Disusun oleh :
Dengan rasa syukur dan hormat, penulis menyampaikan kata pengantar ini sebagai
bagian dari makalah yang berjudul "Pentingnya Tes Kepribadian dalam Seleksi Karyawan:
Sebuah Kajian Kelompok." Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi relevansi dan
perkembangan tes kepribadian dalam proses seleksi calon karyawan, serta merancang uji
kepribadian dan kemampuan khusus untuk jenis pekerjaan tertentu.
Pentingnya tes kepribadian dalam dunia rekrutmen perlu dipahami lebih dalam,
mengingat dinamika organisasi yang semakin kompleks. Dalam makalah ini, kami mengupas
kontroversi seputar penggunaan tes kepribadian, mendiskusikan evolusi tes kepribadian dari
waktu ke waktu, dan memberikan gambaran rancangan uji kepribadian yang relevan untuk
berbagai jenis pekerjaan.
Penulis menyadari bahwa pemahaman akan tes kepribadian tidak hanya bersifat
akademis, tetapi juga memiliki dampak nyata pada proses seleksi dan pengembangan sumber
daya manusia. Oleh karena itu, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemikiran yang bermanfaat bagi pembaca, khususnya mereka yang terlibat dalam
pengelolaan sumber daya manusia dan rekrutmen.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan baru dan membuka diskusi yang lebih luas
mengenai penggunaan tes kepribadian dalam dunia kerja.
Terima kasih.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1
adminprodi, “Peranan Psikologi dalam Penentuan Pekerjaan,” Psikologi (blog), 27 Februari 2023,
https://psikologi.esaunggul.ac.id/peranan-psikologi-dalam-penentuan-pekerjaan/.
2
“Jenis-Jenis Tes Kepribadian Yang Biasa Digunakan Dalam Tes Seleksi Kerja,” Resources (blog), diakses 15
November 2023, https://talentics.id/resources/blog/jenis-jenis-tes-kepribadian-yang-biasa-digunakan-dalam-
tes-seleksi-kerja/.
mempengaruhi kinerja pekerjaan, meningkatkan akurasi keputusan perekrutan, dan
meningkatkan dinamika tim dengan memastikan kesesuaian dengan karyawan yang ada.3
1.3 Tujuan
1. Mengevaluasi kebutuhan saat ini untuk melakukan tes kepribadian untuk masuk ke
dalam organisasi dan institusi, dan mengidentifikasi area potensial untuk perbaikan
dalam praktik yang ada. Hal ini termasuk menilai apakah perubahan diperlukan dalam
pendekatan tes kepribadian saat ini untuk tujuan perekrutan.
2. Periksa perkembangan tes kepribadian masa kini dan kemampuannya untuk secara
akurat menggambarkan ciri-ciri kepribadian seseorang. Hal ini melibatkan eksplorasi
evolusi tes kepribadian dari waktu ke waktu dan menentukan efektivitasnya dalam
menggambarkan karakteristik kepribadian dengan tepat.
3. Rancang tes kepribadian dan kemampuan komprehensif yang disesuaikan dengan
peran pekerjaan tertentu, seperti keuangan, dukungan TI, keamanan, dan pemasaran &
periklanan, untuk menilai ciri-ciri kepribadian calon karyawan. Hal ini termasuk
memberikan contoh ilustratif pertanyaan yang dapat secara efektif menangkap atribut
kepribadian yang relevan untuk setiap jenis pekerjaan.
1.4 Manfaat
3
Algobash, “Tes Kepribadian Karir: Pengertian, Jenis, Karir, dan Benefit,” Algobash Insight (blog), 6 Maret 2023,
https://algobash.com/blog/tes-kepribadian-karir/.
Manfaat dari makalah ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam
tentang pentingnya tes kepribadian dalam proses rekrutmen organisasi atau instansi.
Makalah ini juga akan membahas relevansi tes kepribadian dalam konteks
perkembangan dunia kerja yang dinamis. Selain itu, dengan menjelaskan
perkembangan tes kepribadian dari waktu ke waktu, makalah ini akan memberikan
wawasan tentang evolusi tes kepribadian dan kemampuannya dalam menggambarkan
kepribadian individu secara akurat. Selain itu, dengan merancang uji/tes kepribadian
dan kemampuan yang sesuai untuk jenis pekerjaan tertentu, makalah ini akan
memberikan panduan praktis bagi organisasi atau instansi dalam memilih karyawan
yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan budaya perusahaan. Dengan memberikan
contoh-contoh pertanyaan yang dapat menggambarkan kepribadian untuk jenis
pekerjaan tertentu seperti keuangan, IT support, keamanan, dan marketing &
advertising, makalah ini akan memberikan wawasan yang konkret dan aplikatif bagi
pembaca. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
nyata bagi para pembaca yang tertarik dalam memahami pentingnya tes kepribadian
dalam proses rekrutmen karyawan.
BAB 2
KEPERLUAN TES/ UJI KEPERSONALAN DALAM SELEKSI ORGANISASI/
INSTANSI
Sumber : (Cocok untuk Mengisi Waktu Luang, Ini 5 Jenis Tes Kepribadian yang
Menarik Diikuti 2020, beautyjournal.id)
Teori kepribadian yang diperkenalkan oleh Lewis Goldberg, yang cukup terkenal di
dunia kerja, adalah Model Big Five Personality Traits. Model ini membagi kecenderungan
kepribadian ke dalam lima dimensi utama, yaitu Keterbukaan (Openness), Ketangguhan
Emosional (Conscientiousness), Ekstroversi (Extraversion), Kenyamanan Emosional
(Agreeableness), dan Keteguhan Jiwa (Neuroticism). Keterbukaan mencerminkan sejauh
mana seseorang terbuka terhadap hal-hal baru, Ketangguhan Emosional mencerminkan sifat
hati-hati, Ekstroversi mencerminkan tingkat kenyamanan dalam berinteraksi sosial,
Agreeableness mencerminkan tingkat kepercayaan dan keakraban, sementara Neuroticism
mencerminkan kemampuan mengatasi tekanan.
4
“Tujuan Tes Big Five Dalam Proses Rekrutmen,”, https://hrpods.co.id/recruitment-and-selection/tujuan-tes-
big-five-personality-dalam-rekrutmen-220927.
2. Penggunaan yang Bijaksana. Penting untuk memastikan bahwa tes kepribadian
digunakan secara bijaksana dan tidak menjadi satu-satunya faktor penentu dalam
pengambilan keputusan rekrutmen. Sebaiknya, tes kepribadian diimplementasikan
sebagai alat bantu tambahan untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat dengan
lingkungan kerja, bukan sebagai penentu tunggal.
3. Pelatihan dan Pengembangan. Jika terdapat kontroversi terkait penggunaan tes
kepribadian, organisasi atau instansi dapat mempertimbangkan fokus lebih lanjut pada
pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pendekatan ini dapat membantu memaksimalkan potensi karyawan yang telah
direkrut.
4. Penggunaan Metode Seleksi Lainnya. Selain tes kepribadian, organisasi atau instansi
dapat mempertimbangkan penerapan metode seleksi lainnya yang dapat memberikan
gambaran yang lebih holistik tentang kandidat. Metode tersebut mungkin melibatkan
wawancara, penilaian keterampilan, dan referensi kerja untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang kemampuan dan karakteristik calon
karyawan.
5
“Menggunakan Tes Minat Bakat Untuk Membangun Karir Yang Berkelanjutan Tujuan Jangka Panjang,”
diakses, https://nsd.co.id/posts/menggunakan-tes-minat-bakat-untuk-membangun-karir-yang-
berkelanjutan.html.
keterampilan sosial dan manajemen stres, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kesehatan mental dan kualitas hidup individu.6
3. Rekrutmen dan Pengembangan Karyawan: Tes kepribadian dapat memberikan
informasi berharga dalam proses rekrutmen, pelatihan, pengembangan, penilaian, dan
promosi karyawan. Dengan mengukur kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, tes
kepribadian dapat membantu memprediksi performa kandidat dan memberikan
promosi kepada yang memiliki potensi tertinggi untuk sukses di posisi baru
BAB 3
6
“Memanfaatkan Hasil Tes Psikologi dalam Meningkatkan Kehidupan dan Kesehatan Mental Individu Halaman
1 - Kompasiana.com,”
https://www.kompasiana.com/nafilaadinda/648ae4324d498a6a1616cc23/memanfaatkan-hasil-tes-psikologi-
dalam-meningkatkan-kehidupan-dan-kesehatan-mental-
individu.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERKEMBANGAN TES KEPERSONALIAN
Seiring berjalannya waktu, tes kepribadian telah mengalami evolusi yang signifikan. Pada
akhir abad ke-18, tes kepribadian muncul dengan metode yang mengukur bagaimana
benjolan pada tengkorak manusia, kemudian dihubungkan dengan karakteristik kepribadian
seseorang.7 Namun, saat ini tes tersebut dikenal dengan teori lima besar kepribadian yaitu
ekstroversi, keramahan, neurotisisme, keterbukaan, hingga kesadaran.
Selain itu, tes kepribadian juga telah berkembang menjadi berbagai jenis, seperti tes
DISC, tes MBTI, tes kepribadian non proyektif, dan lain-lain. Tes kepribadian non proyektif
sendiri merupakan bagian dari klasifikasi alat ukur untuk menjelaskan kedudukan tes non
kognitif.8
Dalam konteks psikotes, tes kepribadian menjadi salah satu bagian penting. Peserta
dihadapkan pada rangkaian pertanyaan tentang dilema di dunia kerja, cara menghadapi
konflik, dan cara bekerja. Tes kepribadian dapat membantu individu memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri, termasuk preferensi, kekuatan,
kelemahan, dan kemungkinan preferensi karier.9
Perubahan kepribadian manusia juga dapat terjadi seiring bertambahnya usia, meskipun
dalam jangka waktu yang Panjang. Studi longitudinal telah menunjukkan bahwa kepribadian
seseorang dapat berubah seiring bertambahnya usia. Ini menunjukkan bahwa evolusi tes
kepribadian juga harus mempertimbangkan dinamika perubahan kepribadian manusia dari
waktu ke waktu.
7
“Tes Kepribadian: Sejarah, Manfaat dan Daftar Situs Onlinenya - Regional Liputan6.com,”,
https://www.liputan6.com/regional/read/5086404/tes-kepribadian-sejarah-manfaat-dan-daftar-situs-
onlinenya.
8
“Sari - Mengenal Tes Kepribadian Non Proyektif.pdf,”, https://eprints.uad.ac.id/35021/1/FILE%20BUKU
%20AJAR%20TKNP%20OK.pdf.
9
Debora Danisa Kurniasih Perdana Sitanggang, “30 Contoh Soal Psikotes Beserta Cara Menjawabnya,”
detikjabar, , https://www.detik.com/jabar/berita/d-6187505/30-contoh-soal-psikotes-beserta-cara-
menjawabnya.
10
“Perkembangan Teknologi Terhadap Ekonomi – STIE Dewantara,” 31 Maret 2016,
https://stie.dewantara.ac.id/perkembangan-teknologi-terhadap-ekonomi/.
2. Aplikasi tes kepribadian juga telah dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam
mengevaluasi karyawan dan calon karyawan. Dengan adanya aplikasi ini, perusahaan
dapat melakukan evaluasi kepribadian secara lebih terstruktur dan efisien, serta
memperoleh informasi yang berguna dalam proses rekrutmen dan pengembangan
karyawan.
3. Tes kepribadian dapat mengukur kemampuan psikologis individu seperti perilaku dan
mental mereka, serta memberikan gambaran tentang aspek-aspek psikologi seseorang
(psikogram). Aspek yang diukur dalam tes kepribadian meliputi kemampuan kognitif,
tipe kepribadian, dan aspek lainnya seperti kemampuan administrasi. Aspek yang
diukur dalam tes kepribadian meliputi kemampuan kognitif, tipe kepribadian, dan
aspek lainnya seperti kemampuan administrasi.11 Dengan adanya teknologi,
pengukuran dan analisis terhadap aspek-aspek ini dapat dilakukan dengan lebih akurat
dan efisien.
4. Meskipun demikian, tes kepribadian tetap memerlukan interpretasi yang cermat dan
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor penentu dalam menentukan seseorang layak
atau tidak untuk bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi
dapat menjadi alat bantu yang penting dalam proses tes kepribadian, namun tetap
memerlukan penggunaan yang bijaksana dan disertai dengan interpretasi yang tepat.
Tes kepribadian modern yang menggunakan teknologi informasi dapat memberikan hasil
yang akurat dan andal jika dilakukan dengan benar. Salah satu penelitian menunjukkan
bahwa evaluasi keakuratan dan keandalan tes non kognitif yang digunakan pada seleksi
calon anggota Polri dilakukan dengan menggunakan Rasch Model.12 Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan model dan metode yang tepat dapat meningkatkan keakuratan dan
keandalan tes kepribadian.
Namun, keandalan dan akurasi tes kepribadian modern juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti metode pengujian, kondisi peserta, dan kualitas tes itu sendiri. Faktor-faktor
seperti kondisi fisik dan mental peserta, umur, kecerdasan, serta konteks sosial dan
budaya dapat memengaruhi keandalan hasil tes. 13 Oleh karena itu, perusahaan dan
institusi harus memastikan bahwa tes tersebut telah dikalibrasi dengan baik, dilakukan
dalam kondisi yang tepat, dan digunakan secara bijaksana.
Selain itu, aplikasi tes kepribadian juga telah dikembangkan untuk membantu
perusahaan dalam mengevaluasi karyawan dan calon karyawan. Dengan perkembangan
teknologi yang pesat, perusahaan mampu membuat penggunaan tes kepribadian modern
yang lebih efisien dan terstruktur untuk mengevaluasi potensi psikologis individu.
11
“Perkembangan Teknologi, Informasi Dan Komunikasi,”, https://acehprov.go.id/berita/kategori/serba-
serbi/80-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi.
12
“Yulianto - Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperol.pdf,”
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/59803/1/HERI%20YULIANTO%20-%20PSI.pdf.
13
“Ukur Kecerdasan, Sejauh Mana Tes IQ Online Diandalkan dan Akurat?,” diakses 15 November 2023,
https://nsd.co.id/posts/ukur-kecerdasan-sejauh-mana-tes-iq-online-diandalkan-dan-akurat.html.
3.4 Kritik terhadap Penggunaan Tes Kepribadian
Tes kepribadian telah menjadi subjek kritik yang signifikan dalam beberapa konteks.
Sejumlah kritik terhadap tes kepribadian, seperti MBTI, mencakup kurangnya akurasi dan
validitas ilmiah, serta kesederhanaan dalam menyederhanakan kompleksitas kepribadian
manusia.14 Beberapa kritik juga menyoroti rendahnya reliabilitas dan potensi diskriminasi
serta penyalahgunaan tes kepribadian. Selain itu, ada kritik terhadap tes kepribadian yang
menyatakan bahwa tes tersebut tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya penentu
kepribadian atau potensi seseorang.
Meskipun tes kepribadian dapat memberikan wawasan tentang kekuatan dan
kelemahan pribadi seseorang, serta bagaimana seseorang menangani situasi kehidupan
yang berbeda, kritik terhadap tes kepribadian menunjukkan bahwa penggunaan tes ini
harus diimbangi dengan pemahaman akan keterbatasannya dan dianggap dengan hati-
hati.15 Dalam konteks rekrutmen karyawan, penting untuk mempertimbangkan kritik-
kritik ini dan menggunakan tes kepribadian sebagai salah satu alat evaluasi yang
komprehensif, namun tidak sebagai satu-satunya penentu dalam proses rekrutmen.
Dalam menghadapi kritik terhadap tes kepribadian, perusahaan dan organisasi perlu
mempertimbangkan keterbatasan dan kelebihan dari tes tersebut, serta memastikan bahwa
penggunaan tes kepribadian dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan pemahaman
yang mendalam tentang keterbatasan tes tersebut.
BAB 4
14
Divisi Redaksi, “Tes Kepribadian MBTI Yang Tak Perlu Dianggap Serius,” Bulaksumur +Plus (blog), 1 Februari
2018, https://www.bulaksumurugm.com/2018/02/01/tes-kepribadian-mbti-yang-tak-perlu-dianggap-serius/.
15
“Tes Kepribadian: Bagaimana Anda menangani kritik? Ungkapkan dengan noda tinta!,” diakses 15 November
2023, https://radarkaur.disway.id/read/648108/tes-kepribadian-bagaimana-anda-menangani-kritik-
ungkapkan-dengan-noda-tinta.
RANCANGAN UJI/ TES KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN UNTUK JENIS
PEKERJAAN TERTENTU
Untuk merancang uji atau tes kepribadian dan kemampuan untuk jenis pekerjaan tertentu,
dapat digunakan berbagai metode dan alat evaluasi seperti tes psikotes, sistem pakar, tes
kepribadian dengan skala Likert, dan metode seleksi karyawan. Tes psikotes dapat digunakan
untuk mengukur karakteristik psikologis seseorang, seperti kepribadian, kecerdasan,
kemampuan, keterampilan, dan minat. Sistem pakar dapat membantu dalam menganalisis
kepribadian seseorang, khususnya dalam konteks seleksi karyawan baru. Tes kepribadian
dengan skala Likert dapat membantu menentukan calon karyawan di perusahaan. Metode
seleksi karyawan secara khusus dapat digunakan untuk mengukur kandidat berdasarkan sifat
kepribadian tertentu yang relevan dengan kinerja pekerjaan Dengan menggunakan berbagai
metode dan alat evaluasi tersebut, perusahaan dapat merancang uji atau tes kepribadian dan
kemampuan yang sesuai untuk jenis pekerjaan tertentu, sehingga proses seleksi karyawan
dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
16
“Apa Fungsi Tes Kepribadian dalam Tes Seleksi Kerja? - Resources,” diakses 15 November 2023,
https://talentics.id/resources/blog/apa-fungsi-tes-kepribadian-dalam-tes-seleksi-kerja/.
di lingkungan kerja. Tes ini juga membantu perusahaan memahami bagaimana
kandidat bekerja dalam situasi yang menantang.
Berdasarkan temuan ini, terbukti bahwa tes kepribadian terus memainkan peran
penting dalam proses rekrutmen, memberikan wawasan berharga mengenai kesesuaian
kandidat untuk suatu posisi. Sejarah perkembangan dan keragaman metode tes psikologi
menggarisbawahi pentingnya pemahaman komprehensif tentang penerapan dan
keterbatasannya. Selain itu, kemajuan dalam tes psikologi telah memperluas cakupan
penggunaannya di luar seleksi pekerjaan, menyoroti relevansinya dalam berbagai aspek
pengembangan pribadi dan profesional.