Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengembalian Bea Masuk adalah pengembalian yang diberikan seluruh atau sebagian atas bea
masuk yang telah dibayarkan.

2. Berdasarkan PMK Nomor 53/PMK.04/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 13/PMK.04/2006 Tentang Penyelesaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai,
Barang Yang Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara,

Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai adalah:

a. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara yang berada di dalam
area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penimbunannya;

b. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara yang berada di luar area
pelabuhan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak penimbunannya;

c. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Berikat yang telah dicabut izinnya
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pencabutan izin; atau

d. Barang yang dikirim melalui Pos :

1) yang ditolak oleh si alamat atau orang yang dituju dan tidak dapat dikirim kembali kepada
pengirim di luar Daerah Pabean;

2) dengan tujuan luar Daerah Pabean yang diterima kembali karena ditolak atau tidak dapat
disampaikan kepada alamat yang dituju dan tidak diselesaikan oleh pengirim dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Pemberitahuan dari Kantor Pos.

Barang yang Dikuasai Negara adalah :

a. barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang tidak diberitahukan atau
diberitahukan secara tidak benar dalam Pemberitahuan Pabean;
b. barang dan/atau sarana pengangkut yang dicegah oleh Pejabat Bea dan Cukai; atau
c. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di Kawasan Pabean oleh pemilik yang
tidak dikenal.

Barang yang Menjadi Milik Negara adalah:

a. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang merupakan barang yang dilarang untuk
diekspor atau diimpor, kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang merupakan barang yang dibatasi untuk
diekspor atau diimpor, yang tidak diselesaikan oleh pemiliknya dalam jangka waktu 60 (enam
puluh) hari terhitung sejak disimpan di Tempat Penimbunan Pabean;
c. Barang dan/atau sarana pengangkut yang dicegah oleh Pejabat Bea dan Cukai yang berasal
dari tindak pidana yang pelakunya tidak dikenal;
d. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di Kawasan Pabean oleh pemilik yang
tidak dikenal yang tidak diselesaikan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak disimpan
di Tempat Penimbunan Pabean;
e. Barang yang Dikuasai Negara yang merupakan barang yang dilarang atau dibatasi untuk
diimpor atau diekspor; atau
f. Barang dan/atau sarana pengangkut yang berdasarkan putusan hakim yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, dinyatakan dirampas untuk negara.
3. pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan
Kewajiban Pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-Undang tentang
Kepabeanan.

4. Pembebasan atau keringanan Bea Masuk pada hakikatnya tidak membebaskan importir dari
tanggung jawab Bea Masuk yang harus dilunasi, karena pembebasan atau keringanan tersebut harus
memenuhi persyaratan tertentu yang telah ditetapkan secara limitatif pada saat fasilitas tersebut
diberikan. Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa fasilitas tersebut pada suatu saat
digunakan tidak sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Karena prinsip pengenaan Bea Masuk melekat
erat pada barang impor, untuk menghindari kemungkinan penyalahgunaan fasilitas yang telah
diberikan sehingga syarat yang telah ditetapkan tidak lagi dipenuhi, letak tanggung jawab atas Bea
Masuk yang terutang berada pada orang yang mendapatkan pembebasan atau keringanan atau yang
menguasai barang tersebut. Tujuan perluasan tanggung jawab atas Bea Masuk adalah untuk menjamin
hak-hak negara.

5. PMK NOMOR 254/PMK.04/2011

Pengertian diolah adalah serangkaian kegiatan yang terdiri lebih dari satu tahapan kegiatan yang
bertujuan untuk mengubah sifat dan fungsi awal suatu Bahan Baku, sehingga menjadi barang Hasil
Produksi yang mempunyai nilai tambah.

Pengertian dirakit adalah kegiatan berupa merangkai beberapa komponen bahan dan/atau barang
sehingga menghasilkan Hasil Produksi atau alat/barang yang memiliki fungsi yang berbeda dengan
Bahan Baku dan/atau barang komponen awal.

Pengertian dipasang adalah kegiatan untuk menyatukan beberapa komponen bahan dan/atau barang
pada bagian utama barang jadi yang tanpa ada penyatuan komponen bahan dan/atau barang tersebut,
Hasil Produksi tersebut tidak dapat berfungsi.

6. Yang dimaksud dengan "buku catatan pabean" adalah buku daftar atau formulir yang digunakan
untuk mencatat Pemberitahuan Pabean dan kegiatan Kepabeanan. Yang dimaksud dengan "dokumen
pelengkap pabean" adalah semua dokumen yang digunakan sebagai pelengkap Pemberitahuan
Pabean, misalnya "invoice", "bill of lading", "packing list", dan "manifest".

7. PMK NOMOR 188/PMK.04/2010

 Terhadap barang pribadi dengan nilai paben paling banyak FOB USD250.00 (dua ratus lima
puluh US Dollar) per orang atau FOB USD1,000.00 (seribu US dollar) per keluarga untuk
setiap perjalanan
 Barang Pribadi Penumpang yang merupakan barang kena cukai, diberikan pembebasan bea
masuk dan cukai untuk setiap orang dewasa dengan jumlah paling banyak:
o 200 (dua ratus) batang sigaret, 25 (dua puluh lima) batang cerutu, atau 100 (seratus)
gram tembakau iris/hasil tembakau lainnya; dan
o 1 (satu) liter minuman mengandung etil alkohol.
 Terhadap Barang Pribadi Awak Sarana Pengangkut dengan nilai pabean paling banyak FOB
USD 50.00 (lima puluh US Dollar) per orang untuk setiap kedatangan, diberikan pembebasan
bea masuk
 Barang Pribadi Awak Sarana Pengangkut yang merupakan barang kena cukai, diberikan
pembebasan bea masuk dan cukai dengan jumlah paling banyak:
o 40 (empat puluh) batang sigaret, 10 (sepuluh) batang cerutu, atau 40 (empat puluh)
gram tembakau iris/ hasil tembakau lainnya; dan
o 350 (tiga ratus lima puluh) mililiter minuman mengandung etil alkohol.
8. Pembebasan bea masuk diberikan terhadap impor kembali barang yang telah di ekspor untuk
keperluan perbaikan, pengerjaan atau pengujian yang memiliki kualitas barang sama seperti ketika
barang tersebut diekspor, sedangkan atas bagian yang diganti atau ditambah dan biaya perbaikan tetap
dikenakan bea masuk.

Keperluan perbaikan adalah penanganan barang yang rusak, usang, atau tua dengan
mengembalikannya pada keadaan semula tanpa mengubah sifat hakikinya.

Keperluan pengerjaan adalah penanganan barang yang selain mengalami perbaikan, juga
mengakibatkan peningkatan harga barang dari segi ekonomis tanpa mengubah sifat hakikinya.

Keperluan pengujian adalah penanganan barang untuk dilakukan pemeriksaan dari segi teknik dan
menyangkut mutu serta kapasitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan.

9. Apa saja fasilitas yang diberikan kepada pengguna jasa kepabeanan

yang diatur dalam perubahan UU No. 10 Tahun 1995 tentang

Kepabeanan (UU No. 17 Tahun 2006)?

 Pemberian fasilitas penimbunan selain di tempat penimbunan sementara dengan tujuan untuk
menghindari beban biaya penumpukan yang mungkin atau yang telah timbul selama dalam
proses pemenuhan kewajiban pabean.
 Fasilitas pembebasan, tidak dipungut, keringanan dan pengembalian bea masuk
 Fasilitas pembayaran berkala dan penundaaan pembayaran bea masuk
 Fasilitas kepada pengusaha berupa penangguhan pembayaran bea masuk

10. konvensi perdagangan internasional mengenai barang-barang terlarang untuk tumbuhan dan
binatang adalah suatu pakta perjanjian internasional yang disusun pada suatu konferensi diplomatik di
Washington DC pada tanggal 3 Maret 1975 dan dihadiri oleh 88 negara sehingga konvensi ini disebut
juga Washington Convention. Fokus utama CITES adalah memberikan perlindungan pada spesies
tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, yang mungkin akan membahayakan kelestarian tumbuhan dan satwa liar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai