Disusun Oleh :
Reni Ratnasari (2019110003)
Tiara Wardani (2019110209)
Ulah Barizatur Rizqiah (2019110012)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Studi Kelayakan Bisnis”. Dalam
makalah ini kami akan menjelaskan materi tentang “Aspek Sumber Daya Manusia”. Tidak lupa
kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan kepada teman-teman yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan
seluruh pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya aspek manajemen dan sumberdaya manusia
2.2 Tujuan dilakukannya analisis manajemen dan sumberdaya manusia
2.3 Analisis pekerjaan
2.4 Rekrutmen seleksi dan orientasi
2.5 Produktivitas
2.6 Pelatihan dan Pengembangan
2.7 Prestasi kerja
2.8 Kompensasi
2.9 Perencanaan karier
2.10 Keselamatan dan kesehatan kerja
2.11 Pemberhentian
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi teknologi komunikasi dan informasi membuat dunia yang luas ini semakin lama
semakin kecil (global village). Konsekuensinya skala kompetisi pun meningkat dari local
competitive menjadi global competitive. Bisnis baru akan bermunculan terutama dari negara-
negara China, India, Taiwan, dan Korea yang harganya relatif murah. Dengan demikian
perusahaan harus mampu bersaing secara profesional agar dapat survei dan berkembang.
Perkembangan ekonomi, akses yang cepat terhadap investasi, money digital, virtual team
semuanya telah mengubah stuktur persaingan menjadi hyper competitive. Organisasi-organisasi
bisnis semakin sadar technology yang paling canggih pun dapat dibeli. Kondisi ini membuat
human capital telah menggeser peran penting financial capital dalam perusahaan.
Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha yang berharga, sebelum memilih pegawai
perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kamampuannya. Penelusuran aspek manajemen
dimulai dari sisi yang paling dasar mulai dari karakter yang dimiliki oleh manajer dan para
karyawan yang telibat disana hingga sampai dengan latar belakang pendidikan dengan tidak
menegcualikan kualitas universitas, institut, akademik yang peenah dijalani. Analisis karakter ini
adalah untuk melihat apakah mereka memiliki jiwa bereirausaha atau tidak, atau apa yang
dilakukannya ini lebih pada usaha ikut-ikutan karena memiliki trend usaha yang berkembang
pada saat itu atau memang ia benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran berwirausaha.
Salah satu kunci utama keberhasilan SDM adalah tertelak pada proses rekrutmen dan seleksi
calon karyawan. Mencari keryawan yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang.
Kenyataannya menunjukkan benyaknya pencari kerja dan tingginya angka pengangguran
sementara banyak perusahaan yang mengeluh sedikit sekali dari mereka yang memiliki kualitas.
Akibatnya "bajak-membajak" dan headhunting masih sering terjadi. Bahkan banyak perusahaan
yang masih mengimpor tenaga kerja dari luar (expatriate) unutk menduduki posisi tersebut.
Dalam menilai aspek kelayakan sumber daya manusia ada aspek yang paling penting dilihat
kondisinya yang mampu memberikan kenyamanan dalam bekerja. Karena bagusnya
kompentensi para karyawan dan juga jumlah gaji diberikan namun jika kenyamanan dalam
bekrja tidak mendukung maka artinya juga dapat dianggap sebagai sesuatu yang bersifat tidak
saling mendukung.
Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya aspek manajemen dan sumber daya manusia ?
2. Apa tujuan dilakukan analisis manajemen dan sumber daya manusia ?
3. Apa saja analisis pekerjaan ?
4. Apa itu rekrutmen seleksi dan orientasi ?
5. Apa itu produktivitas ?
6. Apa yang dimaksud dengan pelatihan dan pengembangan ?
7. Apa yang dimaksud dengan pretasi kerja ?
8. Apa yang dimaksud dengan kompensisa ?
9. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karier
10. Bagaiaman keselamatan dan kesehatan kerja ?
11. Apa yang dimaskud dengen pemberhentiaan ?
Tujuan masalah
1. Apa pentingnya aspek manajemen dan sumber daya manusia ?
2. Apa tujuan dilakukan analisis manajemen dan sumber daya manusia ?
3. Apa saja analisis pekerjaan ?
4. Apa itu rekrutmen seleksi dan orientasi ?
5. Apa itu produktivitas ?
6. Apa yang dimaksud dengan pelatihan dan pengembangan ?
7. Apa yang dimaksud dengan pretasi kerja ?
8. Apa yang dimaksud dengan kompensisa ?
9. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karier
10. Bagaiaman keselamatan dan kesehatan kerja ?
11. Apa yang dimaskud dengen pemberhentiaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha.
Karena walaupun suatu usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung
dengan manajemen yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara
keseluruhan haruslah disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan
lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses
manajemen. Proses manajemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing
fungsi yang ada dalam manajemen.
Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus
dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi
yang lainnya sangat erat. Apabila salah satu fungsi tidak dapat dijalankan secara baik,
maka jangan diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk keperluan studi
kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar.
Adapun fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses
ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya
serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian ialah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-
pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas,
wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan baik sebaik mungkin
dalam bidangnya masing-masing.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Menggerakan atau melaksanakan ialah proses untuk menjalankan kegiatan/pekerjaan
dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para pimpinan/manajer harus
menggerakan bawahannya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah
ditentukan dengan cara mempimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan
memberi motivasi.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan ialah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah
sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka kan
segera dikendalikan.
A. Pentingnya aspek manajemen dan sumber daya manusia
B. Tujuan dilakukan analisis manajemen dan sumber daya manusia
C. Analisis pekerjaan
D. Rekrutmen, seleksi dan orientasi
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan,
buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau
perusahaan. Sumber-sumber di mana terdapat calon karyawan dapat diketahui melalui
lembaga pendidikan, Departemen Tenaga Kerja, biro-biro konsultan, melalui iklan di
media massa dan tenaga kerja dari dalam organisasi sendiri. Dalam tahapan ini
diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan/job description
dan juga spesifikasi pekerjaan/job specification.
Seleksi pada dasarnya merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menemukan tenaga
kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Mereka yang diterima
adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta
jumlah yang dibutuhkan. Tahap awal yang perlu dilakuakn setelah menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup (curriculum vitae/CV) milik pelamar.
Kemudian dari CV pelamar ini, dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara
kerja/interview dan proses seleksi lainnya.
Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima, setelah melakukan tahapan
seleksi. Proses orientasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan pegawai baru kepada
situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru. Jadi, kegiatan ini merupakan bagian dari
sosialisasi, yaitu proses pemahaman sikap, standar, nilai dan pola perilaku yang baru.
E. Produktivitas
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain
bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, pertama : suatu efektivitas yang mengarah
kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Kedua : yaitu efisiensi yang berkaitan dengan
upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Berkaitan dengan SDM, ciri pegawai yang produktif menurut Dale Timpe (1989)
adalah :
Cerdas dan dapat belajar dengan relative cepat.
Kompeten secara professional.
Kreatif dan inovatif.
Memahami pekerjaan.
Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam
pekerjaan.
Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti.
Dianggap bernilai oleh atasannya.
Memiliki catatan prestasi yang baik.
Selalu meningkatkan diri.
G. Prestasi Kerja
Manajemen maupun karyawan perlu umpan balik atas kerja mereka. Hasil
penilaian prestasi kerja (performance appraisal) karyawan dapat memperbaiki
keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang
pelaksanaan kerja mereka. Agar pelaksanaan penilaian prestasi kerja dapat dilaksanakan
dengan baik, aktivitas ini perlu dipersiapkan. Sistem-sistem penilaian harus mempunyai
hubungan dengan pekerjaan, praktis, memiliki standar-standar, dan menggunakan ukuran
yang dapat diandalkan.
Selanjutnya, penilai pun perlu disiapkan. Penilai sering tidak berhasil untuk tidak
melibatkan emosinya dalam menilai karyawan, hal ini dapat terjadi karena berbagai
macam faktor, yaitu : hallo effect, enggan menilai hal-hal yang ekstrem walau seharusnya
secara objektif bernilai ekstrem, menilai terlalu lunak atau terlalu keras, prasangka
pribadi serta menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu yang paling akhir saja.
H. Kompensasi
Menurut Mondy R.W. & Nie, kompensasi merupakan keseluruhan imbalan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi.
Menurut Dessler (2005:415) mengatakn bahwa kompensasi karyawan adalah seluruh bentuk
gaji atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan berasal dari pemberi kerjanya yang
terdiri atas kompensasi langsing seperti gaji, tunjangan, insentif, komisi dan bonus. Serta
kompensasi tidak langsung dalam bentuk menfaat keuangan seperti asuransi.
Cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja para
karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan,
terlebih dahulu dilakukan proses kompensasi, yaitu suatu jaringan berbagai subproses untuk
memberikan balas jasa kepada karyawan bagi pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi
mereka agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang
diterima karyawan dibagi atas dua macam, yaitu:
1. Imbalan yang bersifat finansial (sering disebut kompensasi langsung)
2. Nonfinansial (sering disebut kompenasasi pelengkap atau kompensasi tidak langsung)
yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja
Tujuan dan Fungsi Kompensasi
Secara umum, kompensasi memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1. Memperoleh personel yang Qualified
Dalam penaarikan karyawan, biasanya calon pekerja yang memiliki kemampuan yang
cakap dalam bekerja akan lebih tertarik pada kompensasi yang lebih tinggi, maka
disinilah peran pengusaha agar kompensasi perlu diterapkan cukup tinggi untuk
menarik para pelamar tersebut. Selain itu bagi karyawan yang sudah bekerja, maka
kompensasi tinggi akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
2. Mempertahannkan karyawan yang ada
Apabila kita menginginkan karyawan baik kita tidak keluar atau berpindah
keperusahaan lain, maka tingkat kompensasi harus dijaga agar tetap kompetitif.
3. Menjamin keadilan
Administrasi pengupahan dannpenggajian berusaha untuk memenuhi prinsip
keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan
dalam penentuan tingkat kompensasi.
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensaso sehatusnya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan unutk
kemajuan perusahaan. Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung
jawab dan perilaku-perilaku lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang
efektif.
5. Mengendalikan biaya-biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan
mempertahankan sumber daya manusianya pada tingkat yang layak untuk bekerja.
Tanpa struktur pengupahan dan penggajian sistematik organisasi dapat membayar
kurang (underpay) atau lebih (overpay) kepada karyawannya.
6. Memenuhi Peraturan-peraturan legal
Administrasi kompensasi diharappkan memenuhi batasan-batasan legal Negara
seperti peraturan UU tentang ketenagakerjaan yaitu UU No.13 tahun 2003.
Asas-asas kompensasi
Menurut Hasibuan (2000:122), program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan atas
asas adil dan layak, serta memperhatikan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Prinsip
adil dan layak harus mendapat perhatian lebih supaya kompensasi yang diberikan
setimpal dan dapat memberikan motivasi dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Beberapa asas dalam program kompensasi karyawan yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1. Asas adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus memenuhi keadilan
disesuaikan dengan jenis pekerjaan, prestasi kerja, beban kerja, risiko pekerjaan,
tanggung jawab pekerjaan, jabatan dan memenuhi persyaratan lainnya. Jadi, asas adil
ini bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama rata jumlah
bilangannya atau disetarakan anatara satu dengan yang lain. Asas adil lebih kepada
dasar penilaian, perlakuan, dan pemberian penghargaan atau hukuman bagi setiap
karyawan. Dengan memakai asas adil, maka akan tercipta suasana kerja yang baik,
semangat kerja tinggi, tingkat disiplin yang baik, loyalitas yang tinggi dan kondisi
stabilitas karyawan yang lebih baik.
2. Asas layak dan wajar
Besaran kompensasi yang diterima karyawan harusnya dapat memenuhi kebutuhan
hidup pada tingkat normative yang ideal. Ukuran dari kata layak dan wajar sangatlah
bersifat relative. Penetapan besaran kompensasi dapat didasarkan pada batas upah
minimum berlaku yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kondisi eksternal
konsistensi yang ada dipasar tenaga kerja.
Sistem kompensasi
Secara umum, menurut Hasibuan (2001:124), sistem kompensasi yang diberikan terhadap
karyawan terdiri dari: 1) berdasarkan waktu 2) hasil 3) borongan. Setiap sistem diberikan
berdasarkan ketentuan tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi karyawan demi
meningkatkan kinerjanya
I. Perencanaan karier
Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah maupun yang
sedang dilakoninya. Pekerjaan-pekerjaan ini dapat saja merupakan realisasi dari rencana-
rencana hidup seseorang, atau mungkin merupakan sekedar nasib.
Dapat dilihat bahwa konsep dasar perencanaan karier seseorang adalah:
Karier sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan-jabatan yang lebih besar
tanggung jawabnya atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja
seseorang.
Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola kemauan yang sistematik
dan jelas (membentuk suatu jalur karier)
Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya
selama kehidupan kerja.