DOSEN:
PENDIDIKAN VOKASIONALDESAINFASHION
FAKULTAS TEKNIK
2019
Identifikasi Manajemen Merchandise
A. Identifikasi Manajemen Merchandise
Manajemen merchandise adalah proses dimana retailer menentukan item apa yang akan
disediakan, berapa banyak yang perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dimana
mereka harus didisplay di toko untuk memaksimalkan penjualan dan bagaimana barang tersebut
diberi harga untuk mencapai keuntungan terbaik dan terbesar (Mary Matthiesen-Jones). Yang
artinya bagaimana cara menentukan barang yang tepat dengan harga jual yang tepat untuk
memenuhi sesuai permintaan yang ada. Dengan adanya peningkatan jangkauan pasar dan adanya
produk-produk baru membawa kepada peningkatan daya jual. Hal ini menyertakan bagaimana
produk dikemas, penempatan produk, promosi dan lain-lain. Gunanya agar penjual dapat
menghasilkan keuntungan paling maksimal.
Sebagai orang yang mengatur manajemen merchandise suatu usaha, terdapat beberapa hal
yang perlu dilakukan. Biasanya manajemen merchandise dibagi menjadi 2 macam, yaitu sebagai
perencana produk atau marketing produk. Terdapat perbedaan job desc dalam kedua posisi
tersebut, misalnya pada perencanaan produk, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Menjelaskan barang baru
Mengumpulkan persyaratan pasar
Membangun peta perjalanan produk, khususnya dalam aspek teknologi
Mempertimbangkan siklus produk
Mencari perbedaan produk
Memberi lebih banyak detail pada perencanaan produk
Sedangkan dalam marketing produk yang perlu dilakukan adalah :
Pemosisian produk dan pemberian pesan keluar
Mempromosikan produk keluar kepada pers, konsumen dan kolega
Membawa produk baru kedalam pasar
Memonitor persaingan pasar
Memberi lebih banyak detail pada marketing produk
Terdapat juga fungsi dari manajer merchandising. Biasanya manajer merchandising
bertanggung jawab atas :
Memimpin tim merchandising
Memastikan proses merchandising berjalan lancar dan tepat waktu
Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan supplier
Berpartisipasi dalam menentukan budgetinng, setting dan target penjualan
Melatih anggota tim
Tentunya dalam manajemen merchandise terdapat beberapa proses. Proses-proses ini
dilakukan agar dapat menghasilkan hasil ang paling maksimal. Proses-proses tersebut adalah :
1. Analisis : Retailer harus mampu untuk mengidentifikasi konsumen dengan teoat sebelum
mereka dapat memastikan kemauan dan ketentuan konsumen dalam membuat keputusan
untuk membeli suatu produk
2. Perencanaan : Hal ini sangat penting karena merchandise yang akan dijual harus mulai
disediakan dari sekarang atau sesegera mungkin.
3. Pemasok : Karena merchandise perlu didapatkan atau disupply dari pihak lain, antara
distributor atau pabrik.
4. Penanganan : Melibatkan dimana merchandise dibutuhkan dan dapat dijual dengan
keadaan terbaik.
5. Kontroling : Mengontrol setiap proses yang ada, mulai dari pengeluaran sampai
pemasukan serta setiap hal yang dilakukan dalam proses.
Terdapat pula hirarki atau tingkatan merchandise yang dibuat secara berhubungan satu
dengan yang lain. Sebuah hirarki ritel normalnya terdiri dari grup, department, klasifikasi produk
dan SKUs (stock-keeping units atau unit pemerhati stok).
Kegiatan darri manajemen merchandise adalah menganalisis trend pasar, menganalisis data
penjualan, danmebuat penyesuaian yang diperlukan terkait dengan merchandise.
Dilihat pada merchandise suatu pasar swalayan, mereka menerapkan beberapa strategi
merchandising guna meningkatkan pemasukan. Strategi merchandising adalah bagian dari
strategi komunikasi pemasaran, strategi pemasaran, dan strategi penjualan, yang dimana dalam
penerapannya akan meliputi hal-hal berikut :
Bagaimana memanfaatkan penggunaan ruang display secara efektif ?
Bagaimana memposisikan masing-masing kategori produk ?
Bagaimana memberikan dan mengatur penerangan dalam ruang toko ?
Bagaimana menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan yang membuat
pelanggan betah berlama-lama untuk berbelanja ?
Bagaimana menciptakan display yang menarik dan mampu menyampaikan sesuatu sesuai
tema yang diusung ?
Bagaimana membuat signage yang menarik dan memiliki shortcut ?
Selain itu juga perlu dilakukan sebuah pendekatan strategis agar setiap upaya yang dilakukan
dapat semakin maksimal. Pendekatan- pendekatan yang harus dilakukan adalah :
High Margin + High Sales
Letakkan produk yang memiliki tingkat laba yang tinggi dan memiliki perputaran yang cepat
ditempat yang paling strategis, karena produk ini adalah in store pareto product. Dan produk
ini juga merupakan alat untuk menarik konsumen masuk ke dalam store.
Impulse Item
Pembeli yang datang ke swalayan tanpa perencanaan, umumnya akan berkeliling untuk
berjalan-jalan, produk-produk yang memiliki sifat impulse buying sebaiknya diletakan di
cross area dan di dekat kasir, agar mudah ditemukan.
Demand merchandise
Pelanggan yang datang untuk membeli produk tertentu yang dibutuhkan akan langsung
menuju ke area tersebut, letakkan barang-barang tersebut dibelakang, atau area yang kurang
strategis.
Related merchadise
Produk-produk yang punya sifat saling melengkapi,atau merupakan produk pelengkap,
sebaiknya diletakkan berdekatan atau didekat produk utama untuk menciptakan cross selling.
Seasonal Item
Untuk produk-produk seasonal harus disediakan area khusus, pisahkan dengan rak umum,
jika memungkinkan letakkan di area strategis. Produk seasonal memiliki waktu jual yang
sangat pendek, jadi harus sangat cepat terjual.
New Product Item
Letakan produk baru pada area utama yang strategis, produk baru ini sedang dalam masa
ujian, apakah produk tersebut bisa terjual sesuai target. Jika produk tersebut bisa memenuhi
target, maka produk ini akan masuk rak umum / regular shelfing.
Strategi merchandising dapat menghasilkan dampak yag baik bagi suatu usaha. Sehingga
sangat penting adanya sebuah penyusunan strategi merchandising. Dalam menyusun strategi
merchandising ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Memahami perilaku dan habit dari konsumen dalam berbelanja, baik jenis produk
maupun jumlah yang dibeli, membandingkan aktivitas promosi penjualan, aktivitas
penjualan dan distribusi.
Harus memahami USP, brand positioning statement dan personality yang harus dibangun
secara konsisten.
Menetapkan fokus produk dengan menetapkan harga standar, harga promosi dan in-store
promotion yang menarik.
Menonjolkkan product feature dan benefit.
Menciptakan tema dan pesan yang tepat.
Menentukan harga yang kompetitif, dengan memperhatikan manfaat functional dan
emotional.
Menentukan lokasi penempataan yang tepat untuk tiap kategori produk.
Lakukan evaluasi terhadap seluruh merchandising secara periodik.
Daftar Pustaka
Anonim.https://study.com/academy/lesson/merchandise-management-in-retail-definition-
components-categories.html (diakses pada tanggal 14 Juni)
Anonim.https://www.slideshare.net/NAGARJUNAKHASHYAP/retail-merchandising-management
(diakses pada tanggal 14 Juni)
Anonim.https://www.tutorialspoint.com/retail_management/merchandise_management.htm (diakses
pada tanggal 14 Juni)
Anonim.https://www.coursehero.com/file/41605265/Bab-10-Manajemen-Merchandisepptx/ (diakses
pada tanggal 14 Juni)