Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PEKERJAAN DAN DESAIN PEKERJAAN

MAKALAH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen pengampu : M. Sandi Marta, S.E., M.M

Oleh :

Kelompok 2

Nabila Humaira Syahla 1219230167

Nabila Nur Hakim 1219230168

Qosah Lidiya Syifa Inayah 1219230192

Raihan Naufal Firdaus 1219230195

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia, dengan judul
“Analisis Pekerjaan dan Desain Pekerjaan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan bagi kita semua.

Bandung, 16 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 2
A. Definisi dan Tujuan Desain Pekerjaan............................................................................... 2
B. Elemen-Elemen Desain Pekerjaan ..................................................................................... 2
C. Trade-Offs Keperilakuan dan Efisiensi ............................................................................. 5
D. Pengertian dan Manfaat Analisis Pekerjaan ..................................................................... 6
E. Tahap Pengumpulan Informasi Dalam Analisis Pekerjaan ............................................. 7
F. Penggunaan Informasi Dalam Analisis Pekerjaan ............................................................ 9
BAB III ............................................................................................................................................ 11
PENUTUP ....................................................................................................................................... 11
Kesimpulan ................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi pasti memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
tersebut dapat dicapai dengan mendayagunakan sumber daya yang ada. Meskipun
berbagai sumber daya yang ada penting bagi organisasi, satu-satunya faktor yang
menunjukkan keunggulan kompetitif potensial adalah sumber daya manusia dan
bagaimana sumber daya itu dikelola (Henry Simamora, 2006:4).
Manajemen sumber daya manusia mencakup berbagai ranah manajemen
yang dibutuhkan di dunia industri atau dunia pendidikan. Manajemen sumber daya
manusia terdiri dari manajemen tenaga kerja, personil, karyawan, pegawai atau
anggota. Sumber daya manusia adalah aset penting bagi suatu organisasi atau
perusahaan. Sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
organisasi atau perusahaan. Sehingga dalam perencanaan sumber daya manusia
perlu dilakukan dengan adanya identifikasi dan analisis pekerjaan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan tujuan desain pekerjaan?
2. Apa saja elemen-elemen dalam desain pekerjaan?
3. Apa pengertian trade-offs keperilakuan dan efisiensi?
4. Apa pengertian dan manfaat analisis pekerjaan?
5. Bagaimana tahap pengumpulan informasi dalam analisis pekerjaan?
6. Bagaimana penggunaan informasi dalam analisis pekerjaan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penyusun dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
secara umum konsep analisis dan desain pekerjaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Tujuan Desain Pekerjaan


Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang
individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Desain pekerjaan adalah
bagaimana membuat semua pekerjaan yang disusun secara sistematis. Desain
pekerjaan dapat membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut dan bagaimana ketentuan
yang harus dijalankan sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan.
Tujuan dari desain pekerjaan adalah untuk mengatur penugasan-penugasan
kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi, dan
keperilakuan. Dari sudut pandangan manajemen personalia, desain pekerjaan
sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, di mana hal ini tercermin pada
kepuasan individu para pemegang jabatan.
Atas dasar pentingnya peranan yang dimainkan dalam kualitas dan
kepuasan kerja, maka sangat dibutuhkan analisis pekerjaan. Para manajer harus
tahu karakteristik, standar dan kemampuan yang dibutuhkan setiap pekerjaan. Atau
dengan kata lain, mereka memerlukan informasi tentang pekerjaan-pekerjaan yang
mereka kendalikan yang diperoleh melalui analisis pekerjaan.

B. Elemen-Elemen Desain Pekerjaan


Elemen-elemen desain pekerjaan merupakan unsur-unsur yang harus ada
pada pembentukan desain pekerjaan dari suatu perusahaan. Ada 3 jenis elemen,
yaitu :

1. Elemen organisasional
Elemen organisasional pada desain pekerjaan bersangkutan dengan
efisiensi. Pekerjaan-pekerjaan yang dirancang secara efisien mendorong
karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai keluaran maksimum.
Berikut akan diuraikan elemen-elemen organisasional dalam desain pekerjaan :

2
a. Pendekatan Mekanistik
Pendekatan mekanistik berupaya untuk mengidentifikasikan setiap
tugas dalam suatu pekerjaan agar tugas-tugas dapat diatur untuk
meminimumkan waktu dan tenaga para karyawan. Setelah identifikasi tugas
selesai, sejumlah tugas dikelompokkan menjadi suatu pekerjaan.
Pendekatan ini menekankan efisisensi waktu, tenaga, biaya tenaga kerja,
latihan, dan waktu belajar karyawan.

