Anda di halaman 1dari 29

TREASURY OPERATIONS

TREASURY OPERATIONS
• Sebagaimana tugas utama Unit Treasury dalam mengelola
likuiditas secara optimal, memenuhi kebutuhan nasabah
akan transaksi treasury dan menciptakan keuntungan bagi
bank dalam risiko yang terkendali, dibutuhkan unit kerja
pendukung yang handal dalam proses transaksi treasury yaitu
unit kerja Treasury Operation.
• Unit kerja ini terpisah dari trading unit (dealing room) untuk
memastikan terjadinya four eyes principle. Pihak yang
mengeksekusi transaksi harus terpisah dari pihak yang
membukukan, sebagaimana struktur organisasi berikut:


ORGANISASI
Direktur Operations
• MM: Money Market • RE: Reporting
• FX: Foreign Exchange • RC:
• FI: Fixed Income Reconciliation
• DE: Derivatif & Structure Prod.
Kepala Divisi
Operations

Reporting &
Settlement Reconciliation

MM FX FI DE RE RC
TREASURY OPERATIONS
• Treasury operations difungsikan bank untuk memproses
seluruh pekerjaan back office atas seluruh transaksi dealing
room. Bidang tugasnya meliputi penyelesaian transaksi
(settlement), rekonsiliasi, mencatat, menyusun dan
mendistribusikan laporan baik untuk kepentingan internal
maupun regulator.

• Seseorang yang duduk dalam unit kerja ini harus mampu


memahami setiap esensi transaksi treasury yang beragam.
Adapun flow of work staf yang duduk di unit kerja ini harus
melakukan hal-hal sebagai berikut :
HAL-HAL YANG DILAKUKAN
• Understanding
Staf TO harus mengerti setiap jenis transaksi atas hakikat, risiko, tujuan
transaksi dan alur proses, serta mekanisme settlement nya. Dia juga
harus memahami laporan yang akan dihasilkan pada transaksi
tersebut hingga dampaknya terhadap broker fee maupun
perpajakan.
Contoh:
Jenis transaksi Forex diantaranya FX Today (fx tod), FX Tomorrow (fx
tom) dan FX Spot. Transaksi FX Tod settlement date nya dilakukan
pada tanggal sama dengan tanggal transaksinya. FX Tom
settlement date nya dilakukan satu hari kerja setelah tanggal
transaksi, sedangkan FX Spot settlement date nya dilakukan dua hari
kerja setelah deal date.
• Identifiying
Staf TO harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi transaksi
treasury dilakukan secara benar, dalam nominal yang sesuai,
diproses melalui back office, serta mengidentifikasi dampak transaksi
terhadap risiko bank dan laba/rugi.
HAL-HAL YANG DILAKUKAN

• Verifiying
Staf TO harus memiliki kemampuan untuk
melakukan verifikasi transaksi terasury dengan
benar sebelum dilakukan settlement sehgingga
terhindar dari kesalahan yang dapat
menyebabkan risiko kerugian maupun risiko gagal
bayar.
• Validating
Staf TO harus mampu melakukan validasi
kebenaran transaksi treasury, apakah mata uang,
kurs, limit, nominal yang ditransaksikan telah sesuai
dengan kebutuhan transaksi bank.
HAL-HAL YANG DILAKUKAN

• Settling
Staf TO harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
memadai untuk melakukan proses settlement transaksi sesuai
dengan esensi transaksinya serta batasan waktu dari masing-
masing transaksi (misal: Tod dan Tom).
• Reconciling
Rekonsiliasi pada umumnya dilakukan pada akhir hari dan
pada hasi kerja berikutnya sebagai bagian dari fungsi internal
koontrol yang ditujukan untuk memitigasi risiko transaksi tidak
tercatat, tidak di settle dan tidak ditindaklanjuti sebagaimana
mestinya.
• Reporting
Staf TO harus memiliki kemampuan untuk memproses
menyajikan laporan keungan intern maupun untuk kebutuhan
ekstern sesuai ketentuan yang berlaku (LBU, LHBU, SID).
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Pada umumnya kegiatan treasury operation dibagi menjadi 2


unit kerja, yaitu:
1. Unit Kerja Settlement :
Tugas utamanya melakukan settlement transaksi treasury
sesuai dengan jenis transaksinya dengan benar dan akurat
dengan alur sbb:
a. Meyakini counterparty telah mengirimkan trade
confirmation/settlement instruction letter untuk dilakukan
verifikasi dan otorisasi sebelum di settle yang meliputi:
dealer limit, trade date, nominal, currency, rate, jenis
transaksi (buy/sell) dan underlying yang digunakan.
b. Meyakini kebenaran rincian data pada sistem treasury
(kuotasi bunga dan kurs) dan sistem pembayaran telah
sesuai dengan bukti transaksi.
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Pada umumnya kegiatan treasury operation dibagi


menjadi 2 unit kerja, yaitu:
1. Unit Kerja Settlement (lanjutan):
c. Meyakini bahwa transaksi dilakukan oleh dealer
yang berwenang dan memiliki limit yang sesuai serta
telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.
d. Bila diperlukan melakukan callback melalui phone
recorded terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi
kebenaran transaksi dari pihak counterparty.
e. Settlement dilakukan dengan memperhatikan Cut
off Time (COT) kliring dan menggunakan sistem
pembayaran yang ditentukan oleh regulator seperti
BI-RTGS dan BI-Scriptless Securities Settlement System
(BI-SSSS)
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Pada umumnya kegiatan treasury operation dibagi menjadi 2 unit


kerja, yaitu:

2. Unit Kerja Pelaporan :


Tugas utamanya menyusun, menyajikan dan mendisktribusikan
laporan serta melakukan rekonsiliasi transaksi sehingga tidak ada
transaksi yang open item (yang belum diselesaikan) sebagai double
checking.
Tugasnya:
a. Memahami transaksi treasury mana saja yang harus dilaporkan
kepada regulator.
b. Memahami teknis dan ketentuan pelaporan
c. Membuat, menyajikan dan mengirim laporan

Staf treasury harus memahami ketentuan regulator, baik dalam


prinsip kehati-hatian (GWM, PDN, BMPK) maupun ketentuan
pelaporan transaksi treasury (LBU, LHBU, LLD dan SID).
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Khusus untuk bank yang ditunjuk sebagai primary dealer untuk


transaksi Surat Utang Negara (SUN) oleh Kemenkeu, unit kerta TO wajib
membuat, menyajikan dan mengirim laporan bulanan outstanding
primary dealer kepada Kemenkeu.

Dalam kaitan tugasnya dalam penerbitan Negotiable Certificate of


Deposit (NCD), TO diwajibakan membuat laporan transaksi tersebut
dalam LBBU dan laporan kepada LPS dengan rincian tugas:
1. Meng input, mengelola dan memonitoring static data
counterparty/nasabah
2. Membuat, menyajikan dan mengirim MIS yang dibutuhkan oleh
treasury bisnis.
3. Memastikan keakurasian pelaporan dan ketepatan waktu
penyampaiannya.
4. Melakukan rekonsiliasi transaksi dan menyelesaikan open item.
Surat berharga yang dapat dibeli bank adalah surat berharga
Pemerintah RI dan korporasi yang memiliki investment grade.
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Sebagai kelanjutan dalam pelaporan transaksi treasury, taf TO harus


mampu mengklasifikasikan kualitas berbagai macam produk treasury
yang telah menjadi on balancesheet. Sebagai contoh untuk kualitas
Surat Berharga diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1. Lancar
2. Kurang Lancar
3. Macet

Kualitas surat berharga yang diakui berdasarkan nilai pasar (trading


book) ditetapkan dalam kualitas Lancar apabila memenuhi kriteria :
1. Aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
2. Terdapat nilai pasar secara transparan;
3. Kupon dan kewajiban lain dibayarkan secara tepat jumlah dan
waktu
4. Belum jatuh tempo.
AKTIVITAS TREASURY OPERATION

Sedangkan untuk kualitas surat berharga


hold to maturity (banking book) ditetapkan
Lancar, apabila :
1. Memiliki peringkat investasi atau lebih
tinggi;
2. Kupon dan kewajiban lain dibayarkan
secara tepat jumlah dan waktu
3. Belum jatuh tempo.
KEBIJAKAN TRANSAKSI

TRANSAKSI Forex
Mata uang yang biasa ditransaksikan adalah :
a. Dolar Amerika (USD)
b. Dolar Australia (AUD)
c. Dolar Canada (CAD)
d. Franc Swiss (CHF)
e. Kroner Denmark (DKK)
f. Euro (EUR)
g. Poundsterling (GBP)
h. Dolar Hongkong (HKD)
i. Yen Jepang (JPY)
j. Kroner Norwegia (NOK)
k. Dolar New Zealand (NZD)
l. Riyal Saudi Arabia (SAR)
m. Kroner Swedia (SEK)
n. Dolar Singapore (SGD)
• Contoh Transaksi Forex (Forward)
Perusahaan A di Amerika akan punya piutang (expor)
dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta yen atas
suatu transaksi dalam waktu 2 bulan mendatang. Pada
saat transaksi kurs dollar terhadap Yen sebesar 94 Yen.
Tentunya ia tidak ingin nilai tukar Yen merosot terhadap
Dollar, karena jika demikian maka piutang yang
diperolehnya jadi lebih kecil.
Oleh karenanya dalam transaksi tersebut dia melakukan
transaksi forward (hedging) misalnya rate yang
digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90 yen per
dolla.
Berapakah jumlah dollar yang akan diterima
Perusahaan A, jika di masa depan ternyata Yen merosot
jadi 100 yen per dollar ?
• Jawab (Forward)
Perusahaan A akan tetap dapat menukar 5 juta
yen yang diperolehnya dengan rate 90 yen per
dollar atau sebesar 5 juta/90 yen = $55.555,-.
KEBIJAKAN FX

1. Transaksi FX hanya dapat dilakukan dengan


counterparty bank dan non bank yang telah memiliki
limit transaksi yang telah ditetapkan diantaranya Pre
Settlement Exposure (PSE) dan Settlement Risk (SR)
limit. Namun apabila nasabah atau counterparty
memiliki good funds senilai nominal yang
ditransaksikan dan telah diblokir, maka kedua limit
tersebut dapat diabaikan.

2. Transaksi dilakukan oleh dealer yang memiliki limit


(yunior, senior, dan chief dealer limit). Dealer limit
diantaranya diatur dalam : jenis transaksi, volume
transaksi, open position dan stop loss limit.
KEBIJAKAN FX

3. Transaksi FX dapat dilakukan dengan counterparty


bank dan non bank secara langsung maupun melalui
broker.
4. Tidak diperkenankan memberikan cerukan (saldo giro
kredit) untuk menyelesaikan transaksi.
5. Penetapan kurs dilakukan oleh Treasury Bisnis.
6. Settlement transaksi dilakukan sesuai settlement date
dengan memperhatikan cut off time (COT) masing-
masing mata uang yang ditransaksikan.
Contoh : COT kliring mata uang Yen Jepang,
dilakukan pada pagi hari waktu setempat dimana
terdapat perbedaan waktu Tokyo dengan Jakarta,
sehingga settlement date nya H+1.
KEBIJAKAN FOREX

7. Verifikasi transaksi FX dilakukan Treasury Operation yang


meliputi: counterparty dan dealer limit, trade date, nominal,
currency, kurs, value date dan jenis transaksi (buy/sell).

8. Validasi dilakukan dengan melakukan pengecekan


keabsahan dukomen lain berupa trade confirmation, surat
perintah penyelesaian (settlement instruction letter) yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Bagi bank
yang telah menggunakan proses pembukuan dan
settlement secara STP 9Straight Through Processing), maka
verifikasi dan validasi dilakukan secara otomasi yang
tercantum dalam trade confirmation.

9. Transaksi Forex merupakan komponen yang dihitung dalam


PDN, dimana maksimumnya 20% dari modal bank.
KEBIJAKAN TRANSAKSI

TRANSAKSI Money Market


Merupakan suatu pasar uang bagi bank untuk mendapatkan likuiditas,
maupun menempatkan kelebihan likuiditasnya.
Tujuan:
1. Memastikan bahwa bank memilki likuiditas harian yang cukup
untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
2. Memelihara kecukupan GWM baik rupiah maupun valas sesuai
ketentuan
3. Mengoptimalkan keuntungan dengan memanfaatkan peluang
gapping.
Contoh : BCA pada saat krisis 2008 memperoleh keuntungan
melimpah karena adanya flight quaility dari nasabah bank kecil
dan melalui pasar MM meminjamkankan kembali ke bank2 kecil
tersebut yang kering likuiditas (gap: bunga tabungan 3,25% vs
bunga overnight 15%-20%).
KEBIJAKAN TRANSAKSI

INSTRUMEN Money Market


1. Promissory Notes, merupakan surat sanggup bayar yang
dikeluarkan oleh bank peminjam dengan nominal dan
jangka waktu yang telah ditetapkan.

2. Bank Indonesia Depo Facility, merupakan fasilitas yang


diberikan BI dalam rangka open market facility kepada
bank untuk menempatkan dananya di BI dengan jangka
waktu 1 hari (overnight).

3. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), merupakan surat berharga


dalam rupiah dalam bentuk diskonto.
KEBIJAKAN TRANSAKSI

INSTRUMEN Money Market


4. Bank Indonesia Term Deposit, merupakan transaksi
penempatan dana jangka pendek yang ditawarkan BI
dalam rangka penyerapan uang yang beredar.
5. Repo dan Reverse Repo, dilakukan dalam rangka untuk
manajemen likuiditas.
Repo: sale and repurchase agreement, suatu perjanjian
meminjam dana dengan menjual surat berharga yang
berjanji untuk membeli kembali dikemudian hari sesuai
jangka waktu yang diperjanjikan.
Reverse Repo: secara sederhana adalah sama dengan
repo tetapi dilihat dari sisi pihak yang membeli surat
berharga (yang meminjamkan).
KEBIJAKAN TRANSAKSI

TRANSAKSI Marketable Securities (SSB)


Umumnya transaksi SSB dilakukan tanpa fisik (scriptless) dan disimpan di
bank custody dan menggunakan DVP (delivery versus payment) untuk
settlement nya. Tujuan transaksi SSB dibagi dalam 3 kegiatan, yaitu :
1. Trading book (dapat diperdangkan) untuk tujuan memperoleh
keuntungan dan dilakukan mark to market dimana keuntungan
dan kerugiannya dicatat pada profit and loss. Holding periode
surat berharga ini biasanya 90 hari.
2. Available for Sale (AFS), tersedia untuk dijual untuk tujuan
pengelolaan risiko likuiditas sebagai secondary reserve. AFS
dilakukan mark to market, dimana keuntungan maupun
kerugiannya dicatat pada pos equity.
3. Hold to Maturity (HTM) tidak dijual sampai jatuh tempo untuk
tujuan investasi dan tidak dilakukan mark to market.
KEBIJAKAN TRANSAKSI
TRANSAKSI Derivatif
Merupakan kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya
merupakan turunan dari instrument yang mendasari seperti suku
bunga, kurs, komoditi, equity dan indeks tertentu baik yang diikuti
dengan pergerakan maupun tanpa pergerakan dana. Bank
hanya dapat melakukan transaksi derivatif yang underlying nya
suku bunga dan kurs.
Tujuan transaksi derivatif adalah memberi manfaat lindung nilai
dan keuntungan bagi bank dan nasabah.
Transaksi Derivatif terkait mata uang/Kurs antara lain:
1. Transaksi Forward beserta variasinya merupakan kontrak
pembelian atau penjualan valas terhadap rupiah atau valas
lainnya pada tanggal valuta dimasa yang akan datang
dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak.
KEBIJAKAN TRANSAKSI
TRANSAKSI Derivatif
2. Transaksi Swap beserta variasinya, merupakan kontrak
pembelian atau penjualan valas terhadap rupiah atau valas
lainnya pada tanggal valuta dimasa yang akan datang
dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak
sekaligus dengan perjanjian untuk menjual atau membeli
kembali pada ttanggal valuta yang berbeda dengan harga
yang telah ditentukan pada tanggal kontrak ditutup.
Transaksi ini hanya terdiri dari dua cash flow, yakni pada
tanggal valuta awal (first leg) dan pada valuta akhir (second
leg).
3. Transaksi Option beserta variasinya, merupakan kontrak hak
pembelian (call) atau penjualan (put) atas sejumlah valas
tertentu terhadap rupiah atau valas lainnya pada harga
yang telah ditentukan (strike price) untuk suatu periode
tertentu dengan membayar (bagi pembeli option) atau
menerima (bagi penjual) sejumlah premi tertentu.
KEBIJAKAN TRANSAKSI

Transaksi Derivatif terkait suku bunga antara lain:


1. Forward Rate Agreement (FRA) merupakan kontrak antara dua pihak
untuk menetapkan suku bunga masa depan pada tingkat yang
ditentukan untuk suatu jangka waktu masa depan yang ditetapkan
lebih dahulu.
2. Interest Rate Swap merupakan kontrak pertukaran dua pembayaran
suku bunga yang memiliki karakteristik berbeda. Perbedaan
karakteristik tersebut antara lain sifat bunga (fixwd & floating) atau
indeks yang digunakan, tanpa penyerahan principal. Indeks suku
bunga yang biasa digunakan antara lain LIBOR (london Interbank
Offer Rate, SIBOR (Singapore Interbank Offer Rate, dll.
3. Transaksi Derivatif Terkait Nilai Tukar dan Suku Bunga, merupakan
produk derivatif yang terkait dengan nilai tukar dan suku bunga yang
disebut Cross Currency Swap (CCS). CCS adalah kontrak antara dua
pihak untuk saling mempertukarkan sejumlah pokok/principal dan arus
bunga (flows of interest) dalam mata uang yang berbeda untuk
jangka waktu tertentu. Terdapat tiga tahap dalam CCS, yaitu
pertukaran pokok awal, pembayaran bunga berkala dan pertukaran
akhir.
TERIMA KASIH
AKTIVITAS TREASURY
Dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut diatas, kegiatan Treasury bank akan
meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Mengelola risiko likuiditas, risiko pasar, dan risiko lainnya sebagaimana diuraikan
sebelumnya,
2. Mengelola Likuiditas Bank secara keseluruhan , baik rupiah maupun valuta asing,
termasuk pengaturan posisi GWM dan Posisi Devisa Netto dalam rangka
mendukung pertumbuhan bisnis ,
3. Mengelola Primary & Secondary Reserve
4. Mencari dan menempatkan dana baik Rupiah maupun valuta asing dalam
usaha memelihara likuiditas bank,
5. Melakukan transaksi Trading (Surat berharga , Valuta Asing , Derivatif) baik di
Pasar Uang, maupun di Pasar modal atau secara OTC (over the counter).
6. Melakukan hedging dalam rangka pengamanan posisi bank atau nasabah
sesuai kebutuhan
7. Menawarkan dan menerbitkan produk-produk treasury dalam rangka
maksimalisasi profit dari peluang pasar melalui aktivitas trading yang terkendali.

Anda mungkin juga menyukai