Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Bank Indonesia

Pengertian Bank Sentral Menurut Undang-undang


Bank indonesia (BI) adalah Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
Didirikan pada tahun 1953 dengan mengubah status De Javasche Bank
N.V (yang dinasionalisasikan di tahun 1951) menjadi Bank Sentral
Indonesia. Dasar hukum dari pendirian BI adalah Undang undang Nomor
11/1953.

Fungsi dan Peran BI


Fungsi utama yang paling mendasar dari sebuah bank sentral suatu
negara adalah mengatur jumlah uang yang beredar dalam prekonomian,
(to manage nation money supply). Tetapi dalam praktiknya, bank sentral
menjalankan banyak fungsi mulai dari penanganan penyelesaian giro
(clearing anda collecting check) sampai kepada pemberian izin,
pembinaan, dan pengawasan perbankan.

Bertambah besarnya fungsi – fungsi bank sentral memang sulit


dihindari, karena dunia nyata tidaklah seideal yang dibayangkan. Aspek
politis dan historis sangat mewarnai dan mempengaruhi perkembangan
perbankan suatu negara. Bahkan di negara – negara kapitalis yang
mengandalkan mekanisme pasar, perluasan bank sentral tak terhindari.
Secara umum ada beberapa fungsi utama bank sentral .

1. Agen fiskal pemerintah (Fiscal agen of goverment)

Di mana bank sentral berfungsi sebagai penasihat dan memberi bantuan


untuk mengelola berbagai masalah / transaksi keuangan pemerintah.
Misalnya pinjaman kepada pemerintah dan menyimpan aset aset
finansial milik pemerintah

2. Banknya bank (banker of bank)


Bank sentral memberi bantuan kepada bank bank yang mengalami
kesulitan likuiditas. Fungsi ini juga dikenal sebagai lender of last resort.

3. Menentukan kebijakan moneter (monetery policy market)

Dalam hal ini terutama adalah pengendalian jumlah uang yang beredar
sebagai bagian dari kebijakan ekonomi yang bertujuan mengarahkan
kondisi makroekonomi ke arah yang lebih baik dan atau diinginkan.

4. Pengawasan, evaluasi, dan pembinaan perbankan ( supervision,


examiniation, anda regulation of member bank).

Salah satu alasan mendasar pentingnya fungsi adalah karena


ketidaksempurnaan pasar (industri perbankan). Hal ini akan
menimbulkan eksternalitas yang merugikan dan penyebab kegagalan
pasar, yang sangat mengganggu stabilitas prekonomian. Walaupun harus
diakui bahwa industri perbankan menghasilkan eksternalitas yang
menguntungkan. Melalui fungsi ini bank sentral akan meminimumkan
eksternalitas merugikan dan memaksimumkan eksternalitas
menguntungkan dari industri perbankan.

5. Penanganan transaksi giro

Dengan fungsi ini bank sentral mengefisienkan kegiatan kegaitan


transaksi yang menggunakan alat pembayaran giro, sebab transaksi
tersebut terjadi dalam jumlah yang besar, antarabank, antarwilayah,
dan antarnegara. Tanpa bantuan bank sentral, bank – bank secara
individu tidak dapat menyelesaikan transaksi-transaksi tersebut.

6. Riset – riset ekonomi

Riset riset ekonomi yang dilakukan bank sentral terutama adalah yang
berkaitan dengan masalah masalah dan perkembangan sektor moneter.
Riset – riset ini dibutuhkan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan
ekonomi, khususnya kebijakan moneter.
Peranan Lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang
terutama uang kartal (kertas dan logam) dimana Bank Indonesia
mempunyai hak tunggal untuk menyalurkan uang. Kemudian
mengendalikan jumlah uang yang beredar dan suku bunga dengan
maksud untuk menjaga kesetabilan nilai rupiah. Disamping itu, hubungan
Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagai pemegang kas
pemerintah. Begitu pula hubungan keuangan dengan dunia internasional
juga ditangani oleh Bank Indonesia seperti menerima pinjaman luar
negeri.

Dalam menjalankan tugas sehari-hari Bank Indonesia dipimpin oleh


Dewan Gubernur. Dewan Gubernur terdiri dari seorang Gubernur,
seorang Deputi Gubernur Senior dan sekurang kurangnya 4 orang atau
sebanyak banyaknya 7 orang. Dalam hal ini Deputi Gubernur senior
merupakan Wakil Gubernur dan apabila Gubernur dan Deputi Gubernur
Senior berhalangan, maka Gubernur atau Deputi Gubernur Senior
menunjuk seorang Deputi untuk memimpin Dewan Gubernur.

Kedudukan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior di usulkan dan di


angkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
untuk masa jabatan 5 tahun. Kemudian masa jabatan yang sama dapat
diperpanjang sebanyak-banyaknya 1 kali jabatan berikutnya.’

Tujuan Bank Indonesia


Tujuan Bank Sentral Indonesia

Tujuan Bank Indonesia tertuang dalam Undang-undang RI Nomor 23


Tahun 1999 Bab III pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara
kesetabilan rupiah.

Mata uang rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang
ditimbulkan apabila suatu mata uang tidak stabil sangatlah luas seperti
salah satunya adalah terjadinya inflasi yang sangat memberatkan
masyarakat luas. Oleh karena itu, tugas Bank Indonesia untuk mencapai
dan memelihara kesetabilan rupiah yang diinginkan oleh BI adalah:

1. Kesetabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat di


ukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2. Kesetabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini
dapat di ukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai
tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak
bermanfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

Agar kesetabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, Maka BI


memiliki tugas antara lain:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Tugas Pokok Bank Sentral Indonesia


Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka
mencapai dan memelihara kesetabilan rupiah seperti yang telah
diungkapkan diatas. Barikut akan di uraikan garis garis besar dari
masing masing tugas Bank Indonesia seperti tertuang dalam Undang-
undang Nomor 23 Tahun 1999.

Menetapkan dan Melaksanakan kebijakan Moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank


indonesia berwenang:

1.
1. Menetapkan sasaran – sasaran moneter dengan
memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.

2. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara –


cara yang termasuk, tetapi tidak terbatas pada:


o
 Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang
rupiah maupun valas.

 Penetapan tingkat diskonto

 Penetapan cadangan wajib minimum

 Pengaturan kredit atau pembiayaan

1.

3. Memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip


syariah, paling lama sembilan puluh hari kepada bank untuk
mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang
bersangkutan.

4. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai


tukar yang telah ditetapkan

5. Mengelola cadangan devisa

6. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu


diperlukan yang dapat bersifat makro dan mikro

Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran

Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank


Indonesia berwenang:

1.
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran

2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk


menyampaiakan laporan kegiatannya

3. Menetapkan penggunaan alat pembayaran

4. Mengatur sistem kliring antar bank baik mata uang dalam


mata uang rupiah maupun asing.

5. Menyelenggarakan penyelesaian akhri teransaksi pembayaran


antarbank

6. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan,


bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai
alat pembayaran yang sah.

7. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta menarik


dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk
memberikan penggantian dengan nilai yang sama.

Mengatur dan Mengawasi Bank

Dalam hal mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia berwenang:

1.
1. Menentapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat
prinsip kehati-hatian

2. Memberikan dan mencabut izin usaha bank

3. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan


bank

4. Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan


tertentu
5. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan
dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan Bank
Indonesia

6. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala


maupun setiap waktu apabila diperlukan

7. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara


sebagian atau seluruh kegiatan transaksi tertentu apabila
menurut penilaian Bank Indonesia terhadap suatu transaksi
patut diduga merupakan tindakan pidana dibidang perbankan.

8. Mengatur dan mengembangkan informasi antarbank

9. Mengambil tindakan tindakan terhadap suatu bank


sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang perbankan
yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan
dan atau membahayakan perekonomian nasional.

10. Tugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga


pengawasan sektor jasa keuangan yang independen dan
dibentuk dengan undang-undang

Hubungan dengan Pemerintah

Hubungan BI dengan pemerintah seperti yang dituangkan dalam


Undang-undang nomor 23 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1.
1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah

2. Untuk dan atas nama pemerintah Bank Indonesia dapat


menerima pinjaman luar negeri, menatausahakan serta
menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan pemerintah
terhadap pihak luar negeri.
3. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau
mengundang BI dalam sidang kabinet yang membahas
ekonomi, perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan
tugas Bank Indonesia atau kewenangan BI

4. Memberikan Pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah


mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara serta kebijakan lain dengan tugas dan wewenang BI

5. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat – surat utang


negara, pemerintah wajib terlebih dulu berkonsultasi dengan
Dewan Perwakilan Rakyat.

6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat surat


utang negara yang diterbitkan pemerintah

7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada


pemerintah

Hubungan dengan Dunia Internasional

Dalam hal hubungan BI dengan Dunia internasional maka Bank Indonesia:

1.
1. Dapat melakukan kerjasama dengan:


o
 Bank sentral negara lain

 Organisasi dan lembaga Internasional

1.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota Internasional


dan/atau lembaga multiteral adalah negara, maka BI dapat
bertindak untuk dan atas nama negara Republik Indonesia
sebagai anggota.

Anda mungkin juga menyukai