PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkarakteristik agraris, yang dalam setiap struktur kehidupannya masih bergantung pada
sumber daya alam sebagai suatu kekuatan untuk melanjutkan proses kehidupan, dimana
pengelolaan sumber daya alam menjadi penunjang aktivitas kehidupan dan perekonomian
bangsa. Ketika membahas sumber daya aIam Indonesia dalam hal ini membahas kebutuhan
masyarakat terhadap sumber daya alam, karena dapat menghasilkan manfaat dan
nasional dan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan oleh pemerintah
berkeadilan. Daerah Kabupaten Muna memiliki potensi sumber daya alam yang angat
besar, dimana daerah ini memilkiki letak geografis yang strategis, dan memungkinkan
pendayagunaan lahan sepanjang tahun karenya adanya iklim yang memungkinkan dan
lahan yang subur, hal ini menjadi modal utama untuk meningkatkan kesejahteraan
pencaharian sebagai petani sekitar 74,20%, daerah ini memiliki potensi penting sebagai
salah satu sujek pelaku ekonomi. Pemahaman terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat
petani di pedesaan menjadi bekal bagi penyusunan program pembangunan pedesaan yang
terintegrasi.
yang diatur secara social dan ekonomi dengan seseorang dalam posisi tertentu
sesuai kemampuan dan keahliannya untuk memperoleh penghasilan dan pendapatan yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua bentuk kehidupan manusia
baik yang sederhana maupun yang kompleks, interaksi atau pergaulan antara individu
Damsar dalam Suyanto (2013: 14) menyatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi
memenuhi kebutuhan mereka akan barang langka dengan melakukan pendekatan sosiologi
dan ekonomi. Cara ini berkaitan dengan segala aktifitas individu, kelompok dan
masyarakat yang berkaitan baik produksi, distribusi, maupun konsumsi serta jasa dan
barang-barang langka.
Menurut Sumardi dalam Herlina dan Surdin (2016: 46) bahwa dilihat dari segi
social dan ekonomi, mutu atau kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat bergantung
apad tingkat penghasilan serta pendapatan yang mempengaruhi kesejahteraan hidup yang
dijamin dari tingkat dan pola konsumsi yang meliputi pendidikan, kesehatan, pangan dan
sandang. Ekonomi ialah dua istilah yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan, karena
dalam pengaturan dan pengembangan mata pencaharian manusia harus mampu melakukan
tingkat manusia memenuhi berbagai kebutuhan sosial ekonominya saja, tetapi beberapa hal
lain yang mendukung terciptanya kesejahteraan sosial yang cukup untuk mendukung
pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah
di Desa Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna dilihat dari beberapa aspek yaitu
tingkat pendidikan, kesehatan, perumahan, pekerjaan atau mata pencaharian, dan tingkat
pendapatan.
tersendiri bagi penulis untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga dalam penelitian ini penulis memilih
Kabupaten Muna yang berada di daerah pedalaman sehingga ketergantungan mereka pada
lahan pertanian dan perkebunan sangatlah tinggi dengan memanfaatkan sumber daya alam
yang ada seperti sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
2. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi
Batasan temporal atau waktu dalam penelitian ini adalah tahun 1981-2021.
Penetapan tahun tahun 1981 sebagai awal kajian karena merupakan tahun awal
tahun tahun 2021 sebagai akhir kajian karena pada tahun tersebut telah menunjukkan
c. Batasan Tematis
Batasan tematis dalam penelitian ini adalah: (1) Kondisi awal kehidupan sosial
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
1. Untuk menjelaskan kondisi awal kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Wuna
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
b. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau
studi perbandingan bagi para peneliti selanjutnya, yang tertarik untuk melakukan
c. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bacaan bagi
para pencinta sejarah di Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya, dan di Kabupaten
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat Muna, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
b. Bagi pemerintah daerah setempat, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dalam upaya mengambil kebijakan terkait dengan pemberian
bantuan sosial dan ekonomi terhadap masyarakat di Desa Wuna Kecamatan Barangka
Kabupaten Muna.
c. Bagi kalangan akademisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan
pemikiran dalam upaya melakukan kajian tentang sejarah sosial dan sejarah ekonomi,
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Konseptual
Manusia ialah makhluk sosial yang hidup dengan adanya bantuan orang lain dalam
sosial setiap manusia. Interaksi sosial merupakan dasar dari kehidupan sosial, sebab
dengan adanya interaksi sosial maka akan tercipta kebersamaan dalam masyarakat.
Pengertian dari istilah “sosial” sendiri sangat berkaitan dengan hubungan sesamanya
yang berdasar pada interaksi, strata, proses, struktur dan problem sosial. Pola interaksi
sosial ialah awal dari kegiatan sosial itu sendiri, olehnya tanpa interaksi sosial tidak akan
ada aktifitas yang berlangsung. Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial ialah dasar
Sedangkan istilah ekonomi, berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia terdiri dari
kata, oikos dan nomos. Oikos berarti bentuk-bentuk yang berkaitan dengan pengelolaan
rumah tangga, sedangkan nomos artiya undang-undang atau peraturan. Dalam artian lain
Istilah ekonomi juga digambarkan dari beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh
para pakar ekonomi, antara lain Winardi (1986: 961) yang menjelaskan bahwa ekonomi
merupakan cara yang dilakukan manusia yang berkaitan dengan pembuatan atau
penciptaan barangatau jasa dalam hal pemenuhan kebutuhan manusia. Kemudian Sukirno
Maksud sosial ekonomi mengandung dua kata yaitu sosial dan ekonomi.
Kehidupan sosial ekonomi ialah cara yang dilakukan individu dan kelompok dalam suatu
perkumpulan dalam setiap kegiatan atau aktifitas untuk memenuhi kebutuhan berumah
tangga . Hidayat dalam Herlina dan Surdin (2016: 87) mengemukakan bahwa kehidupan
sosial ekonomi ialah kondisi pekerjaan yang dilihat dari segi sosial ekonomi berupa
Damsar dalam Suyanto (2013: 14) menyatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi
adalah gambaran tentang bagaimana usaha individu kelompok dan masyarakat dalam
sosiologi dan ekonomi. Oleh karena itu seharusnya mampu berinteraksi dan
ekonomi.
berikut:
a. Pendidikan
berdasarkan budaya-budaya yang ada dimasyarakat. Oleh karena itu meskipun peradaban
dalam masyarakat masih sederhana, pasti didalam masyarakan tetap ada perkembangan
menyatakan pendidikan adalah upaya yang disadari dan direncanakan dalam mewujudkan
suasana dan proses belajar sehingga peserta didik mampu secara aktif mengembangkan
potensi potensi yang ada dalam dirinya seperti kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian,
pengendalian diri, akhlak mulia kecerdasan, budi pekerti, akhlak mulia dan keterampilan
yang dibutuhkan dirinya serta bagi masyarakat bangsa dan negara . Jenis dan jenjang tinggi
jelas bahwa pendidikan bukan sekedar rmemberikan katrampilan kerja tetapi juga mengbah
minat, selera, sikap, etika, karakter, serta cara seseorang bicara. (Nurkholis, 2013: 24).
b. Kesehatan
serta pola hidup seperti makan, minum, kerja, seks, istirahat, olah raga, maupun
bukanlah kerusakan yang serius, apabila orang menyadari dan segera mengobatinya,
Kesehatan masyarakat merupakan ilmu atau seni yang memiliki tujuan pencegahan
yaitu:
Berdasarkan penjelsan di atas, telah jelas bahwa kesehatan merupakan unsur yang
sangat penting dalam setiap kehidupan masyarakat karena dengan adanya kondisi
kesehatan yang baik maka setiap kegiatan yang dilakukan setiap harinya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dapat berjalan dengan lancer dan baik. Sedangkan, bila kondisi badan
sakit maka setiap kegiatan yang dilakukan tidak ada berjalan dengan baik.
c. Perumahan
dipandang dari sisi factor yang mempengaruhinya dari sekian banyak factor tersebut. Kata
lainnya, konsep mengenai rumah harus mengacu pada tujuan dimana manusia menghuni
rumah tersebut dengan berlandaskan dengan nilai dan norma yang dianutnya (Budiharjo,
1998: 4).
Sumardi (2004: 16), menyebutkan bahwa dalam mengukur tingkat soial ekonomi
individu jika dilihat dari segi tempat tinggalnya dapat di tinjau dari:
1) Status rumah yang ditempati bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang
2) Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen dan semi permanen (kayu,
bambu). Kondisi ekonomi yang tinggi pada umumnya menempati rumah yang
3) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umumnya
Dalam beberapa pandangan para ahli disebutkan bahwa rumah lebih merupakan
suatu sistem sosial ketimbang sistem fisik. Hal ini disebabkan karena rumah berkaitan erat
dengan kehidupan manusia, yang memiliki tradisi sosial, perilaku dan keinginan-keinginan
yang berbeda dan selalu bersifat dinamis, karenanya rumah bersifat kompleks dalam
d. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang demi
Setiap orang melakukan pekerjaan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya,
karena kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak bisa
pendidikan dan lain-lain. Untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka manusia
membutuhkan uang dan umumnya uang didapatkan dari hasil kerja, dsaat ini banyak sekali
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan uang dan yang dimaksud
dengan pekerjaan ialah aktivitas utama yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Dalam arti yang sempit bahwa pekerjaan adalah suatu aktivitas yang dapat
menghasilkan uang, barang, dan jasa. Sedangkan dalam segi ekonomi pekerjaan yakni
semua aktivitas yang dilakukan manusia, baik itu dilakukan secara individu ataupun secara
organisasi, baik secara tertutup ataupun secara terbuka kemudian dari pekerjaan tersebut
dapat menghasilkan suatu produk atau jasa sehingga dapat mendapatkan uang dan
e. Pendapatan
masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai status sosial ekonomi yang
tinggi terhadap kekayaan. Boeke (2001: 86) mengatakan bahwa rendahnya tingkat
pendapatan suatu masyarakat atau individu merupakan suatu kesus kemiskinan yang dapat
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendapatan adalah penghasilan yang
diterima oleh seseorang dalam bentuk uang dari hasil kerja baik secara formal maupun
informal. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa pendapatan adalah merupakan sumber
kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari tingkat pendapatan yang ada, ini berarti untuk
meningkatkan konsumsi atau pemenuhan kebutuhan seseorang harus berpangkal pada
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, maka jelas bahwa sosial
ekonomi adalah suatu usaha yang berinteraksi pada kegiatan kamasyarakatan atau adanya
dalam suatu tata kehidupan dan penghidupan baik materil maupun spiritual, jasmani
maupun rohani sehingga masyarakat desa tidak lagi tergantung dalam pola kehidupan
sosial ekonomi tradisional. Kehidupan sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah
struktur masyarakat, hubungan antara kelompok yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
pedesaan diperlukan suatu perencanaan yang sistematik, terarah dan kondusif sesuai
kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat. Hal ini penting karena upaya perbaikan
karena usaha tersebut tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan
2. Konsep Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kesatuan hidup dari makhluk manusia yang terlihat oleh
suatu sistem adat istiadat tertentu. Dikemukakan dalam arti luas masyarakat adalah
lingkungan, bangsa, dan lain-lain atau keseluruhan dari semua hubungan hidup
masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit masyarakat adalah kelompok manusia yang
dibatasi oleh aspek-aspek tertentu umpamanya teritorial, bangsa, golongan, dan sebagainya
Menurut Adam dkk, (2000: 35) bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Selanjutnya, menurut Sarwono (1993: 30) bahwa masyarakat adalah sekelompok orang
yang memiliki identitas sendiri dan mendiami dalam wilayah atau daerah tertentu. Dimana
para anggotanya terdapat rasa persatuan dan kesatuan yang membedakan kelompoknya
dengan kelompok yang lain, dan mereka mempunyai norma-norma serta aturan-aturan
yang dipatuhi bersama sebagai suatu ikatan dan dijadikan sebagai pedoman dalam
memenuhi kebutuhan kelompok mereka dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka
47) memberikan uraian tentang ciri-ciri masyarakat dalam suatu bentuk kehidupan
bersama yaitu:
b. Mempunyai tempat tinggal pada daerah yang sama atau memiliki suatu ciri kelompok
kehidupan tertentu.
