Anda di halaman 1dari 12

Psikostudia

Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582


Volume x No. x | Month Year: x-xx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

Perancangan Jalur Karir Berbasis Kompetensi untuk Mempertahankan Talenta di PT.


MPM

Muhammad Abduh Mushthofa, S.Psi.1 Prof. Dr. Seger Handoyo, M.Psi., Psikolog2
1 2
Program Studi Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Program Studi Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga, Indonesia Universitas Airlangga, Indonesia
Email: 1muhammad.abduh.mushthofa-2019@psikologi.unair.ac.id Email: 2seger.handoyo@psikologi.unair.ac.id

Correspondence:

Muhammad Abduh Mushthofa, S.Psi.


Program Studi Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia
Email: 1muhammad.abduh.mushthofa-2019@psikologi.unair.ac.id

Abstract Abstrak
Today, organizations face increasingly difficult conditions with Dewasa ini, organisasi menghadapi kondisi yang semakin sulit
various challenges. Only with the best people in sufficient dengan berbagai tantangan. Hanya dengan orang-orang terbaik
numbers, in the right positions, and with optimal utilization, dalam jumlah yang cukup, di posisi yang tepat, dan dengan
can organizations help themselves improve and grow pemanfaatan yang optimal, organisasi dapat membantu diri
continuously. PT. MPM is an organization that is engaged in the mereka sendiri untuk berkembang dan tumbuh secara
sole distributor business of "Honda" motorcycles and a provider berkelanjutan. PT. MPM merupakan organisasi yang bergerak
of after-sales service and authorized spare parts, for the East dalam bidang usaha distributor tunggal sepeda motor "Honda"
Java and East Nusa Tenggara regions. Exit interview data for the dan penyedia layanan purna jual dan suku cadang resmi, untuk
period July 2019 to July 2021 shows that of the 34 people who wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Data exit
resigned during that period, 41% of them chose to resign interview periode Juli 2019 hingga Juli 2021 menunjukkan bahwa
because they wanted a better career path. The 2021 employee dari 34 orang yang mengundurkan diri selama periode tersebut,
effectiveness survey data shows the value of aspect 41% diantaranya memilih mengundurkan diri karena
development opportunities is at 65%, meaning that there are menginginkan jenjang karir yang lebih baik. Data survei
35% of employees who state that development opportunities at efektivitas karyawan tahun 2021 menunjukkan nilai peluang
PT. MPM can’t be said to be good. Based on the explanation pengembangan aspek sebesar 65%, artinya ada 35% karyawan
above, it is necessary to intervene in employee career yang menyatakan peluang pengembangan di PT. MPM belum
development programs that are still not optimal. The bisa dikatakan baik. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu
intervention provided is the creation of a competency-based dilakukan intervensi terhadap program pengembangan karir
pathway and the application of a systematic career pegawai yang masih belum optimal. Intervensi yang diberikan
development system. adalah pembuatan jalur berbasis kompetensi dan penerapan
sistem pengembangan karir yang sistematis.

Keyword : competence based pathway, human resources Kata Kunci : jalur karir berbasis kompetensi, intervensi
management intervention, organizational development manajemen sumber daya manusia, pengembangan organisasi

Copyright (c) Psikostudia: Jurnal Psikologi

Received 26/08/2021 Revised 23/09/2021 Accepted 27/02/2022

LATAR BELAKANG tantangan antara lain persaingan yang


semakin dinamis, globalisasi, perbedaan
Saat ini, organisasi menghadapi keadaan
demografi, perbedaan karakter pekerja pada
yang semakin sulit dengan berbagai macam
1

Psikostudia : Jurnal Psikologi by http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/PSIKO is licensed under a Creative


Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

perusahaan global, dan perubahan kerja yang dipegang seseorang selama


lingkungan kerja. Boudreau & Ramstad rentang hidupnya (Carter dkk., 2009). Baruch
(2007), dalam tulisannya mengungkapkan (2004) mengartikan jalur karier sebagai jalur
bahwa kesuksesan perusahaan menghadapi yang dipakai baik oleh organisasi atau
berbagai tantangan tersebut ditentukan oleh pekerja untuk memandu seseorang dalam
“hanya” 30% dari karyawannya, terutama mencapai kemajuan kariernya dalam
orang-orang berbakat yang berada pada organisasi. Jalur ini menjadi panduan bagi
posisi strategis. seorang karyawan dalam melintasi berbagai
departemen dan unit dalam organisasi
Keadaan di atas membawa organisasi
bahkan melalui anak perusahaan lain untuk
terlibat pada fenomena “war for talent” yaitu
mencapai kemajuan kariernya.
keadaan dimana terjadi persaingan yang
semakin kompetitif dalam merekrut dan Carter dkk. (2009) menjelaskan lima
mempertahankan karyawan berbakat. Hal ini komponen mendasar dalam sebuah jalur
karena talenta adalah faktor pembeda kinerja karier yaitu daftar posisi atau peran yang
organisasi. Orang-orang dengan talenta berurutan; kualifikasi seperti persyaratan
terbukti berperan besar dalam meningkatkan pendidikan, pelatihan, pengalaman, lisensi,
pendapatan, mengurangi cycle time, dan sertifikasi yang diperlukan pada setiap
meningkatkan kualitas produk, produktivitas tahap karier; pengalaman perkembangan
karyawan, kepuasan pelanggan, mengurangi kritis (critical development experience) yang
biaya, dan mempercepat pengembalian berupa kursus pelatihan formal, atau
investasi pada pemegang saham (Pella & penugasan tertentu untuk mempersiapkan
Inayati, 2011). Karenanya, akan selalu ada seseorang menuju jalur di atasnya; informasi
organisasi yang siap untuk merekrut mereka. terkait kompetensi yang diperlukan dalam
jabatan tertentu; dan informasi terkait faktor
Perusahaan yang ingin memenangkan
keberhasilan karier seperti kedalaman atau
kompetisi di masa depan harus berfokus
keluasan keahlian untuk kesuksesan karier,
dalam mencari, menarik, dan
penugasan tingkat internasional, serta
mempertahankan orang-orang terbaik atau
tingkat mobilitas individu dalam karier
talenta yang ada di dalamnya. Hanya dengan
tertentu. Selain lima komponen di atas,
orang-orang terbaik dalam jumlah yang
informasi lain yang dapat ditampilkan di
cukup, pada posisi yang tepat, dan dengan
antaranya adalah rentang gaji dan
pendayagunaan yang optimal, yang dapat
kepangkatan.
membantu organisasi senantiasa
memperbaiki diri serta tumbuh secara terus Salah satu pendekatan yang dapat
menerus. Pella & Inayati (2011) mengartikan digunakan dalam merancang sebuah jalur
talenta sebagai manusia-manusia yang harus karier adalah pendekatan manajemen
dipelihara oleh perusahaan karena sumber daya manusia berbasis kompetensi.
kelebihannya. Talent juga bisa diartikan Menurut Brockmann dkk. (2008) Manajemen
karyawan yang diidentifikasi memiliki potensi berbasis kompetensi adalah tren baru dalam
menjadi pemimpin masa depan perusahaan manajemen sumber daya manusia yang
(future leader). menekankan kompetensi khusus yang
digunakan dalam pekerjaan tertentu. Eniya
Carter dkk. (2009) menjelaskan bahwa
dan Wisesa (2016) menjelaskan tahapan
dalam situasi persaingan perebutan talenta
dalam penyusunan jalur karier berbasis
seperti saat ini, organisasi harus menawarkan
kompetensi sebagai berikut; pertama
jalur karier yang berarti untuk
pengembangan model kompetensi; kedua
mempertahankan karyawan yang berbakat.
mendefinisikan kelas pekerjaan; ketiga
Jalur karier adalah urutan posisi atau peran
2 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

mendefinisikan job family; keempat mengundurkan diri pada periode tersebut,


pengembangan jalur karier 41% di antaranya memilih resign dikarenakan
menginginkan jenjang karir yang lebih baik.
PT. MPM merupakan organisasi yang
Hal ini juga didukung dengan hasil survey EES
bergerak pada bisnis distributor tunggal
(employee effectiveness survey) perusahaan
sepeda motor merk “Honda” dan penyedia
di tahun 2021 khususnya nilai aspek
pelayanan purna jual serta suku cadang
development opportunity yang berada di
resmi, untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa
bawah 65%. Dari survey tersebut didapat data
Tenggara Timur. PT. MPM memiliki visi yaitu
bahwa karyawan merasa peluang untuk
memberikan dampak positif pada kehidupan
mengembangkan tujuan karir pribadi di
melalui mobilitas yang cerdas dan integrasi
perusahaan tidak jelas.
sosial. Misi dari perusahaan ini adalah
menciptakan ekosistem untuk ide-ide terbaik Berdasarkan temuan di atas, perlu
(inovasi yang membawa perubahan besar) dilakukan intervensi pengembangan
yang dihadirkan melalui produk dan layanan organisasi. Cummings & Worley (2014)
paling relevan (memahami orang dengan mengartikan pengembangan organisasi
lebih baik) dengan cara yang paling efektif (Organizational Development) sebagai aplikasi
(model bisnis yang dioptimalkan dan cross seluruh sistem dan transfer pengetahuan
selling), oleh orang-orang paling berbakat ilmu perilaku untuk pengembangan yang
(dengan kultur untuk menampilkan kinerja direncanakan, peningkatan, dan penguatan
terbaik) di industri kita. strategi, struktur, dan proses yang mengarah
pada efektivitas organisasi. Intervensi yang
Data exit interview perusahaan pada
akan diberikan berupa penyusunan jalur
periode Juli 2019 hingga Juli 2021
karier karyawan.
menunjukkan bahwa, dari 34 orang yang

METODE PENELITIAN resmi, untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa


Tenggara Timur.
Pelaksanaan proyek pengembangan
organisasi yang dilakukan di PT. MPM ini
mengacu pada tahapan pengembangan Metode Pengumpulan Data
organisasi dari Cummings dan Worley (2014)
yaitu; pertama, membuat kontrak antara Berikut teknik pengumpulan data yang
praktisi dengan klien; kedua, melaksanakan dilakukan dalam proses diagnosis:
diagnosis menggunakan model diagnosis dari a. Kuesioner. Teknik pengumpulan data ini
Cummings dan Worley (2014); ketiga, dilakukan untuk mengenali
merencanakan dan mengimplementasikan permasalahan atau potensi
perubahan; keempat, menyusun desain pengembangan yang ada di PT. MPM.
evaluasi dan mengelola perubahan. Kuesioner yang digunakan adalah
employee effectiveness survey.
Employee effectiveness survey
Subjek dikembangkan oleh vendor yaitu Korn
Subjek proyek pengembangan Ferry (2018). Pendistribusian kuesioner
organisasi ini adalah PT. MPM sebuah ini dilakukan pada awal bulan April 2021
perusahaan distributor tunggal sepeda dan ditutup pada akhir Juli 2021 kepada
motor merk “Honda” dan penyedia seluruh karyawan PT. MPM.
pelayanan purna jual serta suku cadang b. Wawancara. Pelaksanaan wawancara
dilakukan dengan cara individu maupun
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

dalam sesi focused group discussion yang telah dilakukan pada bulan April hingga
dengan mahasiswa sebagai observer dan Juli 2021. Ada dua aspek besar yang digali
sesekali diberikan hak untuk bertanya. dalam survei tersebut yaitu employee
engagement dan employee enablement. Pada
c. Data Perusahaan. Penggunaan data
aspek engagement terdapat 3 dimensi yang
perusahaan dapat memberikan
dicantumkan dalam survey yaitu confidence
gambaran objektif mengenai kondisi
in leader, respect and recognition, serta
organisasi. Data yang digunakan antara
development opportunities. Di sisi lain, pada
lain annual report PT. MPMX tahun 2020
aspek enablement survey ini juga menggali 3
dan laporan sistem manajemen kinerja
dimensi yaitu training, collaboration, dan
perusahaan periode Juli 2020 sampai
work structure and process. Hasil dari survey
dengan Juli 2021.
ini sebagaimana terdapat pada tabel di
bawah:
HASIL PENELITIAN
Pada tahun 2021, manajemen
melaksanakan employee effectiveness survey

Tabel 01. Hasil Employee Effectiveness Survey 2021


Dimension Respon %
Favourable Neutral Unfavourable
Confidence in Leader 85 14 1
Collaboration 78 17 5
Work, Structure, adn 76 19 5
Process
Respect & Recognition 75 18 7
Training 68 21 11
Development 65 29 6
Opportunities

Dari tabel di atas dimensi dengan nilai dan diberikan perbaikan lebih lanjut. Secara
favourable terendah ditempati oleh lebih rinci, dimensi development
development opportunities dengan 65% opportunities dioperasionalkan melalui tiga
favourable dan lebih dari 25% jawaban item pernyataan yang hasilnya sebagai
neutral, sehingga aspek ini perlu untuk berikut:
diperhatikan

Tabel 02. Item Pernyataan Dimensi Development Opportunities


Item Respon %
Favourable Neutral Unfavourable
Kesempatan Anda 75 22 3
belajar dan
berkembang
Atasan langsung saya 66 24 10
membimbing saya
dalam
pengembangan diri
saya
4 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

Kesempatan Anda 52 41 7
untuk mencapai
tujuan karir pribadi
Anda di perusahaan
ini

Dari tabel di atas, aitem ke tiga yaitu officer didapat keterangan bahwa
“kesempatan Anda untuk mencapai tujuan perusahaan tidak berkenan membuka secara
karir pribadi di perusahaan ini” mendapat transparan jenjang karir yang bisa ditempuh
nilai favourable di bawah 65% sehingga perlu oleh karyawan dikarenakan manajemen tidak
mendapatkan perhatian untuk diberikan mau “menjanjikan” sesuatu yang belum
tindak lanjut. Pada sesi FGD dengan kepala tentu bisa diraih oleh karyawan. Di samping
divisi dan departemen terkait, dilakukan itu, manajemen juga belum memiliki peta
klarifikasi dari item ketiga tersebut. Dari hasil karir yang tepat untuk dapat diinformasikan
diskusi didapat keterangan bahwa karyawan kepada karyawan.
merasa peluang untuk mengembangkan
Saat ini, dampak dari keluarnya karyawan
tujuan karir pribadi di perusahaan tidak jelas.
dengan alasan mencari jenjang karier yang
Data exit interview periode Juli 2019 lebih baik tersebut memang belum dirasakan
hingga Juli 2021 menunjukkan bahwa dari 34 secara signifikan oleh manajemen PT. MPM,
orang yang mengundurkan diri pada periode namun sebagaimana disampaikan oleh
tersebut, 41% di antaranya memilih resign recruitment section head PT. MPM, karyawan
dikarenakan menginginkan jenjang karir yang yang resign tersebut memiliki latar belakang
lebih baik. Karyawan yang resign tersebut pendidikan dan nilai akademik yang cukup
berasal dari divisi parts (50%) dan marketing baik. Sebagian besar karyawan tersebut
communication development (50%). Menurut merupakan lulusan perguruan tinggi terbaik
organization development officer PT. MPM, di Indonesia.
keadaan di atas tidak bisa dianggap sebagai
Berdasarkan hasil analisis data-data yang
hal yang sepele, dikarenakan organisasi saat
sudah diperoleh dengan menggunakan
ini berada dalam fenomena “talent war”, di
model diagnosis level organisasi dari
mana terjadi persaingan yang semakin
Cummings dan Worley (2014) di atas,
kompetitif dalam merekrut dan
diketahui bahwa permasalahan yang
mempertahankan karyawan berbakat. Hal ini
dihadapi oleh PT. MPM adalah permasalahan
karena talenta adalah faktor pembeda kinerja
human resources management yaitu
organisasi. Orang-orang dengan talenta
bagaimana organisasi memberikan reward,
terbukti berperan besar dalam meningkatkan
melaksanakan program pengembangan
pendapatan, mengurangi cycle time,
karyawan, dan bagaimana organisasi
meningkatkan kualitas produk, produktivitas
mendukung pengembangan diri anggotanya.
karyawan, kepuasan pelanggan, mengurangi
biaya, dan mempercepat pengembalian Dari hasil diagnosis dibutuhkan intervensi
investasi pada pemegang saham (Pella & berupa pembuatan peta karir berbasis
Inayati, 2011). Karenanya, akan selalu ada kompetensi yang disusun berdasar tahapan
organisasi yang siap untuk merekrut mereka. yang dikemukakan oleh Eniya dan Wisesa
(2016). Peta jalur karir yang tersedia akan
Ketika dikonfirmasi kepada penanggung
dilengkapi dengan komponen jalur karier
jawab program pengembangan karier
sebagaimana dijelaskan oleh Carter dkk.
karyawan yaitu learning and development
(2009). Data terkait komponen tersebut
department head dan employee development
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

didapat dari wawancara bersama jabatan di PT. MPM untuk dapat


narasumber yang sudah ditentukan menampilkan kinerja yang baik. Dalam
sebelumnya. Berikut tahapan pembuatan proyek ini mahasiswa hanya
jalur karir: mendapatkan izin untuk mengakses
kompetensi divisi HRGA sebagai dasar
a. Pengembangan model kompetensi. pembuatan prototipe atau sampel dari
Dalam tahap ini dilakukan identifikasi jalur karier berbasis kompetensi. Berikut
kompetensi behavioral competence dan daftar jabatan dan kompetensi teknis
technical competence yang dibutuhkan yang dibutuhkan oleh masing-masing
oleh karyawan pada masing-masing jabatan tersebut:

Tabel 03. Daftar Jabatan di Divisi HRGA


Jabatan Divisi HRGA
1 Div Head 17 Network Physical Development Officer
2 HRD Dept Head 18 Physical Development Officer
3 Recruitment Sec Head 19 General Affair Dept Head
4 Recruitment Admin 20 General Affair Admin
5 HR System & Service Sec Head 21 General Affair Operation Staf
6 HR System & Service Admin 22 Safety, Health, and Environment &
Security Sec Head
7 Learning & Development Dept Head 23 Safety, Health, and Environment &
Security Staf
8 Learning & Development Deputy Dept 24 Security Leader
Head
9 Training Admin 25 Building Maintenance Section Head
10 Toolman 26 Technician
11 Organization Development Officer 27 Office Service Sec Head
12 Employee Development Officer 28 Driver
13 Instructor 29 Office Service Admin
14 Physical Development Dept Head 30 Carpool Admin
15 Physical Development Deputy Dept Head 31 Insurance and Asset Control Officer
16 Physical Development Admin 32 Asset Control Staf

Tabel 04. Daftar Technical Competence Divisi HRGA


Technical Competence Divisi HRGA
1 Organization Development 16 Document Administration
2 Learning & Development Management 17 SHE Management
3 Performance Management 18 (Two) Wheel Service Techniques
4 Recruitment & Selection Management 19 Product and Service Knowledge
5 Talent Management 20 Contractual Agreement (Hukum
Perjanjian)
6 HR Operations & Information System 21 Project Management
7 Compensation & Benefit 22 Sales Management (Retail)
8 Industrial Relations 23 Sales (for sales and service instructor)
9 Software Application Operation 24 Automotive Service Techniques
10 Budgeting 25 Civil & Architecture Knowledge
11 Facility Management 26 Electrical Engineering
6 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi
Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

12 Infrastructure Asset Management 27 Mechanical Engineering


13 Inventory & Warehouse Management 28 Technical Service (for technical
instructor)
14 Procurement Management 29 Risk Management
15 Vendor Management

Tabel 05. Daftar Behavioral Competence sesuai Level Jabatan di PT. MPM
Level 1-2 3-4
(Operasional) (Staff)
Passion for Excellence Passion for Excellence
Customer Focus Customer Focus
Kompetensi

Continuous Improvement Continuous Improvement


Daftar

Adaptability Adaptability
Team Work Team Work
Problem Solving
Communication
Level 5-6 7-8
(Supervisor/Officer) (Manager)
Passion for Excellence Passion for Excellence
Customer Focus Customer Focus
Daftar Kompetensi

Continuous Improvement Continuous Improvement


Adaptability Adaptability
Team Work Team Work
Leadership Leadership
Target Setting & Monitoring Target Setting & Monitoring
Coaching Talent Development
Problem Solving Decision Making
Communication Communication

b. Mendefinisikan Level Pekerjaan. Pada karakter menjadi keluarga jabatan atau


tahap ini ditetapkan level atau grade dari kluster jabatan. Mahasiswa
masing-masing jabatan. Level atau grade menggunakan teknik analisis hierarki
jabatan didapatkan dari data struktur kluster dengan metode Ward’s yang
organisasi PT. MPM tahun 2021. dibantu software SPSS. Dari dendogram
yang dihasilkan melalui analisis SPSS,
c. Mendefinisikan Job Family. Pada tahap keanggotaan kluster kemudian
ini dilakukan identifikasi karakteristik disesuaikan dengan level atau grade
masing-masing jabatan sehingga jabatan sehingga menghasilkan data
beberapa jabatan akan berkelompok sebagai berikut:
dengan jabatan yang memiliki kesamaan

Tabel 06. Job Family Berdasarkan Kluster dan Level Jabatan


Level Kluster 1 Kluster 2 Kluster 3
1-2 1. Driver
3-4 1. Recruitment Admin
2. HR System & Service
Admin
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

3. Training Admin
4. Toolman
5. Physical Development
Admin
6. General Affair Admin
7. General Affair Operation
Staf
8. Safety, Health, and
Environment & Security
Staf
9. Security Leader
10. Technician
11. Office Service Admin
12. Carpool Admin
13. Insurance and Asset
Control Officer
14. Asset Control Staf
5-6 1. Building Maintenance 1. Recruitment Section 1. HR System & Service
Section Head Head Section Head
2. Network Physical 2. Organization 2. Instructor
Development Officer Development Officer 3. Safety, Health, and
3. Physical Development 3. Employee Development Environment & Security
Officer Officer Section Head
4. Office Service Section
Head
7-8 1. Physical Development 1. HRD Dept Head
Dept Head 2. Learning and
2. Physical Development Development Dept Head
Deputy Dept Head 3. Learning and
3. General Affair Dept Head Development Deputy Dept
Head

d. Pengembangan Jalur Karir. Proses ini


dilakukan melalui diskusi bersama OD
Officer PT. MPM:

8 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi


Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

PEMBAHASAN pelatihan, pengalaman, lisensi, dan sertifikasi


Dari jalur karier pada bagan di atas, yang diperlukan; pengalaman perkembangan
jabatan-jabatan yang ada pada divisi HRGA kritis (critical development experience) yang
dipisah berdasarkan level dan kluster. terkait dengan setiap simpul karier di
Perbedaan level menunjukkan adanya sepanjang jalurnya; informasi terkait
perbedaan behavioral competence yang harus kompetensi yang diperlukan dalam jabatan
dimiliki oleh pemegang jabatan sedangkan tertentu; dan informasi terkait faktor
perbedaan kluster menunjukkan perbedaan keberhasilan karier. Selanjutnya
technical competence yang harus dimiliki oleh implementasi jalur karir ini juga perlu
karyawan tersebut. Idealnya, mutasi melibatkan keaktifan dari pihak perusahaan
dilakukan pada jabatan yang sama kluster maupun karyawan. Noe dkk. (2010)
dan levelnya, sehingga karyawan yang menjelaskan tahapan dasar yang harus
dimutasi dapat melakukan adaptasi secara dilaksanakan dalam penerapan sebuah
lebih baik dikarenakan pekerjaan barunya sistem karier yang baik yaitu: self assessment,
memiliki lebih banyak kesamaan technical pemberian feedback, penetapan tujuan, serta
competence dan behavioral competence. rencana tindakan dan tindak lanjut. Tahap-
Mutasi yang dilakukan di luar kluster akan tahap ini penting untuk diimplementasikan
menjadikan karyawan lebih sulit beradaptasi agar sistem pengembangan karier karyawan
dengan pekerjaan barunya dikarenakan dapat membuahkan hasil yang optimal bagi
banyaknya keterampilan baru yang harus perusahaan maupun karyawan.
dikuasai. Tahap terakhir dalam proses
Di sisi lain, idealnya promosi dilakukan pengembangan organisasi adalah evaluasi
pada jabatan yang memiliki kesamaan kluster dampak dari intervensi yang telah
dengan peningkatan level. Peningkatan level dilaksanakan dan mengelola perubahan agar
ini mensyaratkan bahwa karyawan yang kemajuan yang didapat dari intervensi bisa
dipromosikan telah memiliki behavioral dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
competence yang dibutuhkan oleh level di Evaluasi dan pengelolaan perubahan ini
atasnya. Promosi sebaiknya dilakukan dalam mencakup proses penguatan melalui
satu kluster yang sama, dikarenakan pemberian feedback, penghargaan, dan
meskipun karyawan beradaptasi dengan pelatihan. Evaluasi secara menyeluruh dari
jabatan yang menuntut behavioral intervensi yang diberikan dapat dilihat
competence yang lebih tinggi dibanding level melalui hasil employee effectiveness survey
sebelumnya akan tetapi secara teknis pada periode selanjutnya. Keberhasilan
karyawan tersebut telah memiliki sebagian intervensi dapat dilihat dari koefisien aspek
besar kompetensi teknis yang diperlukan. development opportunities pada employee
Promosi yang dilakukan dengan effectiveness survey.
meningkatkan level dan pada kluster yang
berbeda sebaiknya dihindari, dikarenakan di KESIMPULAN
samping karyawan harus menguasai Data exit interview periode Juli 2019
behavioral competence yang lebih tinggi, ia hingga Juli 2021 menunjukkan bahwa dari 34
juga harus mempelajari banyak kompetensi orang yang mengundurkan diri pada periode
teknis yang belum ia kuasai sebelumnya. tersebut, 41% diantaranya memilih resign
Jalur karir yang sudah dibuat dilengkapi dikarenakan menginginkan jenjang karir yang
dengan lima komponen jalur karir lebih baik. Hasil employee engagement survey
sebagaimana dijelaskan oleh Carter dkk. menunjukkan bahwa aspek development
(2009) meliputi daftar posisi yang berurutan; opportunities memiliki nilai terendah
kualifikasi seperti persyaratan pendidikan, dibanding lima aspek lainnya. Item

10 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi


Psikostudia
Jurnal Psikologi p-ISSN: 2302-2582
Volume x No.x | June 2022: xx-xxx e-ISSN: 2657-0963
DOI: 10.30872/psikostudia

“kesempatan Anda untuk mencapai tujuan pemberian feedback, penetapan tujuan, serta
karier pribadi di perusahaan ini” memiliki nilai rencana tindakan dan tindak lanjut. Tahap-
terendah dengan 52% favourable, 7% tahap ini penting untuk diimplementasikan
unfavourable, serta 41% neutral sehingga item agar sistem pengembangan karier karyawan
ini berstatus “warning sign” karenanya perlu dapat membuahkan hasil yang optimal bagi
mendapatkan perhatian dari manajemen perusahaan maupun karyawan. Evaluasi dan
untuk diberikan perbaikan. Pada sesi FGD pengelolaan perubahan ini mencakup proses
bersama manajemen PT. MPM diketahui penguatan melalui pemberian feedback,
bahwa karyawan merasa peluang untuk penghargaan, dan pelatihan. Evaluasi secara
mengembangkan tujuan karier pribadi di menyeluruh dari intervensi yang diberikan
perusahaan tidak jelas. dapat dilihat melalui hasil employee
Di sisi lain, perusahaan memang tidak effectiveness survey pada periode
berkenan membuka secara transparan selanjutnya. Keberhasilan intervensi dapat
jenjang karier yang bisa ditempuh oleh dilihat dari koefisien aspek development
karyawan dikarenakan manajemen tidak mau opportunities pada employee effectiveness
“menjanjikan” sesuatu yang belum tentu bisa survey.
diraih oleh karyawan. Di samping itu,
manajemen juga belum memiliki peta karier
yang tepat untuk dapat diinformasikan Daftar Pustaka
kepada karyawan. Berdasarkan temuan di
atas, intervensi yang diberikan adalah Baruch, Y. (2004). Managing careers: Theory
pembuatan jalur karier berbasis kompetensi and practice. Pearson Education.
serta penerapan sistem pengembangan
karier yang sistematis dan transparan bagi Boudreau, J. W., & Ramstad, P. M. (2007).
karyawan. Jalur karier berbasis kompetensi Beyond HR: The new science of human
dibuat berdasar empat tahapan yang capital. Boston, Massachusetts: Harvard
dijelaskan oleh Eniya dan Wisesa (2016). Business School Press.
Pembuatan jalur karier berbasis kompetensi
dalam laporan ini terbatas pada divisi HRGA Brockmann, M., Clarke, L., Mehau, Ph., &
dikarenakan keterbatasan pengambilan data Winch, Ch. (2008). Pendidikan dan Pelatihan
perusahaan. Vokasi Berbasis Kompetensi (VET): Kasus
Jalur karir yang sudah dibuat dilengkapi Inggris dan Prancis dalam Perspektif
dengan komponen jalur karir yaitu daftar Eropa. Panggilan dan Pembelajaran.
posisi yang berurutan; kualifikasi seperti
persyaratan pendidikan, pelatihan, Carter, G. W., Cook, K. W., & Dorsey, D. W.
pengalaman, lisensi, dan sertifikasi yang (2009). Career paths: Charting courses to
diperlukan; pengalaman perkembangan kritis success for organizations and their
(critical development experience) yang terkait employees (Vol. 11). John Wiley & Sons.
dengan setiap simpul karier di sepanjang
jalurnya; informasi terkait kompetensi yang Eniya, Fatimah Noor & Wisesa, Anggara.
diperlukan dalam jabatan tertentu; dan (2016). Developing a Competency-Based
informasi terkait faktor keberhasilan karier. Career Path For Technical Job Position
Implementasi jalur karir ini juga perlu In Special Vehicle Division Of PT. XYZ.
melibatkan keaktifan dari pihak perusahaan Journal of Business and Management,
maupun karyawan. Tahapan dasar yang Vol.5, No.3, 2016: 392-400.
harus dilaksanakan dalam penerapan sebuah
sistem karier yang baik yaitu: self assessment,
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp

Noe, R., Hollenbeck, J., Gerhart, B., & Wright,


P.(2010). Fundamentals of Human
Resources Management, Fourth Edition.
New York, MA: McGraw-Hill Education.

Pella, D. A., & Inayati, A. (2011). Talent


management (mengembangkan SDM
untuk mencapai pertumbuhan dan
kinerja prima). Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Worley, C. G., & Cummings, T. G.


(2014). Organization development &
change. Cengage Learning

12 PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi

Anda mungkin juga menyukai