Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PERKOPERASIAN

Koperasi pertama muncul di Eropa pada saat terjadinya revolusi


industri. Koperasi sendiri berasal dari kata Cooperation atau dalam bahasa Indonesia artinya
bekerjasama. Pada saat revolusi industri, kebanyakan para pemegang alat produksi berlaku
serakah dengan memberikan upah yang kecil dan jam kerja yang panjang bagi para
pekerjanya, sehingga menimbulkan gerakan dari para pekerja untuk menyejahterakan
diri mereka.

Inggris

Gerakan ini diawali oleh Robert Owen. Owen yang memiliki sebuah pabrik
yang berusaha membuat para pekerjanya sejahtera, dengan memberikan bayaran yang cukup
dan jam kerja yang tidak terlalu panjang. Selain itu dia juga mendorong para pegawainya
untuk bekerja bersama, dan mencetuskan istilah cooperation. Sehingga pada akhirnya dia
mendapat julukansebagai bapak koperasi dunia.

Konsep koperasi yang mirip seperti di Indonesia juga telah muncul di Inggris sejak
dahulu. Willian King, membuat sebuah gerakan dimana dia mengumpulkan modal dari para
buruh dan membuka toko untuk buruh membeli kebutuhan sehari-hari mereka dengan harga
yang murah. Keuntungan yang di dapat dari toko tersebut kemudian digunakan untuk
memperbaiki kesehatan dan tempat tinggal para buruh.

Perancis

Di Perancis sendiri gerakan perkoperasian dimotori oleh Charles Fourier, karena


adanya rasa tidak puas pada sistem kapitalis, Fourier akhirnya memutuskan untuk membuat
sebuah konsep yang disebut phalanstery. Melalui konsep ini, suatu daerah yang berisikan
keluarga buruh, bisa menghasilkan sendiri segala apa yang dibutuhkan dan memiliki alat
produksi sendiri untuk kepentingan bersama.

Indonesia

Di Indonesia gerakan koperasi dimulai di Purwokerto tahun 1896 dengan nama Hulp-
En Spear Bank (bank pertolongan dan simpanan) yang didirikan oleh R.A Wiriaatmadja.
Bank ini bertujuan untuk menolong para pegawai negeri. Karena semangat yang tinggi
perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode. Tetapi usaha
ini tidak bertahan lama karena tindakan politik pihak Belanda.

Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo . Dr Sutomo sangat memiliki
peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan kehidupan rakyat.
Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev. Pada tahun 1927
dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk memperjuangkan kedudukan
ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada tahun 1929 berdiri Partai Nasional
Indonesia yang memberikan dan memperjuangkan semangat untuk penyebaran koperasi di
Indonesia.
Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki Indonesia.Lalu jepang mendirikan
koperasi yang diberi nama koperasi kumiyai. 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, seluruh gerakan
koperasi Indonesia mengadakan kongres, salah satu keputusannya adalah menetapkan 12 Juli
sebagai hari koperasi. Kongres Koperasi pertama menghasilkan beberapa keputusan :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia [SOKRI]


2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Gerakan ini mengadakan kongres ke-2 kembali pada tahun 1953 dan menetapkan:
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia [ Dekopin ] sebagai pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3 Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Koperasi mendapatkan ketetapan hukumnya pertama kali dari UU no. 12 tahun


1967 tentang pokok perkoperasian. Kemudian terjadi penyesuaian dalam UU no. 25 tahun
1992 yang dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Pada tahun 2012,
Kementerian Koperasi dan UKM mengesahkan UU no. 17 tahun 2012. Tetapi karena
dianggap tidak bersifat kekeluargaan dan lebih bersifat korporasi, maka UU tersebut
kemudian dibatalkan. Maka sampai sekarang ketetapan hukum sebagai pelaksanaan
koperasi tetap berpegangan pada UU no. 25 tahun 1992.

Seperti yang diketahui, bahwa koperasi berasaskan kekeluargaan. Hal ini tertuang
dalam UU no. 25 tahun 1992. Dalam pasal 2 UU tersebut menyebutkan bahwa koperasi
berlandaskan atas asas kekeluargaan. Asas ini sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Koperasi sebagai suatu usaha bersama, harus mencerminkan ketentuan-ketentuan
sebagaimana dalam kehidupan keluarga.

LANDASAN KOPERASI

Koperasi memiliki beberapa dasar dalam menjalankan usaha-usahanya untuk


memakmurkan rakyat, landasannya adalah sebagai berikut:

1. Landasan Idil = Pancasila


2. Landasan Struktural = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
3. Landasan Operasional = UU No. 25 Tahun 1992
4. Landasan Mental = Kesetiakawanan dan Kesadaran Pribadi

Anda mungkin juga menyukai