c. Hidup bersama dalam waktu yang cukup lama.
dipatuhi dan tidak dapat dilanggar yang dimana mengatur perilaku masyarakat dalam
Dalam suatu kehidupan pasti terdapat individu-individu yang hidup bersama dalam
suatu tempat. Kumpulan dari individu-individu ini akan membentuk suatu kelompok yang
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. Kemudian menurut
Shadily (1984: 215) bahwa masyarakat adalah sekelompok orang hidup bersama dalam
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan di atas, maka
jelas bahwa masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama di suatu tempat
yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainya serta menciptakan pula aturan-
atau norma-norma yang senantiasa diciptakan tersebut menjadi suatu karya budaya dari
masyarakat. Masyarakat adalah suatu hubungan antara beberapa orang yang hidup secara
kelompok maupun individu, saling berinteraksi antara satu sama lain dan saling
kehidupan masyarakat.
B. Kerangka Teoritis
Perubahan dalam kehidupan masyarakat sudah ada sejak masa lampau hingga
sekarang. Dalam kehidupan masyarakat kita lihat sering terjadi perubahan seakan sesuatu
kejadian dimana perubahan tersebut berjalan secara konstan. Perubahan tersebut memang
terkait oleh waktu dan tempat akan tetapi sifatnya sistematis sehingga berlangsung terus,
baik perubahan yang berlangsung secara cepat maupun perubahan yang berlangsung secara
lambat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu faktor yang
ekonomi masyarakat.
terlepas dari masalah kemasyarakatan, sebab masyarakat merupakan objek struktur sosial
ekonomi. Dari pengertian sosial baik dilihat secara harfiah maupun menurut para pakar
dapat disimpulkan bahwa sosial mempunyai pengertian yaitu yang berkenaan maupun
yang berhubungan dengan manusia maupun secara individu yang satu dengan yang lainya
Dari pengertian sosial dan pengertian ekonomi di atas, maka jelas bahwa pengertian
sosial ekonomi yaitu adanya suatu usaha yang berinteraksi pada kegiatan kamasyarakatan
atau adanya upaya dari seseorang, kelompok maupun pemerintah untuk menciptakan
kesejahteraan dalam suatu tata kehidupan dan penghidupan baik materil maupun spiritual,
jasmani maupun rohani sehingga masyarakat tidak lagi tergantung dalam kehidupan atau
pola kehidupan sosial ekonomi tradisional yang lazim disebut sebagai ekonomi subsistensi
tetapi masyarakat telah mulai berubah menuju pada masyarakat pra-kapitalis. Masyarakat
telah menunjukkan pola kehidupan yang tidak sepenuhnya berorientasi pada ekonomi
rumah tangga namun mereka telah pula terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi untuk
secara evolusioner dari keadaan yang homogen yang tidak koheren menuju keadaan
heterogen yang koheren. Maksudnya masyarakat yang sederhana (primitif) yang masih
masyarakat yang lebih maju yang sudah koheren karena individualis yang menurut
spesialis tajam (koheren) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan dan ruang
lingkup kehidupan yang semakin kompleks (Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 124).
Dengan demikian manusia selalu berusaha untuk mengubah dan memperbaiki pola
Aktivitas manusia dengan berbagai segi kehidupan dilakukan dalam upaya untuk
perkembangan ekonomi yang dialami oleh masyarakat sepanjang hidupnya sejak masa
lampau hingga sekarang. Sebagaimana yang dikeemukakan oleh Walt W. Rostow bahwa
perkembangan ekonomi masyarakat terbagi atas 5 (lima) tahap, yaitu: (1) Tahap
masyarakat tradisional, (2) Tahap masyarakat prasyarat untuk lepas landas, (3) Tahap
masyarakat lepas landas, (4) Tahap masyarakat menuju kedewasaan, dan (5) Tahap
Berdasarkan beberapa teori yang telah dikemukakan di atas, maka jelas bahwa
masalah perubahan sosial ekonomi ditekankan pada adanya kondisi atas sesuatu keadaan
tertentu dalam kehidupan sosial dan ekonomi warga masyarakat. Kondisi kehidupan sosial
dan ekonomi tersebut sebenarnya merupakan hasil dari proses kehidupan manusia untuk
terus dengan maksud memperoleh hasil-hasil tanaman ataupun hasil-hasil hewan tanpa
C. Tinjauan Historiografi
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan proposal penelitian ini adalah:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Irhan (2015) dengan judul “Kondisi Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo di Desa Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe
Utara”. Dari hasil penelitiannya Irhan menyimpulkan bahwa: (1) Kondisi sosial ekonomi
masyarakat suku Bajo di Desa Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara
sebagian besar tingkat pendidikan tamat SD, dan sebagian tidak tamat SMP, sebagian
besar masyarakat tersebut memiliki kartu jaminan kesehatan. (2) Pendapatan masyarakat
suku Bajo di Desa Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara hanya
mengharapkan dari hasil melaut. Pada aspek kepemilikan rumah masyarakat suku Bajo di
Desa Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara sebagian besar merupakan tanah
milik sendiri dan sebagian besar pula berjenis dinding papan. Jumlah tanggungan keluarga
masyarakat suku Bajo di Desa Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara
sebagian besar dalam usia sekolah antara 3-4 jumlah tanggungan dalam setiap keluarga.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Masni (2018) dengan judul “Perkembangan
Bungingkela Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali sudah cukup baik. Seperti
tampak pada periode tahun 1997 kehidupan sosial masyarakat di Desa Bungingkela yang
pada umumnya masih bersifat tertutup dan hubungan interaksi dengan masyarakat diluar
suku mereka belum terjalin. Sedangkan pada periode tahun 2000 keatas sudah mengalami
perkembangan yang cukup baik, dimana hubungan interaksi sosial antara masyarakat
setempat dengan masyarakat diluar suku mereka sudah terjalin dan berlangsung dengan
Bungku Selatan Kabupaten Morowali sudah cukup baik. Seperti pada tahun 1997
masyarakat Bajo di Desa Bungingkela menggunakan sarana tangkap ikan masih bersifat
tradisional yaitu perahu dayung. Sedangkan pada periode tahun 2000 keatas masyarakat
Bajo di Desa Bungingkela sudah menggunakan sarana tangkap ikan yang bersifat modern
Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 1978-2009”. Dari hasil penelitiannya, Dedi
petani di Desa Lambusa dalam peningkatan kehidupan masyarakat dan ada pula perubahan
pola pikir dan perilaku masyarakat yakni telah memikirkan tentang cara untuk memenuhi
kebutuhan dan peningkatan taraf hidup, dimana masyarakat mulai sadar akan potensi
Berdasarkan tiga penelitian relevan yang telah dikemukakan di atas, maka tampak
bahwa terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
sedangkan perbedaannya yaitu dari segi tempat atau lokasi dan waktu serta obyek
Muna dengan menggunakan batasan temporal (waktu) tahun 1981-2021. Tiap-tiap daerah
dan masyarakat tentu memiliki ciri khas tersendiri dalam hal kehidupan sosial ekonomi
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2022.
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten
Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain di Desa Wuna, tempat penelusuran sumber juga
Perpustakaan Universitas Halu Oleo, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu
Jenis penelitian ini adalah penelitian sejarah sosial ekonomi, yang membahas
permasalahan penelitian dari berbagai aspek atau dimensi misalnya dimensi sosial,
dimensi ekonomi, dimensi politik, dan dimensi keamanan (Kartodirdjo, 2019: 187).
C. Sumber Penelitian
bentuknya, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber visual (artefak). Ketiga jenis
buku-buku, skripsi, jurnal, dan hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian
ini, yakni Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Wuna Kecamatan Barangka
2. Sumber lisan, yaitu sumber data yang diperoleh melalui keterangan lisan atau hasil
3. Sumber visual (artefak), yaitu sumber data yang diperoleh melalui hasil pengamatan
atau observasi secara langsung terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang ada di Desa Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna, kemudian akan
didokumentasikan dalam bentuk foto-foto yang akan dijadikan lampiran dalam hasil
penelitian nanti.
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut
Kuntowijoyo (2013: 69-80) bahwa ada 5 (lima) tahapan dalam metode penelitian sejarah,
sejarah tersebut, maka tahapan-tahapan atau prosedur yang digunakan dalam penelitian ini
yang akan diteliti. Topik yang dipilih berdasarkan kedekatan emosional dan kedekatan
intelektual. Dua alasan pemilihan topik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kedekatan Emosional
dipilih, dimana penulis merasa senang dan merasa mampu untuk mengkaji tentang
Muna : 1981-2021. Selain itu, pertimbangan bahwa dalam pencarian sumber-sumber atau
bahan-bahan sangat mudah untuk dijangkau karena penulis dan masyarakat di Desa Wuna
Kecamatan Barangka Kabupaten Muna berasal dari suku yang sama, yakni suku Muna
sehingga memudahkan penulis dalam hal penelusuran sumber, baik penelusuran sumber
b. Kedekatan Intelektual
persoalan yang pokok, yang hendak diteliti baik secara teoritis maupun secara metodologi.
Dalam menulis karya ilmiah dari disiplin ilmu sejarah yang selalu disesuaikan dengan
prosedur keilmuan dalam penelitian dan penulisan sejarah, yang dapat dipertanggung-
2. Heuristik Sumber
menemukan, dan mengumpulkan sumber data yang relevan sesuai dengan pokok
permasalahan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan sumber data yang
a. Studi dokumen, yaitu teknik pengumpulan sumber data yang dilakukan oleh peneliti
dengan mengkaji sumber-sumber tertulis berupa arsip atau dokumen yang dimiliki
b. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan sumber data yang dilakukan oleh
peneliti dengan menelusuri dan mengkaji sumber-sumber tertulis berupa buku, skripsi,
jurnal, dan laporan hasil penelitian yang relavan dengan masalah yang diteliti, yakni
c. Wawancara atau studi lisan, yakni teknik yang digunakan untuk memperoleh sumber
data melalui hasil wawancara dengan beberapa orang informan yang dianggap banyak
d. Pengamatan atau observasi, yaitu teknik pengumpulan sumber data melalui hasil
pengamatan atau observasi secara langsung terhadap kondisi kehidupan sosial ekonomi
3. Verifikasi Sumber
Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan terhadap sumber yang telah
terkumpul khususnya sumber yang masih diragukan otentitas dan kredibilitasnya. Untuk
mengetahui otentitas (keaslian) dan kredibilitas (kebenaran) sumber yang telah terkumpul
a. Kritik Eksternal
Kritik eksternal (kritik luar) adalah kritik yang dilakukan melalui verifikasi atau
cara pengujian terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah. Penulis melakukan
analisis terhadap sumber yang ada kaitanya dengan kondisi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat di Desa Wuna Kecamatan Barangka Kabupaten Muna dengan cara meneliti
sifat-sifat luarnya sehingga diperoleh data yang akurat. Selain itu, kritik esternal dari suatu
sumber adalah yang berkaitan dengan sumber yang memang merupakan sumber sejati
yang kita butuhkan. Dalam kaitan ini, Notosusanto (1984: 38) menggunakan tiga
pertanyaan pokok dalam melakukan kritik eksternal terhadap suatu sumber, yaitu: 1)
Adakah sumber itu memang sumber yang kita kehendaki, 2) Adakah sumber itu asli atau
b. Kritik Internal
Kritik internal (kritik dalam) adalah kritik yang dilakukan dengan menekankan
pada aspek-aspek “dalam” dari sumber sejarah, dalam hal ini isi sumber atau materi
kesaksian (testimony). Dalam kritik internal ini semua jenis sumber, baik sumber tertulis,
sumber lisan, maupun sumber visual (artefak) yang sudah lolos dari kritik eksternal,
4. Interpretasi Sumber
Setelah melakukan verifikasi sumber melalui kritik eksternal dan kritik internal,
