Muhammad Abduh Mushthofa, S.Psi.1 Prof. Dr. Seger Handoyo, M.Psi., Psikolog2
1 2
Program Studi Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Program Studi Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga, Indonesia Universitas Airlangga, Indonesia
Email: 1muhammad.abduh.mushthofa-2019@psikologi.unair.ac.id Email: 2seger.handoyo@psikologi.unair.ac.id
Correspondence:
Abstract Abstrak
Today, organizations face increasingly difficult conditions with Dewasa ini, organisasi menghadapi kondisi yang semakin sulit
various challenges. Only with the best people in sufficient dengan berbagai tantangan. Hanya dengan orang-orang terbaik
numbers, in the right positions, and with optimal utilization, dalam jumlah yang cukup, di posisi yang tepat, dan dengan
can organizations help themselves improve and grow pemanfaatan yang optimal, organisasi dapat membantu diri
continuously. PT. MPM is an organization that is engaged in the mereka sendiri untuk berkembang dan tumbuh secara
sole distributor business of "Honda" motorcycles and a provider berkelanjutan. PT. MPM merupakan organisasi yang bergerak
of after-sales service and authorized spare parts, for the East dalam bidang usaha distributor tunggal sepeda motor "Honda"
Java and East Nusa Tenggara regions. Exit interview data for the dan penyedia layanan purna jual dan suku cadang resmi, untuk
period July 2019 to July 2021 shows that of the 34 people who wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Data exit
resigned during that period, 41% of them chose to resign interview periode Juli 2019 hingga Juli 2021 menunjukkan bahwa
because they wanted a better career path. The 2021 employee dari 34 orang yang mengundurkan diri selama periode tersebut,
effectiveness survey data shows the value of aspect 41% diantaranya memilih mengundurkan diri karena
development opportunities is at 65%, meaning that there are menginginkan jenjang karir yang lebih baik. Data survei
35% of employees who state that development opportunities at efektivitas karyawan tahun 2021 menunjukkan nilai peluang
PT. MPM can’t be said to be good. Based on the explanation pengembangan aspek sebesar 65%, artinya ada 35% karyawan
above, it is necessary to intervene in employee career yang menyatakan peluang pengembangan di PT. MPM belum
development programs that are still not optimal. The bisa dikatakan baik. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu
intervention provided is the creation of a competency-based dilakukan intervensi terhadap program pengembangan karir
pathway and the application of a systematic career pegawai yang masih belum optimal. Intervensi yang diberikan
development system. adalah pembuatan jalur berbasis kompetensi dan penerapan
sistem pengembangan karir yang sistematis.
Keyword : competence based pathway, human resources Kata Kunci : jalur karir berbasis kompetensi, intervensi
management intervention, organizational development manajemen sumber daya manusia, pengembangan organisasi
dalam sesi focused group discussion yang telah dilakukan pada bulan April hingga
dengan mahasiswa sebagai observer dan Juli 2021. Ada dua aspek besar yang digali
sesekali diberikan hak untuk bertanya. dalam survei tersebut yaitu employee
engagement dan employee enablement. Pada
c. Data Perusahaan. Penggunaan data
aspek engagement terdapat 3 dimensi yang
perusahaan dapat memberikan
dicantumkan dalam survey yaitu confidence
gambaran objektif mengenai kondisi
in leader, respect and recognition, serta
organisasi. Data yang digunakan antara
development opportunities. Di sisi lain, pada
lain annual report PT. MPMX tahun 2020
aspek enablement survey ini juga menggali 3
dan laporan sistem manajemen kinerja
dimensi yaitu training, collaboration, dan
perusahaan periode Juli 2020 sampai
work structure and process. Hasil dari survey
dengan Juli 2021.
ini sebagaimana terdapat pada tabel di
bawah:
HASIL PENELITIAN
Pada tahun 2021, manajemen
melaksanakan employee effectiveness survey
Dari tabel di atas dimensi dengan nilai dan diberikan perbaikan lebih lanjut. Secara
favourable terendah ditempati oleh lebih rinci, dimensi development
development opportunities dengan 65% opportunities dioperasionalkan melalui tiga
favourable dan lebih dari 25% jawaban item pernyataan yang hasilnya sebagai
neutral, sehingga aspek ini perlu untuk berikut:
diperhatikan
Kesempatan Anda 52 41 7
untuk mencapai
tujuan karir pribadi
Anda di perusahaan
ini
Dari tabel di atas, aitem ke tiga yaitu officer didapat keterangan bahwa
“kesempatan Anda untuk mencapai tujuan perusahaan tidak berkenan membuka secara
karir pribadi di perusahaan ini” mendapat transparan jenjang karir yang bisa ditempuh
nilai favourable di bawah 65% sehingga perlu oleh karyawan dikarenakan manajemen tidak
mendapatkan perhatian untuk diberikan mau “menjanjikan” sesuatu yang belum
tindak lanjut. Pada sesi FGD dengan kepala tentu bisa diraih oleh karyawan. Di samping
divisi dan departemen terkait, dilakukan itu, manajemen juga belum memiliki peta
klarifikasi dari item ketiga tersebut. Dari hasil karir yang tepat untuk dapat diinformasikan
diskusi didapat keterangan bahwa karyawan kepada karyawan.
merasa peluang untuk mengembangkan
Saat ini, dampak dari keluarnya karyawan
tujuan karir pribadi di perusahaan tidak jelas.
dengan alasan mencari jenjang karier yang
Data exit interview periode Juli 2019 lebih baik tersebut memang belum dirasakan
hingga Juli 2021 menunjukkan bahwa dari 34 secara signifikan oleh manajemen PT. MPM,
orang yang mengundurkan diri pada periode namun sebagaimana disampaikan oleh
tersebut, 41% di antaranya memilih resign recruitment section head PT. MPM, karyawan
dikarenakan menginginkan jenjang karir yang yang resign tersebut memiliki latar belakang
lebih baik. Karyawan yang resign tersebut pendidikan dan nilai akademik yang cukup
berasal dari divisi parts (50%) dan marketing baik. Sebagian besar karyawan tersebut
communication development (50%). Menurut merupakan lulusan perguruan tinggi terbaik
organization development officer PT. MPM, di Indonesia.
keadaan di atas tidak bisa dianggap sebagai
Berdasarkan hasil analisis data-data yang
hal yang sepele, dikarenakan organisasi saat
sudah diperoleh dengan menggunakan
ini berada dalam fenomena “talent war”, di
model diagnosis level organisasi dari
mana terjadi persaingan yang semakin
Cummings dan Worley (2014) di atas,
kompetitif dalam merekrut dan
diketahui bahwa permasalahan yang
mempertahankan karyawan berbakat. Hal ini
dihadapi oleh PT. MPM adalah permasalahan
karena talenta adalah faktor pembeda kinerja
human resources management yaitu
organisasi. Orang-orang dengan talenta
bagaimana organisasi memberikan reward,
terbukti berperan besar dalam meningkatkan
melaksanakan program pengembangan
pendapatan, mengurangi cycle time,
karyawan, dan bagaimana organisasi
meningkatkan kualitas produk, produktivitas
mendukung pengembangan diri anggotanya.
karyawan, kepuasan pelanggan, mengurangi
biaya, dan mempercepat pengembalian Dari hasil diagnosis dibutuhkan intervensi
investasi pada pemegang saham (Pella & berupa pembuatan peta karir berbasis
Inayati, 2011). Karenanya, akan selalu ada kompetensi yang disusun berdasar tahapan
organisasi yang siap untuk merekrut mereka. yang dikemukakan oleh Eniya dan Wisesa
(2016). Peta jalur karir yang tersedia akan
Ketika dikonfirmasi kepada penanggung
dilengkapi dengan komponen jalur karier
jawab program pengembangan karier
sebagaimana dijelaskan oleh Carter dkk.
karyawan yaitu learning and development
(2009). Data terkait komponen tersebut
department head dan employee development
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp
Tabel 05. Daftar Behavioral Competence sesuai Level Jabatan di PT. MPM
Level 1-2 3-4
(Operasional) (Staff)
Passion for Excellence Passion for Excellence
Customer Focus Customer Focus
Kompetensi
Adaptability Adaptability
Team Work Team Work
Problem Solving
Communication
Level 5-6 7-8
(Supervisor/Officer) (Manager)
Passion for Excellence Passion for Excellence
Customer Focus Customer Focus
Daftar Kompetensi
3. Training Admin
4. Toolman
5. Physical Development
Admin
6. General Affair Admin
7. General Affair Operation
Staf
8. Safety, Health, and
Environment & Security
Staf
9. Security Leader
10. Technician
11. Office Service Admin
12. Carpool Admin
13. Insurance and Asset
Control Officer
14. Asset Control Staf
5-6 1. Building Maintenance 1. Recruitment Section 1. HR System & Service
Section Head Head Section Head
2. Network Physical 2. Organization 2. Instructor
Development Officer Development Officer 3. Safety, Health, and
3. Physical Development 3. Employee Development Environment & Security
Officer Officer Section Head
4. Office Service Section
Head
7-8 1. Physical Development 1. HRD Dept Head
Dept Head 2. Learning and
2. Physical Development Development Dept Head
Deputy Dept Head 3. Learning and
3. General Affair Dept Head Development Deputy Dept
Head
“kesempatan Anda untuk mencapai tujuan pemberian feedback, penetapan tujuan, serta
karier pribadi di perusahaan ini” memiliki nilai rencana tindakan dan tindak lanjut. Tahap-
terendah dengan 52% favourable, 7% tahap ini penting untuk diimplementasikan
unfavourable, serta 41% neutral sehingga item agar sistem pengembangan karier karyawan
ini berstatus “warning sign” karenanya perlu dapat membuahkan hasil yang optimal bagi
mendapatkan perhatian dari manajemen perusahaan maupun karyawan. Evaluasi dan
untuk diberikan perbaikan. Pada sesi FGD pengelolaan perubahan ini mencakup proses
bersama manajemen PT. MPM diketahui penguatan melalui pemberian feedback,
bahwa karyawan merasa peluang untuk penghargaan, dan pelatihan. Evaluasi secara
mengembangkan tujuan karier pribadi di menyeluruh dari intervensi yang diberikan
perusahaan tidak jelas. dapat dilihat melalui hasil employee
Di sisi lain, perusahaan memang tidak effectiveness survey pada periode
berkenan membuka secara transparan selanjutnya. Keberhasilan intervensi dapat
jenjang karier yang bisa ditempuh oleh dilihat dari koefisien aspek development
karyawan dikarenakan manajemen tidak mau opportunities pada employee effectiveness
“menjanjikan” sesuatu yang belum tentu bisa survey.
diraih oleh karyawan. Di samping itu,
manajemen juga belum memiliki peta karier
yang tepat untuk dapat diinformasikan Daftar Pustaka
kepada karyawan. Berdasarkan temuan di
atas, intervensi yang diberikan adalah Baruch, Y. (2004). Managing careers: Theory
pembuatan jalur karier berbasis kompetensi and practice. Pearson Education.
serta penerapan sistem pengembangan
karier yang sistematis dan transparan bagi Boudreau, J. W., & Ramstad, P. M. (2007).
karyawan. Jalur karier berbasis kompetensi Beyond HR: The new science of human
dibuat berdasar empat tahapan yang capital. Boston, Massachusetts: Harvard
dijelaskan oleh Eniya dan Wisesa (2016). Business School Press.
Pembuatan jalur karier berbasis kompetensi
dalam laporan ini terbatas pada divisi HRGA Brockmann, M., Clarke, L., Mehau, Ph., &
dikarenakan keterbatasan pengambilan data Winch, Ch. (2008). Pendidikan dan Pelatihan
perusahaan. Vokasi Berbasis Kompetensi (VET): Kasus
Jalur karir yang sudah dibuat dilengkapi Inggris dan Prancis dalam Perspektif
dengan komponen jalur karir yaitu daftar Eropa. Panggilan dan Pembelajaran.
posisi yang berurutan; kualifikasi seperti
persyaratan pendidikan, pelatihan, Carter, G. W., Cook, K. W., & Dorsey, D. W.
pengalaman, lisensi, dan sertifikasi yang (2009). Career paths: Charting courses to
diperlukan; pengalaman perkembangan kritis success for organizations and their
(critical development experience) yang terkait employees (Vol. 11). John Wiley & Sons.
dengan setiap simpul karier di sepanjang
jalurnya; informasi terkait kompetensi yang Eniya, Fatimah Noor & Wisesa, Anggara.
diperlukan dalam jabatan tertentu; dan (2016). Developing a Competency-Based
informasi terkait faktor keberhasilan karier. Career Path For Technical Job Position
Implementasi jalur karir ini juga perlu In Special Vehicle Division Of PT. XYZ.
melibatkan keaktifan dari pihak perusahaan Journal of Business and Management,
maupun karyawan. Tahapan dasar yang Vol.5, No.3, 2016: 392-400.
harus dilaksanakan dalam penerapan sebuah
sistem karier yang baik yaitu: self assessment,
PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi | Volume xx No. x | Month Year: p-pp