Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH DIGITAL MARKETING DAN KEPUASAN PELANGGAN


DALAM PEMBELIAN BERBASIS DIGITAL TERHADAP
PENINGKATAN DAYA JUAL PADA PRODUK UMKM DI CV. GREN
MITRA BANGUNAN BALI

OLEH :

KELOMPOK

Ahmad Fauzi Hidayatullah (32/2002612010502)

I Ketut Mahadira Putra (34/2002612010504)

Dosen Pengempu : I Gusti Ayu Imbayani S.E.,M.M.

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi karena
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas proposal ini yaitu tentang Pengaruh
Digital dan Kepuasan Pelanggan dalam Pembelian Berbasis Digital Terhadap
Peningkatan Daya Jual Pada Produk UMKM di CV. Gren MIitra Bangunan,
dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan 


makalah ini, baik dari segi kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang
kemudian akan kami jadikan sebagai evaluasi. Demikian semoga proposal ini bisa
diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam
bidang kajian media. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
juga untuk kami sekalu penulis sendiri.

Denpasar 19 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................ i

Daftar Isi....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1-4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................................ 5-6
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 7

2.1 Landasan Teori......................................................................................... 7

2.1.1 Konsep Pemasaran..................................................................... 7-11

2.1.2 Indikator Tingkat Penjualan....................................................... 11-12

2.1.3 Pengertian Nilai Pelanggan........................................................ 12

2.1.4 Kerangka Pemikirian.................................................................. 12

2.1.5 Hipotesis..................................................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 14

3.1 Tempat Dan Obyek Penelitian................................................................... 14

3.2 Identifikasi Variabel.................................................................................. 14

3.3 Definisi Operasional Variabel................................................................... 14

3.4 Jenis Data.................................................................................................. 14

3.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................... 15

3.6 Teknik Analisis Data................................................................................. 15-16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 17-18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena


preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen
berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga
berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau
merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk
membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.

Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku


konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan
informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman
atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi
konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen
(demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen
yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang
menyeluruh dari semua faktor diatas.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial


sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar
ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content”. Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap

1
orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman
untuk berbagi informasi dan komunikasi.

Dalam hal ini kaitannya dengan penggunaan media sosial yang lebih
spesifikasi pada penggunaan aplikasi ataupun software yang biasa kita kenal
dengan Facebook (FB), Twitter, Blackberry Messager (BBM), Whatsapps (WA),
Instagram (IG), Line, dan Path. Jika media tradisional menggunakan media ceak
dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial
mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan member kontribusi
dan feedback / umpan balik secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Produk merupakan inti dari sebuah kegiatan pemasaran karena produk


merupakan output atau hasil dari salah satu kegiatan atau aktivitas perusahaan
yang dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Pada dasarnya dalam membeli suatu produk, seorang
konsumen tidak hanya membeli produk, akan tetapi konsumen juga membeli
manfaat atau keunggulan yang dapat diperoleh dari produk yang dibelinya. Oleh
karena itu, suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang
lain, salah satunya dari segi kualitas produk yang ditawarkan. Kualitas produk
merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan
kepada konsumen.

Menurut Kotler dan Keller (2016:156) pengertian kualitas adalah totalitas


fitur dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan yang tersirat atau tersurat. Menurut Kotler dan
Armstrong (2015:253) kualitas produk adalah karakteristik dari suatu produk atau
layanan yang bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan yang tersirat atau tersurat. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat
diketahui bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam
memenuhi keinginan konsumen.

CV. Gren Mitra Bangunan yang merupakan perusahaan dagang yang


bergerak dalam toko retail dan distributo yang dalam kegiatan usahanya

2
melakukan penjualan secara tunai. CV. Gren Mitra Bangunan menjual barang
dagangan secara eceran dan juga dalam partai besar, eceran yang dimaksud

2
adalah pelanggan dapat membeli barang satuan atau tidak dalam satu
(1) paket, sedangkan yang dimaksud dengan partai besar adalah CV. Gren
Mitra Bangunan menyediakan berbagai jenis produk keramik seperti Mulia
Tile, Asia Tile, Platinum, Infinity, Sanitary dan ada juga Asbes Ratu (1) palet.

Aktivitas Penjualan didominasi dengan Penjualan Offline. Selama


beberapa bulan terakhir, CV. Gren Mitra Bangunan dalam melakukan
penjualan online barang dagangan terdapat penurunan penjualan online dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Data Penjualan Online selama tiga bulan terakhir


Tahun 2022

Bulan Januari- Maret 2022


(dalam Rupiah)

Month Product Sales Online Sales Offline Total sales


(tile) (pcs) (pcs) online
(pcs)
Mulia 235 578
January Asia 111 655
403
Platinum 57 98

Mulia 199 701


February Asia 98 300
Infinity 0 10
385
Platinum 88 59

Mulia 203 686


March Asia 55 450
Platinum 122 345
380
Infinty 0 15

3
Mulia 55 455
April Asia 43 567
Platinum 22 300
123
Infinity 3 22

Mulia 4 350
Mei Asia 40 175 99
Platinum 55 333
Infinity 0 54
Mulia 20 455
June Asia 9 543 53
Platinum 24 20
Infinity 0 2
Sumber : CV. Gren Mitra Bangunan, (data diolah, 2022)

Dari tabel 1.1. tersebut diatas dapat dilihat bahwa penjualan secara
online, jumlah total sales online dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni
tahun 2022. Pada bulan Januari ke bulan Februari penjualan online mengalami
penurunan, dari 403pcs ke 385pcs pada bulan Februari ke bulan Maret jumlah
penjualan online mengalami penurunan puladari 385pcs ke 380pcs bulan
selanjutnya yaitu bulan April di mana penjualan online mengalami penurunan
sangat rendah yakni 380pcs ke 123pcs, pada bulan Mei penjualan kredit
mengalami penurunan lagi dari 123pcs ke 99pcs dan dibulan terakhir yakni
juni juga mengalami penurunan lagi dari 99pcs ke 53pcs. Bila dibandingkan
berdasarkan sales offline dengan online konsumen lebih memilih bertransaksi
lewat offline dibandingkan online. Penelitian ini dilakukan karena CV. GREN
MITRA BANGUNAN BALI tidak melakukan pemasaran berdasarkan teori
Philip Kotrel (2009) menyebutkan bahwa penjualan adalah proses social
manajerial dimana individu dan kelompok mendaptkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan memertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.

4
Berdasarkan uraian tersebut, maka pada kesempatan ini penulis
berencana mengadakan penelitian dengan mengambil sebuah judul “Pengaruh
Digital Marketing dan Kepuasan Pelanggan Dalam Pembelian Berbasis
Digital Terhadap Peningkatan Daya Jual Pada Produk UMKM di
CV.Gren Mitra Bangunan Bali”.

4
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan


sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana penggunaan Digital Marketing seabagai peningkatan penjualan


online oleh CV. Gren Mitra Bangunan, dalam meningkatkan penjualan ?
b. Apakah produk yang dipasarkan sudah memuaskan konsumen ?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pelaksanaan penggunaan social media guna
meningkatna dan memaksimalkan penjualan online yang di terapkan oleh
CV. Gren Mitra Bangunan.
b. Manfaat Penelitian

a. Bagi mahasiswa
1) Untuk menambah pengetahuan secara empiris yang akan bermanfaat
bagi keilmuan.
2) Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan
kenyataan yang ada di perusahaan.
3) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang sistem
informasi Digital Marketing pada perusahaan CV. Gren Mitra
Bangunan.
b. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tambahan berupa
informasi tentang pengaruh digital marketing dan kepuasan pelanggan
dalam pembelian berbasis digital terhadap peningkatan daya jual pada
produk Cv. Gren Mitra Bangunan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa
yang akan datang.
c. Bagi Penelitian yang Akan Datang
1) Hasil penelitian ini dapat menjadi wawasan baru bagi mahasiswa
dimasa yang akan datang.

5
2) Sebagai bahan referensi atau pertimbangan peneliti yang lain khususnya
dalam pembahasan yang sama.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Pemasaran

1) Pengertian Pemasaran

Pemasaran telah memasuki era baru revolusioner, perkembangan


teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat. Mick (2007).
American Marketing Associaton (AMA) mendefinisikan pemasaran
sebagai fungsi organisasi untuk menciptakan, berkomunikasi, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan,
dan pihak yang berekepentingan dapat memperoleh manfaat.

Menurut Kotler dan Keller (2007) dalam (Asrianti. N., M.


Kambolong, 2016) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikaskan dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) dalam (Asrianti. N., M.


Kambolong, 2016) pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk
menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak denagn maksud
tertentu. Adapun strategi bauran pemasaran meliputi strategi produk,
strategi harga, strategi lokasi atau distribusi, dan strategi promosi. Tujuan
menggunakan konsep pemasaran adalah untuk memperbaiki hubungan
konsumen karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi
perusahaan, dan dapat meningkatkan laba

Menurut Swasta (2005:6) penjualan diartikan sebagai usaha yang


dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang

7
memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan atas
persetujuan bersama. Menurut Kotler (2005:53) volume penjualan adalah
barang yang terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan
didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik. Sementara itu,
menurut (Moekijat, 2000) “dalam buku kamus istilah ekonomi” adalah
penjualan aktif yang bertujuan untuk menemukan pembeli,
mempengaruhi dan memberikan panduan, namun pembeli dapat
menyesuaikan kebutuhan dengan harga yang ada bermanfaat bagi kedua
belah pihak. (Katherine T Smith, 2009) menurut penelitian, ketika orang
membaca iklan online mereka lebih cenderung membeli secara online.

2) Pengertian Digital Marketing

Menurut para ahli :

a. Sánchez-Franco et al., (2014) mendefinisakan pemasaran


digital sebagai hasil pemasaran evolusi. Evolusi terjadi ketika
perusahaan menggunakan saluran media digital untuk sebagian
besar pemasaran. Saluran media digital dapat di atasi dan
diizinkan percakapan terus menerus, dua arah, dan pribadi
antara pemasar dan konsumen.
b. Kaufman dan Horton (2014) menunjukkan pemasaran digital
sebagai model pemasaran non tradisional.
c. Menurut Lane (2008) dalam (Katherine Taken Smith, 2011)
pemasaran digital adalah praktik mempromosikan produk dan
layanan menggunakan saluran distribusi digital. Pemasaran
digital juga disebut sebagai e-marketing dan termasuk iklan
digital atau online, yang mengirimkan pesan pemasaran kepada
pelanggan
d. Menurut Coviello et al, dalam (Fawaid, 2017) Digital
Marketing adalah penggunaan internet dan penggunaan
teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan
dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah
teridentifikasi. Mereka

8
juga berpendapat bahwa e-marketing merupakan bagian dari e-
commerce.
e. Menurut Sanjaya dan Tarigan (2009:47) Digital Marketing
adalah kegiatan pemasaran termasuk branding yang
menggunakan berbagai media. Sebagai contoh yaitu blog,
website, e-mail, adwords, dan berbagai macam jaringan media
sosial.

3) Indikator Digital Marketing

Menurut Yazer Nasdini (2012:32) indikator Digital Marketing yaitu :

a. Accessibility (aksessibilitas). Accessibility adalah kemampuan


pengguna untuk mengakses informasi dan layanan yang disediakan
secara online periklanan. istilah Accessibility umumnya terkait
dengan cara pengguna dapat mengakses situs Sosial media.
b. Interactivity (interaktivitas). Interactivity adalah Tingkat komunikasi
dua arah yang mengacu pada kemampuan timbal balik komunikasi
antara pengiklan dan konsumen, dan menanggapi input yang mereka
terima.
c. Entertainment (hiburan). Entertainment adalah kemampuan beriklan
untuk memberi kesenangan atau hiburan kepada konsumen. Secara
umum memang banyak iklan yang memberikan hiburan sambil
menyisipkan informasi-informasi.
d. Credibility (kepercayaan). Credibility adalah bagaimana tingkat
kepercayaan konsumen online iklan yang muncul, atau sejauh mana
iklan memberikan informasi tentang mereka dapat dipercaya, tidak
memihak, kompeten, kredibel dan spesifik.
e. Irritation (kejengkelan). Irritation adalah gangguan yang terjadi
dalam iklan online, seperti manipulasi iklan sehingga mengarah pada
penipuan atau pengalaman buruk konsumen tentang periklanan
online.

9
f. Informativeness (informative). Kemampuan iklan untuk menyuplai
informasi kepada konsumen adalah hakekat dari sebuah iklan. Iklan
juga harus memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai sebuah

4
produk sehingga bisa memberikan keuntungan ekonomis bagi
konsumen.
4) Dimensi Digital Marketing
Dimensi Digital Marketing penjualan sebagai bagian dari bauran
pemasaran 4P menurut Kotler dan Keller (2012:25) yaitu product,
price, place, promotion yaitu :
a. Product (produk). Suatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan
atau kebutuhan dari konsumen.
b. Price (harga). Sejumlah nilai yang ditukarkan kosumen dengan
manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang
nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar,
atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap
semua pembeli.
c. Place (tempat). Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang
ditujukan untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini
mencakup lokasi, transportasi, pergudangan dan sebagainya.
d. Promotion (promosi). Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan
manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.
5) Pengertian Tingkat Penjualan
Penjualan mempunyai pengertian yang bermacam-macam
tergantung pada lingkup permasalahan yang sedang dibahas.
Menurut para ahli :
a. Menurut Swasta (2005:65) dalam (Arnot., 2016). Tingkat Penjualan
merupakan penjualan bersih dari laporan laba perusahaan. Penjualan
bersih diperoleh melalui hasil penjualan seluruh produk (produk lini)
selama jangka waktu tertentu dan hasil penjualan yang dicapai dari
market share (pangsa pasar) yang merupakan penjualan potensial
yang dapat terdiri dari kelompok pembeli selama jangka tertentu.
b. Menurut (Tjiptono, 2008) Penjualan adalah pengalihan atau
pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari satu pihak

10
kepihak lain disertai dengan penyerahan imbalan dari pihak penerima
barang atau jasa sebagai timbal balik atas penyerahan tersebut.
c. Menurut Yet, (2011:92) dalam (Batubara dan Hidayat, 2019)
Penjualan merupakan suatu usaha yang terpadu untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada
usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna
mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
d. Menurut Mulyadi (2010:202) dalam (Haryoko dan Sinaga, 2019)
Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari transaksi penjualan
barang atau jasa, baik kredit maupun tunai.
e. Menurut Swasta (2005:6) penjualan diartikan sebagai usaha yang
dilakukan manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang
memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan
atas persetujuan bersama.
f. Menurut Kotler (2005:53) volume penjualan adalah barang yang
terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan
didalamnya mempunyai strategi pelayanan yang baik

2.1.2 Indikator Tingkat Penjualan

Menurut Kotler dan Swastha (2005) indikator Tingkat Penjualan yaitu :

1. Harga Jual. Faktor harga jual merupakan hal-hal yang sangat penting
dan mempengaruhi penjualan atas barang atau jasa yang dihasilkan.
Apakah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat
dijangkau oleh konsumen sasaran.
2. Permintaan. Permintaan dapat didefinisikan sebagai banyaknya barang
yang diminta konsumen pada harga tertentu.
3. Persaingan. Merupakan sebuah kompetisi antara para penjual yang
sama-sama berusaha ingin mendapat kuntungan, pangsa pasar serta
jumlah penjualan yang tinggi.
4. Biaya. Biaya promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan
yang dirancang untuk memberikan informasi-informasi membujuk

11
pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang
serta jasa-jasa yang ditawarkan.
2.1.3 Pengertian Nilai Pelanggan
Nilai pelanggan mempunyai banyak pengertian, berikut ini definisi-definisi
nilai pelanggan menurut beberapa ahli :
a. Zeithaml (1988) mendifinisikan nilai pelanggan sebagai “Penilaian
keseluruhan pelanggan terhadap utilitas sebuah produk berdasarkan
persepsinya terhadap apa yang diterima dan apa yang diberikan”.
b. Sementara itu, Butz & Goodstein (1996) menegaskan bahwa nilai
pelanggan adalah “Ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan
dan produsen setelah pelanggan menggunakan produk atau jasa yang
dihasilkan pemasok tersebut dan mendapati bahwa produk yang
bersangkutan memberikan nilai tambah”.

2.1.4 Kerangka Pemikiran

12
2.1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pertanyaan yang bersifat sementara atau dengan


anggapan, pendapat atau asumsi yang mungkin benar dan mungkin salah.
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang
disajikan penulis adalah “Melalui Pengaruh Digital Marketing dan
Kepuasan Pelanggan Dalam Pembelian Berbasis Digital Guna
Meningkatkan Penjualan Online di CV. Gren Mitra Bangunan”.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Obyek Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan


penelitian di CV. Gren Mitra Bangunan yang berlokasi di Jl. Cargo Permai
No.15, Ubung, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai 16 dan 18 Agustus 2022.

3.2 Identifikasi Variabel

X adalah Pengaruh Digital Marketing dan Kepuasan Pelanggan yang


merupakan variabel bebas. Dan Y adalah Peningkatan Penjualan yang
merupakan variabel terikat.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Digital Marketing adalah aktifitas atau kegiatan pemasaran dengan


serangkaian cara dan teknik yang menggunakan media digital yang
bertujaan mendapatkan traffic, data, dan customer. Contoh media digital,
website, sosial media, online store, marketplace, digital payment, aplikasi,
search engine, adalah teknologi digital modern yang paling akrab dengan
masyarakat saat ini.

3.4. Jenis Data

Data Kualitatif, data yang tidak berbentuk angka.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban dari hasil wawancara
berupa tanya jawab langsung dengan pihak terkait CV. Gren Mitra
Bangunan.
b. Data sekunder, meliputi:
 Laporan Penjualan Online dan Offline

14
3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode observasi
Penulis melakukan penelitian yang dilakukan dengan mengamati
secara langsung proses dan kegiatan Digital Marketing yang
dilakukan perusahaan guna meningkatkan Penjualan Online di CV.
Gren Mitra Bangunan.
b. Metode wawancara atau interview
Penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan staff
bagian Kepala Toko untuk memperoleh penjelasan mengenai objek
yang akan diteliti sehingga dapat diperoleh data dan informasi yang
relevan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c. Studi pustaka
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam
proposal ini, yaitu mengenai pengaruh digital marketing dan
kepuasan pelanggan dalam pembelian berbasis digital yang berkaitan
dengan Pemasaran.
3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam pembahasan masalah


ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan dengan
jelas dan tepat mengenai masalah yang akan dibahas dengan menggunakan
teori-teori yang berkaitan dengan masalah Pengaruh Digital Marketing guna
meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan. Analisis data deskriptif
kualitatif yaitu dengan mempelajari teori tentang Pemasaran Digital
Marketing dari buku dan pihak lain yang terkait dengan penelitian, antara
lain dengan cara:

a. Menggali konsep konsep dalam dokumen terutama mengenai


Penjualan Online untuk meningkatkan penjualan.

15
b. Menganalisis teori-teori yang membahas dan yang berhubungan
dengan Pengaruh Digital Marketing yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan penjualan serta Kepuasan Pelanggan Dalam Pembelian
Berbasis Digital.

c.Membandingkan teori-teori tersebut dengan aplikasinya pada


perusahaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, dan keller (2012). manajemen pemasaran. edisi 12. jakarta : erlangga

Moekijat. (2000). Kamus Istilah Ekonomi. PT. Manda maju Bandung.

Smith, Katherine T. (2009). Worldwide growth of e-commerce. E-Business


(March), 29–34.
Sánchez-Franco, M. J., Peral-Peral, B., & Villarejo-Ramos, Á. F. (2014). Users’
intrinsic and extrinsic drivers to use a web-based educational
environment. Computers & Education, 74, 81–97.
Kaufman, I., & Horton, C. (2014). Digital Marketing: Integrating strategy and
tactics with values, a guidebook for executives, managers, and students.
Routledge.
Smith, Katherine Taken. (2011). Digital Marketing strategies that Millennials find
appealing, motivating, or just annoying. Journal of Strategic Marketing,
19(6), 489–499
Fawaid, A. (2017). Pengaruh Digital Marketing System, Terhadap Daya Saing
Penjualan Susu Kambing Etawa. IQTISHADIA: Jurnal Ekonomi &
Perbankan Syariah, 4(1), 104–119.
Sanjaya, R. Josua Tarigan. (2009). Creative Digital Marketing Teknologi
Berbiaya Murah, Inovatif Dan Berdaya Hasil Gemilang. Jakarta: PT
Alex Media Komputindo.
Kotler, dan keller (2012). manajemen pemasaran. edisi 12. jakarta : erlangga
Arnot. (2016). Pengertian Volume Penjualan Menurut Para Ahli.
Http://Arnotblogspotvolumepenjualan.Blogspot.Com/2016/03/Pengertian
vol ume-Penjualan-Menurut.Html?M=1

Tjiptono, F. (2008). Service Management Mewujudkan Layanan Prima penerbit


CV Andi Offset edisi II Yogyakarta

Haryoko, U. B. H. B., & Sinaga, P. (2019). Pengaruh Biaya Promosi Terhadap


Tingkat Penjualan (Studi Kasus Pada Agen Anugrah Mandiri Jakarta).
Jurnal Pemasaran Kompetitif, 2(2), 35–47.

17
Swasta, B. (2005). Manajemen Pemasaran. Dasar Konsep Dan Strategi. Jakarta

Kotler, P. (2005). The role played by the broadening of marketing movement in


the history of marketing thought. Journal of Public Policy & Marketing,
24(1), 114–116.

Valarie A. Zeithaml, and Leonard L. Berry. 1988. “SERVQUAL: A Multiple-Item


Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”. Journal
of Retailing. Vol 64 (1) pp 12- 37

Butz, H.E., & Goodstein, L.D. (1996). Measuring Customer Value: Gaining the
Strateguc Advantage, Organizational Dynamic, Vol. 24, pp: 63-77

Assael, Henry, 1995. Costumer Behavior And Marketing Action, Keat Publishing.
Company, Boston.

Armstrong & Kotler, P. (2015). Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth


edition. Pearson Education, Inc. England

Kotler, Philip (2009), Manajemen Pemasaran. Indeks, Jakarta

Ama (American Marketing Association). 2017. Definition of Marketing Research.


https://www.ama.org/the-definition-of-marketing-what-is-
marketing/.Diakses pada tanggal 29 September 2020

Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua
belas, PT. Indeks, Jakarta.

Kasmir & Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta:
Kencana.

18

Anda mungkin juga menyukai