Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALISA PELUANG PASAR

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran


dengan dosen pengampu Fortuna Zain Hamid, S.E, M.Si

Disusun oleh :
Mimin M. 4517030017
Muhammad Fauzan Azhiima 4517030060
Mutiara Hasri Munthe 4517030010

ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN 4B


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
Analisa Peluang Pasar
1.1 Pasar
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang
memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan
informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta
terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya.
Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori
dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan.

Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan
dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar
mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga.
Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh
interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak kepemilikan jasa dan
barang.

Jadi, pasar merupakan tempat atau keadaan yang mempertemukan antara


permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual) untuk setiap jenis barang, jasa
atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang membutuhkan barang dan
jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan tenaga kerja, modal dan barang bagu
produksi baik untuk memproduksi barang maupun jasa

1.1.1 Peluang Pasar


Peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan
pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan
menurut Pearch dan Robinson (2005), peluang merupakan situasi utama yang
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan, salah satunya adalah tren
usaha. Maka perlu adanya penganalisaan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan.

Analisa pasar adalah suatu kegiatan penganalisisan atau penyelenggaraan untuk


mempelajari berbagai masalah tentang keadaan pasar. Analisa peluang pasar ini
sangat penting, karena perusahaan/industri perlu mengetahui berapa besarnya
peluang yang tersedia dalam memasarkan produknya dan dapat menetapkan
apakah pasar cukup besar untuk mendukung produk lain dan masih memberikan
laba untuk perusahaan/industri itu sendiri.

Suatu perusahaan perlu menganalisa atau membaca peluang pasar yang dapat
dimanfaatkan. Membaca peluang pasar merupakan hal yang penting, karena
dengan itu, perusahaan dapat mengetahui apakah produk yang diciptakan
mempunyai peluang untuk dipasarkan dan dengan membaca peluang pasar
perusahaan juga dapat mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari pun banyak tercipta peluang pasar yang bisa
kita manfaatkan dalam rangka mendapatkan keuntungannya. Ini beberapa contoh
sederahana dari peluang pasar : Hallyu Wave, lingkungan rumah, lingkungan
perkantoran, lingkungan kuliah atau sekolah, musim hujan, acara keagamaan, dan
sebagainya.

Ada beberapa alasan mengapa analisis peluang pasar harus dilakukan terlebih
dahulu oleh suatu perusahaan :
1.) Sering kali suatu perusahaan dalam memulai usahanya belum mengetahui
kesempatan pasar yang baik. Artinya perusahaan mempunyai tujuan dimulai
dengan suatu kesempatan.
2.) Suatu perusahaan sulit menyebutkan apa yang seharusnya dibutuhkan karena
tidak jelas tujuan perusahaan. Padahal di sisi lain perusahaan mengetahui adanya
kesempatan yang baik.
3.) Bila kesempatan berubah, kadang-kadang perusahaan mengubah pola
tujuannya.
4.) Tersedia atau tidaknya sumber-sumber dalam perusahaan, yang dapat lebih
unggul dari pesaing seperti dapat menekan biaya lebih rendah, harga lebih
rendah,mutu yang lebih baik, dsb.

1.2Produk
Produk termasuk ke dalam ruang lingkup pasar secara umum, yaitu tentang
barang dan jasa yang dipasarkan. Menurut Kotler, produk memiliki arti yang luas
yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, ipergunakan atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya fisik,
jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.

Barang yang diproduksi perusahaan berdasar analisis pasar yaitu.


a. jenis dan sifat barang
b. kuantitas dan kualitas barang
c. merek dan harga barang
d. desain dan model barang
e. barang-barang industri dan konsumsi.

Adapun jenis-jenis dari produk yang digunakan, diantaranya seperti:

1. Produk Konsumsi

Yaitu produk yang digunakan oleh konsumen tingkat akhir, jadi konsumen
membeli lalu digunakan langsung sehingga tidak dijual kembali. Secara umum
produk yang sering di konsumsi masyarakat digolongkan menjadi tiga bagian
diantaranya:

 Produk kebutuhan sehari-hari.


 Produk belanjaan.
 Produk khusus.

2. Produk Industri

Yaitu produk yang dibeli oleh produsen atau perusahaan, yang nantinya akan
dijual kembali atau digunakan sebagai bahan baku untuk proses produksi sehingga
menghasilkan barang lain. Jadi intinya barang/produk industri digunakan untuk
proses produksi, diantaranya yaitu:

 Materials and parts “bahan baku dan suku cadang”


 Capital items “barang modal”
 Supplies and services “perlengkapan dan layanan bisnis”

1.3Riset Marketing (Riset Pemasaran)

1.3.1 Pengertian
Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran.
Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan
masalah, perumusan tujuan, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan
sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset
pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki
dan strategi pemasaran apa yang masih sesuai dilakukan untuk merebut peluang.

Banyak orang yang seringkali masih bingung dengan istilah riset pemasaran. Riset
pemasaran (marketing research) sering kali disamakan dengan riset pasar (market
research), padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Riset pasar
berfokus pada pasar yang telah ditentukan secara spesifik. Sementara, riset
pemasaran memiliki arti yang lebih luas. Riset pemasaran tidak hanya terpaku
pada aspek pasar atau produk, namun juga mencangkup hal-hal di luar itu.
Singkatnya, riset pasar bisa disebut sebagai bagian dari riset pemasaran.

1.3.2 Fungsi
Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a. Evaluating, biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program
pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset
pemasaran ini juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap
brand positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.
b. Understanding, menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai
salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan
memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan fungsi ini, riset pemasaran yang
dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan
perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk.
c. Predicting, merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan.
Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam
riset pemasaran sangatlah berisiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika
sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan
bahan acuan utama. Begitu pun ketika perusahaan ingin menyusun strategi
pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.

1.3.3 Langkah Perumusan


Langkah sistematis yang harus dilakukan dalam menjalankan riset
pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan Masalah
Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas
sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam bisnis.
Misalnya permasalahan kita adalah ingin menentukan besarnya biaya yang akan
digunakan untuk promosi atau iklan. Perumusan masalahnya adalah bagaimana
cara mengetahui besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan kesimpulan yang
akan didapat adalah dalam bentuk kisaran nilai dari biaya promosi yang paling
ideal.
2. Menentukan Desain Riset
Desain riset dibutuhkan untuk menentukan prosedur secara rinci mengenai cara
pengumpulan data, cara pengujian hipotesa, dan kemungkinan melakukan
kuesioner dengan berbagai model yang ditentukan. Penentuan desain riset
biasanya didasarkan pada parameter yang akan diambil untuk menghasilkan
sebuah kesimpulan tertentu.
3. Merancang Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan data
sekunder biasanya berupa data yang diambil dari buku, Internet, dan pustaka
lainnya yang relevan. Anda perlu menentukan bagaimana cara mengumpulkan
data-data tersebut dan dihimpun menjadi sebuah database.
4. Mengambil Sampel & Mengumpulkan Data
Selanjutnya Anda melakukan pengambilan sampel dan mengumpulkan data di
lapangan. Anda bisa melakukan pengambilan sampel didasarkan pada metode
sampling yang digunakan, baik itu probability atau non probability sampling.
5. Melakukan Analisa & Interpretasi Data
Sebuah pengumpulan data tidak akan pernah bisa menjadi sebuah kesimpulan jika
tidak dilakukan analisis dan interpretasi data. Anda bisa mulai dari editing,
koding, tabulasi, analisa statistik, dan interpretasi data. Data yang diolah inilah
yang akan memberikan petunjuk pada kesimpulan yang akan Anda ambil.
6. Menyusun Laporan Riset
Laporan riset pemasaran bisa berupa laporan hasil, kesimpulan, serta rekomendasi
penelitian yang diberikan kepada pihak manajemen. Kemudian pihak manajemen
akan mengambil keputusan berdasarkan hasil dari interpretasi data sebelumnya.
Laporan riset inilah yang akan menjadi standar penelitian oleh para eksekutif
dalam mengevaluasi manfaat riset pemasaran.

1.4 Marketing Information System (Sistem Informasi


Pemasaran)

1.4.1 Pengertian
Dalam kamus bisnis online mendefinisikan Sistem Informasi Pemasaran (SIP)
sebagai “sebuah sistem yang menganalisa dan menilai informasi pemasaran, yang
dikumpulkan terus menerus dari sumber-sumber di dalam dan di luar organisasi
atau toko.” Selanjutnya secara keseluruhan dapat didefinisikan sebagai struktur set
prosedur dan metode untuk reguler, direncanakan pengumpulan, analisis dan
penyajian informasi untuk digunakan dalam pembuatan keputusan pemasaran. "
(Kotler, at al, 2006)

1.4.2 Tujuan
Secara garis besar tujuan dari sistem informasi pemasaran adalahh
a. menyediakan informasi yang berkaitan dengan situasi internal (sumber
daya perusahaan) dan situasi eksternal seperti: perilaku konsumen,
pesaing, saluran distribusi, kebijakan publik dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen pemasaran.
b. menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan
sasaran, strategi, program, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
c. menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

1.4.3 Ruang Lingkup


Lingkup pemasaran terdiri dari:
a. Barang
b. Jasa
c. Pengalaman
d. Peristiwa
e. Orang
f. Tempat
d. Properti
e. Organisasi
f. Informasi
g. Gagasan

1.4.4 Struktur Utama


Menurut Robert Jamon (2003), sistem MKIS mengarah pada empat komponen:.
1. Pengguna Antarmuka. Unsur penting dari Sistem Informasi Pemasaran
adalah manajer yang akan menggunakan sistem dan antarmuka yang
mereka butuhkan untuk secara efektif menganalisis dan menggunakan
informasi pemasaran. Desain sistem akan tergantung pada jenis keputusan
yang diperlukan oleh manajer.
2. Aplikasi Perangkat Lunak. Adalah program yang menggunakan pembuat
keputusan pemasaran untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola
data untuk tujuan mengembangkan informasi yang diperlukan untuk
mengambil keputusan pemasaran.
3. Database Marketing. Database pemasaran adalah suatu sistem di mana file
data pemasaran diatur dan disimpan.
4. Dukungan Sistem. Komponen ini terdiri dari manajer sistem yang
mengelola dan memelihara aset sistem termasuk perangkat lunak dan
perangkat keras jaringan, memantau kegiatan dan memastikan bahwa
sistem patuh terhadap kebijakan organisasi.

1.4.5 Komponen Yang Membentuk


Menurut Philip Kotler, empat komponen yang membentuk sistem MKIS Internal
Laporan Sistem: Ini catatan berbagai data dari departemen yang berbeda dari
sebuah perusahaan, yang dianggap sebagai sumber utama informasi.
1. Marketing Sistem Intelijen, sumber utama yang digunakan oleh manajer
untuk memperoleh informasi harian dari lingkungan eksternal, maka
membantu manajer untuk bereaksi terhadap berubah dengan cepat.
2. Marketing Sistem Penelitian, untuk mengumpulkan data primer dan
sekunder, dan menampilkan hasilnya dalam bentuk laporan.
3. Marketing Sistem Pendukung Keputusan, lebih berfokus pada pengolahan
data.

1.4.6 Manfaat
a. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan
Sistem informasi pemasran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan
dapat mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh
pelanggan serta kebutuhan mengenai barang atau jasa apa saja yang diinginkan
oleh pelanggan. Dengan adanya sistem informasi pemasaran yang akurat dapat
dijadikan acuan manajer atau pimpinan dalam mengambil keputusan untuk
memproduksi atau menyediakan suatu barang atau jasa yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
b. Mengetahui Perencanaan Strategi yang lebih efisien dan efektif
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan
untuk membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif
sehingga membuat perusahaan mampu mencapai sasaran pemasaran.
c. Mengetahui Pesaing-pesaing yang mengancam perusahaan
Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan
mengidentifikasikan dan meramalkan masalah-masalah pesaing yang akan
mengancam kemajuan perusahaan atau usaha. Informasi yang dihasilkan juga
dapat membantu menentukan keunggulan bersaing perusahaan atau usaha,
misalnya harga yang lebih murah ataupun diferensiasi barang yang lebih
bervariasi sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengatasi pesaing yang akan
mengancam kemajuan perusahaan atau usaha.

1.4.7 Keuntungan
a. Dilakukannya pengumpulan data.
b. Sebuah perspektif yang luas.
c. Penyimpanan data penting.
d. Menghindari krisis.
e. Rencana pemasaran yang terkoordinasi.
f. Kecepatan dalam memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan.
e. Data dikumpulkan secara terus menerus selama beberapa periode waktu.
f. Kemampuan untuk melakukan analisis biaya-manfaat.

1.4.8 Kelemahan
Kelemahan dari marketing information system adalah membutuhkan biaya dan
tenaga kerja yang tinggi dan besar di awal waktu serta proses persiapan sistem
informasi yang kompleks.
Ada beberapa langkah-langkah yang harus diketahui sebelum melakukan analisa
pasar agar hasilnya maksimal
a. Menentukan pasar yang relevan
Dalam melakukan analisa pasar, langkah pertama yang harus Anda lakukan
adalah memahami pasarnya terlebih dahulu. Umumnya terdapat banyak jenis
produk yang diminati oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian
besar produk yang ada di pasaran memiliki pilihan alternatif lain. contohnya saja
dalam bidang transportasi, Garuda Indonesia dan Citilink adalah maskapai
penerbangan yang bisa menjadi subtitusi satu sama lainnya. Sedangkan kereta api
adalah menjadi pilihan alternatif bidang transportasi pesawat terbang.
b. Menganalisa permintaan primer
Dari contoh pesawat terbang versus kereta api tersebut, Anda bisa melakukan
analisa terhadap konsumen tersebut, faktor apa yang menjadikan mereka memilih
salah satu transportasi tersebut.
c. Menganalisa permintaan selektif
Dalam hal ini, Anda harus bisa melakukan analisa terhadap konsumen yang loyal
terhadap salah satu merek, apa yang menjadi dasarnya.
d. Menetapkan segmen pasar
Jika semua data sudah terkumpul, Anda hanye perlu mengelompokkan konsumen
kepada segmen-segmen yang sesuai agar produk yang Anda miliki tidak salah
sasaran.
e. Menganalisa persaingan
Anda bisa membandingkan tingkat persaingan terhadap produk yang Anda miliki,
agar nantinya produk Anda tidak kalah bersaing saat berada di pasaran. Cari
semua kelebihan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian implementasikan
kepada produk yang Anda miliki sehingga Anda memiliki produk yang lebih baik
daripada pesaing.
f. Identifikasi target potensial
Jika semuanya sudah Anda lakukan, langkah terakhir adalah melakukan
identifikasi konsumen yang potensial guna menciptakan konsumen yang puas dan
loyal dengan produk yang Anda miliki.

1.5 Perilaku Membeli


Assael (dalam Kotler, 2002:202 – 204) membedakan empat jenis perilaku
pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat
perbedaanmerek, sebagaiberikut:
a. Perilaku Pembelian yang Rumit
Terdiri dari proses tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan
tentang produk tersebut. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut.
Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
b. Perilaku Pembelian Pengurangan Ketidaknyamanan
Kadang – kadang konsumen sangat terlibat dalam sebuah pembelian namun t
perbedaan di antara berbagai merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh
fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan berisiko. Dalam
kasus itu, pembeliakan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia
namun akan membeli dengan cukupcepat, barangkali pembeli sangat peka
terhadap harga yang baik atau terhadap kenyamanan berbelanja.
c. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan
Banyak produk dibeli dengan kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan
tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Perilaku konsumen dalam
kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak melalui urutan umum
keyakinan, sikap, dan perilaku.
d. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah
namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen sering
melakukan peralihan merek.

1.6 Pasar Industri atau Produsen

1.6.1 Pengertian
Pasar industri atau pasar produsen adalah dimana terdiri dari semua
organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam produksi barang
dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada pihak lain. Beberapa
factor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi ,seperti tembakau,
batu bara, teh, minyakbumi, tembaga, balailatihan kerja, mesin cetak, mesin
tekstil, bursa efek dan lain-lain.
1.6.2 Perilaku pembeli pasar produsen
a. Model perilaku pasar produsen
Pada model perilaku produsen ini memiliki kesamaan dalam pembeli
memperoleh stimuli pemasaran dan stimuli lain (lingkungan). Yang terdiri
dari 4P seperti yang telah dibahas diatas. Stimuli ini masuk ke organisasi,
diolah, menghasilkan tanggapan berupa pemilihan produk, kuantitas, dan
penyerahan order, pelayanan dan syarat pembayaran. Untuk dapat merancang
bauran pemasaran yang tepat, maka harus mengetahui apa yang terjadi pada
organisasi tersebut.
b. Keputusan pembeli
 Mengenal masalah
 Deskripsi kebutuhan umum
 Spesifikasi produk
 Pencarian pemasok
 Pengajuan proposal
 Seleksi pemasok
 Spesifikasi pemesanan rutin
 Penilaian kinerja

1.6.2 Perilaku pembeli


Terdapat tiga jenis situasi pembeli terdapat ian yang utama. Pada ekstim yang satu
ada pembelian ulang sepenuhnya, yang merupakan keputusan yang cukup rutin.
Pada ekstrim yang lain terdapat tugas baru yang memerlukanriset lengkap. Di
tengah terdapat pembelian ulang dengan modifikasi yang membutuhkan sedikit
riset.
Dalam pembelian ulang sepenuhnya, pembeli memesan ualng tanpa memodifikasi
apa pun. Kegiatan itu biasanya ditangani secara rutin oleh bagian pembelian.
Bedasarkan kepuasan membeli di masa lalu, pembeli begitu saja memilih dari
beberapa pemasok yang ada dalam daftar. Para pemasok “saat ini” berusaha
mempertahankan kualitas produk dan jasa. Mereka sering kali mengusulkan
sistem pemesanan ulang otomatis, sehingga petugas pembelian akan menghemat
waktu pemesanan ulang.
Para pemasok luar berusaha menawarkan sesuatu yang baru atau memanfaatkan
ketidakpuasan, sehingga pembelikan akan memperhatikan mereka. Mereka
berusaha menancapkan kaki di pintu dengan pesanan dalam jumlah sedikit dan
kemungkinan memperbesar pangsa pembelian sedikit
Lingkungan demi sedikit. Tanggapan Pembeli
Rangsangan Rangsangan Organisasi Pembeliagan Pilihan Produk dan
Pemasiaran lain Jasa

Proses Pilihan pemasok


Keputusan
Produk Ekonomi Pembelian
Harga Teknologi Jumlah pesanan
(Pengaruh Pribadi
xDistribusi Politik
dan antar pribadi) Syarat dan waktu
Promosi Budaya Pengaruh Organisasi
Persaingan penyerahan

Model Perilaku Pembeli di Pasar Industri


Daftar Pustaka

Kotler dan Keller, 2012, Marketing Management, Global Edition.Pearson.


Prentice Hall. Hurriyati ... Kotler, Philip Amstrong, Gary, Prinsip-prinsip
Pemasaran , Jakarta, 2008.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-pentingnya-analisa-pasar-yang-tepat-untuk-
kesuksesan-bisnis/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2019)
http://www.businessdictionary.com/definition/marketing-information-system.html
11/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2019)
http://www.yourarticlelibrary.com/marketing/mis-marketing-information-system-
with-diagram/48703/ (diakses pada tanggal 13 Maret 2019)
https://www.ilmupemasaran.com/2015/10/analisis-pasar-produk-dan-
tujuannya.html?m=1/ (diakses pada tanggal 13 Maret 2019)
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-langkah-dasar-melakukan-riset-pemasaran/
(diakses pada tanggal 13 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai