Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG SEJARAH

BERDIRINYA BANK DI INDONESIA

OLEH

Maria Priska Seo Taboy ( 33120090)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul tugas ini adalah
“Sejarah Berdirinya Bank di Indonesia”.

Tujuan penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas dari dosen pengajar
mata kuliah Teori Ekonomi Makro serta untuk menambah wawasan tentang Sejarah Berdirinya
Bank di Indonesia.

Kami menyadari bahwa penyusunan makala ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan kita.

Kupang, 26 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL UTAMA .................................................................................................................i

Kata Pengantar ......................................................................................................................ii

Daftar Isi .................................................................................................................. ............iii

BAB I.....................................................................................................................................1

Latar Belakang.......................................................................................................................1

BAB II ..................................................................................................................... ..............2

PEMBAHASAN ...................................................................................................................2

Sejarah Bank di Indonesia..........................................................................................2

Dasar Hukum Pendirian Bank di Indonesia................................................................4

BAB III...................................................................................................................................6

PENUTUP.................................................................................................... ........................6

Kesimpulan................................................................................................................6

Daftar Pustaka,.....................................................................................................................7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perbankan dalam kehidupan suatu negara adalah salah satu agen pembangunan
(agent of development). Fungsi utama dari perbankan adalah sebagai lembaga yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Fungsi inilah yang lazim disebut
sebagai intermediasi keuangan (financial intermediary function). Dana yang terkumpul di
bank dalam kehidupan suatu negara akan dijadikan sebagai sumber dana dari
keberlangsungan pembangunan.

Sejarah dikenalnya kegiatan perbankan dimulai dari jasa penukaran uang.


Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran
uang. Yang pada zaman dahulu penukaran uang dilakukan antar kerajaan yang satu
dengan yang lain. Saat ini kegiatan tersebut disebut dengan pedagangan valuta asing
(money changer). Sejarah dikenalkan asal mula kegiatan perbankan pada zaman kerajaan
tempo dulu di daerah Eropa. Kemudian usaha perbankan ini dikembangan oleh para
pedagang di daerah Asia Barat. Di Asia, Afrika, dan juga Amerika perbankan di
kembangkan oleh bangsa Eropa yang saat itu sedang melakukan penjajahan ke negara
jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Bank di Indonesia

Lembaga perbankan yang hadir di Indonesia pertama kali tentunya tidak terlepas dari
kolonial Hindia Belanda. pada tahun 1746, VOC mendirikan De Bank van Leening untuk
mempermudah aktivitas perdagangan VOC di Indonesia.Seiring perjalanannya, De Bank van
Leening tidak beroperasi dengan baik. AKhirnya pada tanggal 1 september 1752 didirikan De
Bank Courant en Bank van leening. Namun, De Bank Courant en Bank van leening juga tidak
berhasil beroperasi dengan baik yang berakhir dengan kebangkrutan.

Pada akhir abad ke-18, VOC di Indonesia diambil oleh pemerintahan kerajaan Belanda.
Hindai Timur jatuh ke tangan inggris setelah masa pemerintahan Herman William Daendels dan
Janssen. Sejarah mencatat ada beberapa bank yang memiliki peran penting di Hindia Belanda.
Bank tersebut adalah De Javasce NV, De Post Poar Bank, Hulp en Spaar Bank, De Escompto
bank NV nationale Handles Bank, De, Algemenevolks Crediet Bank dan Nederland Handles
Maatschappij.

Bank Belanda yang berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia
adalah De Javasche Bank. De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828. Pemerintah Hindia
Belanda memberikan monopoli kepada De Javasche Bank untuk mengeluarkan uang yang mana
pengedaran uangnya ditangani oleh pemerintahannya sendiri. Sejak saat itu, De Javasche Bank
dikenal dengan bank of issue atau bank sirkulasi.Meski belum menjadi bank sentral secara
penuh, De Javasche Bank memiliki fungsi sebagai bankir untuk pemerintah Hindia Belanda. Hal
ini disebabkan De Javasche Bank hanya menjalankan beberapa tugas yang bisa dilakukan oleh
bank sentral. Beberapa tugas yang dijalankan oleh De Javasche Bank antara lain, mendiskonto
wesel dan surat utang jangka pendek, mengeluarkan uang kertas, menjadi kasir pemerintah,
menyimpang dana devisa dan menjadi pusat kliring.Seiring berjalannya waktu dan
perkembangan perekonomian Indonesia, bank asing lainnya akhirnya mulai beroperasi. Beberapa
diantaranya yaitu, The Chartered Bank of India, Australia and China, Hong Kong and Shanghai
Banking Corporation, Yokohama Specie Bank, taiwan Bank, Mitsui Bank, China and Southern
Ltd, dan Overseas China Banking Corporation.

2
Menjelang perang Dunia II, Hindia Belanda melikuidasi tiga bank Jepang yang
beroperasi pada saat itu. namun, ketika Jepang menguasai Asia Pasifik, bank-bank Belanda,
Inggris dan beberapa bank China dilikuidasi oleh pihak Jepang. Pada saat itu Jepang hanya ingin
mengendalikan seluruh keuangan pada satu bank. Bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia,
bank yang dioperasikan oleh putra Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, De javasche Bank mulai beroperasi kembali dan berfungsi
sebagai bank sentral. Meskipun pada saat itu De javasche Bank masih menjadi badan usaha
swasta dan beberapa bagian sahamnya masih dimiliki oleh tangan asing. Akhirnya pada tahun
1951, De Javasche Bank dinasionalisasi berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 1951.

Sejak Indonesia merdeka dan sekutu berhasil mengalahkan Jepang, akhirnya bank-bank
Belanda dan bank-bank asing kembali beroperasi. Pada tanggal 2 Januari 1946, Gubernur
Jenderal Hindia Belanda memberikan izin pembukaan kembali bank Belanda yang ada di
Indonesia. De Javasche Bank masih beroperasi sebagai bank sentral dengan berkedudukan
sebagai badan usaha swasta.

Akhirnya pada tahun 1953 untuk memberikan kemudahan menjalankan kebijakan


moneter dan kebijakan perekonomian lainnya, ditetapkan Undang-Undang Pokok Bank
Indonesia yang tertera dalam Undang-Undang no. 11 Tahun 1953. Undang-undang tersebut
dikeluarkan karena mengingat bahwa De Javasche Bank masih berbadan hukum sebagai
Perseroan Terbatas dan belum bisa leluasa dalam menerapkan kebijakan perekonomian.

Pada tahun-tahun berikutnya, Pemerintah Indonesia meresmikan Bank Rakyat Indonesia


sebagai Bank pemerintah pertama di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia sempat berhenti
beroperasi, namun bank tersebut beroperasi kembali setelah dibentuknya perjanjian Renville.
Pada waktu tahun 1960, Bank Koperasi Tani dan Nelayan dibentuk. Bank Koperasi Tani dan
Nelayan merupakan hasil peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij.

Pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia didirikan, dengan berkedudukan sebagai bank
sentral. Yayasan Poesat Bank Indonesia dilebur ke dalam Bank Negara Indonesia. Seiring waktu
berjalan pemerintah Indonesia melakukan pemantapan kedudukan Bank Negara Indonesia.
Akhirnya ketika Konferensi Meja Bundar, Pemerintah Indonesia dan Belanda setuju untuk
mengubah fungsi Bank Negara Indonesia menjadi bank umum, yang awalnya menjadi bank
sentral.

3
Dasar Hukum Pendirian Bank Indonesia

Pendirian Bank Indonesia didahului oleh proses nasionalisasi De Javasche Bank NV


(DJB) yang dilakukan pada Desember 1951 berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 24
Tahun 1951 Tentang Nasionalisasi De Javasche Bank NV. Setelah DJB dinasionalisasi, Republik
Indonesia mendirikan Bank Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953
Tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia yang disahkan pada 19 Mei 1953,
diumumkan 2 Juni 1953, dan mulai berlaku pada 1 Juli 1953. Tanggal berlakunya UU tersebut
diperingati juga sebagai hari lahir Bank Indonesia. Selain itu, di dalam UU tersebut dinyatakan
bahwa Bank Indonesia didirikan untuk bertindak sebagai bank sentral Indonesia
Dalam perjalanannya, peran bank Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan
dinamika ekonomi, sosial dan politik baik nasional maupun global. Sejalan dengan itu, UU yang
menjadi dasar hukum eksistensi Bank Indonesia mengalami pergantian dan penyempurnaan. UU
saat ini yang menjadi dasar hukum Bank Indonesia adalah UU Nomor 23 Tahun 1999 Tentang
Bank Indonesia (yang telah beberapa kali mengalami penyempurnaan, terakhir dengan UU No. 6
Tahun 2009).
Tidak hanya pada tataran UU, perubahan mendasar juga terjadi pada tataran
konstitusional. Amandemen Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UUD 1945), menyisipkan satu pasal baru, 23D, yang berbunyi, " Negara memiliki suatu
bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab dan independensinya
diatur dengan Undang-Undang."

Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia sesuai Pasal 23D Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
Tentang Bank Indonesia. Sebelum Seluruh Sahamnya dibeli oleh Pemerintah Indonesia ,Bank ini
awalnya bernama De Javasche Bank (DJB) yang didirikan berdasarkan Oktroi pada masa
pemerintahan Hindia Belanda Sebagai bank sentral, BI mempunyai tujuan tunggal, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
dimensi, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa domestik (inflasi), serta
kestabilan terhadap mata uang negara lain (kurs)

4
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga tugas ini adalah:

1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;


2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; serta
3. mengatur dan mengawasi perbankan (tugas ini masih berlaku pasca-UU OJK namun
difokuskan pada aspek makroprudensial dalam rangka menjaga stabilitas sistem
keuangan di Indonesia).
Ketiga tugas tersebut dijalankan secara terintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan
mengawasi perbankan secara mikroprudensial dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas
BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada
aspek makroprudensial sistem perbankan
BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk
mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin
oleh Dewan Gubernur yang diketuai oleh seorang Gubernur Bank Indonesia. Sejak 24
Mei 2018, Perry Warjiyo menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo.

5
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia


Belanda. Pada masa itu De Javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24
Januari 1828 kemudia menyusul Nederlansche Indische Escompto Maatschappij,NV
pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan
penjualan ke luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di
Hindia Belanda.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesia

https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-perbankan/

Anda mungkin juga menyukai