Anda di halaman 1dari 1

Sistem anggaran tradisional adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas

pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran.

Pendekatan anggaran tradisional disusun berdasarkan kelompok dan jenis pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Kelompok dan jenis biaya bersifat konstan, namun angka untuk setiap
jenis berubah setip tahun. Sistem anggaran semacam ini biasanya untuk perusahaan yang sudah
“mature” sehingga dapat dipastikan kelompok dan jenis biaya yang akan terjadi.
pendekatan penyusunan anggaran tradisioanal tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
ciri-cirinya yaitu :
1. cara penyusunan anggaran didasarkan atas pendekatan incrementalism yaitu menentukan
anggaran biaya dengan menambahkan jumlah tertentu terhadap realisasi biaya tahun lalu (atau
perkiraan realisasi tahun ini)
2. struktur dan susunan anggaran yang bersifat Line-item didasarkan dari penerimaan dan
pengeluaran.
contoh: Anggaran disusun seperti berikut:
Belanja Gaji Rp60.000.000
Belanja Persediaan Rp100.000.000
Belanja Perjalanan Rp30.000.000
Belanja Makanan Rp20.000.000
Belanja Lain-lain Rp10.000.000

anggaran dinyatakan dalam jenis pengeluaran secara global sehingga tingkat pengendalian atas
anggaran akan lebih rendah. pihak manajemen dapat memiliki kebebasan dalam realisasi anggaran
selama jumlah dalam anggaran tidak terlampaui.

Sumber:
Materi Inisiasi 2
BMP EKMA4570-Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai