Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Disusun oleh :
Nama : Donseyla Mariabel Barboza
NPM : (41220214)
Kelas : 2E Manajemen

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi


Dosen Pengampu : Sirilius Nafanu

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS TIMOR

I
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah saya dalam
bentuk maupun isi yang sederhana. Makalah saya berisi tentang “Perkembangan
Koperasi di Indonesia”.

 Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata kuliah
Ekonomi Koperasi. Penulisan makalah ini juga disusun dengan tujuan agar kita
sebagai manusia, makhluk ciptaan-Nya dapat memahami lebih dalam pengetahuan
tentang sejarah dari koperasi di Indonesia.

Walaupun setiap orang memiliki pendapat dan penilaian yang berbeda akan suatu hal,
tetapi saya membuat makalah ini dengan sungguh-sungguh dan menggunakan kalimat
yang sederhana guna dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Saya sangat
menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian untuk kemudian dapat saya revisi
dan saya tulis di masa yang akan datang.

Demikianlah yang dapat saya ucapkan, saya berharap agar makalah yang telah saya
buat ini dapat memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Kefamenanu, 8 Maret 2023

Penyusun

Ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..

………………II

DAFTAR ISI

……………………………………………………………….

………………III

BAB 1 PENDAHULUAN…….

……………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang

………………………………………………………………..……….1

1.2 Rumusan Masalah……..

………………………………………………..……………..2

1.3 Tujuan

…………………………………………………………………………….

……..2

BAB 2 PEMBAHASAN

……………………………………………………………………3

2.1 Pengertian Koperasi…..

………………………………………………………………3
2.2 Perkembangan Koperasi Di Indonesia………………………………..

……..……3

BAB 3 PENUTUP….

………………………………………………………………..……..6

3.1 Kesimpulan

……………………………………………………………………………..

3.2 Saran

……………………………………………………………………………

………..6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti baha
dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi ang sejahtera, baik bagi masyarakat maupun anggota perkumpulan itu
sendiri. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan
usaha dan kegiatan bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya.

Koperasi mempunyai peraan yang cukup besar dalam memyusun usaha


bersama dari orang-orang yag mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam
usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi
terbatas. Dalam usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki
kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka pemerintah Indonesia memperhatikam
pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan koperasi.

Koperasi di Indonesia belum mempunyai kemampuan untuk menjalankan


peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapi
hambatan structural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.
Dengan demikian, koperasi masih perlu perhatian pemerintah agar keberadaannya
bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang diuangkan dalam UUD 1945.

Cita-cita koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat


Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun koperasi tetap berkembang.
Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan
yang digunakan. Hal tersebut bermaksud agar dapat selalu mengikuti perkembangan
jaman.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Koperasi ?


2. Bagaimana perkembangan Koperasi di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu koperasi
2. Untuk mengetahui perkembangan koperasi di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Koperasi

Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan


oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Kata koperasi berasal dari bahasa
inggris. kata “co” dan “operation” yang berarti bersama-sama bekerja. Dalam
Undang-Undang No. 25 tahun 1992 mengatakan bahwa koperasi adalah badan usaha
yag beranggotakan orang-seorang atau badan hukum, koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas kekeluargaan.

2.2   Perkembangan koperasi di Indonesia

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto,


Jawa Tengah pada tahun 1896. Beliau mendirikan koperasi kredit dengan tujuan
membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Hal ini menyebabkan
koperasi yang ada saat itu berjatuhan dan tidak mendapatkan izin Koperasi dari
Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya
mengeluarkan UU untuk itu.

Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun


dengan titik berat lingkup kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari
waktu ke waktu sampai sekarang. Jika pertumbuhan koperasi yang pertama di
Indonesia menekankan pada kegiatan simpan-pinjam maka selanjutnya tumbuh pula
koperasi yang menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan
barang-barang produksi. Perkembangan koperasi dari berbagai jenis usaha tersebut
selanjutnya ada kecenderungan menuju ke suatu bentuk koperasi yang memiliki
beberapa jenis kegiatan usaha. Koperasi serbaguna ini mengambil langkah-langkah
kegiatan usaha yang paling mudah dan dikerjakan terlebih dahulu.

Koperasi yang didirikan R. Aria Wiriatmadja bergerak di bidang simpan-


pinjam. Modal koperasi tersebut menggunakan uangnya sendiri dan beliau juga
menggunakan kas masjid yang dipegangya. Kegiatan koperasi dikembangkan lebih
lanjut oleh De Wolf Van Westerrode seorang asisten residen. Ketika ia cuti ke Eropa
dipelajarinya cara kerja wolksbank secara Raiffeisen (koperasi simpan-pinjam untuk
kaum tani) dan Schulze-Delitzsch (koperasi simpan-pinjam untuk kaum buruh di
kota) di Jerman. Setelah ia kembali dari cuti melailah ia mengembangka koperasi
simpan-pinjam sebagaimana telah dirintis oleh R. Aria Wiriatmadja . Dalam
hubungan ini kegiatan simpan pinjam yang dapat
3
berkembang ialah model koperasi simpan-pinjam lumbung dan modal untuk itu
diambil dari zakat.

Selanjutnya Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 menganjurkan berdirinya
koperasi untuk keperluan rumah tangga. Demikian pula Sarikat Islam yang didirikan tahun
1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan
cara membuka toko-toko koperasi. Perkembangan yang pesat dibidang perkoperasian di
Indonesia yang menyatu dengan kekuatan social dan politik menimbulkan kecurigaan
Pemerintah Hindia Belanda. Oleh karenanya Pemerintah Hindia
Belanda ingin mengaturnya tetapi dalam kenyataan lebih cenderung menjadi suatu
penghalang atau penghambat perkembangan koperasi. Dalam hubungan ini pada tahun 1915
diterbitkan Ketetapan Raja no. 431 yang berisi antara lain :

a. Akte pendirian koperasi dibuat secara notariil;

b. Akte pendirian harus dibuat dalam Bahasa Belanda;

c. Harus mendapat ijin dari Gubernur Jenderal dan di samping itu diperlukan
biaya meterai 50 gulden.

Pada akhir tahun 1930 didirikan Jawatan Koperasi dengan tugas:

1. Memberikan penerangan kepada pengusaha-pengusaha Indonesiamengenai seluk


beluk perdagangan

2. Dalam rangka peraturan koerasi No 91, melakukan pengawasan dan pemeriksaan


terhadap koperasi-koperasi, serta memberikan penerangannya.

3. Memberikan keterangan-keterangan tentang perdagangan pengangkutan, cara-cara


perkreditan dan hal ihwal lainnya yang menyangkut perusahaan-perusahaan;

4.  Penerangan tentang organisasi perusahaan;

5. Menyinapkan tindakan-tindakan hukum bagi pengusaha


Indonesia                                                          

4
DR. J.H. Boeke yang dulunya memimpin “Komisi Koperasi” 1920 ditunjuk sebagai
Kepala Jawatan Koperasi yang pertama. Selanjutnya pada tahun 1933 diterbitkan Peraturan
Perkoperasian dalam berntuk Gouvernmentsbesluit no.21 yang termuat di dalam Staatsblad
no. 108/1933 yang menggantikan Koninklijke Besluit no. 431 tahun 1915. Peraturan
Perkoperasian 1933 ini diperuntukkan bagi orang-orang Eropa dan golongan Timur Asing.
Dengan demikian di Indonesia pada waktu itu berlaku 2 Peraturan Perkopersian, yakni
Peraturan Perkoperasian tahun 1927 yang diperuntukan bagi golongan Bumi Putera dan
Peraturan Perkoperasian tahun 1933 yang berlaku bagi golongan Eropa dan Timur Asing.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan.  inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota
dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat
serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat,
koperasi bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.            

Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas


kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut,
secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan
jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada
pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen

Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan
perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan
harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal
koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu,
dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.
3.2 SARAN

Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha
untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara  meningkatkan kinerja
anggota koperasi dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota
koperasi, kita juga bisa memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi
produk-produk yang ada dikoperasi untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga
tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi
secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai
koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
6

Anda mungkin juga menyukai