Anda di halaman 1dari 13

AKAD RAHN

ANGGOTA KELOMPOK

1219230166

Nabila Zahra 1219230169

1219230176

Naila Siti Nabilah 1219230177

Nesya Azzaria 1219230181

1219230193

1219230195
Rahn Secara Etimologis

Secara bahasa, rahn berarti ‫“لشبوثوالدوام ا‬aś-śubūt wa ad-


dawām” yang diartikan tetap dan kekal. Sedangkan
pengertian secara istilah adalah menyandera sejumlah
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan
dapat diambil kembali sejumlah harta dimaksud sesudah
ditebuS
PENGERTIAN RAHN
MENURUT

Harta milik seseorang dijadikan jaminan utang yang bersifat


Malikiyah mengikat.

Menjadikan sesuatu barang sebagai jaminan terhadap hak (piutang)


Hanafiyah itu, baik seluruhnya maupun sebagian

Menjadikan materi (harta) sebagai jaminan utang yang dapat


Syafi‟i dan Hambali dijadikan pembayaran utang apabila orang yang berutang tidak bisa
membayar utangnya.

Fatwa DSN Syariah Menahan barang sebagai jaminan atas hutangnya, dimana besar
Nasional Nomor: biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh
25/DSNMUI/III/2002 ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

Penguasaan barang milik peminjam oleh pemberi pinjaman sebagai


KHES jaminan.
RUKUN RAHN
JENIS RAHN

Rahn ‘Iqar/Rasmi Rahn Hiyazi


Bentuk Rahn Hiyazi inilah yang sangat mirip
Merupakan bentuk gadai, dimana barang
dengan konsep Gadai baik dalam hukum
yang digadaikan hanya dipindahkan
adat maupun dalam hukum positif. Jadi
kepemilikannya, namun barangnya sendiri
berbeda dengan Rahn ‘Iqar yang hanya
masih tetap dikuasai dan dipergunakan
menyerahkan hak kepemilikan atas barang,
oleh pemberi gadai.
maka pada Rahn Hiyazi tersebut, barangnya
pun dikuasai oleh Kreditur.
Konsep ini dalam hukum positif lebih mirip
kepada konsep Pemberian Jaminan Secara
Sebagaimana halnya dengan gadai
Fidusia atau penyerahan hak milik secara
berdasarkan hukum positif, barang yang
kepercayaan atas suatu benda. Dalam
digadaikan bisa berbagai macam jenisnya,
konsep Fidusia tersebut, dimana yang
baik bergerak maupun tidak bergerak.
diserahkan hanyalah kepemilikan atas
Dalam hal yang digadaikan berupa benda
benda tersebut, sedangkan fisiknya masih
yang dapat diambil manfaatnya, maka
tetap dikuasai oleh pemberi fidusia dan
penerima gadai dapat mengambil manfaat
masih dapat dipergunakan untuk
tersebut dengan menanggung biaya
keperluan sehari-hari
perawatan dan pemeliharaannya
LANDASAN HUKUM RAHN
b. hadist
‫عن عائشة رضي هللا عنها أن النبي صلى هللا عليه وسلم اشترى طعاما من‬
‫)صحيح البخاري(*يهودي إلى أجل فرهنه درعه‬

Artinya: "Dari Aisyah, sesungguhnya Nabi SAW


membeli makanan secara tidak tunai dari seorang
Yahudi dengan menggadaikan baju besinya" (HR.
Bukhari).

c. Ijma
Para ulama telah menyepakati bahwa al qardh boleh
dilakukan. Kesepakatan ulama ini didasari tabiat manusia yang
tidak bisa hidup tanpa pertolongan dan bantuan saudaranya.
Tidak ada seorang pun yang memiliki segala barang yang ia
butuhkan. Oleh karena itu, pinjam-meminjam sudah menjadi
satu bagian dari kehidupan di dunia ini. Islam adalah agama
yang sangat memperhatikan segenap kebutuhan umatnya.
Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.
25/DSNMUI/III/2002,

Dinyatakan bahwa, pinjaman dengan


menggadaikan barang sebagai jaminan hutang
dalam bentuk rahn dibolehkan
SYARAT RAHN
1.) Rahin dan murtahin
Tentang pemberi dan penerima gadai disyaratkan keduanya
merupakan orang yang cakap untuk melakukan sesuatu perbuatan
hukum sesuai dengan ketentuan syari'at Islam yaitu berakal dan
baligh.

2.) Sighat
a.) Sighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan juga
dengan suatu waktu di masa depan.
b.) Rahn mempunyai sisi melepaskan barang dan pemberian utang
seperti halnya akad jual beli. Maka tidak boleh diikat dengan syarat
tertentu atau dengan suatu waktu di masa depan.
c.) Marhun bih (utang)
Menyangkut adanya utang, bahwa utang tersebut disyaratkan
merupakan utang yang tetap, dengan kata lain utang tersebut
bukan merupakan utang yang bertambah-tambah atau utang yang
mempunyai bunga, sebab seandainya utang tersebut merupakan
utang yang berbunga maka perjanjian tersebut sudah merupakan
perjanjian yang mengandung unsur riba, sedangkan perbuatan riba
ini bertentangan dengan ketentuan syari'at Islam.
SKEMA RAHN

Keterangan:
● Pemberi pinjaman menyepakati akad rahn/rahn tajlisi dengan pinjaman.
● Pemberi pinjaman menerima barang/surat berharga atas barang (jika
fidusia).
● Penerima barang-barang akan mengembalikan barang yang dijaminkan
ketika akad selesai
IMPLEMENTASI RAHN DALAM LKS BANK
NON BANK
BANK
Kontrak rahn dipakai dalam perbankan dalam dua hal:

1. Sebagai Produk Pelengkap

Rahn dipakai dalam produk pelengkap, artinya sebagai akad tambahan (jaminan/collateral) terhadap produk
lain seperti dalam pembiayaan bai’al murabahah. Bank dapat menahan nasabah sebagai konsekuensi akad
tersebut.

1. Sebagai Produk Tersendiri

Di beberapa negara Islam termasuk di antaranya adalah Malaysia, akad rahn telah dipakai sebagai alternatif
dari pegadaian konvensional. Bedanya dengan pegadaian biasa, dalam rahn nasabah tidak dikenakan bunga,
yang dipungut dari nasabah adalah biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, serta penaksiran. Perbedaan
utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat
ganda, sementara biaya rahn hanya sekali dan di tetapkan di muka.
NON BANK
PEGADAIAN SYARIAH
Fitur Rahn yang ada di Pegadaian Syariah adalah :
1. Pegadaian syar’iah gadai emas
a. Rahn Flexi adalah pemberian pinjaman dengan
Produk ini menyediakan barang jaminan berupa emas perhiasan, emas jaminan barang bergerak sesuai syariah, plafon
batangan, berlian, smartphone, laptop, barang elektronik lainnya, pinjaman tinggi dan ongkos titip harian.
sepeda motor mobil atau barang bergerak lainnya. Dalam gadai emas,
ada orang yang beranggapan bahwasannya emas itu sangat berharga b. Rahn Bisnis adalah produk Pegadaian untuk
sehingga mereka memanfaatkan biaya ujrah dengan harga tinggi yang memberikan pinjaman dana tunai kepada pemilik
mana di dalamnya itu terdapat riba. usaha dengan jaminan emas (Batangan atau
perhiasan).

1. Pembayaran porsi haji c. Rahn Hasan merupakan rahn dengan tarif mu'nah
Selain produk-produk di atas pegadaian pun
Pegadaian syariah pembiayaan porsi haji adalah pembiayaan untuk menyediakan produk lainnya. Seperti pegadaian
mendapatkan porsi ibadah haji dan jangka waktu angsuran umum remittance (layanan pengiriman uang dari dalam dan
arrum haji adalah 5 tahun. Untuk melakukan pengalihan dari haji luar negeri), multi payment online (layanan
regular ke haji plus boleh di kemenag, namun di pegadaian itu sendiri pembayaran berbagai tagihan bulanan, pembelian
belum bisa karena pembiayaan untuk haji regular. pulsa, pembelian tiket kereta dll) dan ada juga produk
pegadaian berupa investasi yaitu cicil emas syar’iah
dan tabungan emas.
TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai