant factors in influencing student consumption behavior Faculty of
Economics, Ganesha University of Education with a factor loading value of 0.901 and 0.891 with a
significance value of >0.30.

Keywords: Consumption Behavioral Factors. Consumption Pentaku Pattern

PENDAHULUAN

Setiap makhluk hidup pasti melakukan aktivitas konsumsi termasuk manusia.


Aktivitas dan segala upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi setiap
kebutuhannya itu yang kemudian melahirkan sebuah konsep yang disebut dengan
konsumsi. Setiap manusia memiliki keinginan yang terus berkembang untuk
dipenuhi dan diwujudkan. Berdasarkan konsep rasionalitas ekonomi konvensional
keinginan-keinginan (self-interest) mendorong individu untuk terus-menerus
memenuhi kebutuhannya selama ia mampu untuk memenuhinya (Karim, 2007).
Kebutuhan konsumsi setiap orang tidaklah sama. Hal itu dipengaruhi adanya
perbedaan yang berkaitan dengan tingkat pendapatan, pendidikan, selera, dan
kebiasaan masing-masing orang, dan pada umumnya tingkat konsumsi yang
ditunjukkan seseorang cenderung menunjukkan tingkat kemakmuran seseorang
(Yusnita, 2010).
Kegiatan konsumsi berkaitan dengan perilaku konsumen dimana perilaku
tersebut merupakan perilaku yang dilakukan konsumen dalam memutuskan untuk
berkonsumsi. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2005). Hal itulah
yang membuat perilaku konsumsi di masyarakat cenderung meningkat seiring
dengan perkembangan zaman. Konsumsi menjadi determinan penting dalam
aktivitas ekonomi pada suatu wilayah dan menjadi salah satu kebutuhan pokok yang
harus terpenuhi oleh setiap individu. Konsumsi bukan lagi sekedar kegiatan dalam
memenuhi segala kebutuhan dasar dan fungsional manusia saja (Retnowati, 2022).
Konsumsi adalah pembelajaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan
oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang
melakukan pembelajaan tersebut (Rusby, 2017). Pada umumnya, orang akan
mendahulukan kebutuhan pokok dari kebutuhan lain yang kurang menjadi prioritas.
Pola konsumsi juga membedakan tingkat penghasilan Orang yang berpenghasilan
rendah berbeda dengan orang yang berpenghasilan tinggi pola konsumsi seorang
berpenghasilan rendah tentu berbeda dengan orang yang berpenghasilan tinggi.
Pola konsumsi seorang petani tentu berbeda dengan seorang pengusaha (Yusnita,
2010).
Setiap perilaku konsumsi individu dapat menunjukkan identitas sosial mereka.
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan individu untuk memilih, membeli, dan
menggunakan produk atau brand berdasarkan penilaian individu terhadap diri
mereka. Demikian dapat dikatakan bahwa konsumsi individu atas produk atau brand
tertentu merefleksikan konsep diri mereka (Weda Asmara Dewi, 2022). Perilaku
konsumsi adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2015). Perilaku konsumsi
adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian,
pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Menurut Kardiman (2006) kegiatan konsumsi seseorang dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut terbagi dalam dua kelompok, yaitu faktor
intern dan ekstern (Kardiman, 2006). Faktor intern terdiri dari motivasi, sikap hidup
dan pendapatan, sedangkan pada factor ekstern terdapat factor keluarga,
kebudayaan, kelas social, lingkungan dan harga barang. Pada hal ini mahasiswa
masuk ke dalam kelompok remaja. Kegiatan konsumsi mahasiswa selain untuk
memenuhi kebutuhan kuliah, kegiatan konsumsi juga dilakukan untuk menunjang
penampilan dengan membeli barang, dan keperluan sehari-hari. Menurut Maslow
dalam (Setiadi, 2005) kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki. Tingkat
kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan fisiologis ada pula kebutuhan akan
harga diri dan tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri. Perilaku
konsumsi mahasiswa bisa dilihat dari seberapa banyak mereka menggunakan
pendapatan atau uang saku mereka untuk memenuhi hasrat berbelanja mereka dan
seberapa banyak yang mereka gunakan untuk kebutuhan yang benar-benar harus
dipenuhi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Mei Wardani (2021) dalam
skripsinya yang berjudul “Perilaku Konsumsi Mahasiswa Dalam Perspeksitf Ekonomi
Islam”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil
yang didapatkan dari penelitian ini yaitu Pola perilaku konsumsi mahasiswa IAIN
Ponorogo ditinjau dari perspektif ekonomi Islam belum sesuai dengan norma dan
etika perilaku konsumsi Islam Hal tersebut ditunjukkan bahwa prioritas konsumsi
mahasiswa bukan sebatas kebutuhan saja tetapi juga keinginan., faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa IAIN Ponorogo yaitu faktor internal
dan eksternal, seperti faktor gaya hidup, teman pergaulan, motivasi, persepsi dan
pembelajaran, usia, dan juga faktor budaya dan kelas sosial dan dampak dari
perilaku konsumsi mahasiswa IAIN Ponorogo membawa mahasiswa kedalam
dampak negatif (Mei Wardani, 2021)
Sejalan dengan hasil peneltian terdahulu dilihat dari hasil survei awal yang
peneliti lakukan di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha
dengan membagikan kuesioner yang telah diisi oleh sebanyak 35 mahasiswa aktif
dari angkatan 2021 dan 2022. Menunjukkan sebanyak 97,1 persen responden setuju
bahwa mereka mengkonsumsi barang dan juga jasa disesuaikan dengan kebutuhan
dan juga manfaatnya. Menurut hasil survey awal bahwa 97,1 persen menjawab
penggunaan kendaraan pribadi bagi mahasiswa dapat meningkatkan biaya
konsumsi mereka. Dilihat dari lingkungan dan pergaulan Mahasiswa Fakultas
Ekonomi sebanyak 54,3 persen responden lebih suka menghabiskan waktu
luangnya dengan pergi ke tempat makan, lalu 22,9 persen pergi ke tempat wisata,
8,6 persen pergi ke coffe shop kemudian selebihnya menghabiskan waktunya
dengan diam dirumah dan bermain game. Mahasiswa pada angkatan 2021 dan
2022 nyatanya lebih banyak dari mereka yang belum dapat mengatur keuangannya
dalam membedakan kebutuhan pokok dan keinginannya dalam berkonsumsi dilihat
dari hasil survei yang yang sebanyak 68,6 persen menjawab setuju dengan
pernyataan tersebut, selanjutnya, Mahasiswa tidak selalu mengikuti tren mode
fashion dan gadget yang menjadi gaya hidup saat ini, hal tersebut dilihat dari
jawaban sebanyak 91,4 persen responden menjawab tidak setuju. Pada hasil
kuesioner berikutnya sebanyak 60 persen responden menjawab bahwa produk
mahal dan bermerk tidak dapat mencerminkan selera tinggi dan kelas status sosial,
dan 40 persen responden setuju bahwa produl mahal dan bermerk dapat
mencerminkan status sosial mereka.
Asumsi bahwa mahasiswa Fakultas Ekonomi mempelajari keilmuan dibidang
ekonomi, maka seharusnya dapat mengatur dan memanajemen pola konsumsinya.
Hasil dari survey awal yang dilakukan dapat dilihat jika sebagai mahasiswa baru
angkatan 2021 dan 2022 masih kesulitan dalam mengatur keuangannya dalam
berkonsumsi dan banyak melakukan perilaku aktivitas konsumsi yang berkaitan
dengan kebutuhan sehari-hari dan sebagai mahasiswa, selain itu, menurut
(Nurhayati, 2021) literasi ekonomi adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan konsep ekonomi dan cara berpikir ekonomi yang digunakan sebagai
alat untuk mencapai kesejahteraan dengan mampu membuat keputusan yang tepat.
Hal tersebut sejalan dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa ilmu ekonomi
yang didapatkan di kampus mempengaruhinya dalam berperilaku konsumsi.
Menurut (Schiffman, 2008), kepribadian cenderung memengaruhi pilihan seseorang
terhadap produk. Hal ini dikarenakan setiap mahasiswa memiliki selera yang
berbeda, mahasiswa akan membeli produk sesuai dengan karakteristik yang
dimilikinya. Tidak hanya soal berpenampilan ataupun mengikuti tren, namun pola
konsumsi mahasiswa berbeda-beda satu sama lain. Bagi mahasiswa yang tinggal
jauh dari rumah tentu tingkat konsumsinya akan lebih tinggi dibandingkan dengan
mahasiswa yang tinggal bersama dengan keluarga.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti ingin mengkaji lebih dalam
dengan melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Pendidikan
Ganesha”.
METODE
Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini adalah teknik analisis
faktor dengan jenis analisis faktor konfirmatori. Analisis faktor adalah teknik yang
berusaha untuk mencari kesamaan dimensi yang mendasari variabel-variabel yang
diteliti. Tujuan analisis faktor adalah untuk menjelaskan struktur hubungan di antara
banyak variabel dalam bentuk faktor. Terdapat 8 variabel dalam penelitian ini yaitu
motivasi (X1), sikap hidup (X2), pendapatan (X3), keluarga (X4), kebudayaan (X5),
kelas sosial (X6), lingkungan (X7), dan harga barang (X8). Jumlah responden yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi aktif angkatan
2021 dan 2022 berjumlah 317 orang, sedangkan sampel penelitian sebanyak 317
orang siswa dihitung menggunakan rumus slovin. Penentuan jumlah sampel dicari
dengan teknik sampel proporsi atau sampel imbangan. Metode pengumpulan data
yaitu dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis faktor konfirmantori

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL UJI HIPOTESIS
1. KMO dan Barlett Test Sphericity
Untuk menguji ketepatan dari faktor yang terbentuk digunakan uji statistic
Barlett’s Test of Sphericity dengan nilai signifikan < 0.05 dan Kaiser Mayer Olkin
(KMO) untuk mengetahui kelayakan analisis faktor.

Tabel 1. KMO dan Barlett Test Sphericity


KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
.785
Adequacy.
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 619.009
Sphericity Df 28
Sig. .000
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil dari tabel 4.2 diatas maka diperoleh nilai KMO sebesar
0.785 > 0.05 dengan signifikasi 0.000 < 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa data diatas telah memenuhi kecukupan sampel.
2. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
Selanjutnya melihat korelasi antarvariabel indipenden yang dapat dilihat pada
tabel anti image matricesdengan memperhatikan nilai Measure of Sampling
Adequacy (MSA) dengan kode diatasnya ‘a’, sebagai berikut:

Tabel 2. Measure of Sampling Adequacy (MSA)


VARIABEL NILAI
MSA KETERANGAN
a
X1. 1 0,625 Layak
a
MOTIVASI (X1) X1. 2 0,859 Layak
X1. 3 0,854a Layak
X1. 4 0,771a Layak
a
X2. 1 0,801 Layak
SIKAP HIDUP (X2) X2. 2 0,847a Layak
X2. 3 0,813a Layak
a
X3. 1 0,552 Layak
X3. 2 0,852a Layak
PENDAPATAN (X3)
X3. 3 0,832a Layak
a
X3. 4 0,898 Layak
a
X4. 1 0,766 Layak
KELUARGA (X4)
X4. 2 0,908a Layak
a
X5. 1 0,814 Layak
KEBUDAYAAN (X5)
a
X5. 2 0,905 Layak
X6.1 0,893a Layak
a
X6. 2 0,879 Layak
KELAS SOSIAL (X6)
X6. 3 0,899a Layak
a
X6. 4 0,850 Layak
a
X7. 1 0,873 Layak
LINGKUNGAN (X7) X7. 2 0,627a Layak
a
X7. 3 0,811 Layak
a
HARGA BARANG X8. 1 0,797 Layak
(X8) X8. 2 0,814a Layak
X8. 3 0,855a Layak
a
X8. 4 0,843 Layak
Sumber: Data diolah 2023

3. Communalities
Communalities menunjukan nilai faktor yang menjelaskan varian variabel.
Nilai yang terdapat pada communalities ini selalu positif. Berikut merupakan
tabel communalities pada penelitian ini:

Tabel 3. Communalities
VARIABEL Initial Extraction
X1. 1 1000 .703
MOTIVASI (X1) X1. 2 1000 .406
X1. 3 1000 .464
X1. 4 1000 .556
X2. 1 1000 .500
SIKAP HIDUP (X2) X2. 2 1000 .529
X2. 3 1000 .522
X3. 1 1000 .642
X3. 2 1000 .554
PENDAPATAN (X3)
X3. 3 1000 .531
X3. 4 1000 .460
X4. 1 1000 .495
KELUARGA (X4)
X4. 2 1000 .442
X5. 1 1000 .644
KEBUDAYAAN (X5)
X5. 2 1000 .635
X6.1 1000 .587
X6. 2 1000 .534
KELAS SOSIAL (X6)
X6. 3 1000 .599
X6. 4 1000 .664
X7. 1 1000 .707
LINGKUNGAN (X7) X7. 2 1000 .722
X7. 3 1000 .645
X8. 1 1000 .620
HARGA BARANG X8. 2 1000 .653
(X8) X8. 3 1000 .535
X8. 4 1000 .481
Sumber: Data diolah, 2023

4. Total Variance Explained


Pada tabel Total Variance Explained terdapat nilai eigenvalues dan faktor

loading. Nilai eigenvalues bertujuan untuk mengetahui kontribusi yang

diberikan dari setiap item pertanyaan pada variabel yang ada. Berikut

merupakan Total Variance Explained pada penelitian ini:

Tabel 4 Total Variance Explained


Total Variance Explained
Extraction Sums of Rotation Sums of Squared
Initial Eigenvalues Squared Loadings Loadings
% of Cumulative % of Cumulati % of Cumulati
Component Total Variance % Total Variance ve % Total Variance ve %
1 3.193 39.918 39.918 3.193 39.918 39.918 2.574 32.177 32.177
2 1.247 15.590 55.508 1.247 15.590 55.508 1.867 23.332 55.508
3 .784 9.805 65.313
4 .716 8.952 74.265
5 .649 8.117 82.382
6 .633 7.918 90.300
7 .413 5.166 95.466
8 .363 4.534 100.000
Sumber: Output SPSS Statistic 23

Scree Plot berfungsi untuk menggambarkan grafik eigenvalue. Dimana pada

gambar tersebut dapat dilihat kontribusi tertinggi hingga terendah yang diberikan

oleh setiap item


Gambar 1. Scree Plot

Rotasi faktor adalah tahapan yang dilakukan untuk memaksimalkan nilai


loading factor yang didapatkan pada Tabel Rotated Component Matrix. Tahapan
rotasi faktor ini membantu dalam pendistribusian item-item pertanyaan terhadap
setiap faktor. Sehingga informasi yang didapat dari hasil perhitungan data SPSS
semakin jelas. Diatas dijelaskan bahwa terdapat dua komponen faktor yang
terbentuk dari penelitian ini.

Tabel 5 Rotated Component Matrix


Rotated Component Matrixa

Component
1 2
MOTIVASI .855 .
SIKAP HIDUP .810
PENDAPATAN .498
KELUARGA .362
KEBUDAYAAN .675
KELAS SOSIAL .356
LINGKUNGAN .577
HARGA BARANG .307

5. Loading factor
Pada loading factor ini akan dijelaskan hasil dari component matrix yang telah
dilakukan. Dalam analisis faktor yang terakhir adalah menentukan seberapa
besar nilai loading factor dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian
ini. Jika nilai loading factornya > 0.30 sesuai dengan jumlah sampel yang
diteliti artinya bahwa faktor tersebut mampu menjelaskan perilaku konsumsi.

Tabel 5 Loading Factor

Loading Loading
Variabel Indikator factor factor
indikator variabel
Tampilan atau kemasan yang menarik
dari produk yang ditawarkan membuat
0,741
saya tertarik untuk membeli produk
tersebut (X1.1)
Saya suka membeli produk atau jasa
yang berasal dari penjual lokal di 0, 852
daerah saya (X1.2)
Motivasi (X1) Sebelum membeli suatu produk 0,901
ataupun jasa saya akan meminta
saran dari teman dan melihat ulasan 0,895
atau testimoni dari produk yang ingin
saya beli (X1.3)
Saya berharap harga suatu produk
atau jasa yang saya beli sebanding 0,858
dengan kualitas yang diberikan (X1.4)

Saya membeli produk dan jasa jika


sesuai dengan kebutuhan yang saya 0,833
perlukan (X2.1)

Sebelum membeli suatu produk dan


Sikap Hidup (X2) jasa saya akan mencari informasi 0,763 0,891
mengenai produk tersebut (X2. 2)
Sebelum saya membeli produk atau
jasa saya melihat manfaat produk dan
0,755
jasa tersebut sesuai dengan
kebutuhan yang perlukan (X3.1)

Semakin besar pendapatan/uang saku


yang saya terima semakin tinggi daya 0,761
beli saya terhadap suatu barang (X3.1)

Pendapatan (X3) 0,875


Pekerjaan dan pendapatan orang tua
mempengaruhi keputusan saya dalam
0,788
melakukan pembelian suatu barang
dan jasa (X3.2)
Loading Loading
Variabel Indikator factor factor
indikator variabel
Pendapatan yang saya terima juga
berpengaruh terhadap pengeluaran
0,798
untuk memenuhi kebutuhan saya
sebagai mahasiswa (X3.3)
Pendapatan yang didapatkan orang
tua dan banyak anggota keluarga yang
0,777
ditanggung mempengaruhi keinginan
dalam berkonsumsi (X3. 4)
Ketika saya ingin membeli produk atau
jasa saya akan meminta pendapat
kepada anggota keluarga saya 0,809
mengenai produk atau jasa yang akan
Keluarga (X4) 0,883
saya beli (X4. 1)
Gaya hidup dalam keluarga
berpengaruh dengan perilaku saya 0,871
dalam melakukan konsumsi (X4. 2)
Nilai-nilai budaya mempengaruhi
pilihan dan preferensi saya dalam 0,749
membeli produk ataupun jasa (X5. 1)
Kebudayaan (X%) 0,791
Lingkungan sosial saya berpengaruh
terhadap preferensi dan keputusan 0,801
saya dalam berkonsumsi (X5. 2)

Wilayah tempat tinggal saya


mempengaruhi banyaknya perilaku 0,873
konsumsi yang saya lakukan (X6. 1)

Fasislitas kendaraan dan aktivitas


diluar kampus sangat mempengaruhi
0,823
pengeluaran saya sebagai mahasiswa
Kelas Sosial (X6) (X6. 2) 0,874
Latar belakang keluarga
mempengaruhi prilaku konsumsi yang 0,766
saya lakukan (X6. 3)
Pergaulan sosial yang saya miliki
mempengaruhi pengeluaran saya 0,809
dalam berkonsumsi (X6. 4)

Lingkungan keluarga mempengaruhi


Lingkungan (X7) saya dalam melakukan kegiatan 0,812 0,851
konsumsi (X7. 1)
Loading Loading
Variabel Indikator factor factor
indikator variabel

Saya tertarik membeli suatu produk


saat melihat produk tersebut di
0,823
promosikan oleh seseorang yang
berpengaruh (X7. 2)

Tren budaya di lingkungan saya


mempengaruhi kegiatan konsumsi 0,855
yang saya lakukan (X7. 3)
Harga barang sangat mempengaruhi
saya dalam membeli suatu barang 0,775
atau jasa (X8. 1)
Harga dari produk atau jasa yang saya
beli sesuai dengan kualitas yang 0,759
diberikan (X8. 2)
Harga Barang Dalam melakukan konsumsi saya
0,837
(X8) memperhatikan daya saing harga
0,808
terhadap suatu barang ataupun jasa
yang akan dibeli (X8. 3)
Saya membeli suatu barang atau jasa
dilihat dari kesesuaian harga barang
0,819
tersebut dengan manfaat yang
diberikan (X8. 4)
Sumber: Output SPSS Statistic 23
6. Penamaan Faktor
Tahap terakhir yaitu penemaan faktor (labelling). Pada penelitian ini
dilakukan analisis faktor konfirmatori yang bertujuan untuk
mengkonfirmasi setiap faktor yang ada pada penelitian terdahulu. Dari
hasil penelitian ini, terdapat 2 faktor yang terkonfirmasi, yaitu :
Tabel. 6

Faktor Nama Faktor Kontribusi


Faktor 1 Minat 32.177 %
Faktor 2 Kebutuhan 23.332 %
Jumlah 55.508 %
Presentase kontribusi menggambarkan kontribusi setiap faktor. Presentasi kontribusi
ini didapat dari tabel total variance explained, dengan melihat tabel Rotation Sums of
Squared Loadings. Hal ini dikarenakan pada pengelompokan faktor dilihat dari
loading factor pada Rotated Component Matrix. Total kontribusi kedua faktor adalah
55.508%. Selanjutnya pada Tabel dapat dilihat interpretasi faktor – faktor dari kedua
faktor.
Tabel.8
No. Item Nama Faktor
1 Motivasi Minat
2 Sikap hidup
3 Pendapatan
4 Kebudayaan
5 Kelas sosial
6 Lingkungan
7 Keluarga Kebutuhan
8 Harga barang

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil membuktikan


terdapat bahwa semua faktor-faktor yang diuji mempengaruhi perilaku konsumsi
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan. Hal ini dibuktikan jika. Dilihat
berdasarkan hasil pengolahan data SPSS, diperoleh faktor-faktor yang membentuk
perilaku konsumsi adalah faktor motivasi, sikap hidup, pendapatan keluarga,
kebudayaan, kelas sosial, lingkungan dan harga barang. Hal ini bisa dilihat dari nilai
loading factor yang dimiliki oleh motivasi, sikap hidup, pendapatan keluarga,
kebudayaan, kelas sosial, lingkungan dan harga barang > 0,30. Faktor yang paling
dominan dalam mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa fakultas ekonomi yaitu
faktor motivasi dan sikap hidup dengan loading faktor sebesar 0.901 dan 0,891.
Terdapat dua komponen faktor baru yang terbentuk yaitu faktor minat dan
kebutuhan.
Pola perilaku konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha terhadap suatu produk ataupun barang merupakan gaya hidup urban
seseorang remaja yang ditunjukkan dalam motivasi dan sikap hidup khususnya yang
berkaitan dengan citra diri untuk merefleksi status sosialnya. Ditinjau dari aspek
motif ini maka diketahui bahwa, pola perilaku konsumsi di pengaruhi oleh beberapa
faktor positif mulai dari pendapatan, mahasiswa akan melakukan perilaku konsumsi
dengan pertimbangan pendapatan pribadi terlebih dahulu. Selain itu keluarga,
kebudayaan, kelas sosial, lingkungan dan harga barang juga merupakan atau
menjadi sebuah pertimbangan untuk berperilaku konsumsi. Maka dari itu perilaku
konsumsi yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan
Ganesha dapat dikatakan normal dan masih di taraf positif dan wajar.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor perilaku konsumsi menurut Kardiman (2006) mampu mempengaruhi perilaku
konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, dengan
faktor motivasi dan sikap hidup sebagai faktor yang paling dominan.
Merujuk pada hasil penelitian tersebut, saran yang mampu diberikan Saran
kepada peneliti berikutnya adalah agar bisa memberikan sampel yang lebih besar
dengan harapan agar hasil dari penelitian selanjutnya lebih handal baik secara
teoritik ataupun aplikatif dan juga dengan mencoba dengan teori yang lainnya agar
mendapatkan hasil yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

ADDIN Mendeley Bibliography CSL_BIBLIOGRAPHY Kardiman, E. M. dkk. (2006). Ekonomi: Dunia


Kesehatan Kita SMP Kelas VII. Yudhistira.

Karim, A. A. (2007). Ekonomi makro Islami. RajaGrafindo Persada.

Mei Wardani, R. (2021). PERILAKU KONSUMSI MAHASISWA DALAM


PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Mahasiswa IAIN Ponorogo).
Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo.

Nurhayati, D. (2021). Literasi Ekonomi (Theory and Research). CV. Pena Persada.

Retnowati, Y. (2022). Antara Broken Home dan Konsumerisme. Guepedia.

Rusby, Z. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Rajawali Pers.

Schiffman, L. G. & L. L. K. (2008). Perilaku Konsumen. PT. Indeks.

Setiadi, N. J. (2005). Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif,


Tujuan, dan Keinginan Konsumen Edisi Revisi. Kencana Prenada Media Group.

Setiadi, N. J. (2015). Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif,


Tujuan dan Keinginan Konsumen. Kencana Prenada Media Group.

Weda Asmara Dewi, W. dkk. (2022). Teori Perilaku Konsumen. UB Press.

Yusnita, M. (2010). Pola Prilaku Konsumen dan Produsen. CV. Pamularsih.

Anda mungkin juga menyukai