Anda di halaman 1dari 3

Urbanisasi dan Permasalahannya

1. A. Pendahuluan Pembahasan mengenai kota dan perkembangannya tidak terlepas dari pembahasan terhadap proses urbanisasi sebagai suatu fenomena global. Terkait dengan pertumbuhan perkotaan yang sangat pesat, yang menjadi tantangan adalah implikasi urbanisasi perkotaan tersebut. Urbanisasi secara awam dapat dikatakan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Namun pengertian tersebut terlalu sempit apabila kita memahami makna urbanisasi yang sesungguhnya. Pada pembahasan, kita akan mengetahui Apakah urbanisasi itu? Apakah urbanisasi sesuatu yang baik atau buruk? Dapatkah urbanisasi dikendalikan? Apa dan bagaimana pemerintah melakukan intervensi dalam pengendalian urbanisasi yang berlebihan? Dalam makalah ini akan dibahas konsep urbanisasi, baik secara global maupun di negara-negara berkembang. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara fenomena urbanisasi di negara maju dan berkembang. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, (Pontoh, 2009 : 91). Berdasarkan pernyataan tersebut, perlu diketahui konsep dan pengertian urbanisasi, masalah-masalah yang timbul akibat urbanisasi, dan perbedaan urbanisasi di negara maju dan negara berkembang. B. Pembahasan Urbanisasi bukan lagi hal yang asing didengar. Peristiwa ini telah banyak terjadi di sekitar kita, terutama di kota-kota metropolitan. Untuk mengidentifikasi urbanisasi dan mengetahui apa saja masalah-masalah yang ditimbulkannya, kita perlu mengetahui pengertian urbanisasi itu sendiri dari berbagai sumber. Ada beberapa definisi dan konsep mengenai urbanisasi ditinjau dari berbagai sudut pandang. Menurut Daldjoeni (dalam Pontoh, 2009 : 92) adalah Proses menjadi kawasan perkotaan, migrasi masuk kota, perubahan pekerjaan dari bertani menjadi yang lain, juga menyangkut perbahan dalam pola perilaku manusia. Kemudian muncul definisi yang lain sebagaimana telah dinyatakan oleh De Bruijne (1987) : 1. Pertumbuhan presentase penduduk yang bertempat tinggal di perkotaan, baik secara mondial, nasional, maupun regional. 2. Berpindahnya penduduk dari pedesaan menuju ke kota-kota 3. Bertambahnya penduduk yang bermatapencaharian nonagraris di pedesaan 4. Tumbuhnya suatu pemukiman menjadi kota 5. Mekar atau meluasnya struktur artefaktial-morfologis suatu kota di kawasan sekelilingnya. 6. Meluasnya pengaruh suasana ekonomi ke pedesaan 7. Meluasnya pengaruh suasana sosial, psikologis, dan kultural kota pedesaan; ringkasnya adalah meluasnya nilai-nilai dan norma-norma kekotaan ke kawasan luarnya.

Sebenarnya urbanisasi bukanlah hal negatif, namun dalam praktik penyelenggaraannya di negara berkembang seperti Indonesia, proses ini belum berjalan sempurna. Inilah salah satu pemicu berbagai permasalahan kota saat ini. Menurut Brunn & William, 1993 gambaran terhadap berbagai masalah perkotaan (urban problem) dijabarkan sebagai berikut : 1. Kota Raksasa 2. Kepadatan berlebih 3. Kekurangan sarana dan prasarana 4. Pemukiman kumuh dan liar 5. Kemacetan lalu lintas 6. Berkurangnya tanggung jawab sosial 7. Pengangguran dan pekerja di bawah upah minimal 8. Masalah rasial dan sosial 9. Wasternisasi dan modernisasi 10. Kerusakan lingkungan 11. Berkurangnya lahan 12. Organisasi administrasi Seorang sosiolog (Andreas, 2006 : 2) menjelaskan,Tidak lama lagi, 80 % penduduk kota berpendapatan rendah di negara berkembang, lebih dari separuh penduduk kota di dunia, akan terpaksa hidup di kampung kota. Anak-anak dan remaja terpaksa hidup dalam lingkungan yang tidak layak, lingkungan tanpa ruang untuk kehidupan pribadi, hiburan, layanan, atau pendidikan akan semakin banyak. Dunia mereka adalah dunia tanpa semangat hidup, dimana kehangatan, lampu, dan kebersihan barang-barang mewah berada di luar jangkauan mereka. Dari penjelasan di atas, masalah yang paling mencolok akibat proses urbanisasi adalah masalah kemiskinan, sebagai akibat dari banyaknya pengangguran. Menurut Moertiningsih (2004), Indonesia hanya punya waktu 10 tahun dalam periode emasnya (2020-2030). Meningkatnya rasio ketergantungan akibat meningkatnya porsi usia lanjut akan berdampak negatif pada tabungan pemerintah. Penyebabnya, pengeluaran negara untuk pensiun meningkat, kesehatan dan jaminan kesehatan meningkat, sedangkan penerimaan negara mengalami penurunan. Rasio ketergantungan yang meningkat akan menurunkan produktivitas, yang pada gilirannya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Urbanisasi di negara maju dan negara berkembang tentu berbeda dalam pelaksanaanya. Menurut Pontoh perbedaan pelaksanaan urbanisasi di negara maju dan berkembang terletak pada proses yang mengikutinya. Di negara maju, proses memadatnya penduduk diikuti proses meluasnya pembagian kerja, spesialisasi, kemajuan ilmu dan teknologi. Sehingga terdapat pemerataan layanan yang didapatkan masyarakat. Perbedaan urbanisasi yang terjadi di negara maju dan berkembang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Tabel B.1 Urbanisasi di Negara Maju dan Berkembang Negara Industri Maju Industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi Penduduk kota meningkat lebih lambat dibandungkan di negara berkembang Pertumbuhan kota relatif lebih imbang (perbedaan tidak besar) Proses urbanisasi merupakan proses ekonomi Sumber: Blog Unsri Dari uraian di atas, jelas bahwa proses urbanisasi di negara berkembang terjadi terlebih dulu dan kemudian menjadi titik tolak terjadinya industrialisasi. Pada kenyataannnya, saat ini seperti yang terjadi di Cibinong, urbanisasi terjadi setelah adanya industri (dibangunnya daerah-daerah industri baru). Selain itu pada daerah pinggiran Jakarta dibangun beberapa daerah industri yang berfungsi untuk mendukung kegiatan kota Jakarta, selain itu juga terjadi peningkatan ekonomi wilayah pinggiran tersebut sehingga wilayah tersebut berangsur-angsur menjadi kota. Oleh karena itu konsep bahwa urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industri menjadi kurang tepat karena sesungguhnya keduanya saling mempengaruhi. 1. C. Simpulan Urbanisasi merupakan sebuah proses yang berkelajutan. Layaknya proses, urbanisasi tidak berjalan sempurna, tetapi menimbulkan berbagai permasalahan kota. Dalam pelaksanaannya, urbanisasi di negara maju berbeda dengan urbanisasi di negara berkembang. Di negara maju urbanisasi didukung oleh pertumbukhan kota yang pesat, sementara di negara berkembang seperti Indonesia, urbanisasi hanya bersifat demografi saja. Kita seebagai generasi muda sudah saatnya memikirkan solusi yang terbaik guna menanggulangi dampak-dampak lain yang akan muncul akibat dari sebuah proses yang tidak sempurna ini. Negara Sedang Berkembang Urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju) Penduduk kota meningkat cepat Urbanisasi tidak terbagi rata, semakin besar kotanya, semakin cepat proses urbanisasinya, adanya konsep Primate City Proses urbanisasi bersifat demografi

Anda mungkin juga menyukai