CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini anda
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan tahapan siklus
proyek konstruksi
b. Menjelaskan karakteristik
siklus proyek
c. Menjelaskan pihak-pihak
yang termasuk dalam
stakeholder proyek
d. Menjelaskan pengaruh
organisasi terhadap
pelaksanaan proyek.
e. Menjelaskan ketrampilan-
ketrampilan pokok yang ada
dalam manajemen umum.
f. Menjelaskan pengaruh
lingkungan sosial ekonomi
terhadap proyek
36
Kegiatan proyek konstruksi merupakan kegiatan yang dilakukan secara
sistematis dan bertahap, mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Tahap-tahap
kegiatan proyek yang dilakukan mulai awal sampai pada kegiatan akhir disentu dengan
siklus hidup proyek. Setiap tahap kegiatan proyek saling terkait antara tahap satu
dengan tahap lainnya, antara tahap sebelumnya dan tahap berikutnya. Disamping itu,
siklus proyek sangat dipengaruhi oleh lingkungan proyek, terutama stakeholder proyek
dan keberadaan organisasi yang menaungi suatu kegiatan proyek. Secara umum setiap
tahap kegiatan proyek terkait dengan kegiatan teknis apakah yang akan dikerjakan,
produk yang akan dihasilkan pada setiap tahap, siapakan yang akan terlibat dalam
setiap tahap proyek, dan bagaimana melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan
tiap tahap. Pada bab berikut ini akan dibahas tentang tahap siklus proyek, stakeholder
proyek, pengaruh organisasi, pengaruh lingkungan sosial ekonomi terhadap proyek, dan
perilaku kegiatan proyek.
38
Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek yang
tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk menunjukkan
struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek yang detail sering disebut
dengan metodologi manajemen. Kebanyakan siklus proyek memiliki sejumlah
karakteristik umum yaitu:
1. Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal rendah dan bertambah tinggi
kearah akhir, dan langsung rendah/turun pada tahap akhir
Biaya &
Tenaga kerja
40
Proyek Konstruksi: siklus proyek konstruksi umumnya dapat digambarkan seperti
gambar 2.3. sebagai berikut:
1. Tahap studi kelayakan (feasibility)- tahap ini meliputi kegiatan: perumusan
proyek, studi kelayakan, strategi perencanaan dan persetujuan. Keputusan
untuk melajutkan atau tidak proyek yang akan dibuat dilakukan pada akhir
tahap ini.
2. Perencanaan dan disain (planning and design) - tahap ini meliputi kegiatan:
pembuatan desain utama (base design), pembiayaan dan penjadualan, masalah
kontrak dan pembuatan detail perencanaan. Penyelesaian kontrak dilakukan
dalam akhir tahap ini.
3. Tahap konstruksi (constraction) – tahap ini meliputi manufacturing (penyiapan
mesin), penyerahan, pekerjaan sipil, pemasangan mesin-mesin dan uji coba.
Semua fasilitas harus sudah lengkap dan sempurna pada akhir tahap ini.
4. Tahap akhir dan mulai operasi (turnover and startup) – tahap ini meliputi: uji
coba akhir dan perawatan. Pada akhir tahap ini semua fasilitas harus sudah dapat
bekerja secara penuh.
Beroperasi secara
pekerjaaan semua selesai penuh
Prosentase pekerjaan
100%
Kontrak selesai
Keputusan
Proyek terus/tidak
I II III IV
Waktu
2. STAKEHOLDER PROYEK
41
Stakeholder proyek adalah individu atau suatu organisasi yang secara aktif
terlibat dalam suatu proyek, atau siapun yang menaruh perhatian terhadap proyek baik
dia memiliki pandangan positif ataupun negatif terhadap proyek; mereka menggunakan
pengaruhnya terhadap pelaksanaan dan hasil proyek. Tim manajemen suatu proyek
harus mampu mengidentifikasi stakeholder, mengetahui kebutuhannya, dan kemudian
mengelola kebutuhan tersebut untuk kepentingan penyelesaian proyek. Stakeholder
kunci suatu proyek meliputi:
1. Manajer proyek (Project manager): adalah individu yang bertanggung jawab
mengelola proyek
2. Pelanggan/pengguna (customer/user): adalah individu atau organisasi yang akan
menggunakan produk proyek.
3. Organisasi penyelenggara (performing organization): adalah suatu perusahaan
dimana karyawannya terlibat dalam pekerjaan penyelesaian proyek
(kontraktor/sub kontraktor)
4. Anggota tim proyek (project tim members) – adalah kelompok pelaksana
pekerjaan proyek
5. Penyandang dana (sponsor) – individu atau kelompok, baik berasal dari dalam
atau luar organisasi pelaksana yang menyediakan pendanaan proyek.
6. Kelompok/orang yang berpengaruh(Influencers): adalah individu atau kelompok
orang yang secara tidak langsung terkait dengan penggunaan produk proyek,
tetapi berpengaruh pada pemakai produk proyek, sehingga berpengaruh pada
pelaksanan proyek baik secara positif maupun negatif.
7. Kantor Manajemen Proyek (Proyect Management Office): hal ini jika suatu
proyek memiliki kantor induk/pusat, sehingga juga sekaligus sebagai
stakeholder, jika secara lansung maupun tidak bertanggung jawab terhadap hasil
proyek.
42
Dalam kenyataannya terdapat berbagai macam kategori stakeholder suatu
proyek seperti: pemilik/pendiri, penjual dan kontraktor, anggota tim pelaksana dan
keluarganya, lembaga pemerintah dan media masa, warga secara individu, organisasi
loby baik yang sementara atau permanen, dan masyarakat secara umum. Mengelola
harapan dan keinginan berbagai stakeholder suatu proyek merupakan suatu hal yang
amat sulit karena setiap kelompok stakeholder memiliki tujuan dan kepentingan yang
berbeda. Misalnya: pada proyek real estate: perusahaan menginginkan proyek selesai
tepat waktu; pemerintah daerah menginginkan dapat pajak yang maksimal, pemerhati
lingkungan menginginkan agar proyek tidak mengganggu lingkungan, sedangkan
masyarakat sekitar menginginkan agar jangan sampai tergusur karena ada proyek, dan
menginginkan terserap sebagai tenaga kerja.
Proyek
Sponsor
Proyek
Manajer
Proyek
Tim Manajemen
Proyek
Tim Proyek
Stakeholder Proyek
Dari gambar 2.4 di atas nampak bahwa proyek dipengaruhi oleh stakeholder (sponsor,
manajer proyek, tim manajmen, tim proyek, dan pihak lain yang berkepentihgan). Oleh
karena itu keberhasilan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh hubungan antara
stakeholder tersebut.
3. PENGARUH ORGANISASI
Keberadaan organisasi yang menaungi suatu kegiatan proyek sangat
mempengaruhi pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Misalnya proyek diadakan
oleh pemerintah daerah, maka organisasi pemerintah daerah tersebut akan
mempengaruhi pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Kematangan organisasi
43
penyelenggara proyek akan mempengaruhi sistem manajemen proyek, budaya, perilaku,
dan struktur organisasi. Proyek yang berbasis organisasi adalah kegiatan yang
dilakukan terutama semata untuk suatu proyek Organisasi dalam hal ini dibagi menjadi
dua yaitu:
1. Organisasi dimana pendapatannya terutama didapat dari penyelenggaraan
proyek – seperti perusahaan arstitektur, perusahaan jasa keteknikan, konsultan,
kontraktor konstruksi, kontraktor pemerintah (BUMN), organisasi-organisasi
nonpemerintah.
2. Organisasi yang mengadopsi konsep management by project . Organisasi model
ini cenderung menggunakan sistem manajemen yang menempatkan manajemen
proyek sebagai patokan.
Pada sisi lain non proyek yang berbasis organisasi sering kurang dalam sistem
manajemennya untuk merancang dan mendukung kebutuhan proyek secara efektif dan
efesien. Tidak adanya proyek yang berorientasi sistem, membuat manajemen proyek
lebih sulit diterapkan. Dalam beberapa kasus non proyek yang berbasis organisasi akan
memiliki beberapa departemen atau sub unit yang menjalankan/melaksanakan kegiatan
proyek yang ada. Dalam hal ini tim manajemen proyek harus sadar sekali tentang
pengaruh sistem organisasi terhadap proyek yang dilaksanakan.
Struktur Organisasi.
Pembentukan struktur suatu organisasi harus disesuaikan dengan sumber daya
yang dimiliki oleh proyek. Struktur organisasi suatu proyek dapat dilukiskan dalam
rentangan spektrum dari struktur fungsional sampai pada struktur proyek murni.
44
Tabel 2.1. Struktur Organisasi
Struktur
Organis Fungsional Matrik Proyek Murni
asi
Karakteristik Lemah Sedang Kuat
Proyek
Otoriotas Kecil/tidak ada Terbatas Sedang Kuat Tinggi/menyeluruh
Pimpinan Proyek
Penugasan Amat 0-25% 25-60% 50-95% 85-199%
Personil Pada terbatas/tidak ada
Proyek
Peran/tugas Part-time Part-time Part-time Part-time Part-time
pimpinan proyek
Peran Staf inti Kordinator Kordinator Manajer Manajer Manajer proyek
proyek proyek/pemimpin proyek/pemimpin proyek Proyek
proyek proyek
Staf Administrasi Part-time Part-time Part-time Part-time Part-time
proyek
Struktur organisasi klasik adalah struktur organisais fungsional, dalam hal ini stuktur
organisasinya bersifat hierarchis, dimana setiap staf hanya mewakili satu atasan. Staf
organisasi dikelompokkan sesuai dengan bidang spesialisasinya seperti bidang produksi,
pemasaran, teknik, akunting, dimana manajer fungsional berada pada posisi puncak.
Model struktur organisasi fungsional dapat dilukiskan seperti gambar 2.5 di bawah ini.
Dirut
Dirut Kordinasi Proyek
45
4. PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PROYEK
Seperti pada manajemen umum, suatu proyek juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan seperti sosial ekonomi. Tim manajemen proyek harus memahami kondisi
saat ini dan beberapa kecenderungan yang mungkin timbul yang berpengaruh besar
terhadap keberadaan proyek. Beberapa variabel sosial ekonomi yang sering
mempengaruhi suatu proyek antara lain: (l) Standard dan Peraturan yang berlaku, (2)
keadaan/kondisi global, (3) budaya dan (4) ketahanan lingkungan sosial ekonomi.
Krisis ekonomi yang mulai terjadi di Indonesia tahun 1998, ternyata sangat berpengaruh
pada proyek-proyek konstruksi, dimana pada kurun waktu itu banyak perusahaan jasa
konstruksi yang membangun proyek konstruksi bangkrut.
Manajemen proyek merupakan suatu usaha yang bersifat integrative. Tindakan atau
kegagalan yang dialami dalam suatu sub bidang akan mempengaruhi bidang lainnya.
Interaksi antar bidang tersebut secara langsung harus dipahami dengan baik, dan
mungkin sulit dipisahkan dan bersifat tidak pasti. Misalnya perubahan lingkup suatu
proyek akan mempengaruhi harga, tetapi mungkin tidak mempengaruhi moral tim atau
kualitas produk. Proyek manajemen yang berhasil memerlukan kemampuan yang aktif
dalam mengelolaan interaksi yang terjadi pada berbagai sektor proyek.
Gambar 2. Kepemimpinan
47
(2) Komunikasi:
Komunikasi melibatkan masalah pertukaran informasi. Pengirim pesan/informasi
bertanggung jawab terhadap kejelasan, ketepatan informasi, sehingga penerima
informasi dapat menerima informasi dengan benar. Pada dasarnya komunikasi
memiliki beberapa dimensi antara lain:
a. Tertulis atau lisan, pendengar dan pembicara
b. Internal (untuk kalangan sendiri) dan eksternal (untuk pelanggan, media,
masyarakat umum dan sebagainya)
c. Bersifat formal (laporan, pengarahan dan sebagainya) dan informal (memo
percakapan yang bersifat khusus/ad hoc conversation, dan sebagainya)
d. Bersifat vertical (antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi) dan bersifat
horizontal (antara karyawan/staf selevel)
(3) Negoisasi
Negoisasi adalah usaha untuk melakukan pembicaraan dengan seseorang sehingga
tercapai suatu persetujuan/kesepakatan. Suatu perjanjian bisa dinegoisasikan secara
langsung atau melibatkan pihak lain seperti asisten/wakil, mediasi atau melalui badan
arbitrase. Prose negosiasi dapat terjadi dalam dalam berbagai isu dan dalam berbagai
waktu dan berbagai tingkatan, tingkatan organisasi proyek. Umumnya hal-hal yang
dinegoisasikan dalam suatu proyek antara lain:
a. Lingkup, harga dan jadual pencapaian tujuan proyek
b. Perubahan lingkup, harga atau jadual
c. Kontrak beserta persyaratan-persyaratannya
d. Tugas-tugas
e. Sumber daya
48
Gambar 2. Negosiasi proses
tercapainya suatu kesepakatan
6. KEGIATAN/PROSES PROYEK
Proyek merupakan gabungan dari suatu proses/tahapan. Proses adalah seperangkat
tindakan untuk mencapai tujuan/hasil yang diharapkan . Tahapan/proses suatu proyek
dibuat oleh manusia dan umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu:
o Proses manajemen proyek, menjelaskan organisasi dan penyelesaian suatu
proyek.
o Proses yang berorientasi produk: menetapkan dan menciptakan produk suatu
proyek.
Kedua komponen tersebut saling tumpang tindih dan berinteraksi sepanjang siklus
proyek pengelompokan tahap suatu proyek dapat dilakukan dalam lima kategori yaitu:
a. Tahap inisiasi/awal (initiating proseses): adalah proses yang dilakukan untuk
pemberian hak untuk pendirian/pelaksanan proyek
49
b. Tahap perencanaan (planning process): adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendefinisikan dan mengkongkritkan tujuan proyek dan memilih alternatif
tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan proyek
c. Tahap pelaksanaan (executing priocess): adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengkoordinasikan manusia dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan
perencanaan yan telah dibuat
d. Tahap pengendalian (controlling process): adalah kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan pengawasan/monitoring dan mengukur kemajuan dalam pencapaian
tujuan, sehingga dapat diketahui penyimpangan yang terjadi, dengan demikian
dapat dilakukan tindakan pembetulan.
e. Tahap penutupan (clocing process): adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyelasaikan segala aktivitas proyek dengan baik dan proyek siap diserahkan
kepada pemilik.
Tahapan kegiatan proyek seperti di atas bersifat saling tumpang tindih, dimana hasil
kegiatan dalam satu tahap menjadi masukan untuk tahap berikutnya.
Proses Proses
inisiasi Perencanaa
n
Proses Proses
Pengawasan pelaksanaan
Proses
penutupan
Dari gambar 2.6 di atas terlihat bahwa proses inisiasi dan proses pengawasan
merupakan masukan bagi peroses perencanaan; proses perencanaan merupakan
masukan bagi proses pelaksanaan; sedangkan proses pengawasan dan proses
pelaksanaan saling timbal balik dalam arti proses pengawasan merupakan masukan
bagi peroses pelaksanaan dan proses pelaksanaan menjadi masukan untuk proses
pengawasan.
50
Proses Pelaksanaan
tingkat
Proses Perencanaan
aktivitas
Proses Penutupan
Proses
Inisiasi
Proses Pengawasan
Cost and
Staffing
Level
Waktu
Gambar 2.8. Tipe Anggaran Proyek dan Tenaga Kerja Pada Siklus Proyek
51
Dari gambar 2.8 di atas nampak kebutuhan anggaran dan kebutuhan tenaga kerja pada
awal proyek rendah, kemudian meningkat saat pelaksanaan dan menurun secara cepat
pada saat tahap akhir proyek.
Tinggi
Pengaruh Stakeholder
Anggaran
Rendah
Pada awal kegiatan proyek stake holder sangat tinggi pengaruhnya pada proyek, baik
secara positif maupun negatif, dan semakin lama proyek berjalan pengaruh stake holder
semakin menurun. Sedangkan anggaran pada awal proyek rendah dan semakin
meningkat pada pelaksanaan proyek
52
Idea
Project Management Team
Inputs
Phases
INITIAL INTERMEDIATE FINAL
Project
Management Charter Plan Approval
Outputs Base Line Acceptance
Scope Statement Progess
Project Product
Delivarable
Dari gambar 2.10 di atas nampak bahwa secara umum tahapan (phase) proyek terbagi
tiga yaitu tahap inisiasi (initial), tahap pelaksanaan (intermediate), dan tahap akhir/
penutupan (final). Tahap inisiasi menghasilan dokumen proyek (project charter); tahap
pelaksanaan menghasilkan rencana proyek, proses kemajuan proyek, sedangkan tahap
akhir menghasilkan produk
53
Divestment
Upgrade
Business
Plan
Operation
IDEA Product n
Project
INITIAL INTERMEDIATE FINAL
Life Cycle
Dari gambar 2.11 di atas nampak bahwa suatu organisasi/perusahaan sebagai langkah
awal dalam bisnisnya membuat suatu rencana bisnis (business plan), kemudian
dilanjutkan pengembangan ide, kemudian menuju siklus proyek (tahap inisiasi/initial,
pelaksanaan/intermediate, dan tahap akhir/final) sehingga menghasilkan suatu produk,
sampai tahap operasi (kegiatan non proyek), dan siklus tersebut terus berlanjut.
54
1. Anggaran: proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh
melebihi anggaran.
2. Jadwal: proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal
akhir yang telah ditentukan.
3. Mutu: produk atau hasil kegiatan produksi harus memenuhi spesifikasi
dan kriteria yang dipersyaratkan.
Macam-macam proyek
1. Proyek Engineering-Konstruksi: komponen kegiatan utamanya yaitu
pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi.
2. Proyek Engineering-Manufaktur: maksud dari proyek ini untuk
manghasilkan produk baru.
3. Proyek Penelitian dan Pengembangan: proyek ini bertujuan untuk
melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka menghasilkan
suatu produk tertentu.
4. Proyek Pelayanan Manajemen: proyek yang tidak membuahkan hasil
dalam bentuk fisik tapi laporan akhir.
5. Proyek Kapital: biasanya meliputi pembebasan tanah, penyiapan lahan,
pembelian alat dan material dll
6. Proyek Radio-Telekomunikasi: membangun jaringan telekomunikasi
7. Proyek Konservasi Bio-Diversity: proyek ini berkaitan dengan usaha
pelestarian lingkungan.
Awal timbulnya suatu proyek dapat berasal dari beberapa sumber yaitu:
1. Rencana Pemerintah
2. Permintaan Pasar
3. Dari dalam Perusahaan yang Bersangkutan
4. Dari Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
55
kegiatan berlangsung mulai dari titik awal, kemudian jenis dan intensitasnya meningkat
sampai ke puncak (peak), semakin menurun, dan berakhir. Kegiatan-kegiatan tersebut
memerlukan sumber daya yang berupa jam-orang (man-hour), dana, material atau
peralatan.
56
teknik, produksi, manajemen dan organisasi. Dokumen tersebut juga berisi perkiraan
garis besar biaya dan jadwal proyek.
57
(4). Tahap Terminasi
Kegiatan utama pada tahap terminasi adalah sebagai berikut :
a) Mempersiapkan instalasi atau produk beroperasi, seperti uji
coba start-up, dan performance test.
b) Penyelesaian administrasi dan keuangan proyek seperti
asuransi dan klaim.
c) Seleksi dan kompilasi dokumen proyek untuk diserahkan
kepada pemilik atau kepada induk perusahaan
d) Melaksanakan demobilisasi dan reassignment personil
Deliverable akhir tahap Terminasi berupa:
a) Instalasi atau produk yang siap pakai atau siap beroperasi. Ini ditandai dengan
diterbitkannya sertifikat “operational acceptance” oleh pemilik proyek untuk
pelaksana atau kontraktor.
b) Dokumen pernyataan penyelesaian masalah asuransi, klaim dan jaminan
(warranty).
10. RANGKUMAN
Siklus hidup proyek adalah tahap-tahapan yang saling berhubungan mulai awal
kegiatan proyek sampai akhir kegiatan proyek. Pada proyek konstruksi: siklus proyek
konstruksi umumnya dapat digambarkan sebagai berikut: (l) Tahap studi kelayakan
(feasibility)- tahap ini meliputi kegiatan: perumusan proyek, studi kelayakan, strategi
perencanaan dan persetujuan. Keputusan untuk melajutkan atau tidak proyek yang
akan dibuat dilakukan pada akhir tahap ini, (2) Perencanaan dan disain (planning and
design) - tahap ini meliputi kegiatan: pembuatan desain utama (base design),
pembiayaan dan penjadualan, masalah kontrak dan pembuatan detail perencanaan.
Penyelesaian kontrak dilakukan dalam akhir tahap ini, (3) Tahap konstruksi
(constraction) – tahap ini meliputi manufacturing (penyiapan mesin), penyerahan,
pekerjaan sipil, pemasangan mesin-mesin dan uji coba. Semua fasilitas harus sudah
58
lengkap dan sempurna pada akhir tahap ini, dan (4) Tahap akhir dan mulai operasi
(turnover and startup) – tahap ini meliputi: uji coba akhir dan perawatan. Pada akhir
tahap ini semua fasilitas harus sudah dapat bekerja secara penuh.
Stakeholder proyek adalah individu atau suatu organisasi yang secara aktif
terlibat dalam suatu proyek, atau siapun yang menaruh perhatian terhadap proyek baik
dia memiliki pandangan positif ataupun negatif terhadap proyek; mereka menggunakan
pengaruhnya terhadap pelaksanaan dan hasil proyek. Seperti pada manajemen umum,
suatu proyek juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti sosial ekonomi. Tim
manajemen proyek harus memahami kondisi saat ini dan beberapa kecenderungan yang
mungkin timbul yang berpengaruh besar terhadap keberadaan proyek. Beberapa
variabel sosial ekonomi yang sering mempengaruhi suatu proyek antara lain: (l)
Standard dan Peraturan yang berlaku, (2) keadaan/kondisi global, (3) budaya dan (4)
ketahanan lingkungan sosial ekonomi.
59