Anda di halaman 1dari 27

1. Apa aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik ?

2. Apa efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?


3. Apa factor-faktor yang menentukan efek arus listrik terhadap tubuh manusia ?
4. Apa langkah-langkah aman bekerja pada instalasi listrik ?
5. Apa prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bidang kelistrikan ?

2.1 Aspek Aspek Pencegahan Kecelakaan Listrik

Mencegah terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan


dengan mengatasi terjadinya kecelakaan hal ini disebabkan karena kecelakaan dapat
merugikan berupa material dan dapat menimbulkan kematian.oleh sebab itu pencegahan
jauh lebih penting di bandingkan mengatasi kecelakaan. (1)
Pada pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan listrik hendaknya kita
perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan untuk mencegah
kecelakaan yang diakibatkan oleh listrik, agar kita terhindar dari bahaya yang disebabkan
oleh listrik.

2.1.1 Pencegahan kecelakaan listrik

Berikut ini adalah aspek-aspek pencegahan kecelakaan listrik, yaitu :


A. Proteksi dari kejut listrik
- Proteksi dari sentuhan langsung
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu cara di
bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih kecil

- Proteksi dari sentuh tak langsung

1
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuh tak
langsung) dengan salah satu cara di bawah ini:
a) Mencegah mengalirnya arus gangguan melalui badan manusia atau ternak;
b) Membatasi arus gangguan yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang
lebih kecil dari arus kejut listrik;
c) Pemutusan suplai secara otomatis dalam waktu yang ditentukan pada saat terjadi
gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang
bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau
lebih besar dari arus kejut listrik.

CATATAN :
Untuk mencegah sentuh tak langsung, penerapan metode ikatan penyama
potensial adalah salah satu prinsip penting untuk keselamatan.

B. Proteksi dari efek termal

Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada risiko
tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api listrik.
Demikian pula tidak akan ada risiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama
perlengkapan listrik beroperasi secara normal.

C. Proteksi dari arus lebih

Manusia atau ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari cedera, dan harta benda
diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres elektromekanis karena
arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar aktif. Proteksi ini dapat dicapai
dengan salah satu cara di bawah ini:

a) Pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus lebih itu
mencapai nilai yang membahayakan dengan memperhatikan lamanya arus lebih
bertahan;
b) Pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang aman tidak
terlampaui.

2
D. Proteksi dari arus gangguan
Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan untuk
menyalurkan arus gangguan harus mampu menyalurkan arus tersebut tanpa menimbulkan
suhu yang berlebihan.

CATATAN :

a) Perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) Untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1, terjamin proteksinya dari arus
lebih yang disebabkan oleh gangguan.

E. Proteksi dari tegangan lebih.

Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang
disuplai dengan tegangan yang berbeda.

Manusia dan ternak harus dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari
kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang mungkin timbul akibat sebab
lain (misalnya: fenomena atmosfer atau tegangan lebih penyakelaran).

2.1.2 Syarat-syarat umum instalasi listrik


Disamping persyaratan umum instalasi listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku harus di perhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
antara lain :
a. Syarat Keamanan
Artinya instalasi listrik harus tidak membahayakan keselamatan bagi manusia,
peralatan, serta benda-benda dan bangunan dari bahaya listrik. Selain itu syarat
keamanan juga terbagi atas 2 macam yaitu :
1. Syarat keamanan (perencanaan kerja)
Instalasi listrik harus di buat sedemikian rupa sehingga kemungkinan
timbul kecelakaan sangat kecil, aman dalam hal ini berarti tidak
membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda

3
sekitarnya dari kerusakan akibat adanya gangguan seperti : gangguan hubungan
singkat, tegangan lebih, beban lebih dsb.

Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia, maka pemasangan


instalasinya harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
disamping itu, untuk mengamankan instalasi listrik dari kerusakan-kerusakan
akibat gangguan seperti hubungan singkat, beban lebih maupun tegangan lebih
(akibat sambaran petir) maka pada instalasi tersebut di pasang alat-alat
pengaman yang sesuai misalnya sekring, pemutus daya dsb.

