Anda di halaman 1dari 13

INSTRUMEN PENGAMATAN TANAH DI LAPANGAN

PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIKAMA

Kelompok : 2
Nama : Balqis Mayfiatus Syafara
NPM : 190401050017

Pencatatan Informasi Umum

No. Keterangan Deskripsi

1. Hari, tanggal, dan tahun Jumat-07-2021

2. Lokasi:

- Desa Sanankerto, Jln. Kauman No. 8

- Kecamatan Turen.

- Kab/Kota Kabupaten Malang.

3. Bentuk lahan

4. Koordinat:

- DMS 11o06’-112o 07’ Bujur Timur dan 7o06’-8o02’Lintang Selatan.

- UTM 11o06’-112o 07’ Bujur Timur dan 7o06’-8o02’Lintang Selatan.

5. Elavasi Posisi vertikal (ketinggian) suatu objek dari suatu titik tertentu.

6. Kemiringan:

- lereng 3-8 (derajat atau %)

- kelas lereng Agak landai (Gentle Sloping)

Catatan:

A. Pencatatan Informasi Profil Tanah

Keadaan tanah : Kering/Lembab/Basah


No. Keterangan Deskripsi
1. pH (asam/netral/basa)

2. Kelembapan (derajat atau %)

3. Warna

- Hue Warna tanah dominant atau warna dasar nya adalah 10R

- Value Warna kecerahan atau kisaran berangsur-angsur 5/10R hitam


Putih 2/5R.

- Chroma Tingkat kemurnian warna dan intensitas warna. 10R/5

4. Horison Warna Ukuran/Susunan Batas (cm)

- O

- A

- E

- B

- C

- R

5. Tekstur

- Kelas Lempung Berpasir (SL).

- Ciri/sifat Agak kasar, membentuk bola agak keras tetapi mudah hancur, serta
melekat.

6. Struktur

- Bentuk Prisma (prismatic) agak membulat (50 – 100).

- Ukuran Kasar (coarse = c) (50 – 100).

- Perkembangan Tingkat perkembangannya Kuat (strong), simbol = 3: bentuk satuan


struktur cukup jelas, kemantapan cukup kuat, sehingga kalau diremas
bentuk satuannya tetap utuh. Permukaan ped umumnya berbeda nyata
dengan bagian dalamnya.

7. Konsistensi

Jenis konsistensi: Agak keras


- Kering
Keterangan: Setelah menekan masa tanah di antara ibu jari dan
telunjuk atau telapak tangan jenis konsistensinya agak keras.

Jenis konsistensi: Teguh atau Firm


- Lembab Keterangan: Masa tanah hancur dengan tekanan yang sedang.

Jenis konsistensi: Lekat atau Sticky


Keterangan: Setelah ditekan kembali pada massa tanah, hanya salah
- Basah satu jari yang masih membawa massa tanah, secara nyata.

Catatan :
Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali
lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai
dengan keadaan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tekanan pori diukur relative terhadap
tekanan atmosfer dianamakan muka air tanah. Tanah yang diasumsikan jenuh walaupun
sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari
bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan
medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan
(Bale, 2001)Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar planet bumi,
yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan
jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka
waktu tertentu pula. Berdasar definisi tanah, dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu
:1. Iklim2. Kehidupan3. Bahan induk4. Topografi5. Waktu.
Pengamatan warna tanah dengan indera menunjukkan warna tanah yang bervariasi,
menggambarkan petunjuk tentang sifat-sifat tanah. Sifat tanah yang berkaitan dengan warna
tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam
menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar
warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah.

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari
bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan
medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari
faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan
(Bale, 2001)Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar planet bumi,
yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan
jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka
waktu tertentu pula. Berdasar definisi tanah, dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu
:1. Iklim2. Kehidupan3. Bahan induk4. Topografi5. Waktu.
Pengamatan warna tanah dengan indera menunjukkan warna tanah yang bervariasi,
menggambarkan petunjuk tentang sifat-sifat tanah. Sifat tanah yang berkaitan dengan warna
tanah kandungan bahan organik, kondisi drainase dan serasi. Warna tanah digunakan dalam
menentukan klasifikasi tanah dan mencirikan perbedaan horizon-horizon tanah, atas dasar
warnanya yang muncul sebagai akibat gaya-gaya aktif dalam proses pembentukan tanah.

1. Tanah vertisol memliki notasi warna 10 R 3/1 (dark reddish grey), tanah entisol 5 YR 3/2
(dark reddish brown), tanah ultisol 10 R 5/3 (brown), tanah inseptisol 5 YR 3/3 (dark reddish
brown), tanah andisol 5 YR 5/3 (reddish brown).
2. Tekstur tanah vertisol adalah lempung berdebu, entisol mempunyai struktur lempung berpasir,
ultisol mempunyai struktur lempung liat berpasir, inseptisol mempunyai struktur lempung
berpasir, andisol mempunyai struktur lempung berliat.
3. Struktur tanah dari jenis tanah yang diamati yaitu tanah vertisol memilki tipe struktur tanah
gempal dan kelas kasar berderajat kuat, tanah entisol bertipe gumpal dan berkelas halus
berderajat lemah, tanah ultisol memiliki tipe pejal, berkelas kasar dan berderajat cukupan, tanah
inseptisol bertipe Remah berkelas sedang dan berderajat lemah, sedangkan tanah andisol
memiliki tipe struktuk gumpal, berkelas kasar dan berderajat cukupan.
4. Konsistensi basah jenis tanah vertisol, entisol, ultisol, dan inseptisol memiliki kelekatan
lekat,sedangkan jenis tanah andisol tidak lekat. Keliatan jenis tanah entisol, ultisol, inseptisol
agak plastis,sedangkan jenis tanah vertisol dan andisol tidak plastis. Konsistensi lembab jenis
tanah vertisol dan ultisol teguh, entisol sangat teguh, inseptisol gembur, dan andisol lepas.
Konsistensi kering jenis tanah entisol, inseptisol, andosol adalah agak keras, tanah vertisol keras,
ultisol sanagt keras.

Sertakan/lampirkan foto saat pengamatan tanah dan hasil pengamatan tanahnya.

1. Kemiringan
- Ukur dengan alat clinometer atau hand abny level
Tabel. 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng menurut Marsoedi et al. (1997)
Simbol Kelas Lereng
f Datar (flat) 0 - <3
g Agak landai (gentle sloping) 3-8
l Landai (sloping) >8 - 15
m Agak curam (moderately steep) >15 - 25
s Curam (steep) >25 - 40
v Sangat curam (very steep) >40 - 60
e Terjal (extremely steep and abrupt) >60

2. Warna
Jika tidak ada buku Munsell Soil Color Chart, identifikasi secara langsung di lapangan
dengan indera mata dan usahakan di tempat yang cukup sinar matahari, setelah itu validasi
atau bandingkan dengan pengamatan sesama anggota dalam satu kelompok
3. Horison
- Lakukan pengeboran ± 100 cm dengan bor Auger tipe Belgia. Jika tidak menggunakan
alat bor, cari tanah yang tersingkap yg representatif atau jika tidak ada juga gunakan
alat cangkul untuk menggali dan membuat penampang tanah untuk diamati horisonnya
- Identifikasi berdasarkan warna dan ukuran/susunan/tekstur setiap lapisan tanah atau
adanya perubahan
4. Tekstur
- Tekstur tanah adalah perbandingan antara fraksi pasir, debu, dan liat dalam massa tanah
yang ditentukan di laboratorium. Namun masih bisa dilakukan langsung di lapangan
dengan metode kualitatif atau fell method. Akan tetapi alangkah baiknya tetap
dilakukan validasi. Berdasarkan perbandingan kandungan ketiga fraksi tersebut, tekstur
tanah digolongkan ke dalam 12 kelas.
- Penetapan tekstur tanah di lapangan dilakukan dengan cara merasakan atau
meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk. Caranya adalah sebagai berikut:
 Ambil segumpal tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air sehingga tanah
bisa ditekan. Pijit contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian buatlah
contoh tanah tersebut berbentuk benang sambil dirasakan. Langkah pertama yang
perlu ditetapkan adalah apakah tanah tersebut bertekstur liat, lempung berliat,
lempung, atau pasir.
 Jika bentukan benang tersebut terbentuk dengan mudah dan tetap merupakan pita
panjang, maka contoh tanah tersebut kemungkinan adalah liat.
 Jika benang terbentuk tapi mudah patah, kemungkinan lempung berliat.
 Jika tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung atau pasir.
 Untuk membedakan pasir atau debu yang dominan dapat dilakukan dengan cara: jika
terasa lembut (halus dan licin) seperti tepung, maka debu yang dominan; tetapi kalau
terasa berbentuk butir-butir maka yang dominan adalah pasir
Tabel. 2. Penetapan Kelas Tekstur di Lapangan menurut Perasaan Jari Tangan
Kelas Tekstur Rasa dan Sifat Tanah
Pasir (S) Sangat kasar sekali, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak
melekat.
Pasir berlempung (LS) Sangat kasar, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta agak
melekat.
Lempung berpasir (SL) Agak kasar, membentuk bola agak keras tetapi mudah hancur, serta
melekat.
Lempung (L) Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit
digulung dengan permukaan mengkilat, serta melekat.
Lempung berdebu (SiL) Licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan
permukaan mengkilat, serta melekat.
Debu (Si) Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung
dengan permukaan mengkilat, serta agak melekat.
Lempung berliat (CL) Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering), membentuk
gulungan jika dipirid tetapi mudah hancur, serta melekat sedang.
Lempung liat berpasir (SCL) Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering),
membentuk gulungan jika dipirid tetapi mudah hancur dan melekat.
Lempung liat berdebu Rasa licin jelas, membentuk bola teguh, gulungan mengkilat, melekat.
(SiCL)
Liat berpasir (SC) Rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar
dipijit, mudah digulung serta melekat sekali.
Liat berdebu (SiC) Rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering, sukar dipijit,
mudah digulung, serta melekat sekali.
Liat (C) Rasa berat, membentuk bola sempurna, bila kering sangat keras,
sangat melekat.

5. Struktur
- Struktur tanah adalah suatu unit yang tersusun dari butiran primer dan membentuk
suatu gumpalan/agregat alami secara tertentu dan dibatasi oleh suatu bidang-bidang
kohesi dari unit tersebut yang lebih besar dari adhesi antar unit. Jika mengalami
tekanan maka agregat tersebut akan hancur mengikuti bidang atau zone tertentu.
- Cara menentukan struktur tanah di lapangan ialah dengan mengambil sebongkah
tanah dari suatu bagian horizon/lapisan kira-kira 10 cm3 kemudian dipecah dengan cara
menekannya oleh ibu jari dan telunjuk, sehingga bongkah tanah tersebut akan pecah
secara alami. Pecahan gumpalan tanah menjadi agregat atau gabungan agregat,
kemudian ditentukan bentuk, ukuran, dan tingkat perkembangannya
- Bentuk-bentuk struktur tanah yang dikenal adalah lempeng (platy), prisma
(prismatic), tiang (columnar), gumpal (blocky), dan kersai (granular). Bentuk-bentuk
tersebut dapat dilihat pada di bawah.
- Ukuran strukur. Ukuran struktur tanah dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu: sangat halus,
halus, sedang, kasar/besar, dan sangat kasar/sangat besar. Batas ukuran dari kelas
tersebut berbeda menurut bentuk struktur
Tabel 3. Diameter untuk masing-masing kelas bentuk struktur tanah (mm)
Kelas ukuran Lempeng Prisma dan Tiang Gumpal Kersai
Sangat halus (very fine = vf) <1 < 10 <5 <1
Halus (fine = f) 1-2 10 - 20 5 - 10 1-2
Sedang (medium = m) 2-5 20 - 50 10 - 20 2-5
Kasar (coarse = c) 5 - 10 50 - 100 20 - 50 5 - 10
Sangat kasar (very coarse = > 10 > 100 > 50 > 10
vc)

- Tingkat Perkembangan. Tingkat perkembangan struktur tanah dibedakan dalam tiga


kelas sebagai berikut:
 Lemah (weak), simbol = 1: bentuk satuan struktur hampir tidak jelas, kemantapan
kecil, sehingga kalau diremas bahan hancur pecah menjadi campuran antara
agregat alamiah dan pecahan-pecahan agregat yang tidak mempunyai bidang-
bidang permukaan agregat. Perbedaan antara tidak berstruktur dan tingkat
perkembangan struktur lemah kadang-kadang sukar ditentukan.
 Sedang (moderate), simbol = 2: bentuk satuan struktur cukup jelas, kemantapan
cukup, sehingga kalau diremas sebagian besar bentuk satuannya tetap, sebagian kecil
berupa pecahan agregat dan unit-unit struktur lain.
 Kuat (strong), simbol = 3: bentuk satuan struktur cukup jelas, kemantapan cukup
kuat, sehingga kalau diremas bentuk satuannya tetap utuh. Permukaan ped

umumnya berbeda nyata dengan bagian dalamnya.


6. Konsistensi
Konsistensi adalah tingkat kohesi/adhesi massa tanah, ditentukan dengan cara menekan,
meremas, memijit atau memirid dengan tangan. Menentukan konsistensi tanah di lapangan
dilakukan pada tiga keadaan, yakni lembab, basah, dan kering.
- Konsistensi lembab adalah jika kadar air tanah berada di antara titik layu permanen
dan kapasitas lapangan. Konsistensi lembab ditentukan dengan cara meremas massa
tanah dengan ibu jari dan jari telunjuk.
- Konsistensi basah adalah jika kadar air tanah Iebih dan kapasitas lapangan.
Konsistensi basah ditetapkan dalam dua cara, yaitu berdasarkan kelekatan dan
plastisitasnya. Kelekatan (stickiness) adalah derajat adhesi tanah, ditentukan dengan
memijat tanah antara ibu jan dan telunjuk.

- Konsistensi dalam keadaan kering adalah jika kadar air tanah kurang dari titik layu
permanen. Ditentukan dengan cara menekan masa tanah di antara ibu jari dan telunjuk
atau telapak tangan.
- Lampiran Foto saat Melakukan Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai