Dosen pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat serta
karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah Strategi Kebjakan Pemasaran ini dengan
tepat waktu dengan judul “Menganalisa Pasar Konsumen dan Perilaku Pembelian”. Kami
menyusun karya tulis ilmiah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Kebijakan
Pemasaran di Universitas Brawijaya Malang. Adapun tujuan yang diharapkan penulis makalah
ini dapat memberikan informasi kepada pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi
kesempurnaan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimah
kasih kepada pihak- pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya kepada
dosen kami Bapak Zainul Arifin, Dr., MS yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen
sasaran. Pasar konsumen dan perilaku pembelian konsumen harus dipahami sebelum rencana
pemasaran yang nyata dapat dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang & jasa untuk
konsumsi pribadi, dan ini adalah pasar yang paling akhir dimana kegiatan perekonomian diatur.
Istilah pasar banyak diartikan secara beda sesuai dengan sudut pandang penglihatan.
Disini, kebutuhan dan keinginan konsumen mengawali kehadiran produk yang dapat
memenuhinya. Hal tersebut, terungkap melalui jembatan penyebrangan motivasi dan
kemampuan membeli yang dimiliki konsumen. Akan tetapi, tidak diingkari kondisinya bervariasi
yang tercengkram perubahan. Kegenerikan produk, jenis produk, tingkatan produk, dan
persaingan merek memberikan pertolongan kita untuk menentukan pasar. Pasar yang ditentukan
dengan cara demikian, tergores garis batas jelas tujuan, keberadaan alternatif, serta daya lenting
terhadap aksi dobrakan perubahan.
TUJUAN
PEMBAHASAN
Pasar konsumen adalah pasar yang dimana pembelinya adalah individual yang membeli
produk untuk digunakan atau disewakan. Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan rangsangan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen
memepelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
hasrat mereka.
1. Model Henry Assael, yang memfokuskan pada perilaku pembuatan keputusan pembelian
konsumen berdasarkan pengaruh-pengaruh individu, lingkungan dan stimuli pemasaran.
2. Model Kotler, perilaku membeli konsumen atau consumer buyying behaviour merujuk pada
perilaku membeli yang dilakukan oleh konsumen akhir atau individu dan rumah tangga yang
membeli barang dan jasa untuk konsumsi secara pribadi. Kotler menyatakan bahwa terdapat
beberapa tipe perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan
merek, yaitu :
3. Model Howard-Sheth
Input (Rangsangan/Stimuli)
Merupakan dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen terdiri dari dorongan
komersial dari pemasar dan dorongan sosial. Dorongan komersial adalah dororngan
signifikaatif yang berupa merek dan stimuli simbolik yang berhubungan dengan kegiatan
periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah komunikasi dari mulut kemulut yang
terjadi dalam keluarga, kelas sosial, dan kelompok referensi, yang merupakan input yang
sangat efektif untuk sebuah keputusan pembelian.
Susunan hipotesis (hypothetical construk)
Susunan hipotesis adalah proses intern konsumen yg menggambarkan proses hubungan
antara input dan output pembelian. Susunan hipotesis ini berdasarkan sejumlah teori
belajar dan teori kesadaran. Susuan hipotesis terdiri dari dua bagian :
a. susunan pengamatan (perceptual contruct) terdiri dari perhatian yg dipengaruhi oleh
kedwiartian yg mendorong (stimulus ambiquity) dan sikap, bias pengamatan dan
penyelidikan konsumen.
b. Susunan balajar (learning construct) yg terdiri dari motif,pemahaman merek, criteria
pemilihan, maksud /tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan
Model ini menggambarkan dengan jelas bagaimana seseorang melakukan pembelian, mulai
timbulnya kebutuhan sampai akhir pembelian yaitu penilaian setelah pembelian. Model ini
didasarkan pada proses pengambilan keputusan konsumen. Tahap dasar dari proses pembelian
menurut model ini adalah motivasi, pengamatan, proses belajar. Kemudian diteruskan dengan
pengaruh dari kepribadian, sikap dan perubahan sikap bekerja bersama pengaruh aspek sosial
dan kebudayaan setelah itu samapailah pada tahap proses pengambilakan keputusan konsumen.
Enggel, Kollat dan Black Well mengatakan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah
hampir sama dengan mempelajari perilaku manusia.
5. Model Nicosia
Model Francesco Nicosia didasarkan pada teknik gambar aliran proses komputer dengan umpan
baliknya. Nicosia mengidentifikasi empat komponen dasar pada model perilaku konsumen.
6. Model Andarieasen
Model Andarieasen dibangun dari konsepsi-konseosi tentang formasi sikap dan perubahannya
dalam psikologi sosial. Kunci perubahan sikap ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi.
Model ini menjelaskan seluruh proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan hasilnya yang
berupa perilaku, semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan informasi yg terdiri empat tahap
yaitu: input berupa rangsangan (stimuli), pengamatan (perception) dan penyaringan, perubahan-
perubahan sifat, serta macam hasil yang mungkin terjadi.
7. Model Clawson
Model ini didasarkan pada teori bentuk dan teori bidang. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh
hasil konflik psikologis dalam berbagai situasi. Konsumen individu mengumpulkan valensi-
valensi positif dan negatif dari suatu produk yang hendak dibeli. Terjadinya pembelian
merupakan hasil bahwa valensi-valensi positif yg lebihh besar daripada valensi negatif. Nilai
masing-msing valensi tersebut tidak tetap dan tidak bebas dari pengaruh ruang individu.
Kebutuhan akan suatu produk timbul dan dipengaruhi oleh ruang hidup individu yaitu tempat,
waktu, dsb. Valensi adalah pengertian yang menggambarkan sifat dari pada lingkungan
psikologis, yaitu nilai lingkungan psikologis itu bagi seseorang. Ada dua nilai yaitu nilai positif
dan nilai negatif:
Sesuatu mempunyai nilai atau valensi positif apabila menyebabkan berkurangnya
atau hilangnya tegangan bila seseorang mendapatkan sesuatu itu, serta menyebabkan
meningkatkan tegangan jika seseorang terhambat untuk mendapatkanya. Misalnya
minuman bagi orang yang haus.
Sesuatu mempunyai nilai atau valensi negatif jika menyebabkan meningkatnya
tegangan jika seseorang mendapatkanya dan menyebabkan menurunnya tegangan bila
seseorang meninggalkannya. Misalnya limbah jadi valensi positif bersifat menarik
dan valensi negatif bersifat menolak
Ada 5 hirarki kebutuhan menurut Maslow yaitu; fisiologis, keselamatan, cinta, penghargaan, dan
aktualisasi diri. Maslow menekankan adanya suatu hirarkhi kebutuhan, dimana kebutuhan yang
lebih tinggi akan dipenuhi seterlah kebutuhan yang lebih rendah dipenuhi terlebih dahulu.
9. Model Markov
Model Markov meneliti perilaku pemilihan merek suatu produk. Model ini menyebutkan bahwa
hanya pemilihan merek pada pembelian terakir yang mempengaruhi pemilihan merek pembelian
sekarang. Untuk memberi gambaran model Markov, kita ambil contoh ada tiga merek disuatu
pasar (merek A, B, dan C) dan ketiga merek tersebut adalah merek-merek yang dibeli pada
pembelian yang terakhir.
Perusahaan yang menghasilkan barang industri perlu mengetahu bagaimana perilaku pembelian
industri. Keberhasilan kegiatan pemasaran industrial sering kali tergantung pada masalah
seberapa jauh pemasar dapat memahami proses pembelian, termasuk didalamnya adalah
identifikasi wewenang dalam pembelian, penyusunan kriteria keputusan, penyusunan prosedur
untuk evaluasi dan pemilihan supplier. proses pembelian barang industri jauh lebih kompleks
dari pada barang konsumsi, hal ini disebabkan karena banyaknya aktor yang terlibat dalam
pengambilan keputusan pembelian maupun sifat dari barang industri itu sendiri yang biasanya
secara teknis lelebihih kompleks.
2.3 FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PEMBELIAN
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh factor budaya, social, pribadi, dan pisikologis.
Faktor Budaya
a) Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
b) Sub Budaya
Membentuk segmen pasar penting. sub-budaya yg lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis.
c) Kelas social
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social. Jadi kelas social adalah pembagian
masyarakat yang relative homogeny dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang
anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas social tidak hanya tercermin dari penghasilan,tetapi juga ada indicator lain seperti
pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal. Kelas social berbeda dalam busana, cara berbicara,
prefensi kerja dan memliki banyak ciri lainnya.
Ada 7 kelas social yang diidentifikasi oleh ilmuan sosial.
Atas atas (kurang dari 1%) Elit social yang hidup dari kekayaan warisan.
Atas bawah (2%) orang yang memilki kekayaan yang besar karena kemampuan yang luar
biasa dalam profesi atau bisnisnya.
Menengah atas (12 %) tidak memliki status keluraga ataupun kekayaan yang luar biasa.
Kelas Menengah (32 %) pekerja kerahputih dan kerah biru bergaji menegah yang tinggal di
bagian kota yang lebih baik.
Kelas Pekerja (38 %)pekaerja kerah biru berpenghasilan menengah dan mereka yang
mempelopori gaya hidup kelas pekerja tanpa memperhatikan penghasilan,latar belakang
pendidikan,atau jabatan mereka sekalipun.
Atas bawah (9 %) anggota kelas bawah kerja,meskipun standar hidup mereka hanya sedikit
di atas garis kemiskinan,merek mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan
keterampilan dan di gaji sangat rendah.
Bawah Bawah ( 7 %) anggota kelas bawah yang mendapatkan tunjangan pemerintah,melarat
berkepanjangan dan biasanya tidak memiliki pekerjaan. Kelas sosial menunjukan prefensi
produk dan merk yang berbeda dalam banyak hal, termasuk pakaian, perabot rumah tangga,
kegiatan dalam waktu luang, dan mobil.
Faktor Sosial
a) Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku seseorang. Kelompok yang memiliki
pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan.
Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan
rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal, orang juga
menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, frofesional dan asosiasi
perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurangnya melalui tiga jalur,
kelompok acuan menghadapkan seseorang pada prilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi
prilaku dan konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mengikuti kebiasaan
kelompok yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek actual seseorang.
b) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat,
dan ia telah menjadi objek penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh, kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan
pembeli, keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orangtua
seseorang mendapat orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri
dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya,
pengaruh keluarga terhadap prilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di Negara-negara dimana
orang tua tinggal dengan anak-anak meraka yang sudah dewasa, pengaruh mereka menjadi
sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap prilaku pembelian sehari-hari dalam
keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak seseorang
Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakteristik tersebut meliputi
usia dan tahap siklus hidup, serta kepribadian dan konsep diri permbeli.
c) Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya. Gaya hidup menggambarkan "keseluruhan diri seseorang" yang berinteraksi dengan
lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya
hidup. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin mendapatkan bahwa sebagian besar
pembeli computer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, para pemasar dapat
dengan lebih jelas mengarakan merknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
Kecenderungan utama keempat kelompok yang sumber dayanya besar adalah :
Yang suka mewujudnyatakan hal-hal yang oleh orang lain dianggap sebagai
impian (actualizers) : sukses, canggih, aktif, "merasa tanggung jawab". Pembelian yang
dilakukan sering mencerminkan selera yang dianggap berbudaya terhadap produk-produk
kelas atas yang berorientasi relung pasar khusus.
Yang suka merealisasikan seluruh ambisi dan potensi diri (fulfilleds) : matang, puas,
nyaman, reflektif. Menyukai daya tahan atau keawetan, fungsi, dan nilai suatu produk.
Yang suka mencapai sasarna diri melalui keterampilan dan kerja (achievers) : sukses,
berorientasi pada kerja dan karir. Menyukai produk-produk mapan, bergengsi yang
menunjukkan keberhasilan kepada rekan-rekan mereka.
Yang suka mencoba (experiencers) : muda, energik, bersemangat, impulsive (meledak-
ledak), dan suka memberontak. Membelanjakan penghasilan mereka dalam proporsi yang
besar untuk pakaian, makanan cepat saji, musik, film, dan video.
Kecenderungan utama keempat kelompok yang sumber daya yang lebih sedikit adalah :
Yang menganggap segalanya sudah baik/benar (believers) : konservatif, konvensional dan
tradisional. Menyukai produk-produk mum dan merek yang telah mapan.
Yang merasa bersaing (strivers) : tidak pasti, tidak aman, mencari persetujuan, terbatas
sumber dayanya. Menyukai produk bergaya yang meniru pembelian orang-orang yan lebih
makmur.
Pembuat (makers) : praktis, swasembada, tradisional, berorientasi pada keluarga. Hanya
menyukai produk untuk bekerja dan yang mempunyai fungsi tertentu seperti alat-alat
pertukangan, kendaraan niaga, peralatan memancing.
Yang harus berjuang (strugglers) : manula, pensiun, pasif, penuh perhatian, terbatas
sumber dayanya. Konsumen yang cermat dan setia pada pada merek favorit.
Pengenalan Masalah/Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah.
Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan
internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah
mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal,
salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik
tetangganya. Implikasi strategi pemasarannya perusahaan harus dapat merangsang konsumen
untuk memenuhi baik kebutuhan ataupun keinginan konsumen, perusahaan dapat melalukan
pendekatan teknik pemasaran seperti email marketing, affiliate marketing, web banner, pop-up
marketing, situs web, atau melalui media-media konvensional seperti brosur/flyer, atau
mengadakan pameran.
Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang
mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau
membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang. Implikasi strategi
pemasarannya perusahaan dapat memfasilitas konsumen dengan memberikan informasi yang
detail terkait produk-produknya baik, seperti fitur produk, desain produk, semua keunggulan
produk harus dengan jelas dan detail, bahkan dimana saja konsumen dapat memperoleh
produknya (channel distribution). Perusahaan harus mempersiapkan tim yang solid seperti peran
customer service atau konsultasi produk baik melalui media online ataupun offline. Adanya
fasilitas media sosial juga dapat dimanfaatkan pada tahap ini.
Penilaian/Evaluasi Alternatif
Evaluasi umumnya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran
sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian
mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah
evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Kotler dan
Keller, 2007).
Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi
merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. untuk produk-produk yang
komplek akan membutuhkan pertimbangan yang pajang sebelum memutuskan pembelian,
sedangkan untuk produk-produk yang sederhana seperti kebutuhan sehari-hari konsumen
cenderung lebih mudah memutuskan untuk pembelian. Pada fase ini perusahaan harus sebisa
mungkin memudahkan konsumen untuk dapat mengakuisisi produk yang di inginkan, seperti
kemudahan memperoleh produk kemudahan untuk melakukan pembayaran, kemudahan untuk
dapat konsultasi lebih lanjut. Implikasi strategi pemasarannya perusahaan dapat mempercepat
atau merangsang konsumen dengan memberikan promo-promo menarik agar konsumen segera
mengakuisisi pembeliannya. Seperti pemberian potongan harga, pemberian jumlah tertenu,
program bonus, program bundling dsb, bahkan perusahaan juga dapat memfasilitasi bagi
konsumen yang ingin melakukan pembelian dengan metode kredit.
PENUTUP
Kesimpulan
Meningkatnya kebutuhan yang lebih besar akan informasi pemasaran saat ini disebabkan oleh
timbulnya pemasaran global, penekanan pada keinginan pembeli, dan kecenderungan kepada
persaingan non harga. Untuk melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan, implementasi
dan pengendalian para manajer pemasaran membutuhkan sisten informasi pemasaran (SIP).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian adalah Faktor budaya, Faktor Sosial, Faktor
Pribadi, dan Faktor Psikologis. Setelah membeli produk konsumen akan merasa puas atau tidak
puas. Tugas pemasar adalah memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,
dan pemakaian produk pasca pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Alih bahasa
Damos Sihombing, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999
Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W., Perilaku Konsumen,Alih bahasa
Budiyanto, Binarupa Aksara, Jakarta, 1994
Kotler Philip, Lane Keller, Kevin. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid I. Jakarta:
Erlangga.2008.