Kadek Trisnayanti
02 2002612010474
05
SEJARAH BANK
INDONESIA
Tujuan utama dari Bank Indonesia adalah mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Berdasarkan
tujuan utama Bank Indonesia tersebut, Bank Indonesia diharapkan mampu mengutamakan langkah
apa yang harus dilakukan serta memperkuat batasan-batasan tanggung jawab. Maka dari itu, baik
pemerintah maupun masyarakat dapat melihat kinerja Bank Indonesia dengan transparan dan mudah.
Pemerintah wajib meminta 1. Dalam hal Pemerintah akan 1. Bank Indonesia dilarang
memberikan kredit kepada
pendapat Bank Indonesia dan atau menerbitkan surat-surat utang Pemerintah.
mengundang Bank Indonesia negara, Pemerintah wajib terlebih 2. Dalam hal Bank Indonesia
dalam sidang kabinet yang dahulu berkonsultasi dengan melanggar ketentuan
membahas masalah ekonomi, sebagaimana dimaksud pada
Bank Indonesia. ayat (1), perjanjian
perbankan dan keuangan yang
2. Sebelum menerbitkan surat utang pemberian kredit kepada
berkaitan dengan tugas Bank Pemerintah tersebut batal
negara sebagaimana dimaksud
Indonesia, atau masalah lain yang demi hukum.
pada ayat (1), Pemerintah wajib
termasuk kewenangan Bank
berkonsultasi dengan Dewan
Indonesia.
Perwakilan Rakyat.
Dalam hal hubungan keuangan dengan Pemerintah, Bank Indonesia membantu
Dalam Hubungan menerbitkan dan menempatkan surat-surat hutang negara guna membiayai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa diperbolehkan membeli
Keuangan sendiri surat-surat hutang negara tersebut. Bank Indonesia juga bertindak sebagai
kasir Pemerintah yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia,
dan atas permintaan Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan
atas nama Pemerintah Indonesia.
Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen, tetap diperlukan koordinasi
Independensi dalam yang bersifat konsultatif dengan Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagian yang
Interdependensi tidak terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara keseluruhan. Koordinasi di antara
Bank Indonesia dan Pemerintah diperlukan pada sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan, dan keuangan yang berkaitan dengan tugas-tugas Bank Indonesia.
Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, kedudukan BI sebagai lembaga negara
yang independen, tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat,
Hubungan Bank Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah Agung. Kedudukan BI juga tidak sama dengan
Indonesia dengan Departemen karena kedudukan BI berada di luar pemerintahan. Meskipun BI berkedudukan
Lembaga lainnya sebagai lembaga negara independen, dalam melaksanakan tugasnya, BI mempunyai hubungan
kerja dan koordinasi yang baik dengan DPR, BPK, Pemerintah, dan pihak lainnya.
Misi
Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah
melalui efektivitas kebijakan moneter dan bauran
Kebijakan Bank Indonesia.
Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui
efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia
dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas
Jasa Keuangan.
Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital
melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank
Visi Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah
serta mitra strategis lain.
Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan
Visi dan Misi Menjadi bank sentral digital pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui
BankPlace Your Picture Here
Indonesia terdepan
Place yangHere
Your Picture berkontribusi nyata sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan
kebijakan fiskal dan reformasi struktural Pemerintah
terhadap perekonomian nasional serta kebijakan mitra strategis lain.
dan terbaik di antara Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan
untuk memperkuat efektivitas kebijakan Bank
negara emerging markets untuk Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi
Indonesia maju. nasional.
Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah
di tingkat nasional hingga di tingkat daerah.
Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam
kebijakan dan kelembagaan melalui penguatan
organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan
sistem informasi yang handal, serta peran
internasional yang proaktif.
Definisi Sewa Guna Usaha
(Leasing) Jenis – jenis Sewa Guna
Kegiatan sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi apabila memenuhi semua kriteria berikut :
01
Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan
nilai sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan
lessor.
02
Masa sewa guna usaha ditetapkan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun untuk barang modal Golongan I, 3 (tiga)
tahun untuk barang modal Golongan II dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk Golongan bangunan.
03 Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee.
Sedangkan kegiatan sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha tanpa hak opsi apabila memenuhi semua kriteria
berikut:
Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama tidak dapat menutupi harga perolehan barang
modal yang disewa guna usahakan ditambah keuntungan yang diperhitungkan oleh lessor.
Perjanjian sewa guna usaha tidak memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee.
Pihak – pihak Yang Terlibat
Untuk melakukan kegiatan leasing pasti melibatkan empat pihak yang berkepentingan yaitu : lessor, lesse, supplier, dan
bank atau kreditor
De Javasche Bank berperan sebagai bank sentral yang bertugas untuk mencetak dan
mengedarkan uang di negara ini. Bank Indonesia juga bertindak sebagai kasir Pemerintah
yang menatausahakan rekening Pemerintah di Bank Indonesia, dan atas permintaan
Pemerintah, dapat menerima pinjaman luar negeri untuk dan atas nama Pemerintah
Indonesia.Sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa.
Perusahaan sewa guna usaha (Lessor) adalah pihak yang membiayai penyediaan barang
modal. Berbeda dengan finance lease, jumlah seluruh pembayaran sewa guna usaha berkala
dalam operating lease tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang modal tersebut berikut dengan bunganya. Sebab, sewa guna usaha mengharapkan
keuntungan justru dari penjualan barang yang disewa-guna-usahakan atau melalui beberapa
kontrak sewa guna usaha lainnya. Sewa guna usaha jenis ini merupakan transaksi
pembiayaan sewa guna usaha secara langsung (direct finance lease) di mana dalam jumlah
transaksi termasuk laba yang diperhitungkan oleh pabrikan atau penyalur yang juga
merupakan perusahaan sewa guna usaha. Sewa guna usaha sindikasi ini terdiri beberapa
perusahaan sewa guna usaha secara bersama melakukan transaksi sewa guna usaha dengan
satu penyewa guna usaha dengan nilai transaksi yang cukup besar. merupakan perusahaan
sewa guna usaha.