Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SEJARAH KOPERASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan UKM
Dosen pengampu : Bapak Taufiq Alamsyah, SH.,MH

Disusun oleh :

Daffa Ardhyan B1A220252


Maya Nur’azizah B1A220085
Mochamad Akmal Albasyar B1A220039
Intan Sri Mulyani B1A220098
Rizky Zakaria B1A220028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah koperasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20 dengan inisiatif
tokoh R. A. Wiriaatmadja pada tahun 1895, yang mendirikan koperasi simpan pinjam di
Leuwiliang. Koperasi pertama kali didirikan oleh Dr. Moh. Hatta pada tanggal 12 Juli
1960, dan menjadi Bapak Koperasi Indonesia.1 Faktor-faktor yang menjadi dasar
terjadinya fenomena koperasi di Indonesia meliputi kemampuan ekonomi kecil,
manajemen organisasi, relasi dan kerjasama antar koperasi, serta pendidikan koperasi.
Dalam konteks koperasi simpan pinjam, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
koperasi mahasiswa di Kabupaten Sleman meliputi jumlah anggota, modal sendiri, modal
pinjaman, volume usaha, manajemen organisasi, dan relasi serta kerjasama antar
koperasi.2 Selain itu, perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang surut,
dengan jumlah koperasi yang terus menurun. Oleh karena itu, penting untuk memahami
sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan kondisi perkembangan koperasi untuk
mengidentifikasi solusi yang tepat guna memajukan koperasi di Indonesia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah koperasi aktif
di Indonesia mencapai 127.846 unit pada tahun 2021.3 Pada tahun 2022, jumlah koperasi
aktif meningkat menjadi 130.354 unit dengan volume usaha sebesar Rp197,88 triliun.4
Oleh karena itu, pemahaman terhadap sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan
kondisi perkembangan koperasi di Indonesia sangat penting untuk mengidentifikasi
solusi yang tepat guna memajukan koperasi di Indonesia.

1
“Sejarah Perkoperasian di Indonesia - Kabupaten Bogor,” https://bogorkab.go.id/post/detail/sejarah-
perkoperasian-di-indonesia.
2
“DISKOPUKM - SEJARAH DAN LATAR BELAKANG KOPERASI,”,
https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/536/sejarah-dan-latar-belakang-koperasi.
3
“Badan Pusat Statistik,”, https://www.bps.go.id/indicator/13/760/1/jumlah-koperasi-aktif-menurut-provinsi.html.
4
“Jumlah Koperasi Aktif Meningkat Jadi 130.354 Unit pada 2022,”,
https://dataindonesia.id/keuangan/detail/jumlah-koperasi-aktif-meningkat-jadi-130354-unit-pada-2022.
Koperasi sebagai bagian dari ekonomi kekeluargaan dan masyarakat, yang memiliki
potensi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Koperasi juga membantu
dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan pendapatan rakyat.

Koperasi memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan, terutama


untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan pendapatan rakyat. Studi penelitian
oleh Masjfuk Zuhdi menunjukkan bahwa koperasi dapat membantu mengatasi kekurangan
sumber daya dan kemampuan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan.5 Koperasi
memungkinkan masyarakat untuk mempartisipasi dalam kegiatan usaha dan memperoleh
keuntungan yang lebih besar. Hal ini sangat penting untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud koperasi?
2. Bagaimana sejarah adanya koperasi dan dari mana asal koperasi?
3. Bagaimana sejarah perkembangan koperasi diindonesia

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan koperasi
2. Mengetahui perkembang koperasi serta asal usulnya
3. Mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana koperasi menyebar dan berkembang di
indonesia

1.4 Manfaat
1. Memberikan pemahaman mendalam tentang sejarah perkoperasian di dunia dan
Indonesia, serta sejarah sampainya koperasi ke indonesia
2. Menghargai peran Drs. Moh. Hatta dalam perkoperasian di Indonesia, memberikan
wawasan tentang dedikasinya.

5
Eef Saefulloh, Wasman, dan Desy Ina Nur Asih, 2018 “PERAN KOPERASI.pdf,”
https://repository.syekhnurjati.ac.id/5801/1/PERAN%20KOPERASI.pdf.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi


Kooperasi, yang bermakna "kerja sama," berasal dari kata co-operation yang
mengindikasikan konsep bekerja sama. Konsep kooperasi terkait dengan kehidupan
manusia sebagai individu dan interaksinya dalam masyarakat. Manusia tidak dapat
mencapai kerja sama secara tunggal, melainkan membutuhkan partisipasi orang lain
dalam kerangka sosial. Kooperasi merujuk pada sebuah entitas usaha bersama yang
beroperasi di sektor ekonomi, terdiri dari anggota yang umumnya memiliki kondisi
ekonomi yang lemah dan bergabung secara sukarela. Mereka memiliki hak yang sama
dan berkewajiban untuk berkontribusi dalam usaha yang bertujuan memenuhi kebutuhan
kolektif para anggotanya.

2.2 Sejarah dari mana asal koperasi


 Robert owen dari skotlandia
Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama
kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.
Ada beberapa gerakan koperasi yang dilakukan robert owen di skotlandia, diantaranya:
New Lanark: Owen menjadi terkenal karena transformasi yang dilakukannya di pabrik
tekstil New Lanark di Skotlandia. Owen menerapkan berbagai reformasi di tempat kerja,
termasuk pengurangan jam kerja, perbaikan kondisi kerja, dan pendidikan untuk pekerja
dan anak-anak mereka. New Lanark menjadi contoh sukses tentang bagaimana perubahan
di tempat kerja dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Visionary Ideals: Owen memiliki visi idealis tentang masyarakat di mana perusahaan
dan produksi dimiliki bersama oleh para pekerja, dan keuntungan dibagi secara adil. Ia
menyadari bahwa kondisi sosial dan ekonomi yang baik bagi pekerja akan menciptakan
masyarakat yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Cooperative Movement: Meskipun Owen tidak secara langsung mendirikan koperasi,
gagasan-gagasannya memberikan dorongan besar kepada perkembangan gerakan
koperasi. Ia menulis dan berbicara secara luas tentang kebutuhan untuk menciptakan
"korporasi manusiawi" di mana kepentingan pekerja dan pemilik bisnis saling seimbang.

Grand National Consolidated Trades Union (GNCTU): Owen juga terlibat dalam
mendirikan Grand National Consolidated Trades Union pada tahun 1834, yang mencoba
menggabungkan serikat buruh dan perusahaan koperasi. Namun, upaya ini tidak berhasil
karena tantangan besar yang dihadapi oleh kondisi ekonomi dan politik pada waktu itu.

Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh


 William King (1786–1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris.
Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator,
yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan
menggunakan prinsip koperasi.
Koperasi akhirnya berkembang di negara-negara lainnya.
 Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama
dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles
Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch.
 Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas
barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.
Selanjutnya koperasi juga berkembang diindonesia.

2.3 Sejarah Perkembangan Koperasi Dan Penyebarannya Di Indonesia

Tahun1895
Di Leuwiliang didirikan pertama kali Koperasi di Indonesia. Raden Ngabei Aria
Wiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong
teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman
pelepas uang (rentenir). kemudian pada
Tahun 1896
Berubah menjadi Bank Priyayi (Bank Simpan Pinjam tersebut semacam Bank Tabungan
jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan) diberi nama
"De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden" = Bank Simpan
Pinjam para 'priyayi' Purwokerto. Atau dalam bahasa Inggris "the Purwokerto Mutual
Loan and Saving Bank for Native Civil Servants".
Tahun 1920
Diadakannya Cooperative Commissle yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai
Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini menyelidiki apakah koperasi bermanfaat
di Indonesia.
Tahun 1942
Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya
koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang
untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka
12 Juli 1947
Pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Tahun 1960
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan
Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
Tahun 1961
Diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
Tahun 1965
Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 14 th. 1965, dimana prinsip NASAKOM
(Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan
Munaskop II di Jakarta. yang pada dasarnya merupakan ajang legitiminasi terhadap
masuknya kekuatan- kekuatan politik di dalam koperasi sebagaimana diatur oleh UU
Perkoperasian tersebut. Dalam kesempatan tersebut, juga diputuskan bahwa KOKSI
(Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia) Menyatakan keluar dari keanggotaan
ICA (International Cooperative Alliance).
Tahun 1967
Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian.
Tahun 1992
Pemerintah mengeluarkan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dimana isinya
mengganti/merevisi UU No. 12 tahun 1967.

BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai