BANK INDONESIA
Dosen Pengampu: Kartika Dewi Permatasari, S.Ak., M.Ak.
Disusun Oleh
Bielqis Khusna Liani Salim 2102011
Febrianti Nur Hasanah 2102019
Lailatul Prihatini 2102022
Gita Septiana 2102002
Lilis Setiyani 2102008
Galuh Khafidzatun 2102044
A. PENGERTIAN
Bank Indonesia berawal dari De Javasche Bank yang didirikan oleh Belanda pada 24
Januari 1828, De Javasche Bank didirikan oleh pemerintah Belanda. setelah Indonesia
merdeka, bank tersebut dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia dan berada di bawah
kewenangan pemerintah Indonesia tepatnya pada tanggal 6 Desember 1951 dengan Undang-
undang Nomor 24 Tahun 1951.
Pada awal periode kemerdekaan, bank Indonesia masih melakukan usaha komersial.
Namun dalam perkembangannya, usaha tersebut dihentikan. Apalagi semenjak krisis moneter
yang dialami Indonesia pada tahun 1997-1998, Bank Indonesia diberikan independensi untuk
fokus pada tujuan utama, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Bank sentral merupakan instasi yang mempunyai peranan dalam kebijakan moneter di
suatu negara. Sehingga bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan perekonomian dengan
menekan tingkat inflasi yang ada di suatu negara
Pada umumnya bank sentral atau otoritas moneter memiliki ciri sebagai berikut:
1. Memiliki hak untuk mengeluarkan atau mengedarkan Central Bank Money atau uang
kartal sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku di negara yang bersangkutan
2. Mempunyai tugas pokok sebagai pendali moneter, dalam arti mengambil kebijakan
moneter yang juga sering berfungsi sebagai pemegang kas negara.
3. Bertugas untuk mengatur dan mengawasi perbankan dalam rangka membangun
sistem perbankan yang sehat, kuat dan berkeunggulan bersaing.
Salah satu pelaksanaan tugas Bank Indonesia adalah dibidang sistem pembayaran yang
bisa dikatakan telah berakar sejak masa De Javasche Bank (DJB). Sebagai bank sirkulasi
untuk Bank Hindia Belanda, De Javasche Bank telah berpengalaman dalam melaksanakan
sisitem pembayaran, baik pembayaran tunai, maupun pembayaran non tunai.
Ketika De Javasche Bank berganti menjadi Bank Indonesia pada 1 juli 1953, tugas
pelaksanaan sisitem pembayaran itu kembali dimantapkan dalam Undang-Undang No. 11
Tahun 1953 atau Undang-Undang pokok Bank Indonesia 1953 pada pasal 7 ayat 2 sebagai
berikut: “Bank menyelenggarakan pengedaran uang itu terdiri dari uang kertas bank,
mempermudah jalannya uang giral di Indonesia dan memajukan jalannya pembayaran dengan
luar negeri”.
B. FUNGSI
Adapun fungsi dari Bank Indonesia terdiri dari:
1. Pengendalian Moneter
Merupakan tugas utama Bank Sentral, Mandiri, tidak diintervensi oleh negara
setempat.
Dengan demikian uang dapat berfungsi dengan baik sebagai:
a. Alat tukar, yang merupakan fungsi utama uang yang berperan besar dalam
menghapuskan kelemahan–kelamahan sistem barter.
b. Alat pengukur nilai, yang memungkinkan orang membandingkan nilai
berbagai jenis barang sehingga dapat diperdagangkan secara wajar dan adil
karena didasarkan kepada kesamaan ukuran nilai.
c. Alat memupuk kekayaan, karena dengan memiliki uang orang dapat
memperoleh barang & jasa sejumlah yang mereka inginkan
C. TUJUAN
Dalam lingkup kerjanya sebagai bank sentral Indonesia, sejatinya Bank Indonesia
memiliki satu tujuan tunggal. Yakni, mencapai dan memelihara nilai rupiah selaku mata uang
Negara Republik Indonesia. Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang
negara lain. (Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 Bab III pasal 7)
Kestabilan ini bisa dilihat dari nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang ada, jika harga-
harga mengalami kenaikan tanpa bisa terkendali hal ini menimbulkan inflasi yang akan
mengancam perekonomian Indonesia, sehingga perlu diberikan kebijakan.
D. TUGAS
Tugas dan peranan bank Indonesia ada 3, terdiri dari:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam menstabilkan nilai rupiah tugas Bank Indonesia adalah menetapkan
kebijakan moneter dengan memperhatikan tingkat inflasi yang sedang terjadi. Agar
nilai rupiah tidak semakin menurut terhadap barang dan jasa yang ada.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
Bank Indonesia disini juga mempunyai tugas mengatur dan menjaga
kelancaran sistim pembayaran dengan memberikan perizinan bagi penyelenggaraan
jasa sistem pembayaran. Hal ini untuk menjaga konsumen dalam menggunakan jasa
keuangan ini, jasa keuangan wajib menyerahkan laporannya untuk melihat kinerja
dari jasa keuangan tersebut, ini bertujuan untuk menghadirkan rasa aman dan efektif
bagi masyarakat
3. Menjaga dan mengawasi bank
Bank Indonesia mempunyai wewenang dalam menjaga dan mengawasi bank
dengan menetapkan peraturan bagi bank-bank yang ada. Jika bank ada yang tidak
memenuhi peraturan-peraturan yang di buat sesuai perudang-undangan yang berlaku
saat ini, bank Indonesia dapat mencabut izin oprasional bank tersebut