Anda di halaman 1dari 18

KOPERASI DALAM PASAR PERSAINGAN

Kelompok 7
1. HUSNUL KHATIMAH IDRIS (230903500003)
2. SULTANTHOMY (230903501013)
3. NIANATASIA JULIANI (230903501015)
4. PRATIWI MAHARANI (230903502009)
5. MOCHAMMAD RIDHO (230903502001)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Koperasi, yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan

Makassar, 21 November 2023

Kelompok 7

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2

DAFTAR ISI...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penulisn.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi............................................................6

2.2 Struktur Pasar......................................................................................... 9

2.3 Hubungan Pasar dengan koperasi......................................................... 10

2.4 Kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar......................... 10

2.5 Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik…………………........ 11

2.6 Koperasi dalam pasar monopoli.............................................................12

2.7 Koperasi dalam pasar persaingan sempurna.......................................... 13

2.8 Koperasi dalam pasar oligopoli............................................................. 13

2.9 Koperasi dalam pasar monopsoni.......................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 17

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

kelompok di mana individu dengan kebutuhan yang relatif seragam bekerja sama untuk
meningkatkan keadaan damai. Dalam perjalanan kegiatannya, kerjasama berpedoman pada
aturan dan pedoman yang membentuknya menjadi organisasi ekonomi yang selaras dengan
etika bisnis. Efek sinergis dari kerja sama, seperti peningkatan diri, kesadaran diri, dan kerja
tim, akan diminimalkan. Efek ini akan sangat mempererat kerja sama agar bisa bekerja sama
dengan pelaku ekonomi lainnya. Menurut teori ini, kerjasama merupakan modal yang sangat
strategis bagi anggota kelompok dalam mencapai tujuan perekonomian yang dalam jangka
panjang dapat memberikan dampak negatif terhadap masyarakat luas. Oleh karena itu,
kerjasama harus selalu menjunjung tinggi kualitas hidup individu agar dapat berhasil di pasar.
kegiatan berlangsung, kerjasama berpedoman pada aturan dan pedoman mendefinisikannya
sebagai organisasi ekonomi yang menganut etika bisnis. nilai-nilai intrinsik kerjasama,
seperti kesadaran diri, penerimaan diri, dan persahabatan, pada akhirnya akan melemahkan
efek sinergis. Efeknya akan menjadi dorongan yang signifikan terhadap kerja sama agar dapat
berkomunikasi secara efektif dengan pelaku ekonomi lainnya. Artinya, konsep tersebut
menghadirkan kerja sama sebagai aset yang sangat strategis bagi anggota kelompok dalam
mencapai tujuan ekonomi yang dalam jangka panjang berdampak negatif terhadap
masyarakat luas. Untuk bisa sukses di pasar, kerjasama harus terus memperkuat kehidupan
individu.

Agar para peserta pasar koperasi dapat terus bergotong royong maka mereka harus
mampu menghidupi dirinya sendiri. Dalam bab ini, akan dibahas cara kerja mekanisme
penetapan harga kooperatif, dengan menekankan bahwa harga pasar tidak ditentukan secara
pasti dan dapat berfluktuasi. Yang pertama adalah bagaimana usaha tersebut memproduksi
barang dengan harga yang bersaing dengan penjual, dan yang kedua adalah bagaimana usaha
tersebut mempertahankan citranya di pasar yang murni dan tidak sempurna dengan
menggunakan sepeda motor pengatur harga.

5
1.2 Rumusan Masalah

1.Sejarah Perkembangan Koperasi


2. Struktur pasar
3. Hubungan pasar dengan koperasi
4. Kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar
5. Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik
6. Koperasi dalam pasar monopoli
7. Koperasi dalam pasar persaingan sempurna
8. Koperasi dalam pasar oligopoli
9. Koperasi dalam pasar monopsoni

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Sejarah Perkembangan Koperasi
2. Mengetahui Struktur pasar
2. Mengetahui Hubungan pasar dengan koperasi
3. Mengetahui Kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar
4. Mengetahui Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik
5. Mengetahui Koperasi dalam pasar monopoli
6. Mengetahui Koperasi dalam pasar persaingan sempurna
7. Mengetahui Koperasi dalam pasar oligopoly
8. Mengetahui Koperasi dalam pasar monopsoni

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi


Di Indonesia Sejarah singkat gerakan koperasi dimulai pada abad ke-20 dan pada
umumnya merupakan hasil usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang
yang sangat kaya

Ketika penderitaan ekonomi dan sosial akibat sistem kapitalis semakin meningkat,
koperasi pun bermunculan di kalangan masyarakat

Beberapa orang, dengan mata pencaharian sederhana dan peluang ekonomi terbatas,
yang juga terbebani dengan penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sukarela
bersatu untuk membantu diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka

Dalam kondisi kehidupan seperti ini, keadaan mayoritas penduduk sangat


memprihatinkan, karena penguasa kolonial terus melakukan intimidasi terhadap penduduk
setempat terlebih lagi, para rentenir, rentenir, dan lintah darat semakin memperburuk keadaan

Mereka bersaing untuk mendapatkan keuntungan besar, dan para petani menghadapi
kondisi kehidupan yang sulit Akibatnya, tidak jarang masyarakat terpaksa menjual tanahnya
karena tidak mampu membayar utang yang membengkak akibat sistem bunga yang
diterapkan Pengijong

Di Indonesia, gagasan koperasi pertama kali diperkenalkan oleh R.Alia Wiraatmadja,


seorang suku Pati asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang mendirikan bank untuk pegawai
negeri sipil pada tahun 1896

Cita-cita yang penuh semangat ini dilanjutkan oleh De Wolfvan Westerrode

Pada masa Belanda pendirian koperasi tidak dimungkinkan karena hal-hal sebagai berikut:

1. Belum ada lembaga pemerintah maupun non pemerintah yang memberikan informasi atau
nasehat mengenai koperasi

2. Belum ada undang-undang yang mengatur kehidupan koperasi

7
3. Pemerintah kolonial sendiri masih enggan memajukan koperasi karena alasan politik,
karena khawatir koperasi akan dieksploitasi oleh kelompok politik untuk membahayakan
pemerintah kolonial

Didirikan pada tahun 1908 oleh Dr. Budi Utomo Sutomo memberi tugas pada gerakan
koperasi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pada tahun 1915, ditetapkan Undang-Undang Masyarakat Koperasi tahun 1915 tidak
memungkinkan warga negara untuk membentuk perkumpulan koperasi, karena :

1. Harus mendapat izin dari Gubernur

2. Diperlukan dokumen notaris dalam bahasa Belanda

3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden

4. Hak atas tanah harus mematuhi hukum Eropa

5. Anda harus mendaftar ke Javasche Courant dan biayanya cukup besar

Peraturan koperasi dalam negeri tahun 1927, Isi Undang-Undang Perkumpulan Koperasi
Tahun 1927 adalah sebagai berikut:

1) Akta pendirian tidak perlu diaktakan, cukup didaftarkan pada Penasihat Perkreditan Massal
dan Koperasi dan dapat ditulis dalam bahasa setempat

2) Bea materai hanya 3 gulden

3) Dapat mempunyai hak atas tanah menurut hukum adat

4) Hanya berlaku untuk Bumi Putera Group Pada tahun 1927, Serikat Buruh Islam didirikan
dan tujuannya adalah untuk memperjuangkan status ekonomi para pengusaha.

Pada tahun 1929, Partai Rakyat Indonesia didirikan dan diupayakan untuk menyebarkan
semangat koperasi, Namun pada tahun 1933, undang-undang serupa dengan UU No 431
menutup usaha koperasi untuk kedua kalinya, Pada tahun 1942, Jepang menduduki
Indonesia, Oleh karena itu Jepang mendirikan koperasi yang diberi nama KUMIAI

Koperasi yang awalnya berjalan lancar, namun fungsinya berubah drastis dan menjadi
alat Jepang untuk mencari keuntungan dan menimbulkan penderitaan bagi masyarakat
Indonesia

8
Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi Indonesia mengadakan konferensi koperasi
yang pertama di Tasikmalaya pada tanggal 12 Juli 1947

Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia

Bung Hatta, Bapak Koperasi di Indonesia, pernah berkata: ``Kalau tidak ada pendidikan
tentang koperasi, maka bukan koperasi

'' Membawa keputusan penting:

1. Pembentukan Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia Pusat (SOKRI)

2. Penetapan gotong royong sebagai asas koperasi

3. Penetapan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi Berbagai pihak, seperti invasi Belanda
Keputusan yang diambil adalah konvensi kerja sama pertama tidak dapat terselenggara sesuai
rencana karena tekanan dari Dia seharusnya

Namun pada tanggal 12 Juli 1953 diadakan Kongres Koperasi Kedua di Bandung dan
menghasilkan keputusan antara lain: 1

Pembentukan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) menggantikan SOKR

2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah

3. Mengangkat Mo Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

4. Undang-Undang Perkoperasian yang baru akan segera diundangkan Hambatan bagi


berkembangnya koperasi antara lain :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi masih sangat rendah

2. Masyarakat masih waspada terhadap koperasi karena pengalaman masa lalu

3. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi masih sangat rendah Program Kerja Sama
Nasional untuk melaksanakan kebijakan antara lain

A. Memperkuat pengembangan organisasi ekonomi khususnya koperasi

B. Pendidikan kolaboratif dan perluasan informasi

C. Ini memberikan kredit kepada produsen industri dan pertanian dengan modal lebih sedikit

9
Organisasi perekonomian khususnya koperasi memang perlu ditingkatkan, Pengusaha dan
petani yang ekonominya lemah seringkali dieksploitasi oleh perantara dan rentenir

Cara untuk membantu mereka adalah dengan menciptakan koperasi di antara mereka,
Dengan begitu, negara bisa memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman melalui koperasi,
Informasi dan pelatihan diberikan kepada pengurus koperasi untuk menginformasikan
pemahaman dan fungsi koperasi di komunitas mereka

2.2 Struktur Pasar


Struktur pasar adalah pengklasifikasian produsen ke dalam beberapa bentuk pasar
berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, jumlah perusahaan dalam
industri, mudahnya keluar atau masuk industri, dan peran periklanan dalam kegiatan
industri. Dalam analisis ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, dan monopoli).

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang ideal, karena struktur pasar ini
diyakini merupakan struktur pasar yang menjamin terlaksananya kegiatan yang
menghasilkan barang atau jasa dengan efisiensi yang tinggi (optimal).

Pasar persaingan sempurna dapat diartikan sebagai pasar atau industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli dan masing-masing penjual atau pembeli tidak dapat
mempengaruhi kondisi pasar. Produknya misalnya beras, gandum, batu bara, kentang, dan
lain-lain.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah:

a) Perusahaan adalah penerima harga. Pengambil harga berarti bahwa perusahaan


yang beroperasi di pasar tidak dapat menetapkan atau mengubah harga pasar.

b) Mudah bagi perusahaan mana pun untuk keluar atau masuk. Jika suatu perusahaan
mengalami kerugian dan ingin keluar dari industri tersebut, langkah ini dapat dilakukan
dengan mudah. Sebaliknya, jika ada produsen yang ingin bergerak di bidang tersebut, hal
itu bisa dilakukan dengan mudah.

c) Produksi barang sejenis Tidak ada perbedaan nyata antara barang yang dihasilkan
oleh satu perusahaan dengan perusahaan lain. Syarat barang tersebut adalah barang yang
identik atau homogen.

10
d) Ada banyak perusahaan di pasar yang tidak diperbolehkan mengubah harga. Jumlah
perusahaan sangat besar dan masing-masing perusahaan relatif kecil dibandingkan dengan
jumlah perusahaan yang ada di pasar.

e) Pembeli mempunyai pengetahuan pasar yang lengkap

Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahannya.

2.3 Hubungan pasar dengan koperasi

Hubungan pemasaran dengan koperasi


Pada dasarnya pasar adalah tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli sehingga
terjadilah permintaan dan penawaran terhadap suatu produk. Permintaan adalah rencana
jumlah produk yang diminta selama periode tertentu, sedangkan penawaran adalah rencana
jumlah produk yang ditawarkan selama periode tertentu. Ketika permintaan bertemu dengan
penawaran, maka terjadilah perdagangan, dimana titik ekuilibrium pasar terbentuk setelah
jumlah yang diminta dan ditawarkan atas suatu produk disepakati. Pasar dikelompokkan
menjadi lima jenis yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal, dan pasar
luar negeri. Koperasi dapat menggunakan kelima jenis pasar ini sebagai sumber daya yang
berguna untuk pertumbuhan koperasi

2.4 Kekuatan dan Kelemahan Koperasi

Koperasi harus memiliki kemampuan dalam bersaing di pasar untuk


memenangkan persaingan. Koperasi harus mampu menggunakan strategi dan
kebijakan yang umumnya diterapkan oleh perusahaan non-koperasi untuk
mencapai target pasar yang diinginkan. Selain itu, koperasi juga harus pandai
dalam mencari peluang, mampu memanfaatkan kesempatan yang ada dan
memperbaiki kelemahan dalam koperasi itu sendiri, hal ini dilakukan tak lain
untuk meningkatkan pertumbuhan. Koperasi akan bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lain yang bukan koperasi, hal ini terjadi karena koperasi merupakan
bagian dari sistem pasar secara keseluruhan.

Koperasi merupakan organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh para


anggotanya, hal ini berpengaruh terhadap besarnya peluang koperasi dalam
memanfaatkan kekuatan yang berhubungan dengan 'economies of scale',

11
'bargaining position' di pasar, kemampuan menghadapi ketidakpastian
(uncertainty), pemanfaatan inter_linkage market dan transaction cost dengan
efektif dan efisien sebagai akibat self control. Kekuatan-kekuatan yang dapat
dimanfaatkan koperasi sebelumnya mendapatkan kendala dari rendahnya tingkat
pertumbuhan koperasi yang diakibatkan oleh ketidakmampuan dan atau enggan
dalam mencari dan memanfaatkan peluang, disamping itu, struktur koperasi yang
masih kurang mendukung kewirausahaan koperasi. Jika anggota koperasi lebih
jeli dalam melihat peluang yang ada, maka hasil yang maksimal akan diperoleh
dan dinikmati oleh semua anggota serta memberikan keuntungan yang lebih besar
untuk koperasi.

Kelemahan koperasi muncul dari sifat dasarnya seperti:


1. Kelemahan dalam permodalan pada koperasi, koperasi tidak cocok untuk bidang
usaha yang membutuhkan biaya yang besar. Kelemahan ini dapat diberantas jika para
anggota bersama-sama dapat meningkatkan pertumbuhan koperasi dengan
memntingkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi
2. Sifat prinsip kenggotan terbuka dan sukarela
3. Control demokratis
4. SHU berdasarkan jasa
5. Bunga terbatas atas modal

2.5 Koperasi dalam pasar monopolistik

Pasar persaingan monopolistik atau yang lebih di kenal dengan pasar monopoli yang
bersaing merupakan pasar yang terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa
tetapi berbeda dalam beberapa aspek. Pasar suatu produk berada dalam keadaan persaingan
monopolistik apabila dalam pasar tersebut terdapar ciri-ciri monopoli dan ciri-ciri persaingan.
Adapun ciri-ciri pasar monopolistik, antara lain:

1. Memiliki banyak produsen/penjual yang memperjualbelikan differentiated product. Disini,


produsen/penjual berpacu untuk memikat konsumen dalam persaingan non-harga, misalnya
periklanan yang menarik.

12
2. Pada pasar monopolistik, terdapat produk subtitusinya. Produk yang dapat digantikantikan
penggunaannya secara sempurna oleh produk lain atau dengan kata lain ada produk lain yang
dapat memberikan kepuasan yang sama.

3. Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah

4. Harga produk tidak sama

5. Pengusaha dan konsumen sama-sama bersaing.

Dalam pasar monopolistik produsen berperan memengaruhi harga berdasarkan sifat


dan ciri khas barang yang dihasilkan. Dengan adanya sifat dan ciri khas barang tersebut,
dapat menjadikan konsumen tetap memilih produk yang dihasilkan dan tidak mudah
berpindah ke produk lainnya

Dalam pasar monopolistik penjual pada pasar tidak terbatas, tetapi produk yang
dihasilkan tentu memiliki karakter masing-masing yang menjadi pembeda antar produk.
Contoh: shampoo. Semua shampoo berfungsi membersihkan rambut, tetapi setiap produk
shampoo yang diciptakan masing-masing produsen memiliki karakteristik tersendiri baik dari
tekstur, aroma, warna, kemasan, dan lain sebagainya.

Pasar memang memiliki peranan yang cukup penting di dalam kehidupan kita. Setiap
hari kita tidak akan terlepas dari kegiatan jual beli baik secara langsung maupun tidak
langsung.

2.6 Koperasi dalam pasar monopoli

Koperasi dalam Pasar Monopoli Pengertian Pasar Monopoli Secara linguistik atau
etimologis, 'monopoli' berasal dari kata 'mono' yang berarti 'satu' Kata polist artinya penjual
Kata ini berasal dari bahasa Yunani, Pasar monopoli sendiri merupakan salah satu bentuk
interaksi antara penawaran dan permintaan yang ditandai dengan hanya satu produsen atau
produsen yang menghadapi banyak pembeli atau konsumen

Ciri-ciri Pasar Monopoli a) Penjualnya hanya satu

A.) Penting untuk ditekankan bahwa dalam pasar monopoli hanya ada satu produsen Oleh
karena itu, harga ditentukan langsung oleh produsen tanpa dipengaruhi oleh pembeli atau
konsumen peran penjual di sini adalah menentukan harga
13
B.) Pembelinya banyak, Tidak ada pengganti yang dekat untuk produk ini salah satu
hambatan utama untuk memasuki pasar adalah kekuatan monopoli adanya hambatan yang
disebabkan oleh hambatan alam atau buatan manusia hambatan-hambatan tersebut akan
menciptakan lingkungan persaingan yang tidak menguntungkan hal ini menempatkan
pendatang baru pada posisi yang dirugikan.

Pasar monopoli sendiri dapat dibedakan menjadi dua bentuk:

1. Pasar monopoli murni atau monopoli murni, Bentuk pasar yang sangat ekstrim seperti
PLN, PT Kereta Api, PAM
2. Pasar Near Monopoli, Pasar mendekati monopoli atau mendekati monopoli adalah
pasar yang terdiri dari para pengusaha atau produsen perorangan, Misalnya penjual
sate di suatu daerah dianggap monopoli murni di daerah tersebut

2.7 Koperasi dalam pasar persaingan sempurna


Pasar adalah tempat di mana permintaan dan penawaran bertemu. Ini
adalah semacam distribusi di bidang ekonomi, Koperasi dalam Pasar Persaingan
Sempurna, Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling umum
digunakan oleh para ekonom sebagai dasar analisis dan perencanaan ekonomi,
Mirah's (2010) Koperasi pada pasar persaingan sempurna dikatakan persaingan
sempurna apabila terdapat banyak pembeli dan penjual serta tidak ada seorangpun
yang dapat mempengaruhi harga yang berlaku.
Produk dan jasa yang dijual di pasar bersifat homogen, Ada likuiditas
sumber daya yang lengkap, Semua produsen dan konsumen mempunyai kebebasan
untuk masuk dan keluar pasar, Seluruh produsen dan konsumen mempunyai
informasi lengkap mengenai kondisi pasar, termasuk perubahan harga, kuantitas dan
kualitas barang, serta informasi lainnya, Tidak ada biaya atau manfaat eksternal
yang terkait dengan barang dan jasa yang dijual di pasar

2.8 Koperasi dalam passer oligolopi


Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya sejumlah kecil perusahaan
yang menguasai pasar secara mandiri atau berkolusi, Dengan hanya sedikitnya
jumlah perusahaan di pasar, selalu ada hambatan bagi perusahaan baru untuk
memasuki pasar, Banyak koperasi kini hadir di pasar lokal yang terintegrasi
14
secara vertikal dan di pasar yang lebih besar dimana masih sedikit perusahaan
yang didirikan.
Hal ini menunjukkan bahwa koperasi berada pada struktur pasar
oligopolistik, Struktur pasar di mana terdapat sedikit penjual dan akibatnya
aktivitas satu penjual memainkan peran penting bagi penjual lainnya, Integrasi
vertikal dilakukan oleh koperasi dan perusahaan lain untuk meningkatkan efisiensi
usaha dan mengatasi meningkatnya persaingan antar penjual,
Dengan kebijakan penetapan harga yang lebih agresif, koperasi
mengurangi peluang masuknya koperasi baru dan menciptakan insentif yang kuat
bagi pesaing, Jika kapasitas produksi koperasi rendah, pesaing dapat dengan
mudah memaksanya keluar dari pasar dan koperasi dapat bergantung pada
bantuan luar (bantuan pemerintah) untuk bertahan hidup.

2.9 Koperasi dalam pasar monopsoni


Pengertian Pasar Monopsonik Pasar monopsonik adalah suatu bentuk pasar yang
didalamnya terdapat seorang konsumen (biasanya pelaku ekonomi) yang menjadi satu-
satunya pembeli dan menguasai pasar suatu produk, Pasar monopsonik merupakan
kebalikan dari pasar monopoli yang dikuasai oleh satu penjual besar, Pasar monopsoni
biasanya terjadi di daerah yang terdapat industri penggembalaan atau perkebunan dimana
petani tidak memiliki posisi tawar yang baik.

Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya pasar monopsoni:


1. Tidak ada pembeli yang antusias di pasar ini
2. Produsen berlokasi di daerah terpencil dan sulit dijangkau
3. Biaya operasional yang tinggi
Contoh pasar monopsoni : Contoh pasar monopsoni antara lain produsen berada di
daerah terpencil dan sulit dijangkau, terdapat pasar sayur dan peternakan sapi perah,
Untuk mendistribusikan produk ke tempat lain atau untuk dijual kepada konsumen,
Karena sulitnya mendistribusikan produknya, para petani dan peternak menjual produknya
dalam jumlah besar kepada pembeli dengan harga murah
Ciri-ciri pasar monopsoni adalah sebagai berikut:
1. Hanya Ada Satu Pembeli
Seperti disebutkan sebelumnya, hanya ada satu pembeli di pasar ini. Oleh
15
karena itu, pembeli akan mendapat keuntungan dari segi harga dan kualitas
produk yang dibelinya
Produsen biasanya dapat menerima tawaran pembeli untuk menjual
produknya, namun harga yang ditawarkan seringkali lebih rendah, Pembeli
biasanya merupakan pelaku ekonomi yang menjual kembali produk dari
pabrikan, Pelaku usaha kemudian menjual kembali produknya dengan harga
lebih tinggi yaitu dan memperoleh keuntungan
2. Harga ditentukan oleh pembeli
Di pasar ini, pembeli mempunyai kekuasaan penuh atas penetapan harga,
Tak jarang harga yang ditawarkan pembeli tidak sesuai ekspektasi produsen,
namun tetap diterima karena sulit mencari pembeli lain
Walaupun pembeli mempunyai kuasa untuk menetapkan harga, namun
tetap ada peraturan dan ketentuan yang harus diperhatikan, seperti penyesuaian
harga pasar
3 Sebagian besar produk yang diperdagangkan di pasar monopsoni merupakan bahan
baku yang kemudian dijual kembali oleh pembeli kepada pihak lain
4 Pendapatan tidak merata
Ketimpangan sering terjadi di pasar ini ketika produsen tidak dilibatkan
dalam menentukan harga dan sulit berkembang karena sering menjual produknya
dengan harga murah
Sebaliknya pembeli diuntungkan karena mendapat keuntungan dari dua
pihak: produsen dan konsumen akhir yang membeli produk tersebut
5 Perselisihan Umum
Perselisihan antara pembeli dan penjual bukanlah hal yang jarang terjadi di
pasar ini. Sebab, harga yang ditawarkan pembeli jauh berbeda dengan ekspektasi
penjual sehingga merugikan penjual
Konflik juga muncul karena tidak adanya pihak ketiga seperti pemerintah yang
mengatur harga suatu produk sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan

16
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sekalipun suatu koperasi mempunyai keterampilan manajemen yang sama dengan para
pesaingnya, ia tidak dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para anggotanya
dibandingkan para pesaingnya
Kemampuan ini mungkin ada, namun hanya dalam jangka waktu yang sangat singkat, dan
tidak ada gunanya jika koperasi ingin bertahan dalam jangka Panjang
Oleh karena itu, koperasi ingin memberikan pelayanan yang prima, koperasi dapat
menjadi model bisnis yang tepat dan efektif untuk menjawab tantangan persaingan
Melalui kerjasama antar anggota dan fokus pada keberlanjutan, koperasi dapat
memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar kepada anggotanya di pasar yang kompetitif
Kesimpulannya, koperasi mempunyai potensi memperkuat posisi pelaku ekonomi dalam
persaingan pasar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Faizal Alfaini Ramadhany, F. Jurnal Pasar Persaingan Sempurna. Pasar


Persaingan Sempurna.

Bhinadi, A. (2012). Struktur Pasar, distribusi, dan pembentukan harga beras. Jurnal
Ekonomi & Studi Pembangunan, 13(1), 24-32

Amin Azis M., 1985, Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Koperasi, dalam Sri Edi
Swasono, "Koperasi di Dalam Orde Ekonomi Indonesia, Jakarta UI Press.

Hendar dan Kusnadi, 1999, Ekonomi Koperasi (Untuk Perguruan Tinggi), Jakarta,

18

Anda mungkin juga menyukai