2. Syarat keamanan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan Pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin


secara baik,jadi instalasi listrik harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terputus atau terhentinya aliran listrik,jika masih tetap ada
gangguan-gangguan yg terjadi mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka
harus cepat diperbaiki keandalan bebannya,keandalan beban dapat dibagi
menjadi beberapa tingkat yaitu :

Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi terhenti


aliran listrik memungkinkan akan menyebabkan kematian akibat
kecelakaan.
Beban yang memerlukan keandalan yang sangat tinggi walaupun terhenti
aliran listrik tidak dapat meyebabkan kematian. Sebagai contoh : gangguan
tegangan yang berlebihan seperti koslet dan overload.

3. Syarat keandalan

Artinya instalasi listrik harus memiliki kerja yang sangat baik dan kekuatan
yang oktimal sehingga tidak membahayakan dan merugikan pengguna
listrik.Keandalan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Keandalan yang sangat-sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk rumah


sakit harus direncanakan semaksimal mungkin karena terhentinya aliran
listrik dapat meyebabkan kematian.

4
b. Keandalan yang sangat tinggi, misalnya : instalasi untuk industri yang
harus direncanakan secara baik karena terhentinya aliran listrik dapat
meyebabkan kerusakan dan meyebabkan kerugian.
c. Keandalan yang baik, misalnya : instalasi pabrik-pabrik harus direncanakan
dengan baik bila terhentinya aliran listrik akan menimbulkan kerugian.
d. Instalasi yang mutu nya terjamin hal ini berarti konsumen mendapat aliran
listrik degan ukuran yang normal, yaitu kerugian tegangan (normal) = 2%

Keandalan yang mudah di perluas, Sebagai contoh : sambungan yang tidak


bagus Standar keselamatan kerja Dalam pengolongan sebagai keselamatan
kerja antaranya :

a. Pelindungan badan meliputi : pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala


dan telinga.
b. Pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya
yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.
c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

Pengaman ruangan meliputi: pelindung kebakaran,sistem alarm air


hidram, penerangan yang cukup, fentilasi yang baik dsb. Dan agar
keselamatan kerja terjalin maka harus melaksanakan kewajiban antara
lain: harus di berikan instruksi dengan benar kepada anak buah secara
tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan di kerjakan,jika
terjadinya kecelakaan, seorang instruksi berkewajiban menyelidiki
terjadinya sebab-sebab kecelakaan dan kerusakan yang terjadi.

2.2 Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Kesetrum (tersengat listrik) dalam bahasa Indonesianya adalah istilah yang sering
digunakan oleh orang awam dan tersengat listrik dapat mengakibatkan kaget, shock,
sesak nafas, terengah-engah, tekanan darah menurun, pusing, mual, muntah, terbakar,
bahkan nyawa pun bias lenyap dalam seketika. (5)

5
Ketika seseorang tersengat listrik maka terjadi perpindahan elektron secara
berantai dari setiap atom yang terpengaruh di tubuhnya. Atom adalah bagian terkecil dari
sutu unsur, sedangkan unsur ialah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain
yang lebih sederhana. Atom dalam rubuh manusia berarti bagian terkecil dari unsur-unsur
yang menyusun tubuh manusia. Perlu diketahui pula bahwa elektron ialah penyusun atom

yang bermuatan negatif. Arus listrik merupakan aliran elektron. (6)


Lampu di rumah-rumah bisa menyala karena ada elektron yang diberi jalan
melewati dan memanaskan kawat pijar di dalam bola lampu hingga menyala. Semua arus
listrik akan menjalani siklus mulai dari tempat pemberangkatan listrik di pembangkit
listrik lalu melewati alat-alat listrik di rumah-rumah, dan kemudian berakhir di
tanah/bumi (ground). Tubuh manusia merupakan konduktor sehingga apabila salah satu
anggota tubuh menyentuh listrik dan anggota tubuh lain menyentuh tanah (ground), maka
akan mengalir arus listrik melalui tubuh.
Tubuh manusia merupakan jalan tercepat bagi arus listrik untuk mencapai
ground. Apabila terdapat hambatan dalam tubuh, maka sebagian energi untuk
perpindahan elektron tersebut berubah menjadi energi panas. Rasa sakit yang dialami
merupakan akibat perpindahan elektron yang merangsang saraf-saraf secara berlebihan.
Kejutan listrik dapat terjadi saat kontak antara badan manusia dengan sumber
tegangan yang cukup tinggi untuk mengakibatkan aliran arus melalui otot atau rambut.
Arus minimal yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sekitar 1 mA. Arus ini bisa
menimbulkan pada jaringan atau fibrilasi jika cukup tinggi. Kematia yang disebabkan
oleh kejutan listrik dapat disebut dengan elektrokusi. Umumnya, arus yang mencapai 100
mA adalah fatal jika melewati bagian sensitif dari badan.
Tanah merupakan penghantar yang baik, karena tanah biasanya lembab, atau
biasanya juga ada hubungan dengan netral (ground) untuk beberapa instalasi atau karena
instalasinya jelek. Maka dari itu digunakan sepatu safety saat mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan listrik.
Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentang terhadap pengaruh aliran arus
listrik. Ada empat batasan jika kita tersengat arus listrik :
1. (0,1 mA 0,5 mA) : Jantung tidak berpengaruh sama sekali bahkan
dalam jangka waktu yang lama.
2. (0,5 mA 10 mA) : Jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul di

6
permukaan kulit. Diatas 10 mA 200 mA
jantung sampai jangka waktu maksimal 2 detik.
3. (200 mA 500 mA ) : Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa
sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah
bahaya.
4. ( diatas 500 mA ) : Jantung akan rusak dan secara permanen dapat
merusak sistem peredaran darah serta berakibat
kematian.

Faktor yang berpengaru ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ke tubuh dan lama
waktu menyentuh. Tubuh manusia memiliki tahanan Rk sebesar 1000 = 1k, dan pada
saat tangan menyentuh tegangan PLN 220 V, arus yang mengalir sebesar :

1k = U/Rk = 220 V/1000 = 220 mA

Arus 1k sebesar 200 mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung,


tetapi di atas 0,2 detik sudah berakibat fatal, bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Bahaya / dampak sengatan listrik pada manusia :


a. Psychological Shock (Kejutan Listrik)
Besar shock yang dirasakan akibat sengatan listrik sangat bergantung kepada
besarnya tegangan, durasi, arus, jalur aliran, frekuensi, dan lain-lain. Kaget atau kejutan
listrik sudah mulai dapat dirasakan untuk DC 5 10 mA dan untuk AC 1 10 mA pada
frekuensi 60 Hz. (5)

b. Ventricular Fibrillation (Fibrilasi Otot Jantung)


Fibrillation adalah kontraksi serat otot jantung yang cepat, tidak beraturan, tidak
singkron jika terkena arus yang cukup besar (frekuensi 50 60 Hz) untuk AC dengan
arus 60 mA dan 300 500 mA untuk DC, tapi bila aliran listrik langsung berada di jalur
menuju jantung, arus lebih kecil dari 1 mA sudah dapat menyebabkan Fibrillation). Hal
ini dapat berbahaya karena sel-sel otot bergerak tidak beraturan sehingga jantung
mengalami gangguan saat menjalankan fungsinya sebagai alat pemompa darah. Bila besar
arus yang masuk mengacaukan jantung melebihi 200 mA maka otot jantung sudah tidak
dapat digerakkan lagi yang menyebabkan kematian manusia.

7
c. Burns (Luka Bakar)
Luka bakar diakibatkan pemanasan jaringan akibat menerima tegangan tinggi
500 1000 Volt. Bahkan pada tegangan 16 Volt bisa berakibat fatal pada manusia jika
terkena organ penting seperti jantung.

d. Neurological Effect
Sengatan listrik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf jika
terutama jantung dan paru-paru. Sengatan listrik yang tidak mematikan bisa
menyebabkan Neuropathy (gangguan, kerusakan, ketidak seimbangan dalam sistem saraf
peripheral). Gejala penderita Neuropathy adalah otot bekerja lemah, tegang dan kejang.
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga muncul.

2.3 Faktor Faktor yang Menentukan Efek Arus Listrik Terhadap Tubuh
Manusia

Beberapa faktor yang mengakibatkan beraneka ragam dampak sengatan listrik adalah :

1. Ukuran fisik bidang kontak

Semakin besar dan luas bidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik,
semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir
melewati tubuh dan akibatnya semakin parah. (1)

8
2. Kondisi tubuh

Kondisi tubuh korban maksudnya kondisi kesehatan korban. Apabila yang


terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah
dari korban yang dalam kondisi prima.

3. Hambatan / tahanan tubuh

Ketika kulit manusia dalam kondisi kering, tahanan tubuh menjadi tinggi dan
cukup untuk melindungi bahaya sengatan listrik. Namun, kondisi kulit benar-benar kering
sangat jarang dijumpai, kecendrungannya setiap orang akan mengelurkan keringat
walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu tubuh dianggap selalu basah sehingga tahanan
menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan menjadi tinggi.

Tahanan tubuh ini dipengaruhi pula oleh jenis kelamin wanita dewasa memiliki
tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh wanita dewasa lebih
rendah dibandingkan tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang
mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar dan akibatnya tentu lebih parah.

4. Jumlah miliampere

Miliampere adalah satuan yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Semakin
besar arus listrik yang melewati tubuh manusia, semakin besar pula resiko sengatan yang
ditimbulkan bagi tubuh manusia. Batas ambang sengatan listrik dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Batas Arus

Pengaruh yang mungkin pada tubuh manusia

Jumlah Arus Pengaruh Terhadap Tubuh Manusia

1 mA Level persepsi, terasa adanya arus listrik sedikit.

5 mA Merasa terkejut, tidak menyakitkan tapi mengganggu.

9
6-30 mA Sakit dan sangat mengejutkan, otot kehilangan
control.

50-150 mA Sakit yang hebat, pernapasan tertahan, otot


berkontraksi keras dan tidak sanggup lagi melepaskan
penghantar, mungkin terjadi kematian.

1000-4300 mA Ventricular fibrillation (jantung kehilangan irama


denyut), kontraksi otot dan kerusakan syaraf terjadi.
Sangat mungkin terjadi kematian.

10.000 mA Kegiatan jantung tertahan, terbakar hebat, dan terjadi


kematian

5. Bagian tubuh yang dialiri arus

Ketika tubuh tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melewati tubuh. Apabila
arus listrik tersebut melewati bagian-bagian vital seperti jantung, sengatan listrik akan
sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.

6. lamanya arus mengalir.

Semakin lama tubuh manusia tersengat listrik tentu bahaya yang ditimbulkan
akan semakin parah pula.

10
Gambar 2. Aliran Listrik Sentuh Langsung

Model terjadinya aliran ke tubuh manusia dapat dilihat pada gambar 2. Sumber
listrik AC mengalirkan arus ke tubuh manusia sebesar Ik, melewati tahanan sentuh tangan
Rut, tubuh manusia Rki dan tahanan pijakan kaki Ru2. Tahanan tubuh manusia
rata-rata 1000 ?, arus yang aman tubuh manusia maksimum 50mA, maka besarnya
tegangan sentuh adalah sebesar :

UB = Rk. Ik = 1000 ? x 50 mA = 50 V

Mengapa tegangan Akumulator 12V tidak menyengat saat dipegang terminal


positip dan terminal negatifnya, karena tubuh manusia baru merasakan pengaruh
tegangan listrik diatas 50V.

Faktor yang berpengaruh ada dua, yaitu besarnya arus mengalir ketubuh dan lama
waktunya menyentuh. Tubuh manusia rata-rata memiliki tahanan Rk sebesar 1000 ? = 1k
?, dan pada saat tangan menyentuh tegangan PLN 220V (gambar 3), arus yang mengalir
ke tubuh besarnya. (6)

11
Gambar 3. Tahanan Tubuh Manusia

Ik = U/Rk =220V/1000 ? = 220mA

Arus Ik sebesar 200mA dalam hitungan milidetik tidak membahayakan jantung,


tetapi diatas 0,2 detik sudah berakibat fatal bisa melukai bahkan bisa mematikan.

Tegangan sentuh bisa terjadi dengan dua cara, yaitu:

- Cara pertama tangan orang menyentuh langsung kawat beraliran listrik gambar 4a.
- Cara kedua tegangan sentuh tidak langsung, ketika terjadi kerusakan isolasi
pada peralatan listrik dan orang menyentuh peralatan listrik tersebut yang
bersangkutan akan terkena bahaya tegangan sentuh gambar b.

Gambar 4a. Tegangan Sentuh Langsung

12
Gambar 4b. Tegangan Sentuh Tidak Langsung

Kerusakan isolasi bisa terjadi pada belitan kawat pada motor listrik, generator
atau transformator. Isolasi yang rusak harus diganti karena termasuk kategori kerusakan
permanen. Bahaya listrik akibat tegangan sentuh langsung dan tidak langsung, keduanya
sama berbahayanya. Tetapi dengan tindakan pengamanan yang baik, akibat tegangan
sentuh yang berbahaya dapat diminimalkan.

2.4 Lima langkah Aman Pada Instalasi Listrik

Untuk mengurangi dampak negatif dari listrik dalam penggunaan serta ketika
memasang instalasinya terdapat beberapa langkah aman untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan ketika bekerja pada instalasi listrik.

1. SWITCH OFF
Mengubah semua posisi peralatan hubung (sakalar) dan alat pengaman dari on
menjadi off. (4)

2. PASTIKAN BAHWA ARUS LISTRIK BENAR-BENAR TIDAK DAPAT


DISAMBUNG LAGI
Memastikan arus listrik benar-benar tidak dapat disambung lagi dapat dilakukan
dengan cara mengunci kembali panel hubung bagi sesudah melakukan switch off dan

13
membawa kunci panel ke tempat kerja. selain itu untuk pasang juga tanda-tanda bahaya
peringatan yang mencolok dan dapat menarik perhatian.

3. PASTIKAN BAHWA TEGANGAN BENAR-BENAR SUDAH TIDAK ADA


Memastikan tegangan benar-benar sudah tidak ada dapat dilakukan dengan
menggunakan voltage tester/ test pen. untuk lebih menjamin bahwa tegangan sudah
tidaka ada gunakan alat ukur tegangan AC atau volt meter AC.

4. HUBUNG SINGKATKAN KONDUKTOR FASA DENGAN KONDUKTOR


NETRAL ATAU KONDUKTOR FASA DENGAN FASA DAN BUMIKAN
Konduktor pada bagian instalasi yang akan dikerjakan harus dihubung singkatkan
kemudian dihubungkan ke bumi.

5. TUTUP SEMUA BAGIAN YANG TERPAKSA HARUS TETAP BERTEGANGAN


KARENA KEBUTUHAN PEKERJAAN TERTENTU
Sesudah melaksanakan pekerjaan perbaikan ataupun pengembangan instalasi,
bungkus semua bagian instalasi yang tetap aktif (bertegangan) karena diperlukan untuk
pekerjaan.

2.5 Prosedur Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bidang Kelistrikan

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha


pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada
seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (7)
Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat
kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
(Rumah Sakit).
P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan
tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga
medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan
sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

14
Gambar 5. Korban Kecelakaan Listrik

Pertolongan pertama pada korban kesetrum/ luka bakar elektrik, sambil


menunggu bantuan medis, sebaiknya amati lebih dulu korban dan jangan menyentuhnya
karena berisiko tersengat juga. Luka bakar akibat sengatan listrik dapat tidak tampak pada
permukaan tubuh korban, namun kerusakan organ dalam seperti gangguan irama hingga
henti jantung dapat terjadi dan kejutan yang dihasilkan oleh sengatan listrik dapat
menyebabkan korban terlempar jauh sehingga dapat menyebabkan perlukaan lain, seperti
patah tulang, lebam, dan trauma tumpul dada serta perut. (8)
Sementara menunggu bantuan medis saat menolong korban sengatan listrik
lakukan:

1. Amati lebih dulu. Jangan sentuh korban. Korban mungkin masih berkontak
dengan aliran listrik, menyentuh korban dapat meningkatkan risiko kejadian ikut
tersengat listrik. Cari sumber listrik.
2. Matikan sumber listrik, bila memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, jauhkan
dari korban dan penolong. Gunakan alat pelindung diri terlebih dahulu , jauhkan
dengan menggunakan objek isolator, seperti plastik atau kayu.
3. Periksa tanda sirkulasi . Bila tidak ada nafas, lakukan resusitasi jantung paru.

15
4. Cegah syok. Posisikan korban berbaring dengan kepala lebih rndah dari batang
tubuh, bila memungkinkan, tinggikan kaki.
5. Tutup area yang terkena sengatan.Jika korban bernafas, tutup bagian yang terkena
dengan kassa steril bila tersedia atau dengan kain bersih. Jangan gunakan selimut atau
handuk karena dapat menempel pada luka.
6. Segera bawa ke Rumah Sakit begitu pertolongan medis datang.

PENCEGAHAN DI RUMAH

Jauhkan alat-alat listrik ataupun stop kontak dari jangkauan anak-anak.


Selalu matikan alat-alat listrik bila sudah tidak digunakan.
Jauhkan alat-alat listrik dari tempat yang lembab atau basah.
Lakukan pengecekan keamanan jaringan listrik berkala untuk menghindari arus
pendek.
Selalu gunakan sendal sebagai ground atau menggunakan alat pelindung diri saat
menggunakan alat-alat bertegangan listrik tinggi.

KESELAMATAN dan
KESEHATAN KERJA
DIBIDANG KELISTRIKAN
Apa itu K3 listrik?

K3 listrik merupakan singkatan
dari Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
dalam bidang kelistrikan.

Tujuan dari K3 Kelistrikan :

Adapun tujuan dari K3 Kelistrikan adalah sebagai
berikut:
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan
penggunaanya
2. Mencegah timbulnya akibat listrik :

16
Bahaya sentuhan langsung
Bahaya sentuhan tidak langsung
Bahaya kebakaran
Apakah tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Kelistrikan ?
Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja
yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat
(lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan.
Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk
melindungi tenaga kerja atau orang dalam
melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan
listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi
maupun jaringan.
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah
tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap
orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan
daya listrik.
Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang
undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah
diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk
pekerja-pekerja listrik.
Latar belakang keselamatan kerja listrik tidak lepas
dari tingkat kehidupan masyarakat baik pendidikan,
sosial ekonominya dan kebiasaan akan merupakan
faktor-faktor yang banyak kaitannya dengan
keselamatan kerja. Kecepatan perkembangan
perlistrikan dengan luasnya jangkauan dan besarnya
daya pembangkit melampaui kesiapan masyarakat
yang masih terbatas pengetahuannya tentang seluk
beluk perlistrikan. Persyaratan Umum Instalasi

17
Listrik (PUIL) merupakan rambu-rambu utama dalam
menanggulangi bahaya listrik yang diakibatkan oleh
pelayanan, penyediaan dan penggunaan daya listrik

DASAR-DASAR KESELAMATAN
LISTRIK

Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan
listrik tertuang pada Permen Tenaga Kerja No.Per.
04/MEN?1988. Prinsip- prinsip keselamatan
pemasangan listrik Antara lain:
Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah
disyahkan
Mengundahkan syarat-syarat yang telah
ditetapkan (PUIL)
Harus menggunakan tenaga terlatih
Bertanggungjawab dan menjaga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerjanya
Orang yang diserahi tanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik
harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan
listrik dan memiliki sertifikat dari instalasi yang
berwenang.
ketentuan lain mengenai
persyaratan Keselamatan Kerja Bidang
Ketenagalistrikan
instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus
diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh
pegawai pengawas spesialis listrik
instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatir
masih terikat tanggung jawab satu tahun atas

18
kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan
pemasangan instalasi
harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap
isolator. Isolator yang retak, terutama untuk
tegangan menegah dan atau tegangan tinggi yang
dapat mengakibatkan gangguan dan dapat
menimbulkan kecelakaan
seluruh instalasi listrik, tidak hanya bagian yang
mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman
, pelindung dan perlengkapannya harus terpelihara
dengan baik
jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan
atau mengalami kerusakan. Segera lakukan
penggantian.
Isolator saklar minyak, transformator dan
sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air,
debu,arang dan zat asam, Antara lain dengan cara
penyaringan
Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu
kerusakannya. Oleh sebab itu, harus sering dilakukan
pengujian terhadapnya
Dalam melakukan pemeliharaan, dilarang
menggunakan perkakas kerja dan bahan yang
magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan
listrik
Pelindung dan pengaman, yang selama
pemeliharaan dibuka atau dilepas, harus dipasang
kembali pada posisi awalnya
Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar
didaerah yang dapat membahayakan instalasi listrik
Diruang dengan bahaya ledakan tidak diijinkan
mengadakan perbaikan dan perluasan instalasi pada

19
keadaan bertegangan, dan dalam keadaan aman,
perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik.

PERSYARATAN INSTALASI
LISTRIK

Maksud dan tujuan persyaratan umum instalasi
listrik ini adalah untuk terselenggaranya dengan baik
instalasi listrik. Peraturan ini lebih diutamakan pada
keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan
serta kejutan arus, keamanaan instalasi listrik
beserta perlengkapannya dan keamanan gedung
serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus
kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan
pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya. Persyaratan umum instalasi
listrik ini tidak berlaku untuk:
Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan
rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan
berita dan isyarat
Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk
keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta rel
listrik
Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang,
kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang
digerakkan secara mekanik
Instalasi listrik dibawah tanah dalam tambang
Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang
tidak melebihi 25 volt dan dayanya tidak melebihi
100 watt.

20
BAHAYA LISTRIK TERHADAP
MANUSIA

Penyebab terjadinya kecelakaan listrik,
diantaranya:
Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka
dan apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya
kejut
Jaringan dengan hantaran telanjang
Peralatan listrik yang rusak
Kebocoran listrik pada peralatan listrik dengan
rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran
arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau
body
Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan
terbuka
Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai
dengan kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan
bahaya kebakaran
Penyambungan peralatan listrik pada kotak
kontak ( stop kontak) dengan kotak tusuk lebih satu
(bertumpuk).

Jaringan listrik
Jaringan konduktor ( jaringan penghantar)
Jaringan Konduktor merupakan jaringan yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik. Kelompok bahan
yang dapat menghantarkan arus listrik merupakan
media yang sangat tepat untuk mengalirkan listrik,
contohnya: Tembaga, Platina, wolfram dan masih

21
banyak lagi, umumnya bahan logam dapat di aliri arus
yang bermuatan listrik.
Jaringan Isolator ( jaringan penyekat)
Jaringan isolator atau penyekat merupakan jaringan
yang mempunyai kemampuan untuk menyakat atau
menghambat aliran listrik. Bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk menghambat atau mencegah aliran
listrik pada bagian yang tidak diinginkan, contohnya:
kertas, kayu kering, plastic, kaca, karet dan lainnya.
Terjadinya Kejut Listrik dan Akibatnya
Bagaimana listrik dapat mengalir melalui tubuh
manusia ?
Hantaran untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari
hantaran fase (L) dan Netral (N). apabila orang
berdiri diatas tanah, menyentuh fase, maka arus
listrik mengalir melalui tubuh manusia ke kaki terus
ke tanah (menuju potensial rendah).
Perbedaan Tingkat Kejut Listrik
Hal- hal yang menyebabkan perbedaan tingkatan
kejut listrik tersebut Antara lain:
Besar arus : arus listrik maksimal yang diizinkan
mengalir kedalam tubuh manusia adalah 30 mA
(PUIL)
Jalur masuknya arus kedalam tubuh :
contohnya kejut listrik dari tangan ke organ yang
lain melalui dada akan fatal karena menyebabkan
arus mengalir pada organ penting seperti jantung
dan bisa menyebabkan detak jantung berhenti
Lamanya sengatan listrik : semakin lama kejut
listrik terjadi maka semakin parah kondisi tubuh

22
Besar tegangan : tegangan diatas 50 V AC atau
120 V DC (PUIL) merupakan batas maksimal bahaya
untuk tubuh manusia.
Pertolongan Pertama pada Korban Lecelakaan
Listrik
Korban kejut listrik akan merasa sedikit pusing atau
ototnya lemas karena arus listrik mengalir pada
bagian tubuhnya. Kejut listrik juga dapat mematikan
korban.
Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menolong
korban dari kejut listrik tersebut:
Cepat matikan tegangan suplai: dengan
menurunkan MBC lokasi atau menghubungsingkatkan
sikrit, atau mencabut tusuk kontak dari kotak
kontaknya.
Jika tegangan tidak dapat dimatikan, cepat lepaskan
korban dari kontak listrik dengan menggunakan alat-
alat ini : kayu kering, tali yang kuat atau kering,
sabuk kulit, baju kering atau bahkan dengan
menendang dengan sepatu kulit
Jauhkan korban dari area tersebut
Perhatikan kondisi korban, apakah masih
bernafas atau sudah tidak. Lakukan PERNAFASAN
BUATAN bila korban tidak bernafas lagi
Buatlah kondisi korban senyaman
mungkin, mungkin korban harus ditutupi selimut
agar hangat sebelum dilakukan pertolongan lain bila
perlu.
Tingkat Bahaya Akibat Arus Listrik
Tidak semua korban akan meninggal akibat kejut
listrik. Bila diperhatikan dari besar arusnya maka

23
kondisi korban akan terlihat seperti pada table
berikut:
BESAR ARUS KONDISI KORBAN

0,5 mA Tidak terasa

3 mA Mulai kejang

15 mA Sulit melepaskan kontak

40 mA Otot kejang

Diatas 80 mA Tidak sadarkan diri sampai


meninggal atau bahkan
hangus

Pernafasan Buatan
Dilakukan dalam pertolongan kecelakaan kerja
Penyelamatan korban kejut listrik dapat
mengagetkan korban dan memberikan nafas buatan.
Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar
Langkah-langkah untuk menolong korban terbakar
adalah:
Cegah orang tersebut untuk berlari-lari;
Lemparkan ke tanah;
Matikan nyala api dengan membungkusnya dengan
selimut atau mengguling-gulingkan badannya
ketanah;
Bekas pakaian yang menempel pada kulit jangan
dilepas dahulu;
Kuliat yang melepuh jangan dipecahkan;
Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril)
dengan longgar (hal ini tidak perlu bila lukanya
sangat luas);

24
Jangan gunakan tepung, minyak, atau salep untuk
luka bakar
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah,
dan;
Segera larikan kerumah sakit terdekat.

KESELAMATAN KERJA PADA


KELISTRIKAN

Langkah- langkah konkrit mencegah terjadinya


kecelakaan kerja pada saat bekerja dengan aliran
listrik, berikut merupakan langkah-langkahnya :
Memasang / melengkapi alat penangkal petir pada
lokasi lokasi kerja tertentu (terbuka dan atau
tinggi).
Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara
lain meliputi: Menjelaskan potensi bahaya yang
mungkin terjadi
Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
Menjelaskan potensi bahaya yang mungkin terjadi
Menjelaskan cara penggunaan APD yang benar.
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai,
antara lain : sepatu bot dari bahan karet atau
berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki
telanjang.
Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi
basah pada waktu bekerja yang berhubungan dengan
instalasi listrik.
Memasang / memberi tanda bahaya pada setiap
peralatan instalasi listrik yang mengandung risiko
atau bahaya (voltage tinggi).

25
Memastikan system pentanahan (grounding)
untuk panel atau instalasi listrik yang dipergunakan
untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap
panel atau instalasi listrik lainnya, bila petugas
pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut
harus memeriksa keadaan panel tersebut dan segera
mengunci.
Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan
kabel listrik dalam kondisi terkelupas atau
sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus segera
diperbaiki dengan membungkus kabel listrik
tersebut dengan bahan isolator.
Menempatkan dan mengatur sedemikian rupa
terhadap jaringan atau instalasi listrik untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja akibat
listrik.
Menyesuaikan ukuran dan kualitas kabel listrik
yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan.
Pekerja yang tidak terlatih atau tidak ahli atau
bukan instalatur tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik.
Pada waktu memperbaiki instalasi listrik,
memastikan aliran listrik dalam kondisi mati dan
memasang label / tanda peringatan pada panel atau
switch on / off Aliran listrik Jangan Dihidupkan
untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja
akibat aliran listrik yang dihidupkan dengan tiba-tiba
oleh petugas yang lainnya atau pekerja.

26
Memastikan bahwa alat-alat yang menggunakan
aliran listrik harus sudah dicabut dari stop kontak
sebelum meninggalkan pekerjaan.

27

Anda mungkin juga menyukai