Anda di halaman 1dari 5

Nama : Witri Fauziana Uchy

NIM : A021221048
MANAJEMEN PEMASARAN I (A)

Mengelola Informasi Pemasaran, Riset Pemasaran, Pasar Konsumen dan Perilaku


membeli konsumen.

A. Sistem Informasi Pemasaran


Sistem Informasi Pemasaran (MIS) terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, mengatur, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi secara
tepat dan akurat kepada para pengambil keputusan pemasaran. Pertama, MIS berinteraksi
dengan manajer untuk mengukur kebutuhan informasi. Selanjutnya, MIS mengembangkan
informasi yang dibutukan dari data internal perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran, dan riset
pemasaran. Analisis informasi mengelolah informasi tersebut agar bermanfaat. Akhirnya, MIS
mendistribusikan informasi kepada manajer dalam bentuk yang benar pada saat yang tepat
untuk membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik.

Langkah-langkah Sistem Informasi Pemasaran :


1. Mengukur Kebutuhan Informasi
Suatu informasi yang baik akan menyeimbangi informasi yang ingin dimiliki manajer terhadap
apa yang mereka perlukan dan informasi apa yang layak untuk disajikan. Perusahaan memulai
dengan mewawancarai manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka inginkan.
Sebagai manager akan meminta apapun informasi yang dapat mereka terima tanpa memikirkan
secara seksama tentang apa yang mereka inginkan, terlalu banyak informasi juga dapat
merusak seperti halnya jika terlalu sedikit.

2. Mengembangkan Informasi
Informasi yang dibutukan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan internal
perusahaan, pengetahuan pasar dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi selanjutnya
memproses informasi tersebut sehingga membuatnya lebih berguna bagi para manajer.
3. Analisis Informasi
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset pemasaran sering
kali perlu dianalisis lebih lanjut dan terkadang manajer memerlukan bantuan lebih lanjut untuk
menerapkan informasi tadi pada masalah dan keputusan pemasaran.
4. Mendistribusikan Dan Menggunakan Informasi
Informasi pemasaran tidak mempunyai nilai sampai manajer menggunakannya untuk
mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik. Informasi dikumpulkan lewat pengetahuan
pemasaran dan riset pemasaran harus didistribusikan kepada manajer pemasaran dengan benar,
dan pada saat yang tepat.

B. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan untuk
memahami pasar dan konsumen yang ditargetkan. Riset ini membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan tentang produk atau jasa apa yang harus ditawarkan, cara memasarkan
produk atau jasa tersebut, dan siapa yang harus menjadi target pasar.

Tujuan Riset Pemasaran


Sebuah riset dalam sistem pemasaran dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan
bisnisnya dengan lebih efektif. Berikut adalah empat tujuan utama riset pemasaran :
1. Evaluating
Tujuan pertama dari riset pemasaran adalah untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang telah
diterapkan sebelumnya. Evaluating juga berguna untuk mengevaluasi posisi merek dengan
membandingkannya dengan produk pesaing.
2. Understanding
Tujuan riset dalam sistem pemasaran selanjutnya adalah untuk memahami konsumen lebih
dalam. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan konsumen untuk menciptakan produk
yang tepat. Riset ini harus memperhatikan perilaku konsumen, preferensi, kebiasaan, dan
keluhan yang berkaitan dengan produk.
3. Predicting
Kemampuan untuk memprediksi pasar jadi salah satu tujuan riset selanjutnya. Perusahaan
harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif. Namun, prediksi pasar merupakan tugas yang rumit karena dunia
penuh dengan ketidakpastian. Risiko yang mungkin terjadi harus selalu dihitung.
Jenis-jenis Riset Pemasaran
Ada empat jenis riset pemasaran yang paling sering digunakan dalam berbagai perusahaan,
yaitu :
• Riset Pasar: Membantu memahami pasar secara umum, seperti ukuran pasar,
pertumbuhan pasar, dan tren pasar.
• Riset Konsumen: Membantu memahami perilaku konsumen, preferensi, dan
kebutuhan.
• Riset Produk: Membantu memahami produk atau jasa yang sedang dijual, seperti
kualitas, harga, dan fitur yang disukai.
• Riset Kompetitor: Membantu memahami persaingan dengan kompetitor, seperti
kekuatan dan kelemahan mereka, strategi pemasaran, dan produk yang ditawarkan.

Langkah-langkah dalam Riset Pemasaran


Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melakukan riset pemasaran, yaitu :
1. Menentukan tujuan riset: kita harus menentukan tujuan riset pemasaran, seperti
memahami perilaku konsumen atau meningkatkan penjualan.
2. Menentukan metode riset: Ada berbagai metode riset pemasaran yang tersedia, seperti
survei online, wawancara, atau focus group discussion (FGD).
3. Mengumpulkan data: Setelah menentukan metode riset, kita harus mengumpulkan data
dari sumber yang relevan.
4. Menganalisis data: Setelah mengumpulkan data, kita harus menganalisisnya untuk
mendapatkan wawasan yang bermanfaat.
5. Mengambil tindakan: Berdasarkan hasil analisis, kita harus mengambil tindakan yang
sesuai, seperti mengembangkan produk baru atau meningkatkan strategi pemasaran.

C. Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen


Pengertian Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian Konsumen
Pasar konsumen adalah pasar dimana individu dan rumah tangga dapat membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi sendiri. Perilaku pembelian konsumen
(consumer buyer behavior) adalah perilaku pembelian konsumen akhir-perorangan dan rumah
tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Semua konsumen akhir
bergabung membentuk pasar konsumen. Pasar konsumen (consumer market) adalah semua
individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen


1. Faktor Budaya. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
2. Faktor Sosial. Faktor sosial meliputi kelompok, keluarga, serta peran dan status sosial
konsumen.
3. Faktor Pribadi, meliputi usia dan tahap siklus hidup pembeli, hal ini dikarenakan orang
mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Selanjutnya
pekerjaan, seseorang membeli barang dan jasa yang mendukung pekerjaan mereka.
Situasi ekonomi, situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Gaya
hidup, gaya hidup melibatkan pengukuran AIO (Activities/Interest/Opinions) utama
pelanggan. Serta kepribadian dan konsep diri, konsumen senang memilih merek dengan
kepribadian yang sesuai.
4. Faktor Psikologis, meliputi motivasi, yaitu adanya kebutuhan yang mendorong
seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Persepsi, proses di mana
orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk dapat memenuhi
kebutuhannya. Pembelajaran, perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pikiran deskriptif yang
dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan
tendensi yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian


1. Pengenalan masalah. Dalam proses pembelian umumnya dimulai bila pembeli
memahami atau mengenal masalah akan kebutuhan, yang umumnya dapat cepat di
stimuli baik internal maupun eksternal.
2. Pengumpulan informasi. Upaya ini dilakukan dengan melihat agar mendapatkan bahan-
bahan tertulis, dengan menelfon teman, atau berupaya masuk ke toko untuk
mempelajari dan memahami produk tersebut.
3. Evaluasi alternatif. Ada beberapa konsep dasar yang dapat membantu memahami
proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen mencoba memuaskan kebutuhan.
Kedua, konsumen melihat manfaat dari pemecahan pengambilan keputusan produk.
Ketiga, konsumen melihat produk sebagai suatu bundel atribut dengan berbagai
kemampuan untuk mendeliver manfaat yang terlihat dalam memuaskan kebutuhan.
4. Kebutuhan pembelian. Dalam melaksanakan intensi pembeliannya, konsumen biasanya
akan membuat 5 keputusan, merek apa, dealer mana, jumlah berapa, kapan waktunya,
dan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian. Setelah pembelian, konsumen mungkin telah berpengalaman
akan ketidakcocokan atau ketidaksesuaian, sehingga dapat memutuskan untuk melirik
merek-merek lain.

Anda mungkin juga menyukai