Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah merupakan objek dari ilmu ekonomi, dimana perusahaan adalah suatu
lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi bagi
masyarakat dengan motif keuntungan. Dalam usaha menyediakan barang dan jasa tersebut
perusahaan melakukan berbagai kegiatan seperti: produksi, pemasaran, pembelanjaan, riset
dan pengembangan.

Saluran distribusi merupakan sub bagian dari variabel marketing mix (bauran pemasaran)
yaitu: place atau distribution. Saluran distribusi ini merupakan suatu struktur yang
menggambarkan alternatif saluran yang dipilih dan menggambarkan situasi pemasaran yang
berbeda oleh berbagai perusahaan.

Hanya dengan mengetahui bahwa suatu produk bermanfaat baginya, sebenarnya belumlah
merupakan jaminan bahwa pembeli akan selalu setia pada produk tersebut. Syarat lain yang
perlu dipenuhi agar pembeli dapat setia pada produk tersebut adalah setiap saat produk
tersebut diperlukan, pembeli yang bersangkutan dapat memperolehnya dengan mudah
ditempat yang diinginkan atau tedekat. Sebab, bagaimanapun sempurnanya suatu produk atau
jasa tidak akan berarti apa-apa bila berada jauh dari jangkauan konsumen.

Untuk menempatkan suatu barang dan jasa pada tempat yang tepat, kualitas yang tepat
jumlah yang tepat, harga yang tepat dan waktu yang tepat dibutuhkan saluran distribusi yang
tepat pula. Bila perusahaan salah dalam memilih saluran distribusi maka akan dapat
mengganggu kelancaran arus barang atau juga dari perusahaan ke tangan konsumen. Hal ini
terjadi karena konsumen tidak mengenal produk atau juga tersebut ataupun bila sudah
mengenalnya tetapi tidak melihatnya di pasar, maka konsumen akan beralih ke barang atau
juga lain.

6. Keputusan Manajemen saluran

Setelah perusahaan memilih saluran produknya, selanjutnya perusahaan harus memilih,


melatih, memotivasi, dan mengevaluasi anggota saluran yang menjadi perantaranya.

1. Memilih anggota saluran

Dalam menyeleksi anggota salurannya perusahaan harus menetapkan kriteria-kriteria khusus


yang membedakan perantara yang lebih baik. Kriteria itu misalnya dalam hal cakupan
pemasaran, keuangan, tempat, pelayanan, dan lamanya berkecimpung di dunia bisnis.

2. Melatih anggota saluran


Sebelum perusahaan perantara memasarkan produk produsen sebaiknya produsen
memberikan pelatihan kepada perusahaan perantara mengenai cara pemakaian, standar
pelayanan, promosi, dan lain-lain. Tujuannya untuk menjaga citra produk dimata konsumen.

3. Memotivasi anggota saluran

Untuk meningkatkan motivasi anggota saluran, produsen perlu memberikan berbagai


rangsangan dalam berbagai hal misalnya memberikan diskon atas pencapaian target atau
lewat dukungan promosi, hadiah, dan lain-lain.

4. Mengevaluasi anggota saluran

Untuk menilai kinerja pemasaran apakah optimal atau tidak, harus dilakukan evaluasi
terhadap anggota saluran. Untuk evaluasinya sendiri, produsen dapat membandingkan kinerja
aktual anggota saluran dengan standar-standar dari perusahaan seperti dalam hal pencapaian
target penjualan.

5. Mengubah susunan saluran

Hasil evaluasi perlu dianalisis lebih lanjut untuk membuat keputusan diteruskan tidaknya
saluran pemasaran yang dijalankan apabila kinerja saluran pemasaran dinilai kurang optimal
dalam hal ini pencapaian laba, perusahaan perlu mempertimbangkan kembali.

PERDAGANGAN ECERAN
Pengecer (retailing) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha yang volume
penjualannya terutama datang dari penjualan eceran. Semua organisasi yang menjual kepada
konsumen akhir, naik produsen, perdagangan grosir maupun pengecer merupakan usaha
eceran.
1. Jenis-jenis Pengecer
Jenis-jenis pengecer yang sangat terkenal adalah departemen store. Departemen store
membutuhkan waktu 80 tahun untuk mencapai kedewasaan, sedangkan outlet gudang eceran
mencapai kedewasaan dalam waktu 10 tahun. Dibawah ini merupakan jenis-jenis pengecer
utama:
Tingkatan layanan, Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan alasan jenis toko baru
timbul. Jenis toko baru memenuhi berbagai preferensi konsumen yang luas untuk tingkat
layanan dan layanan tertentu. Pengecer memosisikan diri mereka menawarkan satu dari
empat tingkat layanan:
 Swalayan, adalah dasar dari semua operasi diskon. Banyak konsumen bersedia untuk
melakukan proses mencari membandingkan memilih sendiri untuk menghemat uang.
 Memilih sendiri, pelanggan mencari barang mereka sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
 Layanan terbatas, pengecer ini dapat memiliki lebih banyak barang dan jasa belanja seperti
kredit dan tawaran pengembalian barang. Pelanggan membutuhkan lebih banyak informasi
dan bantuan.
 Layanan penuh, wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap proses mencari
membandingkan memilih. Pelanggan yang suka ditunggui memilih toko jens ini.

Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual melalui toko, usaha eceran non toko
telah tumbuh lebih cepat daripada usaha eceran toko. Usaha eceran nontoko dibagi menjadi
empat kategori utama:
 Penjualan langsung
Yang juga disebut penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, adalah industri multimiliar
dollar, dengan ratusan perusahaan menjualdari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan
dirumah.
 Pemasaran Langsung
Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog pemasaran langung mencakup
pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respons langsung (home
shopping network), dan belanja elektronik (amazon.com, autobytel.com). ketika orang
semakin terbiasa untuk berbelanja lewat internet, mereka memesan ragam barang dan jasa
yang lebih besar dari sejumlah besar situs web.
 Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, termasuk barang yang dibeli secara tiba-tiba seperti rokok,
minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah dan produk-produk lain seperti kaos
kaki, kosmetik, makanan panas, dan buku cerita. Mesin otomatis ditemukan di pabrik, kantor,
toko eceran besar, statsiun pompa bensin, hotel, restoran dan banyak tempat lainnya. Mereka
menawarkan penjualan 24 jam, pelayanan sendiri, dan barang yang selalu segar.
 Layanan Pembelian
Pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu, biasanya karyawan organisasi bear yang
ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon sebagai imbalan
keanggotaan.

2. Lingkungan Eceran Baru


Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan yang lain dimana produsen merek nasional
meletakan barang bermerek mereka di semakin banyak tempat. Diferensiasi layanan juga
telah tererosi. Banyak dapertemen store telah memotong layanan dan banyak toko diskon
meningkatkan layanan toko mereka. Pelanggan menjadi pelanggan yang cerdas. Mereka tidak
mau lagi membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan telah
hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredit dari toko tertentu karena kartu kredit bank
telah diterima secara umum. Beberapa perkembangan eceran lainya yang mengubah cara
konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer menjual :
 Bentuk Dan Kombinasi Eceran Baru
 Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
 Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko Dan Nontoko
 Pertumbuhan Pengecer Raksasa
 Penurunan Pengecer Pasar Menengah.
 Pertumbuhan Investasi dalam Teknologi
 Profil Global Pengeer Utama

3. Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan memperlajari keputusan
pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan dan pengadaaan produk, harga,
atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
 Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran , pengecer tidak
dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk , dekorasi toko , pesan , dan
media iklan , harga , serta tingkat layanan. Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar
sasaran bisa sangat mahal harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik,
pengecer membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini toko baru
untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk mengeksploitasi pasar
ceruk.

 Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harys sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran. Pengecr harus
memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk terutama bisa sangat menantang
dalam industri denga pergerakan cepat seperti teknologi / mode. Urban Outfitters mendapat
masalah ketika mereka beralih dari formula “anti-kemapanan,tetapi tidak terlalu anti-
kemapanan” dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh
lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv dan kasual
Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan pilihan produknya secara
cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang menjadi sasaranya.
Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan pilihan produk toko, yaitu,
mengembangkan strategi diferensiasi produk. Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :
a. Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia dipengecer pesaing.
b. Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.
c. Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.
d. Menampilkan barang yang mengejudkan atau terus berubah.
e. Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
f. Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.
g. Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.
 Perdagangan barang
Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan sumber barang,
kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai pasar swalayan, bagian khusus
pembeli bertanggung jawab untuk mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan
presentasi wiraniaga. Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan
barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang digunakan oleh
pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko menggunakan profitabilitas produk
langsung untuk mengukur biaya penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen,
pemilihan, pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang
sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
 Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam hubunganya dengan pasar
sasaran, bauran dan jasa, dan persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok
harga markup tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga
markup rendah, volume tinggi (pedangan masal dan toko diskon). Pengecer juga harus
memperhatikan taktik penetapan harga.
 Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiakan satu toko dari toko lainya. Pengecer
harus memutuskan bauran jasa untuk menewarkan hal-hal berikut kepada pelanggan :
a. Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat surat, iklan, tampilan
jendela dan interior.
b. Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran, pembukusan hadiah,
penyesuaian dan pengembalian.
c. Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek , tempat parkir, restoran,
perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet, dan layanan penjagaan bayi.
Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan konsumen andal
secara tepat, baik melalui tatap muka, saluaran telepon atau bahkan melalui inofasi teknologi.
 Atmosfer toko
Admosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai penampilan
dan tat letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang utnuk bergerak. Safeway
meningkatkan laba dengan merenofasi tambilan tokonya secara :
a. Dinding
b. Pencahayaan
c. Penandaan
d. Dapertemen sayur dan buah
e. Lantai, Roti dan kue
 Kegiatan dan pengalaman toko
Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen tradisional untuk
memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti produk yang dapat benar-benar
dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanjaan, layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada
wajtu tunggu pengiriminan bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsusten dengan
akasan ini, beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko untuk
menarik perhatian pelanggan.
 Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan pembelian.
Mereka memasang iklan, melakukkan penjualan khusus, menerbitkan kupon diskon, dan
membuat program penghargaan.
 Keputusan lokasi
Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat saji
memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana mereka akan membuka
gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya dilokasi berikut :
· Pusat kawasan bisnis
· Pusat belanja regional
· Pusat perbelanjaan setempat
· Jalur belanja
· Lokasi didalam sebuah toko yang lebih besar.
4. Perdagang Eceran Produk-Produk PT Indofood
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dapat dilihat pada Tabel
1.1 berikut ini:
NO PRODUCT JUMLAH VARIAN RASA
1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermi Reguler 4
10 Supermi Sedaaap 3
11 Supermi Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 1
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 14
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Special 4

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
 Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
 Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Produk-produk PT Indofood dapat dengan mudahnya kita temui dimanapun dalam bentuk
eceran. Di toko-toko, warung kecil, pedagangan asongan dan pedagang lainnya yang menjual
produk ini dalam bentuk eceran. Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan
pilihan menjadi penyedia utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi
jutaan consumen di Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk. kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam menjual
produknya kepada masyarakat dengan cara :
 penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada penjualan sendiri yang
beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
 penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dilakukan lewat
distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan
B. PERDAGANGAN GROSIR

Perdangan grosir ( wholesaling ) mencakup semua kegiataan dalam penjualan barang atau
jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis. Pedanag
grosisr disebut juga ( distributor ) berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal. Pertama
pedagang grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka
berusaha berurusan denga pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir. Kedua ,
transaksi grosir biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang grosir biasanya
mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga, pemerintah
menanngani pedangan grosir dan pengecer dengan cara berbeda berdaasarkan peraturan
hukum dan bajak. Jenis – jenis Pedagang Grosir Utama :
 Pedagang grosir: mereka adalah pemborong layanan penuh dan layanan terbatas, distributor,
perusahaan pemasok pabrik.
 Pedang grosir layanan penuh: memiliki stok, memiliki tenaga penjulan, melakukkan
pengiriman, menyedikan bantuan manajemen.
 Pedang grosir layanan terbatas: peagang grosir penjualan tunai menjual lini terbatas barang
pergerakan ke pengecer kecil secara tunai.
 Pialang dan agen: menfasilitasi pembelian dan penjualan, dan mendapatkan komisi 2%-6%
dari hrga jual. Fungsi terbatas biasanya dikhususkan berdasarkan lini produk atau jenis
pelanggan.
 Cabang dan kantor produsen dan pengecer: kegiatan perdanganan groir dilakukkan oleh
penjual atau pembeli sendiri dan buka melalu pedang grosir inependen.
 Pedagang grosir khusus : pengumul pertanian dan perusahaan lelang.
Secara umum , pedang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi:
· Penjualan dan promosi
· Pembelian dan pembentukkan pemilihan barang
· Pemecah jumlah besaR
· Pergudangan
· Transportasi
· Pembiayaan
· Penanggungan risiko
· Informasi pasar
· Layanan manajemen dan konseling
1. Tren dalam Perdagangan Grosir
Keluhan utama produsen terhadap pedangan grosir adalah : mereka tidak mempromosikan
lini produk produsen secara agresif dan lebih bertindak sebagai penggambil pesanan, mereka
tidak menyimpan cukup banyak persediaan sehingga gagal memenuhi pesanan pelanggan
dengan cukup cepat, mereka tidak memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang
terbaru kepada produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkun biaya
mereka , dan mengenakan harga terlalu mahal pada layanan mereka. Salah satu dorongan
utma bagi pedang grosir adalah meningkan produktifitas aset dengan menggelola persediaan
dan piutang dengan lebih baik.
2. Perdagangan Grosir Produk PT Indofood
Grup Distribusi merupakan aset strategis yang merupakan bagian penting dari operasi
terintegrasi secara vertikal Indofood. Jaringannya yang luas dan kemampuan distribusi
nasional memastikan tersedianya produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Dengan lebih dari 1.100 titik distribusi / saham yang berada di daerah berpenduduk padat,
Grup memiliki akses yang siap ke gerai ritel modern dan tradisional di seluruh nusantara, dan
mendapat tempat untuk menerima informasi dan perkembangan terkini mengenai
perkembangan pasar lokal. Produk jasa yang diberikan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk ini adalah berupa penyediaan tempat penyimpanan barang baik bahan baku maupun
barang yang siap dipasarkan. Manfaat dari penyimpanan di gudang ini adalah untuk
menyimpan barang yang siap dipasarkan agar tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Penyimpanan ini dipantausecara intensif oleh bagian quality control.

Produk jasa selanjutnya dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk adalah berdirinya anak
perusahaan bernama PT. Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk
yang diluncurkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena dalam
pendistribusian produk-produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri,
sehingga PT. Indofood Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan
tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.

PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi adanya
keluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses, mutu produk
dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes atau keluhan dari
pelanggan atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga menyediakan customer Service
dan Call Centre untuk menangani keluhan-keluahan dari pelanggan.
C. LOGISTIK PASAR

Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu


mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik asal
ke titik prnggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
Perencanaan logistik pasar mempunya 4 tahap :
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelangganya.
2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3. Mengembangkan kesempurnaan oprasional dalam peramalan penjualan, manajemen gudang,
manajemen tranportasi, dan manajemen bahan.
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan prosedur
terbaik.
Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang paling efisien untuk
mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem pengiriman unggul. Sistem yang
pertama meliputi pemesanan piranti lunak untuk diunduh langsung kekomputer pelanggan.
Sistem kedua memungkin produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua
solusi itu menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan
menyimpan jutaan pirimgan dan buku petunjuk.

1. Sistem Logistik Terintegrasi


Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama adalah peramalan penjualan, berdasarkan
jadwal distribusi, produksi, dan tinggkat persediaan perusahaan. rencana produksi
mengindikasikan bahan yang harus dipesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui
tranportasi kedalam, memasuki wilayah pnerimaan, dan disimpan di persediaan barang
mentah. Bahan mentah diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan
penghubung atara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan
menurunkan tingkat persediaan barang jadi dan kegiatan manufakatur. Pesanan pelanggan
menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkanya.
Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam
pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, tranportasi keluar, gudang lapangan, serta pengiriman
dan layanan pelanggan.

2. Tujuan Logistik Pasar


Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang
yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat dengan biaya terendah.”Sayangnya,
tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat
memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama.
Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium,
dan berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar.

Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut memerlukan trade-off yang kuat, manajer harus
mengambil keputusan berdasarkan total sistem. Titik awalnya adalah mempelajari apa yang
diperlukan pelanggan dan apa yang ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman
tepat waktu, kesediaan pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan memasok
mereka kembali dengan cepat.
M = T + FW + VW +S
Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah sistem yang bisa
meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan ini. Setiap kemungkinan sistem logistik pasar
akan menghasilkan biaya berikut.
Di mana:
M = total biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan
T = total biaya angkut dari sistem yang direncanakan
FW = total biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan
VW = total biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari sistem yang
direncanakan
S = total biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan pengiriman di
bawah sistem yang direncanakan

Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang berhubungan
dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem yang meminimalkannya. Jika
sulit mengukur S, perusahaan harus meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan
pelanggan yang ditargetkan.

3. Keputusan Logistik Pasar


Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik pasarnya: (1) Bagaimana
harus menangani pesanan (pemrosesan)? (2) Di mana kita harus meletakan stok kita
(pergudangan)? (3) Berapa banyak stok yang harus kita pegang (persediaan)? Dan (4)
Bagaimana kita harus mengirimkan barang (transportasi)?
 Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai
pembayaran—yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Siklus
ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi pesanan oleh wiraniaga, pemasukan
pesanan dan pemeriksaan kredit pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman
pesanan dan invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini,
semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.

 Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual karena siklus
produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar
perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus
memutuskan jumlah lokasi penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi
penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih cepat, tetapi juga
berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk mengurangi biaya gudang dan
duplikasi persediaan, perusahaan dapat mensentrlisasikan persediaannya di satu tempat dan
menggunakan transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.

 Persediaan
Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka jika
perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua pesanan
pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya persediaan meningkat
semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu
berapa banyak penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan yang
lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih cepat, dan kemudian
mengambil keputusan.

Pengambilan keputusan persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan berapa


banyak barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manajemen harus tahu berapa
tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru. Tingkat stok ini disebut titik
pesanan (atau pemesanan kembali). Titik pesana 20 berarti memesan kembali ketika stok
berkurang sampai 20 unit. Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok
dengan biaya kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin
besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan.
Menentukan Kuantitas
Pesanan Optimal
 Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat
waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba, yang semuanya mempengaruhi
kepuasan pelanggan.

Dalam mengirimkan barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat


memilih diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim
mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas,
ketersediaan. Kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk
adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa.
Semakin banyak pengirim yang menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat
kontainerisasi. Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam kotak
atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Jika pengirim
memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim menjadi angkutan pribadi.
Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada
pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang
ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan tarif
standar.
 Pelajaran Organisional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari pertimbangan
harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan membentuk hubungan
elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus
menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan
harus melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan
logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.

Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dati pelanggan besar akan
meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan pengiriman yang lebih sering
sehingga mereka tidak harus menyimpan persediaan yang banyak. Mereka menginginkan
waktu siklus pesanan yang lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan
ketersediaan stok yang tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung
dibandingkan palet terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang dijanjikan lebih
ketat. Mereka mungkin menginginkan penyesuaian kemasan, pembelian label harga, dan
pembuatan tampilan.

Pemasok tidak bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka dapat
menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan dan biaya pelanggan yang
berbeda. Perusahaan yang cerdik akan menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap
kebutuhan pelanggan besar. Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi
terdiferensiasi dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai
pelanggan.

4. Logistik PT Indofood

A. Sistem Persediaan Bahan Baku


Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam
manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan
baku, yaitu :
 Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang
diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control
akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah
bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per
zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg.
Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah
memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
 Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh
kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih
dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan
lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi
tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.
 Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku
yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi.
Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian
akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas
penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan
melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.

B. Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM


Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and
folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan
packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
 Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan)
sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang
tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai
dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu
35oC.
 Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres
adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan
mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press.
Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang
lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang
dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang
dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.
 Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk
segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan
terbagi dalam beberapa jalur.
 Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara
kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup
tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan
suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat
fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi
gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
 Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu
dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok
penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
 Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau
minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan
adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air
setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.
 Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan
proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses
penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan
diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk
disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang
kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan
timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil
demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.

C. Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:
NO PRODUCT JUMLAH VARIAN RASA
1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermi Reguler 4
10 Supermi Sedaaap 3
11 Supermi Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 1
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 14
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Special 4

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
 Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
 Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, dapatlah kita menyadari betapa pentingnya masalah saluran
distribusi didalam memasarkan dan menjual suatu produk ataupun jasa. Oleh itu setiap
perusahaan haruslah dapat memilih dan menentukan saluran distribusi yang sesuai dengan
keadaannya, karena saluran distribusi yang tepat untuk satu perusahaan belum tentu tepat dan
cocok bila digunakan oleh perusahaan yang lain. Apabila perusahaan sudah memiliki saluran
distribusi yang sesuai , maka sebaiknya perusahaan juga dapat menjalin dan memelihara
kerjasama yang lebih baik lagi, terutama dengan para agen baik yang berada didalam maupun
diluar negeri, dan

Kelancaran penyaluran produk ataupun jasa sampai kepada pemakai akhir, tentu saja sangat
mempengaruhi kemajuan perusahaan baik dari segi keuntungan yang diperoleh dari jumlah
penujualan yang besar, maupun dari segi kepercayaan dan pandangan yang baik konsumen
terhadap perusahaan. Semua itu akan sangat membantu perusahaan untuk tetap maju dan
berkembang didalam persaingan bisnisnya.
DAFTAR PUSTAKA

A1ex S. Nitisemito, Marketing, Ghalia Indonesia, Jakarta 1984

Basu Swastha D.H. [dan] lrawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, 1990

Barry Berman [and] Joel R.Evans, Retail Management. A StraTegic Approach, Prentice Hall,
New Jersey, 1998

Philip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000

Radiosono, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Analisis, BPFE, Yogyakarta, 1983

Rewoldt, Stewart H. D. Scott, James, Warchow, R. Martin, Strategi Distribusi Pemasaran,


Bina Aksara, Bandung, 1987

Stanton, William, J. Prinsip Pemasaran, Erlangga, 1986

Sutojo, Siswanto, Kerangka Dasar Manajemen Pemasara, LPPM, 1981

Anda mungkin juga menyukai