b. Aliran Kerja
Aliran kerja dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh sifat produk
atau jasa. Produk atau jasa biasanya menentukan urutan dan keseimbangan
pekerjaan.

c. Praktek-praktek kerja
Praktek kerja adalah cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan. Metode-
metode ini bisa terbentuk dari tradisi, kesepakatan kolektif para karyawan,
atau bagian kontrak kerja serikat karyawan manajemen. Hal ini mengurangi
fleksibilitas departemen personalia dalam merancang pekerjaan.

2. Elemen-Elemen Lingkungan
Hampir semua kegiatan personalia, para perancang pekerjaan tidak dapat
mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan
pokok dalam perancangan pekerjaan-pekerjaan adalah kemampuan dan
tersedianya para karyawan potensial dan pengharapan-pengharapan sosial.
a. Kemampuan dan Tersedianya Karyawan
Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dengan kemampuan dn\an
tersedianya karyawan yang akan melaksanakan pekerjaan. Sebagai contoh,
meskipun tingkat pengangguran tinggi, banyak lowongan pekerjaan yang
kadang-kadang sulit untuk diisi karena tidak tersedianya calon karyawan
yang mempunyai kemampuan tertentu.

3
b. Berbagai Pengharapan Sosial
Desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh pengharapan masyarakat.
Sebagai contoh, masyarakat di mana lokasi pabrik berada, meskipun tidak
berketrampilan, dalam kenyataannya sering menuntut lapangan pekerjaan
yang tersedia bagi mereka. Disamping itu, para karyawan yang semakin
berpendidikan mempunyai pengharapan lebih tinggi dalam hal kualitas
kehidupan kerja.

3. Elemen-Elemen Keperilakuan
a. Otonomi
Yang berarti mempunyai tanggungjawab atas apa yang dilakukan.
Pekerjaan-yang memberikan kepada para karyawan wewenang untuk
mengambil keputusan-keputusan, berarti menambah tanggungjawab, akan
cenderung meningkatkan perasaan dipercayai dan dihargai.

b. Variasi
Kurangnya variasi pekerjaan menyebabkan kebosanan. Dan selanjutnya
kebosanan menimbulkan kelelahan, dan kelelahan mengakibatkan
kesalahan.

c. Identitas Tugas
Bila pekerjaan tidak mempunyai identitas, para karyawan tidak akan
atau kurang merasa bertanggungjawab dan mungkin kurang bangga dengan
hasilnya.

d. Umpan Balik
Bila pekerjaan memberikan umpan balik tentang seberapa baik
pelaksanaan pekerjaan, maka karyawan akan mempunyai pedoman atau
motivasi untuk melaksanakan dengan baik.

4
C. Trade-Offs Keperilakuan dan Efisiensi
Unsur efisiensi membentuk spesialisasi yang tinggi, mengurangi spesialisai
yang tinggi, mengurangi perbedaan atau variasi, meminimumkan otonomi dan
unsur kontradiktif lainnya. Trade-offs yang dihadapi oleh para perancang pekerjaan
perusahaan yaitu :

1. Grafik A : produktivitas versus spesialisasi


Tambahan spesialisasi akan menaikkan output sampai pada titik tertentu,
apabila ada kenaikan spesialisasi, maka output mengalami penurunan karena
adanya kebosanan atas pelaksanaan tugas yang terus menerus. Output dapat
ditingkatkan dengan mengurangi spesialisasi pekerjaan.

2. Grafik B : kepuasan kerja versus spesialisasi


Kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan kenaikan spesialisasi dan
tambahan spesialisasi membuat karyawan membutuhkan waktu lama untuk
mempelajari pekerjaan tersebut sampai mampu untuk melakukannya. Kepuasan
kerja akan menurun karena kurangnya otonomi, variasi dan identitas tugas.

5
Produktivitas akan terus naik bila kebaikan spesialisasi lebih besar daripada
kelemahan akibat ketidakpuasan.

3. Grafik C : proses belajar versus spesialisasi


Bila, suatu pekerjaan sangat terspesialisasi, maka akan lebih mudah
dipelajari dibanding dengan pekerjaan yang tidak terspesialisasi. Proses belajar
pada pekerjaan yang terspesialisasi lebih cepat mencapai standar. Sedangkan
pekerjaan yang tidak terspesialisasi memerlukan waktu lebih lama untuk
dipelajari.

4. Grafik D : perputaran karyawan versus spesialisasi


Spesialisasi pekerjaan dapat dengan mudah dipelajari, tapi biasanya
kepuasan yang diperoleh lebih rendah. Kepuasan yang rendah ini akan
menyebabkan tingkat perputaran tenaga kerja tinggi.

D. Pengertian dan Manfaat Analisis Pekerjaan


Setelah pekerjaan-pekerjaan tercipta, pemahaman tentang pekerjaan-
pekerjaan tersebut dan persyaratan-persyaratannya harus dikumpulkan melalui
analisis pekerjaan. Seperti telah disebutkan di muka, analisis pekerjaan secara
sistematik mengumpulkan, mengevaluasi dan mengorganisasi informasi
tentang pekerjaan-pekerjaan. Analisis ini mengumpulkan data masing-masing,
tetapi bukan setiap individu, posisi pekerjaan.
Informasi pekerjaan yang dikumpulkan melalui analisis pekerjaan
memainkan peranan krusial dalam departemen personalia, karena mensuplai
data minimum untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan personalia. Departemen
personalia bisa menformalisasikan kegiatan pengumuman, evaluasi dan
organisasi informasi ini.
Adapun Manfaat Analisis Pekerjaaan :
1. Untuk menetapkan basis rasional bagi struktur kompensasi.
2. Untuk mengevaluasi bagaimana tantangan-tantangan lingkungan
mempengaruhi pekerjaan-pekerjaan individual.

6
3. Untuk menghapuskan persyaratan-persyaratan kerja yang dapat
menyebabkan diskriminasi dalam pengadaan personalia.
4. Untuk merencanakan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia di
waktu yang akan datang dan sebagai basis perencanaannya.
5. Untuk memadukan lamaran-lamaran dan lowongan-lowongan
pekerjaan
6. Untuk memforecast dan menentukan kebutuhan-kebutuhan latihan bagi
para karyawan baru dan lama
7. Untuk mengembangkan rencana-rencana pengembangan karyawan
potensial
8. Untuk menetapkan standar-standar prestasi kerja yang realistik
9. Untuk menempatkan karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai
dengan keterampilan mereka secara efektip
10. Untuk membantu revisi struktur organisasi

E. Tahap Pengumpulan Informasi Dalam Analisis Pekerjaan


Analis pekerjaan mengumpulkan informasi tentang berbagai karakteristik
pekerjaan dan pemegang jabatan. Sebelum mempelajari pekerjaan-pekerjaan,
analis perlu memahami organisasi terlebih dahulu tujuan, desain, masukan masukan
(sumber daya manusia, material dan prosedur), dan keluaran-keluarannya (produk
atau jasa). Mereka mungkin juga perlu mereview laporan-laporan atau catatan-
catatan perusahaan, atau industri dan pemerintah tentang pekerjaan yang akan
dianalisa. Berikut ini akan diuraikan secara ringkas tahap tahap analisis pekerjaan :

Tahap 1 – Persiapan Analisis Pekerjaan


Ada dua kegiatan pokok tahap ini, yaitu identifikasi pekerjaan dan
penyusunan daftar pertanyaan. Analis mengidentifikasikan setiap pekerjaan yang
berbeda dalam organisasi sebelum informasi pekerjaan dikumpulkan. Proses ini
adalah sederhana dalam organisasi-organisasi kecil karena hanya ada sedikit jenis
pekerjaan. Dalam perusahaan-perusahaan besar, analis mungkin perlu menyusun
daftar pekerjaan atas dasar bagan organisasi, catatan-catatan pembayaran upah, atau

7
diskusi dengan para karyawan dan penyelia. Bila analisis pekerjaan pernah
dilakukan sebelumnya, analis bisa menggunakan laporan-laporan yang telah ada
untuk mengidentifikasikan banyaknya pekerjaan dalam perusahaan. Setelah
identifikasi pekerjaan dilakukan, tahap paling penting berikut dalam persiapan
adalah pemutusan tentang informasi yang barus diperoleh agar hasilnya berguna.
Untuk mencapai maksud tersebut, analis mengembangkan dan menyusun daftar
pertanyaan atau checklists yang kadang-kadang disebut skedul analisis pekerjaan.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam daftar pertanyaan analisis pekerjaan
biasanya mencakup status dan identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas-tugas,
tanggung-jawab, karakteristik-karakteristik dan kondisi pekerjaan, serta standar-
standar prestasi kerja.

Tahap 2 – Pengumpulan Data


Langkah selanjutnya setelah analisis menjadi “familiar” dengan pekerjaan-
pekerjaan dan para karyawan yang akan terlibat, adalah menentukan prosedur
perolehan data yang diperlukan. Ada lima teknik dasar yang bisa digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu;
1. Observasi
Metode ini merupakan pendekatan dengan melakukan pengamatan visual
secara langsung terhadap para karyawan selama melaksanakan tugasnya.
Kelemahan metode ini adalah lambat, mahal dan kurang akurat.
2. Wawancara
Wawancara tatap muka merupakan suatu cara efektif untuk mengumpulkan
informasi pekerjaan. Dengan wawancara seperti ini, analisis dapat
memeriksa kebenaran tanggapan-tanggapan yang dia terima. Efektifitas
sistem ini tergantung pada keterampilan pewawancara.
3. Kuesioner
Pendekatan ini memungkinkan banyak pekerjaan dapat dipelajari
bersamaan dan dengan biaya yang relatif murah. Kelemahannya adalah
kurangnya akurasi karena kesalahan mengartikan pertanyaan, tanggapan
kurang lengkap dan daftar pertanyaan yang tidak dikembalikan.

8
4. Logs
Pendekatan ini mirip dengan kuesioner, perbedaannya terletak pada kentaan
bahwa log terdiri dari catatan yang disimpan karyawan pelaksana tugas-
tugas. Kelemahannya adalah tidak menunjukkan data-data penting seperti
kondisi kerja, peralatan yang digunakan, dan sebagainya.
5. Kombinasi
Analisis pekerjaan tidak menggantungkan tidak menggantungkan hanya
pada satu metode pengumpulan data, tetapi dengan menggunakan
kombinasi berbagai teknik yang tersedia. Kombinasi terbaik adalah
observasi dan wawancara, karena hal itu memberikan serangkaian data
pekerjaan yang paling akurat dan lengkap.

Tahap 3 – Penyempurnaan Data


Setelah data terkumpul, maka analisis perlu memisahkan data yang berguna
dan yang tidak dipakai, menyaring data yang relevan dan tidak relevan, dan
kemudian mereview informasi yang telah terkumpul bersama dengan orang-orang
personalia yang bersangkutan dengan pekerjaan. Data yang telah disempurnakan
ini menjadi informasi yang siap digunakan dalam berbagai bentuk.

F. Penggunaan Informasi Dalam Analisis Pekerjaan


Melalui tahap persiapan dan pengumpulan pada analisis pekerjaan,
departemen personalia memperoleh informasi tentang pekerjaan-pekerjaan.
Kemudian informasi ini dikompilasikan menjadi berbagai bentuk yang berguna
seperti deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar-standar pekerjaan.

1. Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan atau jabatan (Job Description) adalah suatu pernyataan
tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang,
kondisi kerja, dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.

9
2. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan atau jabatan (Job Spesification) menunjukkan siapa
yang melakukan pekerjaan itu dan faktor faktor manusia yang disyaratkan. Ini
merupakan profil karakteristik manusia yang diperlukan suatu pekerjaan.

3. Standar-Standar Profesi Kerja


Standar-standar profesi kerja (Job performance standards) standar-standar
ini memberikan dua manfaat. Pertama, berfungsi sebagai sasaran-sasaran atau
target bagi pelaksanaan kerja karyawan. Kedua, standar adalah kriteria dengan
mana keberhasilan kerja dinilai atau diukur.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Desain pekerjaan adalah bagaimana membuat semua pekerjaan yang
disusun secara sistematis. Desain pekerjaan dapat membantu dalam menjelaskan
pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut
dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan tersebut dapat
terselesaikan. Tujuan dari desain pekerjaan adalah untuk mengatur penugasan-
penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi, dan
keperilakuan. Dari sudut pandangan manajemen personalia, desain pekerjaan
sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, di mana hal ini tercermin pada
kepuasan individu para pemegang jabatan. Kemudian ada 3 jenis elemen yang harus
ada pada pembentukan desain pekerjaan yaitu elemen organisasional, elemen
lingkungan, elemen keperilakuan. Adapun salah satu manfaat analisis pekerjaan
adalah untuk menetapkan basis rasional bagi struktur organisasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. H. (2014). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai