Oleh
Kelompok 5
Sri Purwaningrat NIM 192110039
Atika Rihandini NIM 192110046
Dwi Febryanti NIM 192110067
Kelas 4B
A. Latar Belakang
Islam agama yang lengkap dan sempurna telah meletakkan kaedah-kaedah dasar dan
aturan dalam semua sisi kehidupan manusia baik dalam ibadah dan juga mu’amalah
(hubungan antar makhluk). Setiap orang mesti butuh berinteraksi dengan lainnya untuk saling
menutupi kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. Karena itulah sangat perlu
sekali kita mengetahui aturan islam dalam seluruh sisi kehidupan kita sehari-hari, diantaranya
yang bersifat interaksi social dengan sesama manusia, khususnya berkenaan dengan
berpindahnya harta dari satu tangan ketangan yang lainnya.
Hutang piutang terkadang tidak dapat dihindari, padahal banyak bermunculan
fenomena ketidakpercayaan diantara manusia, khususnya dizaman kiwari ini. Sehingga orang
terdesak untuk meminta jaminan benda atau barang berharga dalam meminjamkan hartanya.
Dalam hal jual beli sungguh beragam, bermacam-macam cara orang untuk mencari uang dan
salah satunya dengan cara Rahn (gadai). Para ulama berpendapat bahwa gadai boleh
dilakukan dan tidak termasuk riba jika memenuhi syarat dan rukunnya. Akan tetapi banyak
sekali orang yang melalaikan masalah tersebut senghingga tidak sedikit dari mereka yang
melakukan gadai asal-asalan tampa mengetahui dasar hukum gadai tersebut. Oleh karena itu
kami akan mencoba sedikit menjelaskan apa itu gadai dan hukumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Gadai (Rahn) ?
2. Apa saja Dasar Hukum Rahn ?
3. Apa saja Rukun dan Syarat Gadai (Rahn) ?
4. Bagaimana Ketentuan Umum Pelaksanaan Rahn dalam Islam ?
5. Bagaimana Aplikasi dalam Perbankan ?
6. Apa Manfaat Rahn ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Gadai (Rahn)
2. Untuk mengetahui Dasar Hukum Rahn
3. Untuk mengetahui Rukun dan Syarat Gadai (Rahn)
4. Untuk mengetahui Ketentuan Umum Pelaksanaan Rahn dalam Islam
5. Untuk mengetahui Aplikasi dalam Perbankan
6. Untuk mengetahui Manfaat Rahn
BAB II
PEMBAHASAN
B. Dasar Hukum Rahn
Akad rahn diperbolehkan oleh syara’ dengan berbagai dalil Al-Qur’an ataupun Hadits
nabi SAW. Begitu juga dalam ijma’ ulama’. Diantaranya
firman Allah dalam Qs.Al-baqarah; 283
ُ لَقَ ْد َرهَنَ النَّبِ ُّى – صل هللا عليه وسلم – ِدرْ عًا لَهُ بِ ْال َم ِدينَ ِ>ة ِع ْن َد يَهُو ِدىٍّ َوأَخَ َذ ِم ْنه: س – رضى هللا عنه – قال ٍ َع َْن أَن
ى َش ِعيرًا
Artinya: " Rasullulah SAW, telah merungguhkan baju besi beliau kepada seorang Yahudi di
Madina, sewaktu beliau menghutang syair (gandum) dari orang Yahudi itu untuk keluarga
itu untuk keluarga beliau". (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah).
F. Manfaat Rahn
Manfaat yang dapat di ambil oleh bank dari prinsip ar-rahn adalah:
a. Menjaga kemungkinan nasabah untuk lalai atau bermain-main dengan fasilitas
pembiayaan yang diberikan.
b. Memberikan keamanan bagi segenap penabung dan pemegang deposito bahwa
dananya tidak akan hilang begitu saja. Jika nasabah peminjam ingkar janji, ada
suatu asset atau barang (marhun) yang dipegang oleh bank.
c. Jika rahn diterapkan dalam mekanisme pegadaian, maka akan sangat membantu
saudara kita yang kesulitan dana terutama didaerah-daerah.
G. Risiko Rahn
Adapun resiko yang mungkin terdapat pada rahn apabila diterapkan sebagai produk
adalah:
a. Resiko tak terbayarnya hutang nasabah (wanprestasi)
b. Resiko penurunan nilai aset yang ditahan atau rusak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rahn adalah “Menjadikan suatu benda sebagai jaminan hutang yang dapat dijadikan
pembayar ketika berhalangan dalam membayar hutang”, Rahn termasuk akad yang bersifat
‘ainiyah, yaitu dikatakan sempurna apabila sudah menyerahkan benda yang dijadikan akad,
seperti hibah, pinjam meminajam, titipan dan qirad. Dalam dasar hukum gadai, ada dalil-dalil
yang melandasi di perbolehkannya gadai yang bersal dari Al-Qur’an dan hadis. Rukun gadai
yaitu akad dan ijab Kabul, akid, barang yang di jadikan jaminan (borg).
Perbedaan rahn syariah dan konvensional yaitu gadai syariah dilakukan secara suka
rela tanpa mecari keuntungan, seadangakn gadai konvensional dilakukan dengan prinsip
tolong- menolong tetapi juga menarik keuntungan. Dan persamaan rahn dengan gadai yaitu
adanya agunan (barang jaminan) sebagai jaminan utang.
B. Saran
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang
kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan instropeksi kami dalam
penyusunan sebuah makalah.