Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RISET PEMASARAN

“Peran Riset Pemasaran dalam Eksistensi Perusahaan”


A.      LATAR BELAKANG

          Pada dasarnya riset bertujuan untuk mengungkap suatu kebenaran dari suatu

permasalahan. Dengan melakukan riset apa yang menjadi pokok permasalahan akan

diketahui, namun yang menjadi masalah sebenarnya ialah bukan tentang melakukan riset,

melainkan langkah-langkah yang akan di tempuh dalam riset tersebut.

          Terkadang penentuan riset menjadi kendala dalam melakukan suatu riset, maka dari itu

dalam penyusunan makalah ini akan dibahas tentang riset beserta jenisnya sehingga dapat

memberikan sedikit pengetahuan tentang riset itu sendiri.

B.       RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian dari riset pemasaran?

2.      Bagaimana konsep dari pemasaran?

3.      Bagaimana proses riset pemasaran?

4.      Apa saja jenis-jenis riset pemasaran?

5. Peran riset pemasaran bagi Eksistensi perusahaan?


PEMBAHASAN

A.      DEFINISI RISET PEMASARAN

             Istilah riset pemasaran (marketing research) seringkali dirancukan dengan riset

pasar (market research). Ada perbedaan tersendiri diantara kedua istilah ini. Riset pasar

berfokus pada pasar yang telah ditentukan dengan produk barang atau jasa yang

spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku pada penelitian aspek

dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain riset pasar merupakan bagian dari riset pemasaran.

Berikut definisi riset pemasaran dari institusi, pakar, dan praktisi dibidang pemasaran :

1.      American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang

menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan pemasar

melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang

dan masalah pemasaran, merumuskan, menyempurnakan. dan mengevaluasi tindakan

pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan menyempurnakan pemahaman mengenai

pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat

aktivitas pemasaran lebih efektif (Crask, dkk., 1995).

2.      Definisi Maholtra, dkk. (1996), yang menjadi acuan banyak referensi buku riset pemasaran,

adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis

dan objektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan

berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah atau peluang dalam bidang pemasaran

(Rangkuti, 1999).

3.      Philip Kotler (2000), salah satu guru pemasaran dunia,mendefinisikannya sebagai

perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan

yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.


4.      Praktisi riset, Robby Susatyo  (Managing Director Synovate Indonesia), mendefinisikan riset

pemasaran sebagai suatu identifikasi yang objektif dan sistematis, yang dilanjutkan dengan

pengumpulan. analisis, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki

pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses

pemasaran (P3M UI, 2003).

          Perkembangan riset pemasaran sendiri dari tahun 1915 tidak bisa lepas dari

perkembangan ilmu-ilmu lain seperti ilmu pemasaran itu sendiri, perilaku konsumen

(psikologi), ilmu sosial, statistik, hingga teknologi aplikasi komputer.

          Pada perusahaan modern saat ini, sumber informasi pasar dari data internal, riset pasar

reguler, hingga hasil intelegensi pasar, telah terintegrasikan dalam sistem informasi pemasaran

perusahaan (Marketing Management Information System = MMIS). MMIS merupakan

pemasok informasi pasar berbasis teknologi informasi (IT) yang berkesinambungan, terstruktur,

dan cenderung baku. Sementara riset pemasaran yang dilakukan temporer

umumnya bersifat ad hoc (sementara) namun berkemampuan mengeksplorasi masalah dan

identifikasi peluang pasar secara lebih aktual. Baik berbasis MMIS maupun berdasar riset

pemasaran, para pengambil keputusan pemasaran akan dilengkapi "peta dan amunisi"

yang lengkap saat memasuki pasar dan menghadapi para kompetitor.

B.       KONSEP PEMASARAN

          Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran

yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1.      Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2.      Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3.      Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4.      Lakukanlah menurut cara anda (Burger king).

5.      Andalah yang menentukan (United Airlines).

6.      Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat

dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

          Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan

pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,

konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1.      Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia

dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan

mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.

Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen

dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2.      Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan

mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat

produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam

penampilan dengan ciri-ciri terbaik.

3.      Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi

harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.


4.      Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari

penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang

diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing

5.      Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,

keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan

dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan

atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6.      Konsep pemasaran global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-

faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang

mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang

terlibat dalam perusahaan.

C.       PROSES RISET PEMASARAN

1.      Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset.

Manajer  Pemasaran harus berhati-hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas

atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Untuk membantu memikirkan perancangan riset

tersebut, manajemen harus lebih dahulu menyatakan secara jelas keputusan yang mungkin

dihadapi dan kemudian berpikir ke belakang.

2.      Menyusun Rencana riset

Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk

mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui

biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset membutuhkan
keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan

sampel, dan metode kontak.

a.       Sumber Data. Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data

sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk maksud lain dan data itu telah ada di tempat

tertentu. Data primer adalah data segar yang dikumpulkan untuk maksud tertentu atau untuk

proyek riset tertentu. Para periset biasanya memulai penelitian mereka dengan mengkaji data

sekunder untuk melihat apakah masalah mereka dapat diselesaikan sebagian atau seluruhnya

tanpa pengumpulan data primer yang memerlukan biaya tinggi. Data sekunder menjadi titik

awal riset dan memberikan keunggulan karena biayanya murah dan tersedia segera.

b.      Pendekatan Riset. Data primer dapat dikumpulkan dengan empat cara yaitu :

1)      Riset Observasi (Observation Research). Data segar dikumpulkan dengan mengamati

para pelaku dan keadaan yang relevan.

2)      Riset Kelompok (Focus Group Research). Kelompok fokus adalah kumpulan dari enam

sampai sepuluh orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan

demografik, psikografik tertentu, atau pertimbangan dan bersama-sama membahas

berbagai topik kepentingan.

3)      Riset Survei (Survei Research). Perusahaan mengadakan survei untuk mempelajari

pengetahuan, keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya

dalam populasi secara umum.

4)      Riset Eksperimen (Experimental Research). Riset yang paling sahih secara ilmiah adalah

riset eksperimen, yang tujuannya adalah menangkap hubungan sebab akibat dengan

menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.


c.       Instrumen Riset. Para periset pemasaran memiliki tiga instrument riset utama dalam rangka

mengumpulkan data primer, yaitu :

1)      Kuesioner. Terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada para

responden. Karena fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrument yang paling sering

dipakai dalam pengumpulan data primer.

2)      Ukuran Kualitatif. Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk mengukur

opini konsumen karena tindakan konsumen tidak selalu cocok dengan jawaban mereka

terhadap pertanyaan survei.

3)      Perkakas Mekanis. Jarang digunakan dalam riset pemasaran. Sebagai

contoh, galvanometers mengukur minat atau emosi yang timbul setelah melihat iklan

atau gambar tertentu. Teknologi telah menggantikan catatan harian yang digunakan para

peserta dalam survei media.

d.      Rencana Pengambilan Sampel. Setelah menentukan pendekatan dan instrument riset, periset

pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel yang memerlukan tiga keputusan

berikut, yaitu :

1)      Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus disurvei ?

2)      Ukuran sampel: Berapa orang yang harus disurvei ?

3)      Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana cara memilih responden ?

e.       Metode Kontak. Periset pemasaran harus memutuskan bagaimana cara menghubungi subjek,

apakah melalui surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.

3.      Mengumpulkan Informasi

Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering

terjadi kesalahan. Dalam kasus survei misalnya, terdapat empat masalah utama. Sebagian

responden mungkin sedang tidak ada dirumah dan harus dihubungi lagi atau diganti

responden lain. Responden lain mungkin menolak untuk bekerja sama. Juga ada responden
yang memberikan jawaban bias atau tidak jujur. Yang terakhir, beberapa pewawancara

terkadang juga bersikap bias atau tidak jujur.

4.      Menganalisis Informasi

Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang

berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi frekuensinya.

Rata-rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel-variabel utama. Peneliti juga akan

menetapkan sejumlah tekhnik statistik dan model keputusan yang lebih canggih dengan

harapan dapat memperoleh temuan tambahan.

5.      Menyajikan Hasil Temuan

Sebagai langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan-temuan

mereka. Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan

pemasaran utama yang dihadapi manajemen.

6.      Mengambil Keputusan

Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa

temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Sejumlah organisasi yang sedang

bertumbuh menggunakan satu sistem dukungan keputusan pemasaran untuk membantu para

manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan yang lebih baik.

D.      JENIS-JENIS RISET PEMASARAN

          Berdasarkan tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok,

meski dimungkinkan adanya kombinasi. Ketiga jenis riset itu adalah :

1.      Problem Solving Research, yakni riset yang diadakan untuk mengidentifikasi dan

memecahkan masalah-masalah pemasaran. Riset ini memang berorientasi pada masa

lalu. Yaitu masalah pemasaran yang pernah terjadi. Dengan mengidentifikasi masalah yang


telah terjadi dan mendapatkan solusinya, hal itu merupakan investasi untuk tidak

mengulanginya dimasa yang akan datang.

2.      Controlling Research, yakni riset yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian

proses bisnis dan pemasaran yang sedang berjalan. Dengan melakukan riset ini

secara reguler, proses bisnis dan pemasaran akan tetap terjaga kinerjanya. Bahkan seperti

dalam riset pengendalian mutu (quality control) dapat dilakukan perbaikan

berkelanjutan sehingga dalam jangka panjang dapat diperoleh zero effect.

3.      Planning Research, yakni riset yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan

dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau pemasaran yang

baik tentunya perlu didasari informasi yang tepat dan terukur sehingga target akan tercapai

secara optimal berdasarkan tahapan perencanaan yang matang.

          Sumber data dari riset, baik jenis problem solving, controlling, maupun planning

research tersebut diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah

objek riset secara langsung. Melalui survei di lapangan, eksperimen, atau

observasi (pengamatan). Data primer ini dapat diperoleh atau dilakukan sendiri oleh

perusahaan bersangkutan atau dari perusahaan jasa riset pasar.

          Sedangkan data sekunder dapat diperoleh secara tidak langsungdari objek riset dalam

bentuk yang telah dikumpulkan dan diolah untuk publik oleh institusi riset. Kelebihan data

primer dibandingkan data sekunder adalah pada cakupan informasi yang digali lebih spesifik,

fokus, aktual, dan cukup mendalam. Namun untuk mendapatkan data primer tentunya

memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Berbeda dengan data sekunder

yang dapat diperoleh dengan biaya yang relatif cukup murah dan cepat, seperti dari hasil survei

omnibus perusahaan riset, BPS (Badan Pusat Statistik), annual report, atau melalui gudang

informasi dunia, yakni akses internet.


          Dalam praktiknya, ada empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan manajemen

untuk menjalankan sebuah riset pemasaran, yakni :

1.      Relevansi, keterkaitan riset dengan kebutuhan informasi pemecahan masalah atau peluang

pasar dalam proses pengambilan keputusan pemasaran.

2.      Ketepatan waktu, umumnya riset dilakukan pada saat perusahaan membutuhkan informasi yang

terkait, meski tidak sedikit perusahaan yang secara reguler memanfaatkan hasil riset pasar,

seperti data rating iklan atau tracking brand.

3.      Ketersediaan data, riset diperlukan saat informasi/data internal perusahaan kurang memadai untuk

keputusan strategis pemasaran.

4.      Biaya & manfaat, keputusan terakhir dari perusahan dalam mengadakan riset ialah alokasi

biaya dengan manfaat yang diperoleh seefisien mungkin.

              Apabila keempat faktor tersebut sudah dapat dipenuhi internal perusahaan, riset

pemasaran bukanlah suatu prestise yang perlu diada-adakan.

E.       SISTEM RISET PEMASARAN

          Perusahaan dapat memperoleh riset pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan

Perusahaan besar mempunyai departemen riset pemasaran tersendiri, yang sering memainkan

peran penting dalam organisasi. Perusahaan biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar

1 sampai 2 persen dari penjualan tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan

untuk membeli jasa dari luar perusahaan. Perusahaan-perusahaan riset pemasaran terbagi

kedalam tiga kelompok berikut ini :

1.         Perusahaan riset jasa-sindikasi. Perusahaan ini mengumpulkan informasi perdagangan dan

konsumen yang kemudian dijual dengan memungut uang jasa. Contoh : Nielsen Media

Research, SAMI/Burke.
2.         Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan. Perusahaan-perusahaan ini dipakai untuk

menjalankan proyek riset pemasaran khusus. Mereka merancang penelitian dan melaporkan

hasil-hasil temuannya.

3.         Perusahaan riset pemasaran lini-terspesialisasi. Perusahaan ini memberikan jasa riset yang

terspesialisasi. Contoh terbaik adalah perusahaan jasa lapangan yang menjual jasa wawancara

di lapangan kepada perusahaan lain.

          Perusahaan-perusahaan kecil dapat menyewa jasa perusahaan riset pemasaran atau

melakukan riset dengan cara yang kreatif dan biaya yang terjangkau seperti berikut ini :

1.      Menugaskan mahasiswa atau dosen perguruan tinggi untuk merancang dan menjalankan

proyek riset pemasaran.

2.      Menggunakan internet.

3.      Mengamati para pesaing.

F. PENTINGNYA RISET PEMASARAN BAGI EKSISTENSI PERUSAHAAN      

Pentingnya riset pemasaran bagi perusahaan dengan tujuan dijalankannya marketing

research  (riset pemasaran) yaitu untuk mengetahui dan melakukan analisa hal yang

dibutuhkan atau diperlukan oleh pasar (masyarakat) dan juga untuk mengetahui pesaing

bisnis. Dengan dilakukannya marketing research maka akan bisa mengetahui produk atau

jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa itu diperlukan dan kualitas produk seperti apa

yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu juga untuk dapat tahu seberapa besar permintaan

dan potensi permintaan, kapan permintaan tersebut memuncak dan kapan permintaan tersebut

menurun.

Marketing research (riset pemasaran) merupakan kegiatan penelitian dalam bidang

pemasaran. Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan

masalah, perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran ini dilakukan sebagai

upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya marketing research (riset

pemasaran), pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan

strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang.

Banyak orang yang seringkali masih rancu dengan istilah marketing research (riset

pemasaran). Marketing research (riset pemasaran) seringkali masih disamakan

dengan market research (riset pasar), padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda.

Riset pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan secara spesifik. Sementara itu, riset

pemasaran memiliki arti yang lebih luas. Riset pemasaran tidak hanya terpaku pada aspek

pasar atau produk, namun juga mencangkup hal-hal di luar itu. Singkatnya, market

research (riset pasar) bisa disebut sebagai bagian dari marketing research (riset pemasaran).

Terdapat tiga metode dan cara pelaku bisnis dalam merencanakan marketing

research (riset pemasaran), yakni:

1.  Kuisioner

Metode ini dijalankan dengan cara memberikan daftar pertanyaan mengenai data yang

diperlukan untuk jenis usaha yang dipilih. Syaratnya siapkan calon responden yang asalnya

dari pelanggan potensial yang akan menjawab kuisioner. Meyakinkan responden supaya

dapat diajak kerjasama untuk mengisi jawabannya dengan jujur dan benar. Apabila sangat

butuh maka diberikan bingkisan yang menarik.

2.  Riset Grup

Metode ini dijalankan dengan cara membentuk kelompok orang dari populasi utama

pasar potensial. Tugas yang meraka lakukan adalah menyampaikan semua yang mereka

butuhkan, merasakan produk atau jasa yang disajikan dan mereka diperkenankan

memberikan opini mengenai kekurangan produk.


3.  Survey

Metode ini dijalankan dengan cara memberikan pertanyaan yang sederhana tentang

produk atau jasa yang hendak diriset. Pada umumnya metode ini sifatnya acak dan biasanya

dengan sukarela, sehingga upayakan pertanyaan yang diajukan tidak mengganggu.

Sedikit saja kesalahan selama melakukan marketing research (riset pemasaran), bisa

menimbulkan akibat yang fatal, yakni kesalahan dalam merumuskan strategi guna

meningkatkan dan mengembangkan bisnis perusahaan. Bukannya solusi yang diperoleh,

justru kesalahan dalam marketing research (riset pemasaran) yang berpotensi menimbulkan

masalah baru dan akan berakibat lebih parah bagi eksistensi perusahaan. Oleh sebab

itu, marketing research (riset pemasaran) juga harus dilakukan secara hati-hati dan tepat agar

hasil yang diperoleh akurat.

PENUTUP
A.      KESIMPULAN

          Istilah riset pemasaran (marketing research) seringkali dirancukan dengan riset

pasar (market research). Ada perbedaan tersendiri diantara kedua istilah ini. Riset pasar

berfokus pada pasar yang telah ditentukan dengan produk barang atau jasa yang

spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku pada penelitian aspek

dari pasar atau produk saja.

          Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan

pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,

konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

          Proses riset pemasaran antara lain:

1.      Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset.

2.      Menyusun Rencana riset

3.      Mengumpulkan Informasi

4.      Menganalisis Informasi

5.      Menyajikan Hasil Temuan

6.      Mengambil Keputusan

          Berdasarkan tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok,

meski dimungkinkan adanya kombinasi. Ketiga jenis riset itu adalah :

1.      Problem Solving Research

1.      Controlling Research

2.      Planning Research

          Perusahaan dapat memperoleh riset pemasaran melalui berbagai cara. Kebanyakan

Perusahaan besar mempunyai departemen riset pemasaran tersendiri, yang sering memainkan

peran penting dalam organisasi. Perusahaan biasanya menganggarkan riset pemasaran sekitar
1 sampai 2 persen dari penjualan tahunan perusahaan itu. Persentase yang besar dihabiskan

untuk membeli jasa dari luar perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://kenalmanajemen.blogspot.co.id/2013/01/riset-pemasaran.html

https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/

http://evanamtk.blogspot.co.id/2011/06/sistem-riset-pemasaran.html

Anda mungkin juga menyukai