Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan
proyek secarateknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan
analisa ini dapatdiketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya
ekploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan
suatu keputusan baku, atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban.
Karenanya sangat perlu diperharikan suatu atau beberapa pengalaman pada
proyek lain yang serupa dilokasi lain yang menggunakan teknik dan operasi serupa.
Berbeda dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat
perhatiandalam pembuatan studi kelayakan bisnis,karena kebanyakan studi berpuast pada
tigaaspek:pasar,teknik, dan keuangan, karena kebanyakan pembuat studi akan merasa
bahwadengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang
menjalankan preyeksi tersebut akan senang.
Meskipun demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial tidak
selalu perusahaan akan memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak manajemen
tersebutmemanfaatkan pasar potensial; yang ada menjadi pangsa pasar
perusahaan.Teknologi maju yang diterapakan oleh perusahaan tidak selalu penerapannya
akan berjalanlancar . kalau pelaksana tidak amampu mmengelola dengan baik maka
kegiatan yang terjaditidak cost saving pemborosan pemborosan keuangan selalu bisa
timbul meskipun semuanytampak baik. Ini semua menjadikan aspek operasi menjadi
sangat penting dalam pelaksanaan proyek nantinya . ada perusahaan yang mengatakan
bahwa kekayaaan yang paling berharga bagi perusahaan bukanlah modal, mesin dan
peralatan yang serba moderntetapi manajeman opersional yang baik. Ini menandakan
bahwa tenaga tenaga opersional danmanajerial yang baik memgang kunci keberhasilan
usaha tersebut nantinya.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan bagaimana siklus proyek ?
2. Apa itu aspek teknis ?
3. Apa itu Aspek organisasi, dan manajerial ?
4. Apa itu Aspek Komersial ?
5. Apa itu Aspek Financial (Keuangan) ?
6. Menjelaskan tentang aspek social ?
7. Menjelaskan aspek teknis dan manajemen operasi proyek ?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah tentang aspek teknis dan manajemen operasi proyek
ini agar kita dapat mengetahui aspek aspek yang ada dalam suatu proyek dan bagaimana
memahami dan mengetahui apa saja yang ada didalam aspek aspek suatu proyek.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Siklus proyek
Siklus proyek terdiri atas empat tahap: penilaian dan perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan, evaluasi, dan adaptasi. Setiap tahap memiliki karakteristiknya sendiri, serta
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu.
1) Tahap Penilaian
Tahap penilaian kadangkala disebut juga tahap identifikasi. Pada tahap ini
mengapasebuah proyek dikerjakan? adalah pertanyaan penting untuk diajukan.
Permasalahan dan pokok-pokok yang sangat membutuhkan penyelesaian diidentifikasi
pada tahap ini juga.
2) Tahap perencanaan
Tahap penilaian diikuti oleh tahap perencanaan untuk menentukan tujuan dan sasaran
proyek. Kelayakan proyek juga diteliti dengan hati-hati. Selanjutnya rencana kerja
disusun, sumberdaya ditentukan, dan penggunaan sumberdaya direncanakan. Pada tahap
ini sudah saatnya memikirkan dan mengidentifikasi indikator-indikator yang digunakan
untuk mengawasi dan mengevaluasi proyek.
3) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, selama proyek sedang dikerjakan, pemantauan terus-menerus
perlu dilakukan guna memastikan proyek berjalan di jalur yang tepat, mencapai sasaran
dan tujuan, serta menggunakan sumberdaya sesuai perencanaan.
4) Tahap Pelaksanaan
Selama tahap evaluasi, proyek dibandingkan dengan sasaran awal. Tujuannya ialah
melihat apakah sasaran telah tercapai, sekaligus tahu bagaimana cara mencapainya dan
apa saja akibat-akibat dari proyek ini. Dengan kata lain, apa saja perubahan yang telah
terjadi sebagai akibat dari rangkaian kegiatan proyek?
Berdasarkan hasil evaluasi, adaptasi proyek dilakukan dan hasil pembelajaran
diidentifikasi untuk digunakan pada perencanaan proyek selanjutnya. Siklus proyek
merupakan proses berkelanjutan. Setelah tahap evaluasi dan adaptasi, tahap perencanaan
dimulai lagi, diikuti tahap pelaksanaan dan seterusnya.
2. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan
proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut dibangun.
Berdasarkan analisa ini perlu diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi
termasuk biaya eksploitasinya. Berikut ini beberapa hal yang dipertimbangkan dalam
aspek teknis yaitu
1) Lokasi
Variabel-variabel utama pemilihan lokasi proyek
Ketersediaan Bahan Mentah
Letak Pasar yang Dituju
Tenaga Listrik dan Air

2
Supply Tenaga Kerja
Fasilitas Transportasi
Variabel-variabel sekunder pemilihan lokasi proyek
Hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia, maupun ditingkat lokal pada
rencana lokasi.
Iklim, keadaan tanah.
Sikap dari masyarakat setempat ( adat istiadat )
Rencana masa depan perusahaan, dalam kaitannya dengan perluasan
2) Lay-out
Lay-out merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas
fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Lay-out mencakup lay-out site (layout lahan
lokasi proyek), layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik dan fasilitas
fasilitasnya.
Dua tipe utama dari lay-out pabrik :
a. Fungsional
Dalam layout fungsional mesin mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang
sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam suatu ruang / tempat tertentu. Layout
ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi secara pesanan atau lazim disebut
perusahaan dengan proses produksi intermitten.
b. Garis
Pada layout garis, mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan dari operasi
proses pembuatan produk. Dengan demikian dalam layout ini tidak terdapat arus
balik jika suatu aliran pembuatan barang telah sampai pada tahapan tertentu.
Layout ini sering digunakan untuk perusahan yang berproduksi untuk pasaran (
produksi massa).

3. Aspek organisasi, dan manajerial


Aspek ini mempelajari badan/ instansi sebagai pelaksana dan bentuk organisasi, serta
sistem pengelolaan untuk usaha yang direncanakan. Badan/ institusi, bentuk organisasi
dan sistem pengelolaan dari usaha yang direncanakan perlu mendapat pertimbangan,
karena ketiganya merupakan satu kesatuan yang akan menentukan tingkat keberhasilan
pelaksanaan dari proyek yang direncanakan.
1) Organisasi
Organisasi formal menurut klasik adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari
sekelompok orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan
kepemimpinan.Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya, yaitu
dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang, dan
tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Struktur
organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi
dalam perusahaan. Ada empat elemen dalam struktur,yaitu:
a. Spesialisasi aktifitas.
b. Standarisasi aktifitas.

3
c. Koordinasi aktifitas.
d. Besar unit kerja
2) Manajerial
Pada dasarnya manajemen dapat di definisikan sebagai bekerja dengan orang-orang
untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi
dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing) dan penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan
dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Adapun fungsi-fungsi
manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
proses ini ditentukan tentang apa yang dilakukan, kapan dan bagaimana
melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilakukan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau
pekerjaan-pekerjaan dalam unit-nit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan
jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan
sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
c. Pelaksanaan (actuating)
Menggerakan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan
atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pemimpin
atau manajer harus menggerakan bawahannya (para karyawan) untuk
mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi
perintah, memberi petunjuk dan memberikan motivasi.
d. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas
apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

4. Aspek Sosial
Aspek sosial erat hubungannya dengan tempat proyek itu berada sehingga proyek
yang diharapakan tersebut dapat memperhatikan lingkungan atau tempat proyek
tersebut berada. Berikut ini beberapa komponen yang harus di perhatikan suatu
proyek atau investasi :
Komponen Demografi
a. Struktur penduduk
b. Tingkat pendapatan penduduk
c. Pertumbuhan penduduk
d. Tenaga kerja
Komponen Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)
b. Proses social
c. Warisan budaya

4
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
Kesehatan masyarakat
1) Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
2) Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
3) Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit(angka kesakitan dan angka
kematian).
4) Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

5. Aspek Komersial
Dalam suatu proyek termasuk usaha-usaha mengenai pemasaran dari hasil-hasil
proyek yang bersangkutan dan survei bahan-bahan baku serta jasa-jasa yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proyek. Kondisi-kondisi pasar harus diperhatikan
dalam memutuskan mengenai jadi tidaknya suatu proyek.
Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi
perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan
ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama dalam
hal;
1) Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
2) Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku,
serta kepuasaan mereka atas produk.
3) Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.

6. Aspek Financial (Keuangan)


Tujuan umum sebuah proyek adalah untuk menghasilkan benefit dan profit.
Benefit dan profit tersebut merupakan imbalan atas sejumlah dana yang
diinvestasikan dalam sebuah proyek. Dengan demikian, sebuah proyek akan
membutuhkan sejumlah uang sebagai modal yang akan digunakan pada tahap pra
operasi, tahap pembangunan dan tahap operasional.
Dana investasi pada tahap pra operasi biasanya dibutuhkan untuk pengurusan
izin-izin usaha, pematangan lahan (land improvement), dan lain-lain. Pada tahap
pembangunan dana investasi diperlukan untuk membiayai bangunan fisik seperti
gudang, jalan, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan. Pada tahap
operasional sebuah proyek membutuhkan sejumlah uang untuk membiayai modal
kerja seperti untuk membeli pakan, peralatan dan perlengkapan, membayar gaji
karyawan/ upah pekerja, dan lain-lain.
Tingkat benefit dan profit yang dihasilkan dari proyek sangat tergantung dari
kemampuan proyek dalam mengefisienkan biaya proyek. Berdasarkan hal itu, maka
pembiayaan proyek harus direncanakan dengan baik dan cermat dalam bentuk
rencana anggaran biaya (RAB).
Biasanya aspek keuangan didasarkan atas angka proyeksi seperti proyeksi kebutuhan
investasi, proyeksi biaya dan manfaat/ keuntungan, dan proyeksi arus kas. Semua
proyeksi tersebut pada analisis lebih lanjut menjadi dasar bagi penilaian sebuah

5
proyek menurut kriteria investasi dan menilai kemampuan proyek dalam membayar
seluruh biaya yang harus ditanggung.
Sebagai gambaran (tetapi bukan sesuatu yang absolut), dalam mengkaji aspek
keuangan stidaknya ada lima faktor yang harus dikaji. Kelima faktor tersebut adalah :
a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan. Seberapa banyak dana
yang berupa modal sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka
pendek, dan berapa yang jangka panjang.
c. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
d. Manfaat dan biaya dalam artian finansial. Estimasi terhadap resiko proyek, resiko
dalam artian total, atau kalau mungkin yang hanya sistematis. Di sini di samping
perlu ditaksir rugi/laba proyek tersebut, juga taksiran aliran kas diperlukan untuk
menghitung profitabilitas finansial proyek tersebut.
e. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber
dan penggunaan dana.

7. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu mengenai pengaruh (kontribusi yang nyata dari proyek terhadap
pembangunan perekonomian secara keseluruhan dan apakah kontribusinya cukup besar
dalam menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan. Sudut pandang yang diambil
dalam analisa ekonomi adalah masyarakat secara keseluruhan.
Dalam analisa ekonomi, berbeda dengan analisa finansial walaupun keduanya memiliki
obyek analisa yang sama. Dalam analisa ekonomi, pajak dan subsidi diperlukan sebagai
pembayaran transfer, harga yang digunakan adalah harga bayangan (shadow price) atau
harga buku (accounting price) bukan harga pasar. Bunga terhadap modal tidak pernah
dipisahkan dan dikurangkan dari hasil bruto karena bunga modal merupakan bagian dari
hasil keseluruhan (total return) terhadap modal yang tersedia untuk masyarakat secara
keseluruhan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN OPERASI PROYEK


Aspek teknis dan manajemen operasi timbul apabila sebuah gagasan
usaha/proyek yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat
dari segi pemasaran. Aspek pokok dalam aspek teknis produksi adalah masalah lokasi,
luas produksi, proses produksi, peralatan yang digunakan serta lingkungan yang
berhubungan dengan proses produksi.Sedangkan manajemen operasi seperti masalah
perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan dan
pengawasan.
1. ASPEK TEKNIS PRODUKSI
Aspek Teknis Produksi adalah aspek yang berhubungan dengan pambangunan
dari proyek yang direncakan baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses
produksi, penggunaan teknologi (mesin/peralatan) maupun keadaan lingkungan yang
berhubungan dengan proses produksi.
Di dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu
dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam
menentukan aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan.
a. Lokasi Proyek
Faktor lokasi adalah faktor yang ikut secara langsung mempengaruhi
kontinuitas dari kegiatan usaha karena lokasi proyek erat hubungannya dengan
masalah pemasaran hasil produksi dan masalah biaya pengangkutan, disamping
masalah persediaan bahan baku serta penyediaan tenaga kerja, fasilitas
pengakutan dan tersedianya pembangkit tenaga listrik.
b. Daerah Pemasaran
Lokasi usaha yang dekat dengan pemasaran biasanya memepunyai beberapa
keunggulan antara lain pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan
lebih cepat, ongkos angkut dari produk yang dihasilan relatih lebih murah dan
volume penjualan dapat ditingkatkan.
c. Bahan Baku
Pendirian usaha/proyek yang dekat dengan bahan baku juga mempunyai
beberapa keunggulan antara lain supply bahan mentah dapat menjamin
kontinuitas kegiatan usaha, ongkos angkut bahan lebih murah dan perluasan
usaha lebih mudah untuk dilakukan.
d. Tenaga Kerja
Apabila usaha/proyek yang didirikan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah
yang relarif besar (padat karya) sebaiknya lokasi usaha yang didirikan dekat
dengan pemukiman penduduk. Untuk gagasan usaha/pabrik yang direncanakan
memerlukan pekerja yang mempunyai keahlian (skill) sebaiknya lokasi
usaha/proyek tersebut didirikan dekat dengan tenaga kerja yang
mempunyai skill karena ada kalanya untuk memindahkan tenaga kerja skill amat
sulit untuk dilakukan.

7
e. Fasilitas Pengangkutan
Fasilitas pengakutan yang tersedia dalam pemilihan lokasi perlu menjadi
perhatian dari penyusun studi kelayakan, karena masalah pengakutan merupakan
masalah dalam pengangkutan bahan mentah, barang jadi maupun tenaga kerja.
f. Fasilitas Tenaga Listrik dan Air
Secara teknis, apabila usaha/proyek yang direncakan memerlukan fasilitas
listrik dalam kegiatan produksi, tentu penyusunan studi kelayakan dalam
perhitungan lokasi proyek (pabrik) perlu mendapat perhatian terutama ada
tidaknya tenaga listrik yang tersedia.

Menurut Drs. Sofjan Assauri dalam bukunya Management Produksi, metode


penelitian plant site dapat dilakukan melalui metode penilaian hasil value, metode
cost comparison dan economic analysis.
1) Metode Penilaian Hasil Value
Menggunakan metode ini, semua lokasi yang memungkinkan dinilai
dengan memberikan skor dari masing-masing faktor dan lokasi dengan total
nilai tertinggi merupakan lokasi yang terbaik.
Contoh :
Tabel 1
Pemilihan Lokasi Usaha dari Tiga Lokasi yang Memungkinkan
Nilai Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
No. Kebutuhan Pabrik
Ideal A B C
1. Pasar 20 19 20 18
2. Pengangkutan 25 24 20 23
3. Bahan Baku 25 23 21 22
4. Tenaga Kerja 10 7 9 8
5. Iklim 5 4 3 5
6. Fasilitas Listrik 15 12 15 10
JUMLAH 100 89 88 86

Jadi, lokasi yang ideal untuk pembangunan proyek tersebut adalah


lokasi A karena lokasi A secara keseluruhan mempunyai total skor yang
tertinggi.

2) Cost Comparison Method


Pemilihan lokasi dengan menggunakan metode ini dimaksudkan untuk
memilih biaya terendah dari beberapa lokasi yang memungkinkan seperti
biaya bahan baku, biaya bahan bakar serta biaya proses produksi (tenaga
kerja dan biaya laboratorium).
3) Economic Analysis Method
Dalam metode ini perlu dipertimbangkan antara lain biaya tenaga
kerja, biaya pengangkutan, pajak, listrik, dan ditambah faktor kualitataif

8
seperti adat istiadat dimana lokasi usaha/proyek itu didirikan, masalah
lingkungan, sikap masyarakat, perumahan pegawai dan lain sebagainya
yang dianggap perlu untuk dipertimbangkan.

2. LUAS PRODUKSI
Untuk menentukan luas produksi dalam usaha/proyek yang direncakan tergantung
pada pangsa pasar dari produk yang dihasilkan. Apabila pangsa pasar dapat dimiliki
dalam jumlah yang tidak terbatas, tentu jumlah produksi yang dihasilkan sangat
tergantung pada keuntungan optimal yang mungkin diperoleh. Demikian pula dalam
masalah pemasaran dari hasil produksi, apakah produk yang dihasilakan ini
mempunyai pasaran dan lain sebagainya. Untuk menentukan luas produksi
diperlukan penelaahan dari berbagai aspek agar keputusan yang diambil dalan
penyusunan studi kelayakan bisnis sesuai dengan operasionalnya.
3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi dari gagasan usaha/proyek yang akan direncanakan juga perlu
diketahui untuk menetukan jumlah biaya investasi, jenis mesin yang digunakan serta
bentuk bangunan yang diperlukan sesuai dengan proses produksi secara teknis.
Dipihak lain, perlu juag diketahui tentang dampak yang ditimbulkan oleh proses
produksi terhadap lingkungan, apakah proses produksi akan mempengaruhi keadaan
lingkungan.
4. MANAJEMEN OPERASI
Tugas pokok yang menyangkut dengan fungsi manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pengarahan pekerjaan dan pelaksanaan
pengawasan.
a) Perencanaan
Tujuan dari gagasan usaha/proyek adalah untuk mendapatkan
keuntungan/manfaat sesuai dengan tujuan yang telah tercantum dalam studi
kelayakan. Untuk mencapai tujuan ini masih diperlukan suatu perencanaan
secara mnyeluruh beserta kebijakan yang diperlukan, disamping perlu adanya
pedoman kerja agar para karyawan dapat mengetahui apa yang akan dikerjakan.
Seperti perencanaan anggaran perusahaan (anggaran pemebelian, anggran
produksi, anggaran penjualan),perencanaan dalam bidang pengadaan karyawan (
kegiatan apa saja yang akan dilakukan, persyaratan apa saja yang diperlukan
dan berapa jumlah karyawan), perencanaan dalam bidang produksi (jumlah
barang yang diproduksi, standar kualitas yang ingin dicapai serta bahan baku
yang diperlukan), dan perencanaan dalam penjulaan ( jumlah barang yang akan
dijual, bentuk promosi yang diperlukan, cara-cara pendistribusian barang,
penetapan harga, daerah penjualan, masalah pengangkutan, masalah
pergudangan dan biaya penjualan).
b) Pengorganisasian
Untuk memudahkan pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan perlu
dibentuk kelompok-kelompok kerja dari berbagaio aktivitas berdasarkan pada
urutan kegiatan, serta mengelompokkan orang-orang ke dalam hubungan kerja
dengan sebaik-baiknya sehingga para pekerja dapat bekerja dalam bidangnya

9
masing-masing. Seperti bagian pembelian, bagian produksi, gabian pemasaran,
bagian administrasi dan lain sebagainya sesuai dengan kegiatan usaha.
c) Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja bergantung pada berap jumlah tenaga kerja yang
diperlukan disesuaikan dengan jenis pekerjaan, struktur yang telah dbentuk dan
jenis keahlian apa saja yang diperlukan atau kemungkinan aklan diadakan
pendidikan ulang dengan dasar pengetahuan yang ditentukan.
d) Pelaksanaan Pengawasan
Pimpinan perusahaan atau proyek harus melakukan pengawasan terhadap
kegiatan usaha yang dikerjakan secara teratur. Apabila hasil dari perkejaan telah
sesuia dengan rencana yang telah ditetapkan dan bila terjadi penyimpangan
perlu dilakukan tindakan perbaikan agar kesalahan tidak terjadi secara terus
menerus.

10
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan
proyek secarateknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan
analisa ini dapatdiketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya
ekploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan
suatu keputusan baku, atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban.Berbeda
dengan askpek teknis, aspek operasi umumya kurang mendapat
perhatiandalam pembuatan studi kelayakan bisnis,karena kebanyakan studi berpuast pada
tigaaspek: pasar,teknik, dan keuangan, karena kebanyakan pembuat studi akan merasa
bahwadengan dengan memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang
menjalankan preyeksi tersebut akan senang.
2 .Saran
Pembuatan makalah ini tidaklah sempurna, maka dari itu penyusun mengharapkan
kritikan dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini dikemudian harinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://theoningdana.blogspot.co.id/2015/07/makalah-2.html
http://nadhivaqudsiy.blogspot.co.id/2014/11/studi-kelayakan-bisnis-aspek
manajemen.html
http://bahanpustakaula.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-evaluasi-proyek-aspek.html

12
1. sebab sebab yang diakibatkan kegagalan suatu proyek, factor lingkungan ekonomi
social dan politik.
2. aspek teknis dan manajemen yang seperti apa yang dilakukan dalam suatu proyek
agar proyek dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
3. jelaskan proyek yang dilaksanakan yang berkaitan dengan ekonomi yang
menguntungkan.
4.kendala yang ditimbulkan dalam aspek teknis dan manajemen proyek.
5. keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manager proyek dan mengapa harus
memiliki keahlian tersebut
Jawab
1. penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh pengelola proyek.
2. aspek teknis berkaitan dengan lokasi dan tata letak proyek tersebut. Manajemennya
bagaimana mengatur
3.seperti proyek pembuatan jalan, yang tenaga kerjanya bisa diambil dari daerah
tersebut dan diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat tersebut,

13

Anda mungkin juga menyukai