otentisitas dan kredibilitas sumber data yang sudah ditetapkan melalui kritik. Selanjutnya
dihubungkan antara data yang satu dengan yang lainnya sehingga didapatkan fakta sejarah
yang dapat dipercaya kebenarannya secara ilmiah. Interpretasi sumber dapat dilakukan
yang telah lolos dari tahap verifikasi (kritik sumber) dan telah diinterpretasikan,
sehingga peneliti mendapatkan kebenaran fakta sejarah yang sesuai dengan kenyataan
b. Sintesis, adalah proses menyatukan beberapa data yang terkumpul yang memiliki
keterkaitan atau ada relevansinya dengan permasalahan penelitian yang dikaji, yang
penelitian sejarah. Dalam tahapan ini peneliti berusaha menyajikan karya tulis ilmiah
berdasarkan data yang berhasil dihimpun mulai dari pemilihan topik, heuristik sumber,
verifikasi sumber, dan interpretasi sumber, sehingga menjadi sebuah karya sejarah.
References
A. Buku
Adam, dkk. 2000. Ensiklopedi dan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Boeke, Pieter. 1990. Kebutuhan Ekonomi da Kebutuhan Sosial. Jakarta: Rajawali Press.
Budiharjo, Eko. 1998. Sejumlah Masalah Prmukiman Kota. Bandung: Alumni.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Haryanto, Sidung. 2011. Sosiologi Ekonomi. Jogyakarta; Arruzz Media.
Kartodirdjo, Sartono. 2019. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat.1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
________. 2002. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
___________. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kusumaatmaja, Sutara H. 2002. Pembangunan Ekonomi Lokal dan Regional, Bogor: IPB.
Notosusanto, Nugroho, 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta: Inti
Idayu.
Santoso, Iman. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Bandung: Refika Aditama.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1993. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sayogyo, 1987. Ekologi Pedesaan: Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Rajawali Press.
Shadily, Hassan. 1984. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.
Sjamsuddin, Helius dan Isman. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Proyek Pendidikan
Tenaga Akademik.
Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali.
_______. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 1985. Perkembangan Ekonomi Dalam Repelita. Bandung: Alumni.
Sumardi. 2004. Pendapatan Ekonomi Rumah Tangga. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyanto, Bagong. 2013 Sosiologi Ekonomi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Tambunan, Tulus H., 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tamburaka, Rustam E. 1993. Fragmen-Fragmen Teori, Filsafat Sejarah dan Metodologi
Penelitian. Kendari: Unhalu.
Winardi. 1986. Pengantar Ilmu Ekonomi.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
B. Jurnal dan Skripsi
Alala. 1992. Masalah Kebijakan dan Peranan Institut Pedesaan: Sebuah Kajian Kritis.
Jurnal Media Baru. Edisi 1, Vol. 2, Hal. 23- 25.
Herlina dan Surdin. 2016. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo di Desa
Waburense Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Jurnal Penelitian
Pendidikan Geografi, Vol. 1, No. 1, Hal. 88-89.
Irhan. 2015. Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo di Desa Laimeo
Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara. Skripsi. Kendari: FKIP UHO.
Kurniawan, Dedi. 2011. Perubahan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di
Desa Lambusa Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 1978-2009.
Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu.
Masni. 2018. Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Bungingkela
Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah (1997-
2017). Skripsi. Kendari: FKIP UHO.
Nurkholis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Pendidikan,
Vol. 1, No.1, Hal. 24-26.
Kurniawan, Dedi. 2011. Perubahan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di
Desa Lambusa Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun 1978-2009.
Skripsi. Kendari: FKIP Unhalu.
Masni. 2018. Perkembangan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Bungingkela
Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah (1997-
2017). Skripsi. Kendari: FKIP UHO.
Nurkholis. 2013. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Pendidikan,
Vol. 1, No.1, Hal. 24-26.