Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERANAN KOPERASI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI


SECARA NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN KEMAKMURAN YANG ADIL
DAN MERATA BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Perkoperasian

Dosen Pengampu : Dr. Rusdiyanta, S.I.P., M.Si.

Oleh :

Sondang Mandasari ( 042413146 )

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
dengan rahmat dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Peranan Koperasi Dalam Program Pengembangan Ekonomi Secara Nasional Untuk
Mewujudkan Kemakmuran Yang Adil Dan Merata Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Adapun latar belakang penulis dalam membuat makalah ini adalah demi memenuhi
tugas terstruktur yang diberikan oleh Bapak Dosen kami, Bapak Rusdiyanta selaku
Dosen Tutor mata kuliah Perkoperasian di Universitas Terbuka.
Pentingnya koperasi sebagai “soko guru perekonomian nasional” dan
menjadikan koperasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian
nasional tentu bukan tanpa dasar pertimbangan dan alasan yang jelas. Seperti
diungkapkan dalam penjelasan UUD NRI 1945 Pasal 33 Ayat (1) bahwa koperasi
merupakan bentuk demokrasi ekonomi, dimana produksi dikerjakan oleh semua, untuk
semua, dan di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.
Mohammad Hatta menyatakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan kegotongroyongan (Sukamdiyo.
1996).

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang ada didalam
makalah ini. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang
ada di dalam makalah ini.

Pekanbaru, 06 Juni 2022

Sondang Mandasari

2
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah 4


2. Rumusan Masalah 5
3. Tujuan Pembahasan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Peran Koperasi 6
2. Sejarah Koperasi di Indonesia 7

BAB III PEMBAHASAN

1. Perkembangan Koperasi di Indonesia 9


2. Kendala Perkembangan Koperasi di Indonesia 10
3. Peran Koperasi Dalam Pengembangan Ekonomi Indonesia 13

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan 15
2. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Koperasi adalah badan/ unit usaha bersama yang berjuang dalam bidang
ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang pokok-pokok
perkoperasian bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang bertujuan untuk
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju adil makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai penggerak ekonomi rakyat yang ber-asas kekeluargaan, dengan
memperhatikan kedudukan dan tujuan koperasi, oleh karena itu, peran koperasi
sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat
serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri
demokratis, kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan. Dalam kehidupan ekonomi
seperti itu koperasi seharusnya memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas
yang menyangkut kepentingan kehidupan ekonomi rakyat.

Sebagai satu-satunya bentuk badan usaha yang paling sesuai dengan pasal 33
UUD 1945, koperasi mempunyai tujuan seperti yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 25 pasal 3, yaitu “memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945”.

4
2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang penulis terapkan yaitu :

1. Bagaimana perkembangan koperasi di Indonesia saat ini ?


2. Apa saja kendala perkembangan perkoperasian di Indonesia ?
3. Apa peran koperasi Indonesia dalam program pengembangan ekonomi nasional
?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui perkembangan koperasi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui kendala dalam perkembangan koperasi di Indonesia.
3. Untuk mengetahui peran koperasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Di Indonesia Koperasi diatur dalam UU No. 12 tahun 1967 yang diperbaharui


menjadi UU No. 25 tahun 1992. Dalam Undang-undang tersebut koperasi adalah
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan. Didalam Undang-Undang perkoperasian fungsi dan
peran koperasi dijelaskan dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 yaitu sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi angota


pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomiannasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Kemudian untuk pertanggungjawaban pengelolaan koperasi maka dalam pasal


30 UU No. 25 tahun 1992 disebutkan bahwa pengurus bertanggungjawab mengajukan
laporan keuangan, mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas serta
menyelenggarakan pembukuan keuangan inventaris secara tertib. Selanjutnya pada
pasal 35 ditegaskan bahwa setelah tutup buku, pengurus menyusun laporan tahunan
yang memuat perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru
lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan dari
dokumen tersebut.

6
Sejarah Koperasi di Indonesia

Gerakan Koperasi di Indonesia pertama kalinya diperkenalkan oleh R. Aria


Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi
kredit dengan tujuan membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir.
Koperasi berbentuk bank tersebut kemudian dinamakan Bank Penolong dan Tabungan.
Koperasi tersebut kemudian berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo
dan Sarikat Dagang Indonesia (SDI). Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan
tempat pusat perlawanan kemudian mengeluarkan UU No. 431 Tahun 1915 yang isinya
antara lain:

1. Untuk mendirikan sebuah koperasi maka pengurus harus membayar minimal 50


gulden.
2. Sistem usaha koperasi yang dibuat harus menyerupai sistem koperasi yang
sudah diterapkan di Eropa.
3. Pendirian koperasi tersebut harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jenderal
Hindia Belanda.
4. Proposal pengajuan pendirian koperasi harus menggunakan bahasa Belanda.

Adanya aturan tersebut menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan
karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun, setelah para tokoh
Indonesia mengajukan protes maka pada tahun 1927 atas prakarsa Dr. H.J Boeke,
Belanda akhirnya mengeluarkan Undang-undang No. 91 Tahun 1927 yang isinya lebih
ringan dari Undang-undang No. 431 Tahun 1915. Peraturan pendirian koperasi menjadi
lebih mudah sehingga mendorong masyarakat mendirikan koperasi. The Studi Club
1928, sebuah organisasi kaum intelektual yang ikut berperan dalam mendorong
berdirinya koperasi di Indonesia. Undang-undang No. 91 Tahun 1927 tersebut antara
lain berisi:

1. Untuk dapat mendirikan koperasi maka pengurus hanya dikenakan biaya sebesar
3 gulden untuk meterai.

7
2. Proposal pengajuan pendirian koperasi dapat menggunakan bahasa daerah.
3. Hukum dagang diberlakukan sesuai daerah masing-masing.
4. Perizinan bisa dilakukan di daerah setempat.

Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia. Kehadiran Jepang sangat


berpengaruh terhadap perkembangan koperasi di Indonesia. Peraturan Pemerintah
Militer Jepang No. 23 Pasal 2 menyebutkan bahwa pendirian perkumpulan (termasuk
koperasi), dan persidangan harus mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.
Akibatnya semua koperasi yang telah berdiri harus mendapatkan persetujuan ulang dari
Suchokan. Pemerintah Jepang juga mengharuskan koperasi menjadi kumikai. Awalnya
koperasi ini berjalan dengan baik. Namun, fungsinya berubah drastis dan menjadi alat
bagi Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat.

Kumikai diharuskan mengumpulkan bahan-bahan kebutuhan pokok guna


kepentingan Jepang melawan Sekutu. Keadaan tersebut membuat masyarakat kecewa
karena koperasi tidak lagi dapat digunakan sebagai alat perjuangan ekonomi sehingga
semangat berkoperasi masyarakat Indonesia kembali melemah. Setelah Indonesia
merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan
Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Dalam kongres tersebut diputuskan
terbentuknya Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia atau SOKRI. SOKRI
menganjurkan untuk mengadakan pelatihan koperasi di kalangan pengurus, pegawai dan
masyarakat. SOKRI juga memutuskan untuk menjadikan tanggal 12 Juli sebagai Hari
Koperasi Indonesia.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

Koperasi merupakan bagian dari struktur ekonomi Indonesia, hal ini berarti
bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu
sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk
kesejahteraan bersama, menjalankan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan
kebutuhan bersama dari para anggotannya. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan
dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru.

Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan


peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai
hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan
Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian
Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945. Perkembangan koperasi di Indonesia terus berkembang.
Perkembangan tersebut ditandai dengan banyaknya pertumbuhan koperasi di Indonesia.
Tetapi di dalam perkembangan tersebut banyak terjadi hambatan-hambatan. Jumlah
koperasi di Indonesia mencapai 127.124 unit pada 2020. Jumlah ini naik 3,31%
dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah koperasi terbanyak berada di Jawa Timur
yakni sebanyak 22.464 unit atau sekitar 17,6% dari total koperasi. Pengembangan
koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui dukungan kuat program pemerintah
yang telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari kungkungan
pengalaman tersebut. Jika semula ketergantungan terhadap captive market program

9
menjadi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arah peran swasta menjadi tantangan
baru bagi lahirnya pesaing-pesaing usaha terutama KUD.

Meskipun KUD harus berjuang untuk menyesuaikan dengan perubahan yang


terjadi, namun sumbangan terbesar KUD adalah keberhasilan peningkatan produksi
pertanian terutama pangan, disamping sumbangan dalam melahirkan kader wirausaha
karena telah menikmati latihan dengan mengurus dan mengelola KUD. Posisi koperasi
Indonesia pada dasarnya justru didominasi oleh koperasi kredit yang menguasai antara
55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi. Sementara itu dilihat dari populasi koperasi
yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25% dari populasi koperasi atau
sekitar 35% dari populasi koperasi aktif.

B. FAKTOR KENDALA KOPERASI DI INDONESIA

Perkembangan koperasi masih bermasalah baik dari segi kelembagaan maupun


bidang operasional koperasi itu sendiri. Permasalahan tersebut dapat berasal dari dalam
koperasi maupun dari luar. Masalah kelembagaan koperasi juga dapat dikelompokkan
menjadi masalah internal dan eksternal. Masalah internal meliputi masalah keanggotaan
koperasi, kepengurusan, pengawasan, manajemen dan staf, sedangkan masalah eksternal
meliputi hubungan kemitraan dengan bank, dengan bisnis lain, serta dengan instansi
pemerintah. Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi
yang manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang
belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang
telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan prinsip-
prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih belum
berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan informasi yang
cukup lengkap dan dapat diandalkan. Di samping itu masih ada manajer yang kurang
mempunyai kemampuan sebagai wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang
kurang mampu untuk menyusun rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka
harus memimpin dan menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program,
dan kegiatan usaha yang ditentukan. Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan

10
penyesuaian rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam
keadaan yang dihadapainya.

Berikut adalah permasalahan yang dihadapi koperasi secara umum dan cara mengatasi
permasalahan tersebut secara khusus:

1. Koperasi Jarang Peminatnya

Koperasi jarang memperhatikan hal ini karena masyarakat semakin


melihat koperasi sebagai bisnis konvensional yang diidentikkan dengan kelas
menengah ke bawah. Inilah saatnya kebutuhan sosialisasi masyarakat
didahulukan. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pemahaman masyarakat
tentang koperasi akan meningkat. Masyarakat dapat mengetahui bahwa
sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat menyejahterakan
anggotanya. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.

2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas.

Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa


disebabkan Sumber Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang
dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus
koperasi biasanya merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan
rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan
terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya
pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Perlu
dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui
pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi.Partisipasi
merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.
Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja
secara efisien dan efektif.

3. Banyaknya Pesaing dengan Usaha yang Sejenis.

11
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dihindari, tetapi kita harus
mengetahui bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan
(pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana
menyikapinya maka koperasi akan survive dan dapat berkembang.

Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai langkah- langkah khusus.


Langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga
barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi
sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat dilakukan dengan cara sistem
kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun
bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat
menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang


kesulitan dalam masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat
memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain
pemerintah, masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana
mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi
yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.

5. Partisipasi Anggota.

Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-


program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus
melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam
kegiatan tersebut.

6. Perhatian Pemerintah.

Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila


koperasi mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah,
misalnya saja membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi
pemerintah juga jangan terlalu mencampuri kehidupan koperasi terutama halhal

12
yang bersifat menghambat pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya
membuat kenijakan-kebijakan yang dapat membantu perkembangan koperasi.

7. Manajemen Koperasi.

Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari


bentuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena
hal ini sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan
partisipasi dari anggota. Apabila semua kegiatan koperasi bisa dijalankan
dengan baik dan setiap anggota mau mengambil bagian di dalam kegiatan
koperasi serta perhatian pemerintah dapat memberikan motifasi yang baik,
koperasi pasti dapat berjalan dengan lancar.

C. PERAN KOPERASI INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN


EKONOMI NASIONAL

Peranan Koperasi dalam pembangunan di Indonesia sangat dibutuhkan


untuk mendukung dan menunjang segala sektor bentuk kegiatan usaha yang
mampu meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pemberdayaan
koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu
menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan
ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan
tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan
pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan
pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan
masyarakat Indonesia lainnya.
Peranan koperasi terhadap pembangunan di Indonesia dapat dilihat dalam
berbagai bidang, antara lain:
1. Bidang Sosial.

13
Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial
karena pada dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat
sukarela. Peranan koperasi di bidang ini diantaranya menjadi pendorong bagi
para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam membangun
tatanan sosial masyarakat yang lebih baik, membantu terciptanya suatu tatanan
sosial yang bersifat demokratis serta melindungi hak dan kewajiban semua orang
dan membantu terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan
damai.

2. Bidang Ekonomi
1. Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran khususnya
anggota dan masyarakat pada umumnya.
2. Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
4. Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
6. Membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi anggota
khususnya dan masyarakat umumnya.
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
8. Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
9. Menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi,
usaha mikro, kecil, dan menengah sangat strategis dalam perekonomian
nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional
pada masa mendatang.

14
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi memiliki arti yang signifikan dalam memperkuat perekonomian


nasional dan sekaligus menyejahterakan masyarakat. Kegiatan ekonomi melalui wadah
koperasi ini tidak saja menunjukkan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki nilai
kegotongroyongan, tetapi juga sekaligus nilai kebersamaan dan kerja sama untuk
memajukan perekonomian masyarakat. Dengan adanya penguatan koperasi sebagai
basis ekonomi kerakyatan, harapan untuk membangun kesejahteraan masyarakat secara
berkeadilan dapat dicapai. Kedudukkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi
nasional diarahkan pada berbagai tujuan, baik tujuan khusus maupun tujuan umum.
Peranan koperasi dalam perekonomian nasional adalah sebagai berikut membantu
meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan masyarakat
umumnya, membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun
masyarakat, membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan, membantu
usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat, menyelenggarakan kehidupan ekonomi
secara demokratis, membantu pembangunan dan pengembangan potensi ekonomi
anggota khususnya dan masyarakat umumnya, memperkokoh perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.

B. SARAN

Pentingnya dukungan kebijakan dalam pengembangan koperasi melalui


perbaikan internal maupun eksternal ditujukan agar koperasi dapat bersaing dengan
bentuk usaha lainnya yang bersifat perorangan atau perusahaan. Pemerintah harus lebih
menunjukkan eksistensi dan dukungannya dalam menjamin ketersediaan dukungan dan

15
jaminan permodalan bagi koperasi agar wadah ini mampu meningkatkan kontribusinya
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal lain yang juga tidak kalah diperlukan yakni dalam
penguatan SDM dan adopsi teknologi. Hal ini antara lain dapat dilakukan baik melalui
terobosan baru dalam pendidikan koperasi seperti melalui pengembangan
kewirausahaan perkoperasian dan peningkatan kualitas teknologi informasi. Dengan
demikian, koperasi Indonesia dapat lebih maju dan dapat bersaing tidak hanya pada
tingkat nasional dan tingkat internasional. Apalagi dinamika ekonomi global makin
tidak menentu.

DAFTAR PUSTAKA

1. Djohan, Djabaruddin.2021. Perkoperasian. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
2. Suharyono,Niam Sovie.2021. Sistem Ekonomi Indonesia.Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
3. Lisnawati, dkk. 2018. Koperasi Dalam Sistem Perekonomian Indonesia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4. Nina Purnasari. 2016. Peranan Koperasi Terhadap Pembangunan Di Indonesia.
Paper .
5. Camelia Fanny Sitepu dan Hasyim. 2018. Perkembangan Ekonomi Koperasi Di
Indonesia. Jurnal Niagawan Vol 7 No 2 Juli 2018
6. Cindy Mutia Annur. Jumlah Koperasi di Indonesia 2006- 2020.
https://databoks.katadata.co.id/. Badan Pusat Statistik (BPS)
7. Artikel Berita “Digitalisasi Dorong Pengembangan dan Modernisasi
Koperasi”.2021. https://databoks.katadata.co.id/

16

Anda mungkin juga menyukai