Begitu pula Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta,
menghadapi berbagai persoalan kumuh. Mulai dari segi infrastruktur jalan, drainase, permukiman padat,
hingga persoalan sampah. Seringkali yang menjadi kendala dalam mengatasi permasalahan ini adalah
kurangnya kesadaran warga masyarakat terhadap lingkungan. Akibatnya, drainase sering mampet,
menyempit, bahkan banjir.
Selama ini Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) melakukan tindakan pencegahan dengan cara
memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran,
karena akan membuat saluran mampet dan berakibat banjir. Tetapi mengubah perilaku masyarakat agar
menjaga lingkungan menjadi bersih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kesabaran dan
keikhlasan dalam memberikan pengetahuan kepada warga.
Menurut Kasi Perumahan dan Kawasan Permukiman Sudin Perumahan Kota Jakarta Timur Akbar, sesuai
Peraturan Gubernur No 90 tahun 2018 tentang peningkatan kualitas permukiman dalam rangka penataan
kawasan permukiman terpadu, disebutkan CAP sebagai kajian rencana aksi peningkatan kualitas
permukiman berbasis masyarakat. Sedangkan Collaborative Implementation Program (CIP) adalah
implementasi kegiatan peningkatan kualitas permukiman berbasis masyarakat melalui penanganan
bersama multipihak.
Implementasi CAP-CIP tersebut di Kelurahan Cakung
Barat dilaksanakan di RW 007 sebagai RW kumuh dan
lokasi dampingan Program Kotaku 2019. Saat ini
statusnya dalam proses pelaksanaan, dengan total
anggaran sebesar Rp 2,5 miliar. Kegiatan yang
dilaksanakan berupa pembangunan saluran U-ditch,
jalan rabat beton, pengaspalan, drainase, tong sampah,
penghijauan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
dan mural.
DKI Jakarta,Inayatullah
Kamis, 8 Agustus 2019
0 Komentar