Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEREKONOMIAN DESA SEBAGAI SISTEM


SOSIAL

OLEH:
KELOMPOK 2
1) ADELIA PUTRI (2302405029)
2) NURSARI (2302405005)
3) STEVI YOLANDA P. (2302405025)
4) ZAINAL ARIF (2302405016)

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya

maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul

“Perekonomian Desa Sebagai Sistem Sosial”. Penulisan makalah ini guna untuk

memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pertanian.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa

masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari

semua pihak terutama kepada dosen pengampuh sangat penulis harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Palopo , 27 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam sistem sosial kemasyarakatan di Indonesia, desa

adalah unit yang terpenting dalam pencapaian cita-cita dasar

berbangsa dan bernegara. Bahkan untuk mencari ukuran tepat

dalam menilai apakah sebuah bangsa itu

sejahtera atau tidak, adil atau tidak, bermanfaat atau tidak maka

secara akademik dapat dikatakan bahwa desa adalah unit yang

paling relevan untuk dipelajari. Tidak itu saja, harus ada

dorongan yang terus menerus bagi tumbuh kembangnya potensi

alamiah dan potensi dinamik pedesaan. Rumusnya ialah apabila

bisa disenergikan segala potensi itu melalui administrasi

pedesaan dan forum-forum yang konstruktif dan massive tentu

akan sangat membantu perkembangan desa yang lebih maju.

Sistem perekonomian desa merupakan landasan penting

dalam membangun kemandirian ekonomi di tingkat lokal. Sistem

ini mencakup berbagai aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh

masyarakat desa. Mulai dari produksi distribusi, hingga

konsumsi barang dan jasa. Sistem perekonomian desa juga


melibatkan berbagai pihak seperti petani, pedagang, pengusaha,

dan Lembaga keuangan. Dalam sistem ini, masyarakat desa lenih

banyak mengandalkan sumber daya alam yang ada disekitar

mereka seperti tanah, hutan, dan air.

Namun, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

produksi serta mengoptimalkan pendapatan masyarakat desa,

diperlukan peran sera pemerintah dalam memberikan dukungan

dan fasilitas yang memadai. Pemerintas juga perlu

memperhatikan aspek-aspek penting seperti infrastruktur,

Pendidikan, dan Kesehatan yang dapat meningkatkan kualitas

hidup masyarakat desa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur perekonomian desa mempengaruhi

hubungan sosial di antara penduduk desa?

2. Apa peran masyarakat dalam membentuk dan

mempertahankan perekonomian desa sebagai

suatu sistem sosial?

3. Apa saja faktor-faktor sosial yang memengaruhi kegiatan

ekonomi di desa?
4. Bagaimana peran pemerintah dan lembaga sosial dalam

mengelola dan mengembangkan perekonomian desa?

C. Tujuan Makalah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur perekonomian desa mempengaruhi hubungan


sosial di antara penduduk desa
Struktur perekonomian desa dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap hubungan sosial di antara penduduk desa.
Berikut adalah beberapa cara bagaimana struktur perekonomian
desa dapat mempengaruhi hubungan sosial:
1) Ketergantungan Ekonomi: Jika ekonomi desa didominasi
oleh satu atau beberapa sektor ekonomi tertentu, seperti
pertanian atau industri tertentu, penduduk desa akan
sangat bergantung pada keberhasilan sektor-sektor
tersebut. Ketergantungan ekonomi yang tinggi dapat
menciptakan ketergantungan sosial di antara penduduk
desa, di mana mereka saling bergantung satu sama lain
untuk mencapai tujuan ekonomi bersama.
2) Pengaruh Kekayaan dan Kesenjangan Ekonomi: Struktur
perekonomian desa juga dapat mempengaruhi distribusi
kekayaan di antara penduduk. Jika ada kesenjangan
ekonomi yang besar antara kelompok-kelompok di desa,
hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan sosial dan
ketegangan di antara masyarakat. Pembagian yang tidak
adil dari sumber daya ekonomi dapat menciptakan
perasaan ketidakpuasan dan ketidaksetaraan.
3) berlanjutan Ekonomi: Jika struktur perekonomian desa
mendukung keberlanjutan, seperti melalui praktik
pertanian organik atau pengembangan industri ramah
lingkungan, hal ini dapat memperkuat rasa tanggung
jawab sosial di antara penduduk desa. Keterlibatan
bersama dalam usaha-usaha keberlanjutan dapat
memperkuat hubungan sosial dan solidaritas di antara
mereka.
4) Peluang Pekerjaan dan Mobilitas Sosial: Struktur
perekonomian yang beragam dan menyediakan berbagai
peluang pekerjaan dapat membuka pintu bagi mobilitas
sosial di desa. Ini dapat mengurangi ketegangan sosial
yang mungkin muncul jika sumber daya ekonomi terbatas
dan pekerjaan sulit ditemukan.
5) Kemitraan Ekonomi Lokal: Jika penduduk desa terlibat
dalam kemitraan ekonomi lokal, seperti koperasi atau
usaha bersama, ini dapat memperkuat hubungan sosial.
Kolaborasi dalam usaha ekonomi dapat menciptakan rasa
saling ketergantungan dan keberlanjutan di antara anggota
masyarakat.
6) Akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan: Struktur
perekonomian yang mendukung sektor pendidikan dan
kesehatan dapat membuka pintu bagi peningkatan kualitas
hidup dan pengembangan potensi individu. Ini dapat
menghasilkan masyarakat yang lebih terdidik dan sehat,
yang mungkin berkontribusi pada hubungan sosial yang
lebih positif dan inklusif.
Dengan demikian, struktur perekonomian desa tidak
hanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi, tetapi juga
membentuk dinamika hubungan sosial di antara penduduk
desa. Keberhasilan integrasi sosial dan ekonomi dapat
meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

B. Peran Masyarakat Dalam Membentuk Dan

Mempertahankan Perekonomian Desa Sebagai

Suatu Sistem Sosial

Masyarakat memainkan peran yang sangat penting dalam

membentuk dan mempertahankan perekonomian desa sebagai

suatu sistem sosial. Berikut adalah beberapa peran utama

masyarakat dalam konteks ini:

1) Produksi dan Pertanian

Masyarakat desa biasanya terlibat dalam kegiatan

pertanian dan produksi. Mereka menanam tanaman,

memelihara hewan ternak, dan menghasilkan barang dan

produk lokal. Partisipasi aktif masyarakat dalam sektor

pertanian mendukung ketahanan pangan dan memastikan

ketersediaan produk lokal.


2) Kewirausahaan Lokal

Masyarakat desa dapat menjadi pengusaha lokal yang

menciptakan lapangan pekerjaan dan membangun ekonomi

lokal. Inisiatif wirausaha dari masyarakat dapat membantu

dalam diversifikasi ekonomi desa dan mengurangi

ketergantungan pada sektor tertentu.

3) Kebersihan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Masyarakat juga bertanggung jawab untuk menjaga

kebersihan dan memelihara infrastruktur desa. Infrastruktur

yang baik, seperti jalan, irigasi, dan listrik, dapat

meningkatkan aksesibilitas dan mendukung pertumbuhan

ekonomi.

4) Partisipasi dalam Keputusan Lokal:

Melalui partisipasi dalam proses pengambilan keputusan

lokal, masyarakat dapat memengaruhi arah pembangunan

ekonomi desa. Keterlibatan aktif dalam musyawarah desa atau

lembaga lokal lainnya memungkinkan masyarakat untuk

mengekspresikan kebutuhan dan aspirasi mereka.

5) Pendukung Usaha Mikro dan Kecil:


Masyarakat dapat mendukung usaha mikro dan kecil di

desa mereka dengan menjadi konsumen setia produk-produk

lokal. Ini membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal

dan memberdayakan pelaku usaha kecil.

6) Pendidikan dan Pelatihan

Masyarakat dapat berkontribusi pada pembangunan

ekonomi desa dengan meningkatkan tingkat pendidikan dan

pelatihan. Pengetahuan dan keterampilan baru dapat

meningkatkan produktivitas dan membuka peluang ekonomi

baru.

7) Pemberdayaan Perempuan

Memberdayakan perempuan di desa untuk terlibat dalam

kegiatan ekonomi memberikan kontribusi signifikan terhadap

pembangunan ekonomi. Ini dapat mencakup pelibatan dalam

pertanian, kerajinan, atau usaha kecil lainnya,

Masyarakat dapat berperan dalam konservasi sumber daya

alam, seperti hutan dan air. Konservasi ini penting untuk

memastikan kelangsungan ekosistem dan keberlanjutan sumber

daya yang mendukung kehidupan dan ekonomi desa.


Melalui peran-peran ini, masyarakat desa dapat secara aktif

berpartisipasi dalam membentuk dan mempertahankan

perekonomian desa sebagai suatu sistem sosial yang berkelanjutan.

C. Faktor-Faktor Sosial Yang Memengaruhi Kegiatan

Ekonomi Di Desa

Ada banyak faktor sosial yang dapat memengaruhi kegiatan

ekonomi di desa. Berikut beberapa faktor utama:

1. Struktur Sosial: Struktur sosial desa, seperti kelas sosial,

status, dan perbedaan kekuasaan, dapat memengaruhi

distribusi sumber daya ekonomi dan peluang bisnis.

Misalnya, kesenjangan ekonomi antara kelompok sosial

tertentu dapat memengaruhi akses terhadap modal dan

peluang usaha.

2. Budaya: Nilai-nilai budaya dan norma-norma sosial dalam

masyarakat desa dapat memainkan peran penting dalam

menentukan jenis kegiatan ekonomi yang diterima atau

dihargai oleh masyarakat. Misalnya, nilai-nilai tradisional

dapat memengaruhi pilihan pekerjaan, pola konsumsi, dan

preferensi bisnis.
3. Jaringan Sosial: Hubungan sosial dan jaringan komunitas

dapat membantu atau menghambat kegiatan ekonomi di

desa. Adanya hubungan yang kuat dapat mempermudah

pertukaran informasi, dukungan, dan sumber daya yang

dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan bisnis.

4. Pendidikan dan Keterampilan: Tingkat pendidikan dan

keterampilan masyarakat desa dapat memengaruhi jenis

pekerjaan yang tersedia dan tingkat produktivitas

ekonomi. Peningkatan pendidikan dan keterampilan dapat

membuka peluang ekonomi yang lebih luas.

5. Sistem Nilai dan Etika Kerja: Sistem nilai yang dianut oleh

masyarakat desa dapat memengaruhi etika kerja dan sikap

terhadap usaha ekonomi. Sikap terhadap risiko, inovasi,

dan kerja keras dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ini.

6. Sistem Nilai dan Etika Kerja: Sistem nilai yang dianut oleh

masyarakat desa dapat memengaruhi etika kerja dan sikap

terhadap usaha ekonomi. Sikap terhadap risiko, inovasi,

dan kerja keras dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ini.

7. Kepemimpinan dan Tata Kelola: Efektivitas

kepemimpinan lokal dan tata kelola masyarakat dapat


berdampak signifikan pada kegiatan ekonomi.

Kepemimpinan yang baik dan tata kelola yang transparan

dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk

pengembangan ekonomi.

8. Infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur, seperti jalan,

listrik, air bersih, dan telekomunikasi, dapat memengaruhi

produktivitas dan aksesibilitas pasar. Infrastruktur yang

baik dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi ekonomi

desa.

9. Kondisi Demografis: Struktur demografis, seperti ukuran

penduduk, distribusi usia, dan tingkat migrasi, dapat

memengaruhi permintaan tenaga kerja dan pasar lokal di

desa.

10. Kondisi Lingkungan: Faktor lingkungan, seperti kondisi

tanah dan iklim, dapat memengaruhi jenis kegiatan

ekonomi yang dapat dijalankan di suatu desa. Pertanian,

peternakan, dan kegiatan ekonomi lainnya sering kali

sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat.

11. Penting untuk diingat bahwa interaksi kompleks antara

faktor-faktor ini dapat menciptakan dinamika unik dalam


setiap masyarakat desa, sehingga setiap analisis perlu

mempertimbangkan konteks lokal secara mendalam.

D. Peran Pemerintah Dan Lembaga Sosial Dalam Mengelola

Dan Mengembangkan Perekonomian Desa

Peran pemerintah dan lembaga sosial sangat penting dalam

mengelola dan mengembangkan perekonomian desa. Keduanya

dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang

kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, dan mengatasi tantangan yang

dihadapi oleh desa. Berikut adalah peran utama keduanya:

Peran Pemerintah:

1. Kebijakan Pembangunan: Pemerintah memiliki peran kunci

dalam merancang kebijakan pembangunan ekonomi desa.

Kebijakan ini harus mempertimbangkan kebutuhan unik desa,

mengidentifikasi potensi ekonomi, dan memberikan

dukungan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan

berkelanjutan.

2. Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah bertanggung jawab

untuk menyediakan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik,

air bersih, dan fasilitas komunikasi. Infrastruktur yang baik


dapat meningkatkan aksesibilitas desa, memfasilitasi

distribusi produk, dan meningkatkan konektivitas dengan

pasar-pasar luar.

3. Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan adalah

kunci untuk meningkatkan keterampilan masyarakat desa.

Pemerintah dapat menyelenggarakan program pendidikan dan

pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya

manusia, meningkatkan keterampilan pekerjaan, dan

meningkatkan daya saing ekonomi desa.

4. Pemberdayaan Masyarakat: Pemerintah dapat mendorong

partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan

terkait pembangunan ekonomi. Pemberdayaan masyarakat

melibatkan melibatkan mereka dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dan program.

5. Pemberian Bantuan dan Insentif: Pemerintah dapat

memberikan bantuan dan insentif bagi pelaku ekonomi desa,

seperti petani, nelayan, dan pengusaha kecil. Ini dapat berupa

bantuan modal, kredit, atau insentif pajak untuk mendorong

investasi dan pertumbuhan ekonomi.


6. Perlindungan Lingkungan: Pemerintah memiliki tanggung

jawab untuk mengawasi dan melindungi lingkungan desa. Ini

termasuk regulasi untuk mengelola sumber daya alam,

mengendalikan polusi, dan mendorong praktik pertanian dan

bisnis yang berkelanjutan.

Peran Lembaga Sosial:

1. Pendampingan dan Pelatihan: Lembaga sosial dapat

memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat

desa untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan

mereka dalam mengelola usaha dan sumber daya ekonomi.

2. Pemberdayaan Perempuan: Lembaga sosial dapat fokus pada

pemberdayaan perempuan di desa, membantu mereka untuk

terlibat dalam kegiatan ekonomi, mendapatkan pendidikan,

dan memiliki akses yang setara terhadap sumber daya

ekonomi.

3. Penyuluhan dan Informasi: Lembaga sosial dapat memberikan

penyuluhan dan informasi kepada masyarakat desa tentang

peluang ekonomi, teknologi baru, dan praktik pertanian atau

bisnis yang berkelanjutan.


4. Pengorganisasian Komunitas: Lembaga sosial dapat

membantu dalam mengorganisasi masyarakat desa untuk

bekerja sama dalam proyek-proyek ekonomi bersama, seperti

koperasi pertanian, yang dapat meningkatkan daya tawar dan

efisiensi.

5. Pengembangan Sumber Daya Lokal: Lembaga sosial dapat

berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia dan

sosial di desa, seperti mengidentifikasi bakat dan potensi

lokal, serta mendukung pendekatan berkelanjutan dalam

pemanfaatan sumber daya alam.

6. Pentingnya kerjasama antara pemerintah dan lembaga sosial

sangat terlihat dalam menciptakan model pengembangan

ekonomi yang holistik dan berkelanjutan di tingkat desa.

Sinergi di antara keduanya dapat membantu mencapai tujuan

pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai