Anda di halaman 1dari 7

GADAI

MATERI KULIAH FIQH MU’AMALAH


OLEH
Dr. DESMINAR, MA.
PRODI PAI
FAI UM SUMBAR
PADANG
Rabu/ 04 Januari 2023
 Pengertian Gadai
Dalam bahasa Arab, gadai adalah ar-Rahn. Rahn
secara etimologis berarti Subut (tetap) dan Dawam
(terus menerus). Adapun definisi Rahn secara
terminologi adalah menjaga harta benda sebagai
jaminan hutang agar hutang itu dilunasi
(dikembalikan) atau dibayarkan harganya jika tidak
dapat mengembalikannya atau jika dia berhalangan
untuk melunasinya.
Dasar Hukum Gadai

 Hukum asal gadai adalah mubah atau diperbolehkan. Hal ini berdasarkan
dalil al- Qur’an dan hadis, yaitu:
Al-Qur’an
Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah
ada barang tanggungan (borg) yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para
saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa
hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Baqarah [2]: 283).
 Hadis

Artinya: Aisyah Ra. berkata: “Rasulullah Saw.


pernah membeli makanan dari orang Yahudi dengan
tempo (kredit) dan beliau menggadaikan kepadanya
baju besi.” (HR. Al-Bukhari).
Rukun Gadai :

 Yang menggadaikan (ar-Rahin). Orang yang telah dewasa, berakal,


bisa dipercaya, dan memiliki barang yang akan digadaikan.
 Penerima gadai (al-murtahin). Orang, bank, atau lembaga yang
dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan
barang (gadai).
 Barang Jaminan (al-marhun). Barang yang digunakan rahin untuk
dijadikan jaminan dalam mendapatkan utang.
 Utang (marhun bihi). Sejumlah dana yang diberikan murtahin
kepada rahin atas dasar besarnya tafsiran marhun.
 Sighat, ijab, dan qabul. Kesepakatan antara rahin dan murtahin
dalam melakukan transaksi gadai.
 Syarat-syarat Rahn
 Dalam setiap akad, unsur dan rukunnya harus
memenuhi syarat. Berkaitan dengan rahn, syarat
bagi para pihak yang berakad sama dengan syarat
dalam akad lainnya. Syarat tersebut adalah :
 Para pihak harus berakal
 Sudah baligh
 Tidak dalam paksaan atau terpaksa
 Ketentuan Umum dalam Gadai
 Ada beberapa ketentuan umum dalam muamalah gadai setelah
terjadinya serah terima barang gadai, yakni:
 Barang yang dapat digadaikan
 Barang yang dapat digadaikan adalah barang yang memiliki nilai
ekonomi, agar dapat menjadi jaminan bagi pemilik uang. Dengan
demikian, barang yang tidak dapat diperjualbelikan karena tidak ada
harganya atau haram untuk diperjualbelikan termasuk tergolong
barang yang tidak dapat digadaikan. Hal yang demikian itu
dikarenakan tujuan utama disyariatkannya pegadaian tidak dapat
dicapai dengan barang yang haram atau tidak dapat diperjualbelikan.

Anda mungkin juga menyukai