Anda di halaman 1dari 6

KOPERASI & UMKM

OLEH

WELLEM WARSIBOR WONDIWOY

202154015

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS PAPUA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah pendirian koperasi di Indonesia

Koperasi adalah Suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh seorang atau beberapa
anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong anggotanya
untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya
koperasi bisa membuat anggota yang satu dan yang lain jika sebelumnya belum dekat
membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah
koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang tidak spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil.
Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari
penderitaan . Koperasi di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1895 di Leuwiliang
yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi
tersebut merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-
en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi
Purwokerto”. Yang ditujukan untuk membantu teman mereka sesama pegawai negeri
pribumi agar terbebas dari hutang. Setelah itu dikembangkan oleh De Wolf Van
Westerrode asisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas.
Selanjutnya, muncul Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 dan Sarikat Islam yang
didirikan tahun 1911 yang menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah
tangga dan keperluan sehari- hari. Pada tanggal 12 Juli 1947 gerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Kemudian hari itu
ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia. Kongres Koperasi pertama menghasilkan
beberapa keputusan :
1. mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah perkembangan koperasi di Indonesia


2. Apa saja keputusan pada kongres koperasi

TUJUAN

1. Mengetahui sejarah dan perkembangan koperasi di Indonesia


2. Untuk Mengetahui Proses dan Hasil Kongres Koperas
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896,
dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang
terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih
R. Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri, beliau mengadopsi system
serupa dengan yang ada di jerman yakni mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu
orang-orang agar tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga yang
tinggi.
seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode, merespon tindakan Patih R.
Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De Wolffvan Westerrode menganjurkan akan
mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan
dan Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga didorong sifat orang-orang
Indonesia yang cenderung bergotong royong dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi.
Bahkan untuk mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat pemerintahan
Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian.
Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927
dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan
Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan
Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun
1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat,
sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi dalam peraturan yang
dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang merupakan pendiri dari Boedi Utomo memberikan
perananya bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.
Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional
Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia, termasuk Indonesia, system
pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan
Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang
untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia
merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia.Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang
berkedudukan di Tasikmalaya.
Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau mengusulkan didirikannya 3
macam koperasi:
Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan
pegawai.
Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani (termasuk peternak atau
nelayan).
Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna
memenuhi kebutuhan modal.
Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan mencari laba atau
keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi.
BAB III

KESIMPULAN

Sejarah pendirian koperasi di Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda, ketika
koperasi pertama kali muncul sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang sulit di
kalangan masyarakat. Seiring waktu, peran koperasi terus berkembang setelah
kemerdekaan Indonesia sebagai wadah bagi masyarakat dalam memperkuat ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan, dan memberdayakan komunitas lokal.

Perkembangan koperasi di Indonesia secara historis merupakan bagian dari usaha


untuk membangun kemandirian ekonomi di tingkat komunitas. Koperasi menjadi sarana
bagi para petani, buruh, dan pelaku usaha kecil untuk bersatu, membagi risiko,
mengakses pasar yang lebih besar, serta meningkatkan akses terhadap sumber daya dan
pelatihan.

Dalam sejarahnya, koperasi di Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan dalam


memajukan ekonomi pedesaan, memperkuat hubungan antaranggota, serta memberikan
akses terhadap layanan keuangan dan pendidikan. Meskipun menghadapi tantangan dan
perubahan selama berbagai periode sejarah, koperasi terus menjadi pilar dalam upaya
pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat
lokal di Indonesia.

Seiring dengan evolusi zaman dan tuntutan perubahan ekonomi, koperasi di Indonesia
terus beradaptasi untuk tetap relevan dalam memberikan manfaat bagi anggotanya.
Sejarah pendirian koperasi di Indonesia mencerminkan perjalanan panjang dalam
memperjuangkan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, tetapi tetap
memerlukan manajemen yang baik, inovasi, serta keterlibatan aktif anggota untuk
menjaga keberlangsungan dan relevansi koperasi dalam konteks ekonomi modern.

Anda mungkin juga menyukai